ebook img

Kelas 11 SMA Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa PDF

196 Pages·2014·2.27 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Kelas 11 SMA Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa

Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : Buku Siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. vi, 190 hlm.; 25 cm Untuk SMA/SMK Kelas XI ISBN 978-602-282-425-1 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-427-5 (jilid 2) I. Hindu - Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 294.5 Kontributor Naskah : I Nengah Mudana dan I Gusti Ngurah Dwaja. Penelaah : I Wayan Paramartha. – I Made Sutrisna. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Cetakan Ke-1, 2014 Disusun dengan huruf Times New Roman 11 pt ii Kelas XI SMA/SMK Kata Pengantar Kurikulum 2013 dirancang agar peserta didik tak hanya bertambah pengetahuannya, tapi juga meningkat keterampilannya dan semakin mulia kepribadiannya. Ada kesatuan utuh antara kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Keutuhan ini perlu tercermin dalam pembelajaran agama. Melalui pembelajaran pengetahuan agama diharapkan akan terbentuk keterampilan beragama dan terwujud sikap beragama siswa. Tentu saja sikap beragama yang berimbang, mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Untuk memastikan keseimbangan ini, pelajaran agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan budi pekerti. Hakikat budi pekerti adalah sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta alam sekitar. Jadi, pendidikan budi pekerti adalah usaha menanamkan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan perilaku generasi bangsa agar mereka memiliki kesantunan dalam berinteraksi. Nilai-nilai moral/karakter yang ingin kita bangun antara lain adalah sikap jujur, disiplin, bersih, penuh kasih sayang, punya kepenasaran intelektual, dan kreatif. Di sini pengetahuan agama yang dipelajari para siswa menjadi sumber nilai dan penggerak perilaku mereka. Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam Hindu dikenal dengan Tri Marga (bakti kepada Tuhan, orangtua, dan guru; karma, bekerja sebaik-baiknya untuk dipersembahkan kepada orang lain dan Tuhan; Jnana, menuntut ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal hidup dan penuntun hidup) dan Tri Warga (dharma, berbuat berdasarkan atas kebenaran; artha, memenuhi harta benda kebutuhan hidup berdasarkan kebenaran, dan kama, memenuhi keinginan sesuai dengan norma-norma yang berlaku). Kata kuncinya, budi pekerti adalah tindakan, bukan sekedar pengetahuan yang harus diingat oleh para siswa, maka proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan- kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti iii Diunduh dari BSE.Mahoni.com Daftar Isi KataPengantar .................................................................................................. iii Daftar Isi .......................................................................................................... iv Bab 1 ................................................................................................................ 1 Yoga menurut Agama Hindu ............................................................................ 1 A. Pengertian dan Hakikat Yoga ..................................................................... 1 B. Sejarah Yoga dalam Ajaran Hindu ............................................................. 4 C. Mengenal dan Manfaat Ajaran Yoga ......................................................... 8 D. Astāngga yoga .......................................................................................... 16 E. Etika Yoga .................................................................................................. 21 F. Sang Hyang Widhi (Tuhan) dalam Ajaran Yoga ........................................ 24 G. Mempraktikkan Sikap-sikap Yoga ............................................................. 25 Uji Kompetensi ................................................................................................ 26 Bab 2 ................................................................................................................ 27 Yajña dalam Mahabharata ................................................................................ 27 A. Pengertian dan Hakikat Yajña .................................................................... 27 B. Yajña dalam Mahabharata dan Masa Kini ................................................. 33 C. Syarat-syarat dan Aturan dalam Pelaksanaan Yajña .................................. 35 D. Mempraktikkan Yajña Menurut Kitab Mahabharata dalam Kehidupan .... 39 Uji Kompetensi ................................................................................................ 43 Bab 3 ................................................................................................................ 44 Catur Marga ..................................................................................................... 44 A. Pengertian dan Hakikat Catur Marga ......................................................... 44 B. Penjelasan Bagian-bagian Catur Marga Yoga ............................................ 46 C. Contoh-contoh Penerapan Catur Marga dalam Kehidupan ....................... 51 D. Hubungan Catur Marga dengan Tujuan Ajaran Agama Hindu .................. 57 Uji Kompetensi ................................................................................................ 58 Bab 4 ................................................................................................................ 59 Vibhuti Marga .................................................................................................. 59 A. Pengertian dan Hakikat Vibhuti Marga ...................................................... 59 B. Penerapan Vibhuti Marga dalam Kehidupan ............................................. 62 C. Tujuan Ajaran Vibhuti Marga dan Tujuan Agama Hindu .......................... 69 D. Sloka-sloka Vibhuti Marga sebagai Tuntunan Hidup ................................ 70 Uji Kompetensi ................................................................................................ 71 iv Kelas XI SMA/SMK Bab 5 ................................................................................................................ 72 Manawa Dharmasãstra (Kitab Hukum Hindu) ................................................ 72 A. Pengertian Manawa Dharmasãst ................................................................ 72 B. Hubungan Dharmaṡāstra dengan Manawa Dharmasãstra ......................... 75 C. Sumber-sumber Hukum Hindu .................................................................. 80 Uji Kompetensi ................................................................................................ 102 Bab 6 ................................................................................................................ 103 Niwrtti dan Prawrtti Marga .............................................................................. 103 A. Pengertian Niwrtti dan Prawrtti Marga ...................................................... 103 B. Hidup Bermasyarakat Berdasarkan Ajaran Niwrtti Marga ........................ 106 C. Hidup Bermasyarakat Berdasarkan Ajaran Prawrtti Marga ...................... 114 Uji Kompetensi ................................................................................................ 122 Bab 7 ................................................................................................................ 123 Catur Purusartha dalam Kehidupan ................................................................. 123 A. Pengertian Catur Purusartha ...................................................................... 123 B. Bagian-bagian Catur Purusartha ................................................................ 126 C. Prioritas Penerapan Catur Purusartha untuk Kebahagiaan Rohani ............ 140 Uji Kompetensi ................................................................................................ 147 Bab 8 ................................................................................................................ 148 Wiwaha ............................................................................................................ 148 A. Pengertian dan Hakikat Wiwaha ................................................................ 148 B. Tujuan Wiwaha menurut Hindu ................................................................. 152 C. Sistem Pawiwahan dalam Agama Hindu ................................................... 156 D. Syarat Sah suatu Pawiwahan menurut Hindu ............................................ 172 E. Membina Keharmonisan dalam Keluarga ................................................. 174 F Pahala bagi Anak-anak yang berbhakti kepada Orang tua ........................ 177 Uji Kompetensi ................................................................................................ 183 Glosarium ......................................................................................................... 184 Indeks ............................................................................................................... 187 Daftar Pustaka .................................................................................................. 188 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti v vi Kelas XI SMA/SMK Bab 1 Yoga menurut Agama Hindu ”te dhyāna-yogānugatā apaṡyan dewātma ṡaktim swa guṇair nigudham yaá kāranāni nikhilāni tāni kalatma yuktāny adhitis-thaty ekaá.” Terjemahannya: “Orang – orang suci yang tekun melaksanakan yoga dapat membangun kemampuan spiritualnya dan mampu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari Tuhan Yang Maha Esa; kemampuan tersebut tersimpan di dalam sifat- sifat (guna-nya) sendiri, setelah dapat manunggal dengan Tuhan Yang Maha Esa, dia mampu menguasai semua unsur, yaitu unsur persembahan, waktu, kedirian, dan unsur-unsur lainnya lagi.” (S.Up. I.3). A. Pengertian dan Hakikat Yoga Perenungan “Sa ṡakra ṡiksa puruhūta no dhiyā.” Terjemahannya adalah. “Ya, Tuhan Yang Maha Esa, tanamkanlah pengetahuan kepada kami dan berkahilah kami dengan intelek yang mulia.” (AV. VIII. 4.15). Seorang siswa hendaknya tiada henti-hentinya mempertajam kepandaiannya, memiliki ingatan yang kuat (melalui latihan), mengikuti ajaran suci veda. Selain itu juga memiliki ketekunan dan keingintahuan, melatih konsentrasi (penuh perhatian), menyenangkan hati guru (dengan mematuhi perintahnya), mengulang-ulang pelajaran, jangan mengantuk (karena sebelumnya kurang tidur), malas dan bicara tanpa arti. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 1 Mengamati Lingkungan: Sikap yang paling sederhana dalam kehidupan beragama adalah cinta kasih dan pengabdian (bhakti yoga). Para pengikut yoga mewujudkan Tuhan sebagai penguasa dengan rasa mendalam sebagai bapa, ibu, kakak, kawan, tamu dan sebagainya. Tuhan adalah penyelamat, maha pengampun, dan maha pelindung. Era globalisasi sekarang ini menuntut kita untuk dapat beraktifitas sekuat tenaga dan pikiran, yang terkadang melebihi kemampuannya. Hal ini terjadi tidak saja di kalangan masyarakat perkotaan, tetapi juga sampai ke pelosok desa. Beban fisik dan rohani yang berlebihan menyebabkan kita sakit. Sedapat mungkin hindarkanlah diri dari beban yang berlebihan. Adakah yoga dapat mengatasi semuanya itu? Memahami Teks Secara etimologi, kata yoga berasal dari yud, yang artinya menggabungkan atau hubungan, yakni hubungan yang harmonis dengan objek yoga. Dalam patanjali Yogasutra, yang dikutip oleh Tim Fia (2006:6), menguraikan bahwa; “yogas citta vrtti nirodhah”, artinya, mengendalikan gerak- gerik pikiran, atau cara untuk Gambar 1.1 Yoga SumSbumerb:e rD : Dokok P Prriibbaaddi Ii NI NM uMdaunda ana mengendalikan tingkah polah Gambar 1.1 Yoga pikiran yang cenderung liar, bias, dan lekat terpesona oleh aneka ragam objek (yang dikhayalkan) memberi nikmat. Objek keinginan yang dipikirkan memberi rasa nikmat itu lebih sering kita pandang ada di luar diri. Maka kita selalu mencari. Bagi sang yogi inilah pangkal kemalangan manusia. Selanjutnya Peter Rendel (1979: 14), menguraikan bahwa: “kata yoga dalam kenyataan berarti kesatuan yang kemudian dalam, bahasa inggris disebut “Yoke”. Kata “Yogum” dalam bahasa latinnya berasal dari kata yoga yang disebut dengan ”Chongual”. Chongual berarti mengendalikan pangkal penyebab kemalangan manusia yang dapat mempengaruhi” pikiran dan badan, atau rohani dan jasmani”. 2 Kelas XI SMA/SMK Untuk pelaksanaan yoga, agama banyak memberikan pilihan dan petunjuk – petunjuk melaksanakan yoga yang baik dan benar. Melalui yoga agama menuntun umatnya agar selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Di samping berbagai petunjuk agama sebagai pedoman pelaksanaan yoga, sesuatu yang baik berkembang di masyarakat hendaknya juga dapat dipedomani. Dengan demikian, pelaksanaan yoga menjadi selalu diterima di sepanjang zaman. “ṡruti-vipratipannā te yadā sthāsyati niṡcalā, samādhāv acalā buddhis tadā yogam avāpsyasi.” Terjemahannya adalah. “Bila pikiranmu dibingungkan oleh apa yang didengar tak tergoyahkan lagi dan tetap dalam samadhi, kemudian engkau akan mencapai yoga (realisasi diri).” (Bhagavad Gita.II.53) Yoga merupakan jalan utama dari berbagai jalan untuk kesehatan pikiran dan badan agar selalu dalam keadaan seimbang. Keseimbangan kondisi rohani dan jasmani mengakibatkan kita tidak mudah diserang penyakit. Yoga adalah suatu sistem yang mengolah rohani dan jasmani guna mencapai ketenangan batin dan kesehatan fisik dengan melakukan latihan-latihan secara berkesinambungan. Fisik atau jasmani dan mental atau rohani yang kita miliki sangat penting dipelihara dan dibina. Yoga dapat diikuti oleh siapa saja untuk mewujudkan kesegaran rohani dan kebugaran jasmani. Dengan yoga “jiwan mukti” dapat diwujudkan. Untuk menyatukan “badan” dengan ”alam”, dan menyatukan “pikiran, yang disebut juga jiwa” dengan “ roh” yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Bersatunya roh dengan sumbernya (Tuhan) disebut dengan “moksa”. Dalam pelaksanaan yoga yang perlu diperhatikan adalah gerak pikiran. Pikiran memiliki sifat gerak yang liar dan paling sulit untuk dikendalikan. Agar dapat fokus dalam melaksanakan yoga, ada baiknya dipastikan bahwa pikiran dalam keadaan baik dan tenang. Secara umum yoga dikatakan sebagai disiplin ilmu yang digunakan oleh manusia untuk membantu dirinya mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Kata yoga berasal dari bahasa sansekerta yaitu “yuj” yang memiliki arti menghubungkan atau menyatukan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai meditasi atau mengheningkan cipta/pikiran, sehingga dapat dimaknai bahwa yoga itu adalah menghubungkan atau penyatuan spirit individu (jivātman) dengan spirit universal (paramātman) melalui keheningan pikiran. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 3 Ada beberapa pengertian tentang yoga yang dimuat dalam buku Yogasutra, antara lain sebagai berikut. 1. Yoga adalah ilmu yang mengajarkan tentang pengendalian pikiran dan badan untuk mencapai tujuan akhir yang disebut dengan samadhi. 2. Yoga adalah pengendalian gelombang – gelombang pikiran untuk dapat berhubungan dengan Sang Hyang Widhi Wasa. 3. Yoga diartikan sebagai proses penyatuan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa secara terus-menerus (Yogascittavrttinirodhah). Jadi secara umum, yoga dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik yang memungkinkan seseorang menyadari penyatuan antara roh manusia individu (atman/ jiwātman) dengan Paramātman melalui keheningan sebuah pikiran. Uji Kompetensi 1. Setelah membaca teks tersebut, jelaskanlah apa yang kamu ketahui tentang yoga! 2. Setelah kita memahami tentang yoga, apa yang sebaiknya kita lakukan? 3. Mengapa orang beryoga, bagaimana kalau dia tidak melakukannya? Jelaskanlah! B. Sejarah Yoga dalam Ajaran Hindu Perenungan ”Šikṣa na indra rāya ā puru, vidaṁ ṛcisama, avā naá pārye ghane.” Terjemahannya adalah. ”Berilah kami petunjuk, ya Tuhan, untuk mendapatkan kekayaan, Engkau Yang Maha Tahu, dipuja dengan lagu-lagu, tolonglah kami dalam perjuangan ini.” (Rg veda VIII. 92. 9). Memahami Teks Bangsa yang besar adalah bangsa (masyarakat) yang menghormati sejarahnya. Kehadiran ajaran yoga di kalangan umat Hindu sudah sangat populer, bahkan juga merambah masyarakat pada umumnya. Adapun orang suci yang membangun dan mengembangkan ajaran ini (yoga) adalah Maharsi Patañjali. Ajaran yoga dapat dikatakan sebagai anugrah yang luar biasa dari Maharsi Patañjali kepada siapa saja yang ingin melaksanakan hidup kerohanian. Bila kitab Veda merupakan pengetahuan suci yang bersifat teoretis, maka yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari-Nya. Ajaran yoga merupakan bantuan kepada siapa saja yang ingin meningkatkan diri 4 Kelas XI SMA/SMK

Description:
(Makhluk Agung itu)” (Atharva Veda X.7.35). Memahami Teks. Patanjali menerima eksistensi Sang Hyang Widhi (isvara) di mana Sang Hyang.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.