KAJIAN KOMPENSASI AIR BAKU UNTUK AIR BERSIH DARI PEMERINTAH KOTA CIREBON KE PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Magister Teknik Sipil Oleh SUMARMAN L4A.004.155 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 ii ABSTRAK Kebutuhan air baku air bersih dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas untuk kebutuhan infrastruktur perkotaan sangat dibutuhkan keberadaannya yang sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan kota. Saat ini Pemerintah Kota Cirebon dengan penyelenggara penyediaan air bersih oleh PDAM Kota Cirebon sangat bergantung sekali dengan pasokan air baku untuk air bersih dari Pemerintah Kabupaten Kuningan, dimana Pemerintah Kota Cirebon tidak memiliki sumber air baku air bersih yang memenuhi syarat dari segi kualitas. Akibat ketergantunagan air baku dari daerah lain serta berlakunya UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, pemerintah kabupaten dan kota yang memiliki sumberdaya tersebut mempunyai kewenangan untuk mengupayakan menjadi sumber PAD. Sistimnya dapat dikerjasamakan dengan daerah yang ingin memanfaatkan sumber air baku, bentuknya dalam penetapan besaran dana/biaya kompensasi yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Besarnya biaya kompensasi yang dibayarkan Kota Cirebon ke Kabupaten Kuningan harus reasonable, untuk mendapatkan nilai besaran dana/biaya kompensasi berdasarkan alternatif formula regresi dan alternatif perubahan formula yang ada dalam perjanjian kerja sama No. 44 tahun 2004 tentang pemanfaatn air dari sumber mata air Cipaniis dengan mempertimbangkan kinerja menejemen pengelolaan air bersih oleh PDAM Kota Cirebon. Berdasarkan hasil analisis perhitungan kedua formula yang didapat, besarnya dana/biaya kompensasi yang dibayarkan Pemerintah Kota Cirebon ke Pemerintah Kabupaten Kuningan diambil yang paling rendah (kecil), dana yang diterima oleh Kabupaten Kuningan penggunaanya melalui pembagian porsi, untuk pembangunan daerah sebesar 62,5 %, untuk rehabilitasi catchment area sebesar 30 % dan untuk desa-desa pemilik, disekitar dan pemanfaat sumber mata air Cipaniis sebesar 7,5 %. Perjanjian kerja sama perlu direvisi dengan penambahan pihak propinsi sebagai penengah dan pengawas perjanjian pemanfaatan sumber air lintas wilayah. iii ABSTRACK As the population grows very rapidly, the needs of clean, and qualified water in the huge quantity is completely urgent and important. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) of Cirebon is absolutely depend on the water supply from Kuningan Regency for Cirebon does not have the qualified clean water resources. Under the legislation, No. 32 of 2004 (about the local autonomy), and the legislation, No. 7 of 2004 (about water resources), the local government which possesses the water resources has the authority to use it for the local income or revenue. They could make an MoU with other local government that need the water resources, based on the proper compensation. Which is, the compensation paid by Cirebon to Kuningan should be reasonable, based on the MoU of 2004 , between Kuningan and Cirebon. According to the accounting system of both formula (the MoU of 2004), the compensation paid by Cirebon to Kuningan is taken from the lowest payment. This compensation used by Kuningan is in accordance with the proposition ; 62.5 % for the local development; 30 % for the water resources area – development, and for the villages nearby; 7.5 % for the Cipaniis water-resources. ix DAFTAR ISI Hal HALAMAN PENGESAHAN i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR GRAFIK xiv DAFTAR LAMBANG DAN SATUAN xv DAFTAR SINGKATAN xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Pokok Permasalahan 3 1.3. Maksud dan Tujuan 3 1.4. Pola Pikir 4 1.5. Manfaat Kajian 7 1.6. Batasan Masalah 9 1.7. Lokasi Penelitian 9 1.8. Sistematika Penulisan 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum 13 2.2. Hidrologi 14 2.3. Sumber Air 15 2.3.1. Air hujan 15 2.3.2. Air tanah 15 2.3.3. Air permukaan 16 2.4. Penyediaan Air Bersih 16 2.4.1. Sistem penyediaan air bersih 17 2.4.2. Air sebagai komoditi ekonomis 18 ix 2.5. Konservasi Lahan 19 2.5.1. Kawasan hutan lindung 19 2.5.2. Konservasi sumber daya air 20 2.6. Otonomi Daerah 22 2.6.1. Umum 22 2.6.2. Infrastruktur perkotaan 22 2.6.3. Peluang dan tantangan 23 2.6.4. Kerja sama 23 2.7. Analisa Ekonomi 25 2.7.1. Umum 25 2.7.2. Neraca 26 2.7.3. Laba/rugi 27 2.7.4. Arus kas 29 2.7.5. Kebijakan akuntansi PDAM 30 2.7.6. Tarif air minum PDAM 30 2.7.7. Keterjangkauan dan subsidi silang 32 2.8. Pajak, Retribusi dan Kompensasi 33 2.8.1. Pajak 33 2.8.2. Retribusi 33 2.8.3. Kompensasi 33 BAB III DISKRIPSI WILAYAH STUDI 3.1. Kabupaten Kuningan 36 3.1.1. Umum 36 3.1.2. Letak geografis 36 3.1.3. Kondisi topografi 38 3.1.4. Wilayah administrasi 38 3.1.5. Kepundudukan 38 3.1.6. Sosial ekonomi 41 3.1.7. Kawasan Hutan Gunung Ciremai 42 3.2. Kota Cirebon 44 3.2.1. Umum 44 ix 3.2.2. Letak geografis 44 3.2.3. Iklim 44 3.2.4. Topografi 45 3.2.5. Jenis tanah 45 3.2.6. Hidrologi 45 3.2.7. Kepundudukan 45 3.2.8. Sosial ekonomi 48 3.3. PDAM Kota Cirebon 50 3.3.1. Umum 50 3.3.2. Peranan dan fungsi PDAM Kota Cirebon 50 3.3.3. Sejarah perkembangan PDAM Kota Cirebon 52 3.3.4. Kinerja PDAM Kota Cirebon 52 3.3.5. Infrastruktur PDAM 54 3.3.6. Tantangan PDAM dimasa mendatang 60 BAB IV METODOLOGI 4.1. Umum 62 4.2. Prosedur Penelitian 63 4.3. Studi Kepustakaan 64 4.4. Pencarian dan Pengumpulan Data 64 4.5. Pemilahan Data 67 4.6. Analisis Data 67 4.7. Pengolahan Data 70 4.8. Kesimpulan dan Rekomendasi 75 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Usulan Biaya Kompensasi Kabupaten Kuningan 77 5.1.1. Perhitungan biaya kompensasi Perum Perhutani 77 5.2.2. Perhitungan biaya kompensasi oleh Dinas Hutbun 78 5.2. Uji Statistik 80 5.2.1. Variabel dependent 80 5.2.2. Regresi 82 5.2.3. Uji korelasi 86 ix 5.2.4. Analisis variabel Metode Stepwise 87 5.2.5. Analisis Sensitivitas 90 5.3. Pembagian Porsi Dana Kompensasi 91 5.4. Potensi Sumber Air 96 5.4.1. Air hujan 97 5.4.2. Mata air 97 5.4.3. Air tanah 97 5.4.4. Air permukaan 99 5.5. Sistim Pengelolaan Air Bersih 100 5.5.1. Produksi 100 5.5.2. Distribusi 107 5.5.3. Pelayanan langganan 109 5.5.4. Proyeksi kebutuhan air 112 5.6. Analisis Kemampuan Keuangan PDAM Kota Cirebon 116 5.6.1. Efisiensi penagihan 116 5.6.2. Laba rugi 119 5.6.3. Arus kas 120 5.6.4. Neraca 121 5.7. Penyebaran Angket 123 5.7.1. Kecamatan tempat penyebaran angket 123 5.7.2. Status sosial respondent 124 5.7.3. Kondisi tempat tinggal responden 125 5.7.4. Kondisi pelayanan 126 5.7.5. Konsumsi pemakaian 128 5.7.6. Kemampuan Pelanggan membayar harga air 128 5.8. Kerja Sama Pemanfaatan Air Baku 131 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan 133 6.2. Rekomendasi 135 DAFTAR PUSTAKA 137 LAMPIRAN - LAMPIRAN xii DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 2.1. Contoh Harga Air 19 2.2. Contoh Neraca keuangan perusahaan 26 2.3. Contoh Laba/Rugi keuangan perusahaan 28 2.4. Contoh Arus Kas keuangan perusahaan 29 2.5. Struktur tarif atas dasar tingkat harga 32 3.1. Jumlah penduduk Kabupaten Kuningan tahun 2004 39 3.2. Prosentase kenaikan penduduk/tahun Kab. Kuningan (BPS Kng) 40 3.3. Sarana pendidikan di Kabupaten Kuningan tahun 2004 41 3.4. Jumlah sarana kesehatan Kabupaten Kuningan tahun 2004 41 3.5. Pendapatan PDRB Kabupaten Kuningan 42 3.6. Luas kawasan hutan Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan 43 3.7. Faktor-faktor Penyebab Lahan Menjadi Kritis 43 3.8. Jumlah penduduk Kota Cirebon tahun 2004 47 3.9. Prosentase kenaikan penduduk/tahun Kota Cirebon 47 3.10. Jumlah Sarana pendidikan Kota Cirebon tahun 2004 48 3.11. Jumlah sarana kesehatan Kota Cirebon tahun 2004 49 3.12. Pendapatan PDRB Kota Cirebon 49 3.13. Hasil analisis kwalitas air baku mata air Cipaniis 51 3.14. Cakupan pelayanan dan jumlah sambungan Pelanggan 53 3.15 Jumlah distribusi air, produksi air dan prosentasi kebocoran 54 3.16 Data teknis peralatan infrastruktur dibangun th 1937 & 1961 57 3.17. Data teknis peralatan infrastruktur dibangun th 1982 58 3.18. Data teknis pipa transmisi I & II th 1937 & 1961 58 3.19. Data teknis pipa transmisi III 59 3.20. Data teknis pipa distribusi yang terpasang 59 3.21. Desa-desa yang mengajukan dana kompensasi ke PDAM Kota Cirebon akibat pemanfaatan air baku untuk air bersih dari mata air Cipaniis 61 4.1. Data dan Pengelola Data 67 5.1. Rekapitulasi perhitungan alternatif biaya kompensasi tahun 2004 79 xii 5.2. Rekapitulasi perhitungan alternatif biaya kompensasi dibandingkan dengan Realisasi PDAM Kota Cirebon 79 5.3. Kelompok biaya kompensasi data dependent 81 5.4. Rekapitulasi variabel dependent 81 5.5. Variabel dependent dan independent 82 5.6. Descriptive statistics 83 5.7. Correlations 84 5.8. Variables entered/removed 85 5.9. Model summary 85 5.10. Coefficient 86 5.11. Rekapitulasi hasil uji analisis regresi dengan metode stepwise 88 5.12. Hasil Uji F hitung dan Sig. terhadap F tabel dan alpha 89 5.13. Hasil Uji t hitung terhadap t tabel 89 5.14. Hasil perhitungan analisis sensitivitas variabel X2 90 5.15. Pembagian proporsi dana kompensasi 91 5.16. Pembagian 7,5 % untuk desa sekitar mata air Cipaniis 92 5.17. Pembagian porsi 50 % untuk desa-desa di Kabupaten Kuningan 93 5.18. Pembagian porsi 15 % untuk desa-desa di Kabupaten Cirebon 93 5.19. Pembagian untuk keseluruhan dana kompensasi 93 5.20. Biaya perbaikan lingkungan dan konservasi Gunung Ciremai 95 5.21. Potensi sumber mata air di Kabupaten Kuningan th 2004 98 5.22. Produksi air dari th. 2000 s/d 2005 101 5.23. Luas lahan pertanian yang memanfaatkan Mata Air Cipaniis 102 5.24. Rincian luas lahan pertanian yang memanfaatkan sumber air Cipaniis 102 5.25. Perhitungan sisa debit sungai Cipaniis pada dua daerah irigasi 103 5.26 Perbedaan debit produksi PDAM Kota Cirebon 104 5.27. Perhitungan debit produksi mata air Cipaniis terhadap peman- faatan air bersih dan pertanian tahun 2005 106 5.28. Kebocoran Pipa Dinas dan distribusi 108 5.29. Hasil pengukuran tekanan 109 5.30. Jumlah pelanggan menurut klasifikasi kelompok 110 5.31. Pengaduan pelanggan 111 xii 5.32. Jumlah air terjual 111 5.33. Rata-rata konsumsi air per pelanggan per hari 112 5.34. Proyeksi kebutuhan air untuk air bersih dan pertanian terhadap debit produksi mata air Cipaniis 113 5.35. Prosentasi efisiensi tagihan pada kondisi sebelum dan sesudah penyesuaian tarif Pada Nopember tahun 2000 dan Nopember tahun 2004 117 5.36. Penyebaran dan pengembalian angket kepada pelanggan PDAM 124 5.37. Banyaknya angket yang dianalisa 124 5.38. Pekerjaan utama responden 125 5,39. Banyaknya jumlah anggauta/jiwa dalam keluarga 125 5.40. Jumlah keluarga yang tinggal dalam satu rumah 126 5.41. Distribusi aliran air ke pelanggan 126 5.42. Tekanan air di pelanggan 127 5.43. Sumber alternatif air bersih selain dari PDAM 128 5.44. Rata-rata pemakaian air perbulan 128 5.45. Penghasilan keluarga perbulan 129 5.46. Rata-rata pengeluaran biaya untuk membayar rekening air perbulan129 5.47. Perhitungan perbandingan penghasilan terhadap pembayaran pembayaran rekening air 130
Description: