ebook img

jurusan sejarah peradaban islam fakultas adab dan humaniora uin syarif hidaytullah jakarta PDF

60 Pages·2010·0.41 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview jurusan sejarah peradaban islam fakultas adab dan humaniora uin syarif hidaytullah jakarta

KIPRAH DAN PERJUANGAN KH. ALI MA’SHUM DALAM TUBUH NU 198I-1989 Skripsi : Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolah Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Universitas Islam Negeri SAYRIF HIDAYATULLAH JAKARTA Oleh Willy Ahmadi 103022027528 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYTULLAH JAKARTA 2010 KIPRAH DAN PERJUANGAN KH. ALI MA’SHUM DALAM TUBUH NU 198I-1989 Skripsi : Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh Willy Ahmadi NIM: 103022027528 Pembimbing Drs. H.M. Ma’ruf Misbah, M.A. NIP: 19591222 199103 1 003 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYTULLAH JAKARTA 2010 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi dengan judul KIPRAH DAN PERJUANGAN KH. ALI MA’SHUM DALAM TUBUH NU 1981 – 1989 telah di ujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari selasa, 8 Desamber 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat meperoleh gelar sarjana Humaniora pada program studi Sejarah dan Peradaban Islam. Jakarta,21 Desember 2009 Sidang Munaqasyah Ketua Sekretaris Drs.H.M. Ma’ruf Misbah, MA Drs.Usep Abdul Matin,MA,MA.S.Ag. NIP :19591222 199103 1 003 NIP : 19680807 199803 1 002 Penguji Pembimbing Dr.H.M.Muslih Idris. Le. MA Drs.H.M. Ma’ruf Misbah, MA NIP : 19520603 198603 1 001 NIP : 19591222 199103 1 003 ABSTRAKS KH Ali Ma’shum merupakan seorang ulama sekaligus intelektual kaliber nasional bahkan internasional. Kiprah puncak beliau adalah sebagai Rois Aam NU. Keaktifan dalam berkiprah ini tidak terlepas dari kepribadian beliau sebagai seorang organisatoris dan juga sebagai spiritualis. Sehingga wajar ketika keberadaan KH Ali Ma’shum di tengah-tengah masyarakat menjadi figur yang dituakan, baik karena kekharismaan beliau, maupun keilmuan beliau yang mumpuni. Lebih jauh KH Ali Ma’shum adalah sosok yang sangat berperan aktif dalam masarakat. Bukan saja dalam bidang keagamaan saja tetapi lebih dari itu beliau juga aktif dalam pergerakan politik nasional. Untuk menjadi pembahasan yang lebih terarah dan fokus, penelitian ini lebih ditekankan pada kiprah beliau pada NU 1981-1989 dan corak pemikirannya. Sebagaimana diketahiu bahwa keterlibatan KH Ali Ma’shum dalam dinamika kehidupan NU baik NU sebagai organisasi keagamaan maupun NU sebagai oganisasi politik sedikit banyak telah diwarnai oleh corak pemikiran beliau. Kajian penelitian ini sengaja penulis angkat untuk memperkaya khazanah keilmuan, khususnya biografi sosok dan corak pemikiran KH Ali Ma’shum. Untuk mengenal seorang tokoh maka tidah cukup dengan mengungkap sejarah perjuangannya saja, tetapi corak pemikirannya pun harus diketahui, dengan begitu kita dapat mengetahiu sosok tokoh secara komprehensif. KATA PENGANTAR Tiada kata yang patut penulis lafazkan selain puji serta syukur kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberi berbagai macam nikmat, kesempatan serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW. yang telah membawa perubahan bagi peradaban manusia. Perubahan dari zaman kegelapan menjadi zaman yang terang benderang dengan adanya cahaya Islam. Penulisan skripsi ini merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh penulis untuk dapat menyelesaikan program Sarjana dalam Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan segala daya dan upaya penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun sebuah karya skripsi yang terbaik. Namun, sudah menjadi kelaziman bahwa “tak ada gading yang tak retak”, dan begitulah pada akhirnya skripsi ini dihasilkan dengan segala kekurangannya. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sisi idealnya. Oleh karenanya, penulis berharap akan muncul kritik, saran, maupun komentar dari berbagai pihak untuk lebih menyempurnakan segala kekurangan dari karya ini. Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah memberi petunjuk serta motivasi dalam penulisan karya ini. Oleh karenanya sudah pada tempatnyalah penulis menghaturkan rasa hormat yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih tak terhingga kepada : 1. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. Abdul Chair, M.A dan ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Drs. H.M. Ma’ruf Misbah, M.A serta sekretaris Jurusan Sejarah dan peradaban Islam, Drs. Usep Abdul Matin, M.A yang telah membantu kelancaran saya dalam mengurus segala prosedur yang terkait dengan pelaksanaan penyusunan hingga sidang skripsi ini. 2. Drs. H.M Ma’ruf Misbah, M.A. selaku pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk memberikan pengarahan serta perhatian kepada penulis terkait dengan penulisan skripsi ini hingga skripsi ini dapat diselesaikan. 3. Sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Drs. Usep Abdul Matin, S.Ag., M.A., M.A. 4. Drs. H.M. Ma’ruf isbah, M.A., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi awal bagi terciptanya karya ini. 5. Pemimpin dan seluruh staf pegawai Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan Umum yang telah memberikan pelayanan dan kemudahan bagi penulis dalam memperoleh data-data yang penulis butuhkan. 6. Pimpinan dan seluruh staff PBNU, perpustakaan PBNU yang telah membantu penulis dalam memberikan data-data dan informasi terkait dengan skripsi ini. 7. Kedua orang tua, Ayahanda H. Shofwan dan Ibunda Hj. Afiyah yang telah banyak berkorban untuk memberikan motivasi, doa, cinta dan kasih sayang yang tulus ikhlas serta apapun yang terbaik bagi penulis. 8. Kakaku, Ibnu Nizar, SH dan adik-adikku tercinta Ulin Nuha, Yusuf Tegar Prabowo dan si bungsu yang imut Lazma Akhlisia. Kakak-kakak sepupuku yang tercinta Mba Dewi dan Mas Hadi, Serta Nurjanah dengan penuh kesabaran dan kasih sayang serta keluarganya dan kasih sayang yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan studi ini. 9. Spesial motivator Agus pujuharto, S.Hum yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saranya tanpa bosan juga Mas Haris, Mas Zaki terima kasih atas spiritnya. 10. Seluruh kawan-kawan SPI angkatan 2003 Sulis, Rara, Achi, Nuril, Babay, Biah dan seluruh kawan-kawan yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, yang selama ini telah bersama menorehkan kenangan terindah yang tak akan terlupakan oleh penulis, khususnya My Heart Nur Jannah yang selalu setia mendampingi penulis dalam menyusun skripsi ini. Semoga segala kebaikan-kebaikan yang telah mereka berikan dapat bermanfaat dan mendapat balasan limpahan pahala dari Allah SWT. Amien. 11. Keluarga besar Alaska, Kang Imam, Haji Noto, Kang Saiful, mas Ompong dan sebagianya Akhir kata, penulis berharap kritik dan saran terhadap karya tulis ini yang tetntumua jauh dari sempurna. Semoga apa yang penulis lakukan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Terima kasih. Jakarta, 5 Maret 2009 Willy Ahmadi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................ iii DAFTAR ISI ..............................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.................................................. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................... 7 C. Tujuan Penelitian..............................................................7 D. Manfaat Penulisan............................................................8 E. Metode Penelitian.............................................................8 F. Metode Penulisan............................................................10 G. Sistematika Penulisan......................................................10 BAB II BIOGRAFI KH. ALI MA’SHUM .................................................12 A. Silsilah Keluarga..............................................................12 B. Latar Belakang Pendidikan...............................................13 C. Corak Pemikiran KH. Ali Ma’shum..................................16 BAB III KH. ALI MA’SHUM DAN NU....................................................25 A. Latar Belakang Berdirinya NU........................................25 B. Perkembangan NU Pasca Kelahirannya...........................27 C. Awal Keterlibatan KH. Ali Ma’shum dalam Tubuh NU...32 BAB IV PERAN KH. ALI MA’SHUM DALAM TUBUH NU 1981-1989 ..............................................................................................37 A. Percaturan Politik NU dari 1981 Hingga Kembalinya ke Khittah NU (1926)........................................................... 37 B. Kiprah KH. Ali Ma’shum dalam Percaturan Politik NU....44 C. Peran KH. Ali Ma’shum Sebagai Rois ‘Am NU...............49 BAB V PENUTUP......................................................................................55 A. Kesimpulan.....................................................................55 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama telah menjadi entitas yang sangat penting dalam proses transmutasi nilai-nilai ke dalam wilayah Republik Indonesia. Secara historis kenyataan itu sulit dielakkan. Semenjak kehadiran agama Hindu dan Budha, bangsa Indonesia sesunnguhnya sudah berada pada wilayah kehidupan religius. Banyaknya peninggalan agama Hindu dan Budha seperti candi adalah bukti bahwa agama telah menancap sebagai sistem ritual sekaligus sistem sosial dan budaya. Karena itu esensi bangsa Indonesia sejak dulu tidak mengenal sekularisasi. Validitas sejarah telah mendukung Islam sebagai bagian terbesar dalam pergulatan keindonesiaan, karena Islam telah memberikan andil yang signifikan dalam transformasi bangsa. Sejarah Wali Songo di Jawa menunjukkan dengan kuat bagaimana transfer aksiologi keislaman telah mampu merubah wajah lokalitas budaya menjadi tata nilai yang mampu menginjeksi masyarakat menuju pada bentuk yang dinamis.1 Dalam sejarah gerakan bangsa-bangsa di dunia dan komunitas pemeluk agama, selalu lahir pemimpin dan orang-orang yang ditokohkan serta menjadi panutan dalam banyak persoalan kehidupan. Pemimpim atau tokoh-tokoh itu lahir di masa dan komunitas tertentu sesuai kebutuhan sejarah yang memanggilnya serta komitmen diri yang dimilikinya. Terlepas apakah pemimpin dan tokoh itu yang mengubah sejarah atau boleh jadi sebaliknya, kekuatan sejarah yang tak gampang dipahami itu sendiri yang secara sengaja sesuai dengan logika sejarah yang melahirkan sang pemimpin dan 1 Hilmi Muhammadiyah, Sulthan Fatoni, NU : Identitas Islam Indonesia, ELSAS, Jakarta, 2004, h. viii sang tokoh. Tetapi sesuatu yang sulit diingkari adalah bahwa ketokohan seseorang atau sekelompok orang hanya ada di dalam dan dari sebuah komunitas. Pada awal abad XX fenomena paling mencolok yang menunjukkan kebangkitan “bumiputra” untuk melawan penjajahan Belanda adalah adanya gerakan rakyat yang tampil dalam bentuk-bentuk seperti surat kabar dan jurnal, rapat dan pertemuan, organisasi dan partai. Fenomena tersebut menyandang sebutan “pergerakan”, di mana bumiputra bergerak mencari bentuk untuk menampilkan kesadaran politik mereka yang baru, menggerakkan pikiran dan gagasan. Pada awal abad XX ulama menyandang simbol utama perlawanan terhadap penjajah.2 Seiring jalannya waktu, para ulama akhirnya membentuk suatu wadah sebagai media perjuangannya dengan nama Nahdlatul Ulama (NU). Bagi kalangan NU, berdirinya organisasi keagamaan ini tidak jarang dipandang sebagai pelembagaan tradisi kegamaan yang sudah mengakar sebelumnya. Para Ulama yang sudah memiliki kesamaan wawasan keagamaan pada 31 Januari 1926 sepakat membentuk organisasi ini. Meski begitu, proses kelahiran NU tidak bisa dilepaskan dari konteks waktu yang mengitarinya. Perkembangan dunia Islam dan situasi kolonialisme Belanda tidak kecil andilnya dalam membidani kelahirannya.3 Sebagai organisasi sosial keagamaan, NU memiliki perjalanan panjang dalam ranah perjuangannya. Gagasan yang dikedepankan pertama kali ketika NU dibentuk, bukanlah dari wawasan politik, melainkan dari wawasan keagamaan. Walau demikian, tidak berarti wawasan tersebut lantas menjadikan NU mengabaikan persoalan poltik.4 Hal ini dapat dilihat dari manifestasi gerakan ini dalam kancah 2 Aceng Abdul Azis Dy Dkk., Islam Ahlussunnah Waljama’ah di Indonesia; Sejarah, Pemikiran, dan Dinamika Nahdlatul Ulama, Pustaka Ma’arif NU, Jakarta, 2006, h. 206. 3 Kacung Marijan, Quo Vadis NU setelah kembali ke Khittah 1926, ERLANGGA, Jakarta, h. 1 4 Aceng, Islam Ahlussunnah, h. 209.

Description:
9 Acing Abdul Azis Dy, Islam Ahlussunnah, h. 231. 10 Mustafa Bisri, Menapak Jejak Mengenal Watak Sekilas Biografi 26 Tokoh NU, Yayasan.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.