ebook img

konsep ajaran agama islam di dalam kepercayaan sunda wiwitan masyarakat desa kanekes PDF

120 Pages·2015·28.06 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview konsep ajaran agama islam di dalam kepercayaan sunda wiwitan masyarakat desa kanekes

“KONSEP AJARAN AGAMA ISLAM DI DALAM KEPERCAYAAN SUNDA WIWITAN MASYARAKAT DESA KANEKES, KECAMATAN LEUWI DAMAR, LEBAK, BANTEN” Oleh: Abdurrahman NIM. 109015000028 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 ABSTRAK Abdurrahman, Konsep Ajaran Agama Islam di Dalam Kepercayaan Sunda Wiwitan Masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten, Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kanekes merupakan sebuah desa yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten. Sampai saat ini di Desa Kanekes tinggal dan menetap sebuah kelompok masyarakat adat yang hidup dengan kearifan lokal yang sangat kuat, kelompok masyarakat ini dikenal dengan nama Suku Baduy. Masyarakat Suku Baduy merupakan masyarakat adat yang meyakini aliran kepercayaan lokal mereka yang dikenal dengan nama Sunda Wiwitan. Sebagai sebuah sistem religi, Sunda Wiwitan memiliki unsur-unsur yang diharuskan ada pada setiap sistem religi, yaitu emosi keagamaan, sistem kepercayaan, sistem upacara keagamaan, dan kelompok keagamaan. Berdasarkan berbagai sumber informasi dan sejarah dikatakan bahwa Sunda Wiwitan sangat memiliki hubungan dengan agama Islam. Hal ini diakui pula oleh masyarakat Suku Baduy sebagai penganut Sunda Wiwitan itu sendiri, bahwa memang Sunda Wiwitan dan Islam memiliki hubungan sejarah. Menurut mereka Sunda Wiwitan dan Islam diciptakan oleh tuhan yang sama, namun pada zaman nabi yang berbeda. Jika Islam merupakan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, maka Sunda Wiwitan diyakini sebagai ajaran yang dibawa oleh nabi Adam AS yang merupakan nenek moyang manusia yang diciptakan jauh sebelum nabi Muhammad SAW lahir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya antara lain, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa antara Sunda Wiwitan dan Islam memiliki beberapa kesamaan pada unsur-unsur sistem religi yang ada di antara keduanya. Beberapa kesamaan di antara keduanya ada di dalam emosi keagamaannya, sistem kepercayaannya, dan sistem upacara keagamaannya. Kecuali di dalam kelompok keagamaan yang tidak ada kesamaan di antara Sunda Wiwitan dan Islam. Kata kunci : Sunda Wiwitan, Islam, Suku Baduy, Desa Kanekes. i ABSTRACT Abdurrahman, The Concept of The Teachings of The Islamic Religion In The Belief of Sunda Wiwitan Kanekes Village Community, District of Leuwi Damar, Lebak, Banten, Thesis of Sociology-Anthropology Education, Department of Social Sciences, The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, The Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta. Baduy is a village in the administrative District of Leuwi Damar, Lebak, Banten. Until recently in the village of Baduy live and settle a group of indigenous people who live with a very strong local wisdom, this community group known as the Baduy. Baduy community are indigenous people who are convinced of their local trust flow known as the Sunda Wiwitan. As a religious system, Sunda Wiwitan has elements that are required in every religious system, namely religious emotion, belief system, systems of religious ceremonies, and religious groups. Based on various sources of information and the history it says that Sunda Wiwitan very close ties with the Islamic religion. It is also recognized by the public as Baduy Sunda Wiwitan itself, that indeed Sunda Wiwitan and Islam have a historical connection. According to their Islamic and Sunda Wiwitan was created by the same God, but at the time of the Prophet and different. If Islam is the teachings brought by Prophet Muhammad, then believed to be Sunda Wiwitan teachings brought by Prophet Adam who is ancestor of human beings that were created long before the Prophet Muhammad was born. The methods used in this research is descriptive qualitative. Among other data gathering techniques, interview, observation, and documentation. Later data analysis techniques used in this research is the reduction of the data, the presentation of the data, and draw conclusions. From the result of the study found that between the Sunda Wiwitan and Islam have some common ground on elements of existing religious system in between. Some of the similarities between the two are in their religious belief systems, emotions, its religious rited and system. Except in religious groups that have nothing in common between the Sunda Wiwitan and Islam. Keywords : Sunda Wiwitan, Islam, Baduy, Kanekes Village. ii KATA PENGANTAR Assalamualaikum. Wr. Wb. Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, proses penulisan skripsi yang berjudul “Konsep Ajaran Agama Islam Di Dalam Kepercayaan Sunda Wiwitan Masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten” ini bisa selesai. Shalawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan untuk Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, atas jasa besarnya yang telah membimbing kita dari zaman gelap gulita menuju zaman yang terang benderang. Penyelesaian skripsi ini tentu tidak akan pernah tercapai tanpa adanya bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak yang dengan senang hati memberi hal-hal positif dalam proses penulisan ini. Tidak ada kata lain yang pantas diucapkan, selain terima kasih kepada semua pihak atas bimbingan, bantuan, serta dorongannya. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada: 1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Nurlena Rifa’I MA. Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Iwan Purwanto, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih atas bimbingan, pengarahan, serta motivasinya kepada penulis selama masa perkuliahan, jasamu abadi. 4. Drs. H. Syaripulloh, M. Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas segala saran dan kritik yang membangun, serta segala solusi yang diberikan kepada penulis demi kelancaran penulisan skripsi ini, jasamu abadi. iii 5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan ikhlas memberikan begitu banyak pengetahuan, sehingga bertambah pula pemahaman penulis selama masa perkuliahan. 6. Masyarakat Suku baduy (Bapak Sawardi dan keluarga, Bapak Alim, Bapak Jastrib, Bapak Marjuk, Bapak Asmin, dan Bapak Dainah). Terima kasih atas keterbukaannya menerima penulis untuk sebentar masuk dalam kehidupan kalian yang “tertutup”, atas keramahan yang walaupun terlihat kaku, justru menjadi keunikan tersendiri bagi penulis selama beberapa waktu mencoba ikut menjadi salah satu bagian masyarakat Suku Baduy, dan atas pengetahuan tentang alam dan lingkungan yang menunjukkan kemajuan pemikiran dengan balutan kearifan lokal yang sangat terasa kental, tidak akan berubah kekaguman dan semakin bertambah kecintaan penulis kepada kalian. 7. Kedua orang tua tercinta (Asmawi dan Suhaenah). Beribu bahkan berjuta kali mengucapkan terima kasih pun tidak bisa mengganti begitu banyak pengorbanan yang telah dan sedang dilakukan demi melihat anak-anaknya kelak menjadi manusia-manusia yang berguna. Abi dan Umi, terima kasih atas limpahan kasih sayang, ribuan do’a, dukungan moril dan materil, serta banyaknya nasihat kepada penulis yang terkadang justru tidak didengar, mohon maaf atas segala khilaf anak kalian yang belum bisa mewujudkan semua harapan kalian. 8. Adik-adik tersayang (Nurazizah dan Neneng Syukria Fatimah). Terima kasih atas suasana yang diberikan, sehingga emosi sebagai keluarga bisa terus terjaga dan semoga akan selalu terjaga, aamiin. 9. Kawan-kawan Empat Sembilan Siswa Pecinta Alam (ESSISPAL). Terima kasih atas pengalaman masa SMA yang sangat luar biasa, di ESSISPAL penulis mulai menemukan karakter serta membangun pondasi menjadi pribadi, jasamu abadi. 10. Kawan-kawan angkatan 23 ESSISPAL (Cipta, Gigin, Arif). Terima kasih atas pertemanan, pengorbanan, kerja sama, dan kekompakan yang pernah ada, kalian guru-guru terbaik bagi penulis, jasamu abadi. iv 11. Kawan-kawan Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutah (KMPLHK RANITA). Terima kasih atas soft skill yang telah banyak diberikan sehingga kemampuan penulis semakin terasah, atas pengalaman yang serba pertama penulis rasakan (terjun ke bencana, terjun ke operasi SAR, keliling pulau di Indonesia), maaf atas segala kekurangan yang penulis berikan karena tidak maksimalnya penulis dalam menjalankan tugas, jasamu abadi. 12. Kawan-kawan angkatan 22 KMPLHK RANITA (Karpes, Bogang, Takare, Bloso, Genjer, Tarim, Bronto, Glutak, Langu, Dojeng, Toyog, Pilang, Boles, Layor, Blana, Potasa, Siyem, Waren). Terima kasih atas pertemanan, pengorbanan, kerja sama, dan kekompakan yang pernah ada, kalian guru- guru terbaik penulis, jasamu abadi. 13. Kawan-kawan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Angga, Didik, Irul, Ridwan, Mahbub, Yuli, Tenjo, Fahri, Asep, Gilang, Umam, Bang Uceng, Bang Qori, Bang Dziki, Bang Gunawan, Bang Yusri, bang Muhammad, Bang Irpan, dan kawan-kawan lain). Terima kasih atas wawasan kebangsaan, pengetahuan tentang ideologi, serta pengetahuan tentang politik yang tidak akan pernah penulis dapatkan di bangku perkuliahan, jasamu abadi. 14. Angga, Iqbal, dan Umar. Terima kasih atas waktu yang telah direlakan untuk mendampingi penulis menjelajahi keeksotisan Suku Baduy yang luar biasa, jasamu abadi. 15. Kawan-kawan penulis (Yusuf, Mubin, Feri, Iqbal, Didik, Fahri, Furqon, Bayu, Imam, Akbar, Wahyu Dj, Aisyah, Lita, Aini, Desi, Indah, Ella, dan kawan-kawan lain). Terima kasih atas saran dan kritik membangun yang selalu menjadi pecut penyemangat penulis. 16. Semua kawan-kawan seperjuangan jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Sosiologi-Antropologi kelas C, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. v Akhir kata, penulis harus meminta maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan yang pasti ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dengan harapan akan selalu ada perbaikan di dalam tulisan-tulisan selanjutnya. Semoga skripsi ini bisa lebih bermanfaat tentu khususnya bagi penulis dan semoga umumnya bagi pembaca sekalian sebagai koleksi tambahan dalam khazanah ilmu pengetahuan di Indonesia bahkan dunia. Wassalamualaikum. Wr. Wb. Jakarta, 1 Desember 2014 Penulis vi

Description:
Sebagai sebuah sistem religi, Sunda Wiwitan memiliki unsur-unsur yang Kata kunci : Sunda Wiwitan, Islam, Suku Baduy, Desa Kanekes.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.