ebook img

Ketika Allah SWT, Muhammad, Yesus Dan Bunda Maria Dalam Satu Kubah PDF

25 Pages·2016·2.58 MB·Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Ketika Allah SWT, Muhammad, Yesus Dan Bunda Maria Dalam Satu Kubah

Ketika Allah SWT, Muhammad, Yesus Dan Bunda Maria Dalam Satu Kubah By Muhammad Vandestra & Farchan Noor Rachman 2018 1 2 Copyright © 2018 Muhammad Vandestra All rights reserved. 3 4 Berwisata Ke Turki Hagia Sophia dari Sultanahmed Square “Hey! Malaysian? Moslem?” Saya dan istri berkali-kali disangka orang Malaysia saat berjalan melintas Sultanahmet Square. Perkaranya mudah, muka ras melayu. Mengira dari Malaysia mereka berusaha menggoda kami untuk mengikuti tour Selat Bosphorus sampai menjual barang dagangan, seperti bunga kertas, tasbih dan peci merah Turki. Sultanahmet Square di libur pagi sungguh penuh sesak. Wisatawan penuh sampai ke sudut-sudut. Di sini ada titik temu 2 bangunan agung yang menjadi simbol Istanbul. Ada Hagia Sophia yang tegak berdiri dari era Romawi Kuno sementaranya di seberangnya ada Masjid Sultanahmet yang gagah dengan minaret-minaret yang menjulang ke langit. Saya lekas menuju pintu masuk Hagia Sophia, jam 9 pagi namun antriannya sudah panjang. Istri sebenarnya mengingatkan untuk berangkat lebih pagi karena hari sebelumnya gagal masuk, antriannya tiga kali lipat lebih panjang dari ini. 5 A ntrian masuk Hagia Sophia Bangunan berwarna cokelat merah bagi saya pribadi adalah salah satu bangunan yang harus dikunjungi. Ibu saya mengenalkan Hagia Sophia ketika saya SD, beliau menunjukkan pada saya di buku ajar sejarah SMA-nya, di Turki ada Gereja yang diubah menjadi Masjid lalu berakhir dengan menjadi Museum. Hagia Sophia memang daya tarik utama Istanbul, itulah kenapa tampaknya berwisata ke Istanbul tidak lengkap tanpa ritus mengunjungi Hagia Sophia. Maka kami berdua-pun rela berdesakan, bersama ribuan wisatawan lainnya mengantri tiket masuk. ”Right here, right here”. Petugas keamanan Hagia Sophia mengarahkan kami dan turis lainnya. Petugas keamanan tapi ganteng, begitu bisik Istri saya. Kami berdua memang sedikit iri dengan postur orang-orang Turki, iri dalam tanda kutip. Mereka seolah perpaduan dari dua ras yang menghasilkan postur terbaik di dunia, muka eropa dan wajah asia. Seusai membeli tiket, kami pun masuk ke area Hagia Sophia. Luar biasa memang, pantas bangunan ini menjadi bangunan suci bagi wisatawan yang datang ke Istanbul. Bangunan ini lebih dari sekedar untuk menggugurkan ritus wajib kunjung. Hagia Sophia adalah episentrum dari segala daya tarik Istanbul. 6 Pengunjung di Hagia Sophia Saya lama terkesima melihat bagaimana batuan-batuan besar ini tersusun menjadi satu rangkaian. Di era lalu, pastilah ini bangunan megah yang membuat orang-orang terpukau. Di pintu masuk Hagia Sophia saya merasakan getaran, bangunan ini merangkul dua agama besar yang pernah ada di Turki, tanpa mengalahkan satu diantaranya, Katolik dan Islam. Pada setiap dinding, ukiran, pintu ada jejak – jejak sejarah yang tak terbantahkan. Hagia Sophia tidak dibangun sekali jadi. Bangunan agung ini dibangun bertahap, melalui banyak konflik, menjadi saksi bisu bagaimana Byzantium menjadi Konstantinopel dan berakhir di nama Istanbul. Dari bongkah batu-batu Hagia Sophia, ada sejarah yang mengendap lapis demi lapis. Mosaik-mosaik Yang Bercerita Saya menatap kubah di Pintu Kaisar. Di bagian atas ada mosaic yang menggambarkan Kaisar Byzantium, Leo yang mencium kaki Yesus Kristus, sementara di kanan-kiri Yesus Kristus ada Bunda Maria dan Malaikat Jibril. Dari pintu inilah Kaisar-kaisar Romawi Timur memasuki Hagia Sophia untuk memulai liturgi. Dan dari sini pula saya melihat langsung kubah yang melengkung indah. Istri tak henti-henti mengagumi, bagaimana orang zaman dahulu bisa membuat kubah sesempurna ini, dengan teknologi yang belum secanggih sekarang. 7 Mosaik pada Pintu Kaisar Bagian utama dari Hagia Sophia ketika saya masuk rupanya sedang direnovasi. Jika kita menengok ke atas akan ada ornament kayu bulat besar tergantung dengan kaligrafi yang bertuliskan Allah dan Muhammad. Pada empat penjuru kemudian ada lafaz 4 khalifah, Abu Bakar, Ummar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sesungguhnya kaligrafi besar tersebut baru dipasang di abad ke – 19 oleh Sultan Abdulmecid I. Kala itu ia memerintahkan mega restorasi untuk Hagia Sophia. Dimintalah duo arsitek ternama dari Swiss, Gaspare dan Giuseppe Fossati. 8 Kaligrafi Ali dan Husein Pada restorasi besar-besaran itupula beberapa mosaik utama di buka kembali untuk melindungi dari kehancuran. Sejak berdirinya di abad ke-6, Hagia Sophia sebenarnya adalah rumah bagi mosaik-mosaik yang indah dan penuh enkripsi. Mosaik yang menggambarkan bagaimana kelihaian orang-orang Romawi Timur dalam melakukan simbolisasi. Maka saya mau tak mau menatap ke atas. Di antara kaligrafi Allah dan Muhammad, ada mosaik besar Bunda Maria dan Yesus Kristus yang dilukiskan pada lengkung kubah utama Hagia Sophia, atau dalam tradisi Katolik Orthodoks dan Ritus Timur mosaik berfigur ini disebut Theotokos. Jika dilihat dari sudut pandang berbeda, mosaik dan kaligrafi ini akan terlihat pada satu garis lurus. “Indah ya sayang? Merinding rasanya” bisik istri saya yang tidak bisa tidak saya iyakan. Kubah-kubah Hagia Sophia pernah menaungi kidung liturgi umat Katolik, pernah juga melewati masa menjadi rumah bagi lantunan ayat-ayat suci Al-Quran. Hagia Sophia adalah rumah bagi dua agama yang sebenarnya masih memiliki talian hubgungan satu nafas darah. 9

See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.