KARAKTERISASI DAN PENAPISAN SENYAWA BIOAKTIF CACING LAUT (Siphonosoma australe-australe) DARI PERAIRAN SULAWESI TENGGARA NURHIKMA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis berjudul Karakterisasi dan Penapisan Senyawa Bioaktif Cacing Laut (Siphonosoma australe-australe) dari Perairan Sulawesi Tenggara adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2017 Nurhikma NIM C351130291 RINGKASAN NURHIKMA. Karakterisasi dan Penapisan Senyawa Bioaktif Cacing Laut (Siphonosoma australe-australe) dari Perairan Sulawesi Tenggara. Dibimbing oleh TATI NURHAYATI dan SRI PURWANINGSIH. Cacing laut (Siphonosoma australe-australe) disebut juga dengan cacing kacang (Peanut worm) atau dikenal dengan “Sipou” oleh masyarakat Sulawesi Tenggara. Cacing laut hidup pada daerah berpasir dan memiliki panjang berkisar antara 12-25 cm. Masyarakat Toronipa umumnya mengkonsumsi cacing laut sebagai obat tradisional karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit misalnya diare, penyembuh luka dalam, dan mengatur fungsi lambung dan limpa. Tujuan penelitian ini adalah karakterisasi cacing laut, menentukan aktivitas antioksidan, inhibitor α-glukosidase, antiinflamasi, antibakteri pada ekstrak cacing laut dan komponen bioaktif ekstrak metanol, etil asetat, dan hasil frezedrying cacing laut. Penelitian ini terbagi menjadi empat tahapan, yaitu tahap pertama karakterisasi yang meliputi identifikasi bahan baku, analisis komposisi kimia, asam amino, asam lemak, mineral dan logam menggunakan analisis deskriptif. Tahap kedua yaitu ekstraksi daging cacing laut menggunakan pelarut metanol, etil asetat dan hasil frezedrying. Tahap ketiga yaitu penentuan aktivitas antioksidan, α-glukosidase, antiinflamasi, dan antibakteri cacing laut menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji lanjut Duncan. Tahap keempat yaitu penentuan golongan senyawa aktif cacing laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen daging cacing laut sebesar 67.25% dan jeroan sebesar 32.39%. Daging cacing laut segar memiliki protein 10.11%, abu 3.03%, lemak 0.54%, dan pada cacing laut hasil frezedrying memiliki protein 56.35%, abu 15.08%, lemak 9.82%. Kandungan asam amino tertinggi terdapat pada asam glutamat sebesar 6.53% pada cacing laut segar dan 8.53% pada cacing laut hasil frezedrying. Kandungan asam lemak tertinggi cacing laut segar adalah asam arakidonat 2.80% sedangkan cacing laut hasil frezedrying adalah asam palmitat 2.64%. Kandungan mineral tertinggi terdapat pada natrium sebesar 43 700 mg/kg pada cacing laut segar dan 127 334 mg/kg pada cacing laut hasil frezedrying. Kandungan logam berat cacing laut menunjukkan kadar timbal dan kadmium masih di bawah ambang batas yang diperbolehkan dikonsumsi manusia. Rendemen ekstrak cacing laut dengan pelarut metanol 1.44%±0.12, etil asetat 1.19%±0.19, dan hasil freezedry 14.3%. Hasil penapisan aktivitas antioksidan cacing laut menunjukkan bahwa ekstrak metanol, etil asetat dan cacing laut hasil frezedrying memiliki aktivitas tetapi tidak berpotensi sebagai antioksidan. Hasil penapisan aktivitas α- glukosidase terbaik dengan nilai IC sebesar 47.61 mg/mL dari cacing laut hasil 50 frezedrying. Penapisan aktivitas antiinflamasi terbaik dengan nilai IC sebesar 50 3.08 µg/mL didapat dari ekstrak etil asetat. Hasil penapisan antibakteri ekstrak metanol, etil asetat, dan cacing laut hasil frezedrying tidak memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Komponen bioaktif ekstrak metanol, etil asetat dan cacing laut hasil frezedrying mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid. Kata kunci: antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, inhibisi -glukosidase, Siphonosoma australe-australe SUMMARY NURHIKMA. Characterization and Screening of Bioactive Compounds on Marine worms (Siphonosoma australe-australe) from Southeast Sulawesi waters. Supervised by TATI NURHAYATI and SRI PURWANINGSIH. Marine worms (Siphonosoma australe-australe) is also called worm nut (peanut worm) or known as "Sipou" by the people of Southeast Sulawesi. Marine worms live in sandy areas and have a length ranging from 12-25 cm. Toronipa society generally consume marine worms in traditional medicine because it is believed to cure various diseases such as diarrhea, healing wounds, and regulate the function of stomach and lymph. The aims of this study were to characterize marine worms, to determine antioxidant activity, α-glucosidase inhibitors, anti- inflammatory, antibacterial of marine worms extract and bioactive compounds of marine worms crude extract. This study was divided into four stages, the first stage was characterization included identification of raw materials, analysis of proximate, amino acids, fatty acids, minerals and metals using descriptive analysis. The second stage was extraction of marine worms meat using methanol, ethyl acetate and yield of freeze drying. The third stage was determination of antioxidant activity, α-glucosidase, anti-inflammatory, and antibacterial marine worms using a completely randomized design (CRD) with a further test Duncan. The fourth stage was determination active compound of marine worms. The results of the study showed that yield of marine worm meat was 67.25% and edible offal was 32.39%. Fresh marine worms had protein content 10.11%, ash 3.03%, fat 0.54%, and the protein content of marine worm after freeze drying was 56.35%, ash 15.08%, fat 9.82%. The highest content of amino acid in fresh marine worm was glutamic acid 6.53% and in marine worm freeze dried was 8.53%. The highest fatty acid in fresh marine worms was arachidonic acid 2.80% and the highest fatty acid in freeze dried marine worms was palmitic acid 2.64%. The higest mineral content found was natrium in fresh marine worms, that was 43 700 mg/kg and 127 334 mg/kg on yield of freezed dried worms. Metal content of marine freezedried worm showed that lead and cadmium under the threshold human consumption. The yield of marine worm extracted using methanol was 1.44% ± 0.12, ethyl acetate 0.19 ± 1.19%, and freeze dried 14.3%. The results screening antioxidant activity of marine worm showed that methanol, ethyl acetat and freezedried extract have an activity but was not potential as antioxidant. The best α-glukosidase activity had IC value 50 47.61 mg/mL obtained from freeze drying. The best screening of anti-inflammatory activity of marine worms extract was in ethyl acetate with IC 50 3.08 mg/mL. The result of filtering antibacterial activity showed that extract of methanol, ethyl acetate, yeild of freezedrying did not have activity as antibacteria. Bioactive compounds from marine worm extracted by methanol, ethyl acetate and freezedried product contained of alkaloids, flavonoids, tannins, saponins and steroids. Keywords: α-glucosidase inhibitor, antibacterial, anti-inflammatory, antioxidant, Siphonosoma australe-australe. © Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2017 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB KARAKTERISASI DAN PENAPISAN SENYAWA BIOAKTIF CACING LAUT (Siphonosoma australe-australe) DARI PERAIRAN SULAWESI TENGGARA NURHIKMA Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Teknologi Hasil Perairan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Prof Dr Ir Nurjanah, MS PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini yang berjudul Karakterisasi dan Penapisan Senyawa Bioaktif Cacing Laut (Siphonosoma australe-australe) dari Perairan Sulawesi Tenggara dapat diselesaikan dengan baik. Kesuksesan dalam menyelesaikan tesis ini tidak lepas dari dukungan dari semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr Ir Tati Nurhayati, SPi MSi sebagai ketua komisi pembimbing yang telah banyak mencurahkan waktu dalam membimbing penulis dan banyak memberikan nasihat dalam kehidupan. 2. Prof Dr Sri Purwaningsih, MS sebagai anggota komisi pembimbing atas bimbingan, arahan, dan masukan sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. 3. Dr Ir Wini Trilaksani, MSc selaku ketua program studi S2 THP yang telah banyak memberikan saran dalam penyusunan tesis. 4. Prof Dr Ir Nurjanah, MS selaku dosen penguji luar komisi yang telah memberikan kritikan serta saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan tesis ini. 5. Dr Asadatun Abdullah, SPi MSi selaku dosen GKM yang telah memberikan masukan dalam penulisan untuk menyempurnakan tesis ini. 6. Kedua orangtua saya Udin Matau dan Saeran, kakak saya Irham, Rabiul dan Sulhan yang selama ini telah memberikan doa, kasih sayang, perhatian, nasihat dan motivasi selama penulisan tesis ini. 7. Lembaga Pusat Penelitian Oseanografi LIPI khususnya Laboratorium Annelida yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan penelitian pada identifikasi cacing laut. 8. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila khususnya Laboratorium Pengujian dan Penelitian (QLab) yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan penelitian pada pengujian antiinflamasi. 9. Teman kuliah yaitu Diah Anggraini Wulandari, Stephanie Bija, Riviani, Sri ayu Insani dan segenap tim Basecamp THP atas motivasi, persahabatan, kekeluargaan, canda, tawa yang telah dilalui bersama. 10. Seluruh pihak yang membantu atas segala doa dan dukungannya sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang perikanan dan kelautan. Bogor, Mei 2017 Nurhikma
Description: