ebook img

Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 PDF

12 Pages·2015·0.29 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786

Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 1 PERANAN HARUN AL-RASYID DALAM KEKHALIFAHAN ABBASIYAH TAHUN 786 - 809 Nani Ismiyati, Sutjitro, Nurul Umamah. Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: [email protected] ABSTRAK Harun al-Rasyid adalah salah seorang figure pemimpin yang berada pada pemerintahan dinasti Abbasiyah, suatu dinasti yang tumbuh dan berkembang setelah dinasti Umayyah runtuh pada tahun 750. Dinasti Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam yang berkuasa di Baghdad. Harun al-Rasyid juga seorang khalifah yang mampu mengembangkan dinasti Abbasiyah secara menyeluruh dalam komponen pemerintahannya. Dalam mengembangkan kekhalifahan Abbasiyah Harun al-Rasyid telah mampu meletakkan fondasi dan prinsip-prinsip dengan kokoh seperti dibidang politik, ekonomi, sosial sehingga tercipta kerja sama yang baik antar komponen pemerintahan dan masyarakat. Harun al-Rasyid selain terkenal sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan, juga dikenal sebagai seorang khalifah yang gemar mencintai ilmu pengetahuan. Akan tetapi dalam masa pemerintahannya hal yang paling menonjol ialah dalam bidang ilmu pengetahuan. Kecintaan para khalifah kepada ilmu pengetahuan sangat mendukung bahkan rakyat pun sangat berminat dan memiliki peranan penting. Hal ini menunjukkan bahwa dinasti Abbasiyah sangat menekankan pembinaan pada peradaban dan kebudayaan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih mendalam tentang peranan Harun al-Rasyid dalam kekhalifahan Abbasiyah tahun 786 - 809. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Sejarah dengan metode penelitian sejarah. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan bahan-bahan atau jejak-jejak sejarah (sumber). Kata kunci: Peranan, Harun al-Rasyid, khalifah Abbasiyah ABSTRACT Harun al-Rashid is one of the figures who are leaders in the Abbasid rule, a dynasty that grows and develops Umayyad dynasty after dynasty collapsed in 750. Abbasid caliphate Islamic ruling is in Baghdad. Harun al-Rashid also a caliph who is able to develop a comprehensive Abbasid dynasty in the administration component. In developing the Abbasid caliphate of Harun al-Rashid was able to lay the foundations and principles firmly as in the political, economic, social so as to create good cooperation between the components of government and society. Harun al-Rashid in addition to well-known as a caliph who loves to love science. However in the reign of the most prominent thing is that in the field of science. Love of the caliphs to the knowledge of the people were very supportive even very interested and have an important role. This suggest that the Abbasid dynasty emphasis on the development of civilization and Islamic culture. The purpose of this study was to analyze more deeply about the role of Harun al-Rashid in the Abbasid caliphate in 786 – 809. this type of research is the study of history with historical research methods. Collecting data in this study is to find and materials or trances of history (source). Keywords: role, Harun al-Rashid, Abbasid caliph ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 2 PENDAHULUAN pemikiran dan budayanya. Kebangkitan intelektual Berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah berawal dari muncul sebagian besar disebabkan oleh masuknya adanya pemberontakan yang terjadi antara bani Umayyah berbagai pengaruh asing seperti Indo-Persia dan Suriah, dan bani Abbas di daerah Khurasan. Dalam namun yang paling unggul ialah pengaruh Yunani. pemberontakan ini bani Abbas dikomandoi oleh Abu Gerakan intelektual ini ditandai oleh proyek Muslim sedangkan bani Umayyah dikomandoi oleh Nasar penerjemahan karya-karya berbahasa Persia, Sansekerta, ibn Sayyar. Pemberontakan antar kedua kubu ini di Suriah dan Yunani ke dalam bahasa Arab. Pada era itu menangkan oleh Abu Muslim dari dinasti Abbasiyah. pula berkembang disiplin ilmu pengetahuan dan Mendengar kekalahan ini Marwan ibn Muhammad peradaban yang ditandai dengan berdirinya Bait Al- merasa terdesak sebagai khalifa ke-XIV dinasti Umayyah, Hikmah atau perpustakaan raksasa, tempat ini sekaligus hal ini dikarenaka semua wilayah atau daerah yang dijadikan pusat kajian ilmu pengetahuan dan tempat menentangnya mendukung dinasti Abbasiyah. Akhirnya penerjemah karya-karya Yunani ke bahasa Arab. Marwan pun terbunuh dalam peperangan di Dzab oleh Di masa pemerintahannya Harun Ar-Rasyid dapat Abu Abbas as-Saffah, kemudian di baiatlah as-Saffah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi rakyatnya sebagai khalifa pertama dinasti Abbasiyah. Seiring seperti: mewujudkan keamanan, kedamaian serta berjalannya waktu Islam mencapai zaman keemasan pada kesejahteraan rakyat, membangun kota Baghdad yang masa kekhalifahan Harun al-Rasyid pada tahun 786 – terletak di antara sungai Eufrat dan Tigris dengan 809. Harun al-Rasyid merupakan khalifah kelima dalam bangunan-bangunan megah, membangun tempat-tempat dinasti Abbasiyah (Karim, 2007: 143). peribadatan, membangun sarana pendidikan, kesenian, Harun al-Rasyid adalah seorang penguasa yang kesehatan, dan perdagangan, mendirikan Baitul Hikmah, paling cakap dan bijaksana di antara pemimpin yang lain. sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai Hal ini dikarenakan Harun Al-Rasyid memiliki kerja perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian serta keras yang tinggi untuk mengembangkan dinasti membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga Abbasiyah menuju masa keemasan. Khalifah Harun Al- pengkajian masalah-masalah keagamaan yang Rasyid memerintah selama 23 tahun, pemerintahannya diselenggarakan di rumah-rumah, mesjid-mesjid, dan penuh dengan peristiwa-peristiwa dan keagungan Islam istana, di samping itu juga dibangun pemandian- (Mahmudunnasir, 1991:259). pemandian. Pada masa inilah negara Islam menempatkan Meskipun usia pemerintahannya kurang dari dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi (Yatim, setengah abad kota Baghdad pada saat itu muncul menjadi 2000: 52). pusat dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa. Dinasti Abbasiyah Permasalahan yang dibahas adalah. memasuki tatanan yang sangat besar di dalam 1. Bagaimana latar belakang Harun al-Rasyid pemerintahan terutama dalam sistem perpajakan dan menjadi khalifah di dinasti tahun 779 - 786? administrasi peradilan. Kejayaan ini berjalan seiring 2. Bagaimana peranan Harun al-Rasyid dalam dengan kemakmuran kerajaan terutama ibukotanya. Istana kekhalifahan Abbasiyah tahun 786 - 809? kerajaan dengan bangunan-bangunan seperti ruang pertemuan yang dilengkapi dengan karpet, gorden, dan Tujuan penelitian ini adalah. bantal terbaik dari Timur. Selain itu pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid muncul gerakan intelektual dalam sejarah Islam terkait dengan sejarah ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 3 1. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang latar sejarah yaitu: 1) Heuristik, 2) Kritik, 3) Interpretasi, 4) belakang Harun al-Rasyid menjadi khalifah di Historiografi. dinasti Abbasiyah tahun 779 - 786 2. Untuk mendeskripsikan dan mengkaji peranan 1. Heuristik Harun al-Rasyid sebagai pemimpin agama dan Langkah pertama dalam penelitian ini, adalah kepala pemerintahan dalam kekhalifahan heuristik. heuristik yaitu langkah untuk mencari dan Abbasiyah tahun 786 - 809 menemukan berbagai sumber data yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti. Penelitian yang penulis Manfaat penelitian ini adalah. lakukan dapat digolongkan dalam penelitian studi kepustakaan, sehingga sumber-sumber yang digunakan 1. bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat adalah sumber pustaka atau sumber tertulis. Sumber yang dijadikan sarana latihan dalam melakukan digunakan penulis berkaitan dengan materi yang akan penelitian dan karya ilmiah, latihan berfikir dan diteliti yaitu Peranan Harun Ar-Rasyid Dalam memecahkan masalah secara kritik dan logis. Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 – 809 berupa: skripsi, 2. bagi mahasiswa calon guru sejarah, dapat jurnal-jurnal, laporan penelitian, buku-buku, dan sumber memberikan sumbangan dalam mengembangkan dari internet. studi ilmu sejarah sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan khususnya yang menyangkut studi 2. Kritik sejarah Asia Barat. Setelah penulis menemukan dan mengumpulkan 3. bagi almamater FKIP Universitas Jember, sumber-sumber sejarah, maka langkah kedua adalah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan melakukan kritik sumber baik kritik intern maupun kritik informasi dalam rangka pengembangan ilmu ekstern. Kritik ekstern dilakukan untuk menilai keaslian pengetahuan sebagai wujud nyata dalam rangka dari sumber dan kritik intern sebagai kelanjutan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu kritik ekstern dilakukan untuk kesaksian yang diberikan dharma penelitian serta dapat menambah oleh suatu sumber memang dapat dipercaya, sehingga khasanah kepustakaan Universitas Jember. akan diperoleh fakta sejarah. Data-data yang sudah diperoleh dipilah-pilah dilihat penilaian bentuk bentuk METODE PENELITIAN luar, penilaian isinya, siapa yang menulis, apa tujuan Penelitian ini menggunakan metode penelitian penulisnya, sehingga mendapatkan fakta yang benar dan sejarah dikarenakan data-data yang dipergunakan ialah valid. Fakta-fakta yang sudah penulis temukan dari data-data sejarah mengenai khalifah Harun al-Rasyid kegiatan kritik ini menyangkut fakta tentang pendiri dalam kekhalifahan Abbasiyah. Metode penelitian sejarah Kekhalifahan Abbasiyah menyangkut mengenai suasana adalah proses menguji dan menganalisis secara kritik sosial politik di Baghdad, latar belakang sosio kultural rekaman dan peninggalan masa lampau berdasarkan Harun Al-Rasyid, muncul dan runtuhnya keluarga rekontruksi yang imajinatif. Penelitian ini menggunakan Barmakid, masa pemerintahan Harun Al-Rasyid serta metode penelitian sejarah untuk membuat rekontruksi perkembangan pendidikan pada masa Harun Al-Rasyid. masa lampau yang memperhatikan kausalitas seluruh aktivitas manusia dalam urutan kejadian dan latar waktu 3. Interpretasi tertentu (Gottschalk, 1988:32). Berkaitan dengan metode Dalam langkah ini setelah memperoleh fakta-fakta sejarah ada empat langkah dalam melakukan penelitian yang dibutuhkan, penulis berusaha melakukan analisis ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 4 dan menafsirkan yang dirangkai secara kronologis, interpretasi, dan historiografi. Bab 4 berisi tentang latar rasional, dan kausalitas berdasarkan pada aspek belakang Harun al-Rasyid menjadi khalifah dinasti pembahasan. Interpretasi dilakukan karena berbagai fakta Abbasiyah terkait mengenai: suasana sosial politik di yang telah ditemukan dalam kegiatan kritik tersebut Baghdad Bab 5 memaparkan mengenai dinasti Abbasiyah masih terpisah dan berdiri sendiri. Oleh karena itu di bawah pemerintahan Harun Ar-Rasyid terkait dengan berbagai fakta yang lepas satu sama lain harus pemikiran Harun al-Rasyid tentang dinasti Abbasiyah, diinterpretasikan dengan cara menghubungkan antara visi dan misi Harun al-Rasyid dalam mengembangkan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, sehingga dinasti Abbasiyah, tindakan-tindakan Harun al-Rasyid menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. dalam bidang keagamaan dan pemerintahan, serta Dalam hal ini penulis melakukan interpretasi terhadap perkembangan pendidikan Islam pada masa kekhalifahan fakta-fakta sejarah mengenai latar belakang berdirinya Harun al-Rasyid. Sedangkan Bab 6 merupakan bagian Kekhalifahan Abbasiyah, Harun Al-Rasyid dalam wilayah penutup yang terdiri dari simpulan dan saran. Abbasiyah, dinasti Abbasiyah di bawah kepemimpinan Harun Al-Rasyid dengan cara membandingkan dan HASIL DAN PEMBAHASAN menghubungkan fakta-fakta sejarah yang berhubungan Pada bagian ini dipaparkan mengenai hasil dengan kajian penelitian kemudian fakta-fakta tersebut penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan dirangkai secara sistematis. selama penelitian. A. latar belakang Harun al-Rasyid menjadi khalifah di 4. Historiografi dinasti Abbasiyah tahun 779 – 786 Langkah terakhir dalam penelitian sejarah adalah Latar belakang Harun al-Rasyid menjadi khalifah di historiografi atau penulisan sejarah. Historiografi adalah dinasti Abbasiyah berawal dari wafatnya al-Hadi pada cara merekontruksi suatu gambaran masa lampau tahun 786, maka tidak lama kemudian saudaranya yaitu berdasarkan data yang diperoleh dan merupakan langkah Harun al-Rasyid yang dibaiat oleh pendukungnya menjadi akhir dalam penelitian yang digunakan untuk penyajian Khalifah di Dinasti Abbasiyah. Setelah kuat posisinya sejarah serta hasilnya disajikan dalam bentuk cerita Harun memaksa Ja’far untuk meninggalkan kekuasaannya sejarah yang ditulis secara kronologis. Dalam tahap ini dan akhirnya Harun al-Rasyid yang menjadi Khalifah penulis berusaha merekonstruksikan fakta sejarah menjadi kelima dalam Dinasti Abbasiyah. kisah. Kegiatan ini dilakukan secara kronologis, logis, sistematis, dan menarik. Penyajian dari penelitian ini 1. Situasi dan Kondisi Sosial Politik di Baghdad adalah penyusunan kisah sejarah dalam bentuk karya tulis Pemerintahan dinasti Abbasiyah dipegang oleh ilmiah skripsi dengan sistematika penulisan yang terdiri seorang khalifah yang memiliki wewenang sebagai dari: Bab 1 pendahuluan yang berisi tentang: sub bab latar pemegang semua kekuasaan. Kepala Negara atau seorang belakang masalah; penegasan pengertian judul; ruang khalifah dapat melimpahkan otoritas sipilnya kepada lingkup penelitian; rumusan masalah; tujuan penelitian; seorang wasir, misalkan otoritas pengadilan dilimpahkan dan manfaat penelitian. Bab 2 tinjauan pustaka yang kepada seorang hakim (qadhi) dan otoritas militer berisi tentang pendapat para ahli dan penelitian terdahulu dilimpahkan kepada seorang jenderal (amir). Kedudukan yang ada korelasinya dengan permasalahan di atas. Bab 3 khalifah yaitu sebagai kepala negara tetap dibutuhkan metode penelitian yang di dalamnya berisi tentang metode atau dinomor satukan yaitu sebagai pengambilan yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian keputusan akhir dalam semua urusan pemerintahan sejarah yang berisi empat tahap meliputi: heuristik, kritik, (Karim, 2007: 143). ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 5 Dalam menjalankan roda pemerintahan khalifah juga yang memadai, Harun al-Rasyid pun tumbuh menjadi dibantu oleh seorang pejabat rumah tangga istana (hajib) seorang yang terpelajar. Harun al-Rasyid memang yang bertugas memperkenalkan para utusan dan pejabat diciptakan oleh Allah sebagai pria yang pandai, memiliki yang akan mengunjungi khalifah. Di samping itu ada juga kepribadian kuat dan fasih dalam berbicara. Ketika seorang eksekutor yang menjadi tokoh penting di istana tumbuh menjadi seorang remaja, Baghdad. Pada masa ini ada pula ruang bawah tanah yang Harun al-Rasyid sudah mulai diterjunkan oleh ayahnya digunakan sebagai tempat penyiksaan, dimana tempat ini dalam urusan pemerintahan. Kepemimpinan Harun al- muncul pertama kali dalam sejarah Arab, sedangkan Rasyid dimulai ketika sang ayah al-Mahdi memberikan ruang pengamatan bintang terletak berdampingan dengan kepercayaan memimpin ekspedisi militer untuk istana khalifah. menaklukkan Bizantium sebanyak dua kali. Ekspedisi Pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid sistem militer pertama dipimpinnya pada tahun 779-780. Dalam pemerintahan telah mencapai target yang telah ekspedisi kedua yang dilakukan pada tahun 781-782, diinginkannya. Dimana kota Baghdad sebagai ibu kota Harun al-Rasyid memimpin pasukannya hingga ke pantai Negara telah menjadi pusat kegiatan sosial, politik, dan Bosporus. Dalam usia yang relatif muda, Harun al-Rasyid budaya. Kota Bghdad disebut juga sebagai kota intelektual yang dikenal berwibawa sudah mampu menggerakkan 95 sekaligus sebagai berkumpulnya masyarakat Islam. Hal ribu pasukan beserta para pejabat tinggi dan jenderal ini di karenakan Baghdad merupakan wadah atau tempat veteran. Harun al-Rasyid banyak belajar tentang strategi berkembangnya ilmu pengetahuan. Selain itu kota pertempuran karena langsung terjun kelapangan. Baghdad juga menjadi kota internasional yang terbuka Semenjak keterlibatannya dalam urusan pemerintahan dengan usia yang relatif muda dan selama untuk segala bangsa dan keyakinan sehingga semua menjadi khalifah, Harun al-Rasyid menjalin hubungan bangsa berkumpul seperti bangsa Arab, Turki, Persia, yang akrab dengan para ulama, ahli hukum, hakim, qori’, Romawi, Qibthi, Hindi, Barbari, Kurdi dan sebagainya. penulis dan seniman. Harun al-Rasyid sering mengundang cendikiawan-cendikawan ke istana untuk mendiskusikan berbagai masalah. Harun al-Rasyid sangat 2. Latar Belakang Sosio Kultural Harun Al-Rasyid menghargai para tamunya dan memposisikan pada tempat Harun al-Rasyid adalah seorang putra dari al-Mahdi yang terhormat. bin Abu Ja’far al-Mansur yang merupaka khalifah ketiga dinasti Abbasiyah, sedangkan ibunya bernama al- 3. Berkembangnya Keluarga Barmak Di Dinasti Khayzuran seorang wanita sahaya dari Yaman. Ibu Harun Abbasiyah al-Rasyid ini merupakan perempuan pertama yang Ketika gerakan dakwah Abbasiyah menyebar di memiliki pengaruh penting dalam urusan kenegaraan Khurasan, Khalid ibn Barmak menjadi salah satu kepala dinasti Abbasiyah. Harun al-Rasyid mempersunting juru dakwahnya. Lalu ketika al-Saffah menjadi khalifah seorang gadis Arab yang cantik bernama Zubaidah Khalid ibn Barmak ditunjuk sebagai menterinya. Setelah sebagai istrinya, kemudian dikaruniai seorang anak laki- itu, Khalid ibn Barmak terus berpindah-pindah jabatan laki yang bernama Al-Ma’mun, Al-Amin, dan Al- tetapi tetap setia dan tidak menyalagunakan wewenang Mu’tashim (Suwito, 2005: 97). hingga meninggal dunia. Khalid ibn Barmak Khalifah Harun al-Rasyid pertama kali mendapat meninggalkan seorang anak yang bernama Yahya ibn pendidikan di Istana, baik pendidikan agama maupun Khalid ibn Barmak , dimana Yahya ibn Khalid termasuk ilmu pemerintahan. Harun al-Rasyid banyak mendapat lelaki mulia dan berakhlak baik. Yahya ibn Khalid mulai pendidikan dari Yahya bin Khalid. Berbekal pendidikan menduduki jabatan di pemerintahan pada tahun 774. ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 6 Yahya ibn Khalid juga menjadi pembimbing Harun al- keluarga yang istimewah dan berbakat dalam dinasti Rasyid di waktu muda hingga Harun al-Rasyid Abbasiyah, namun akhirnya pada tahun 805 Yahya ibn memanggilnya dengan sebutan ayah. Berkat jasa Yahya Khalid meninggal dunia. ibn Khalid dalam hal memantapkan posisi Harun al- Kedekatan Harun al-Rasyid dengan keluarga Rasyid sebagai khalifah meskipun al-Hadi saudara Harun Barmak tidak berlangsung lama sehingga timbul al-Rasyid tidak menyetujuinya. keretakan. Hal ini dilatarbelakangi oleh ulah Ja’far ibn Ketika menduduki kursi khalifah Harun al-Rasyid Yahya yang membantu kabur Yahya ibn Abdillah ibn menunjuk Yahya ibn Khalid sebagai menteri yang Hasan (saudara Indris, pendiri dinasti al-Idarisah) dari bertugas menjalankan pemerintahan dengan kekuasaan penjara. Ja’far ibn Yahya membantu Yahya ibn Abdillah tak terbatas. Yahya ibn Khalid merupakan seorang kabur karena merasa kasihan terhadapnya, selain itu pemimpin yang memiliki sifat yang sangat bijaksana, karena Yahya ibn Abdillah merupakan Ahlul bait. Berita tegas, dan penuh kebajikan. Dalam tugasnya sebagai tentang Ja’far membebaskan Yahya ibn Abdillah akhirnya menteri Yahya ibn Khalid tidak pernah mengabaikan sampai ke telinga Fadhl ibn Rabi’ lewat mata-mata. perkara kecil sekalipun bahkan yahya ibn Khalid selalu Dimana Fadhl ibn Rabi’ merupakan anak dari Rabi’ ibn mengedepankan kesejahteraan rakyatnya. Kaum Yunus. Harun al-Rasyid sangat terkesan dengan cendikiawan yang datang ke kota Baghdad membawa kecakapan dan kemampuan Fadhl ibn Rabi’, sehingga beragam aliran dan ide-ide, serta berbagai macam disiplin diberi jabatan kekuasaan. Disisi lain Fadhl ibn Rabi’ ilmu pengetahuan dalam pengembangan intelektual yang adalah orang yang membenci Yahya ibn Abdillah ibn Ali. terletak di kota Baghdad. Pada zaman khalifa Harun al- Fadhl ibn Rabi’ selalu memperingatkan khalifah Harun Rasyid beserta penasehatnya Yahya ibn Barmak al-Rasyid tentang Yahya ibn Abdillah yang menurutnya kemajuan intelektual memicu bangkitnya zaman bisa mengancam kursi kekuasaan khalifah kapan saja. pencerahan Islam. Daya tarik zaman pencerahan itu Fadhl ibn Rabi’ tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dilukiskan dalam sebuah syair yang dibuat oleh penyair yang di tunggu sejak lama demi bisa mengadu domba istana yang bernama Ibrahim al-Mosuli. Harun al-Rasyid dengan keluarga Barmak. Fadhl ibn Adakah kau saksikan surya memudar Rabi’ langsung menyampaikan berita tersebut kepada Dan cahaya kembali takkala Harun berkuasa? khalifah Harun al-Rasyid, namun Harun al-Rasyid tidak Bergiranglah karena Allah memilih Harun mempercayai mungkin semua yang dilakukan Ja’far ibn Sang penyejuk, murah hati Yahya semata-mata ingin melindunginya. Dan cahaya Yahya sahabatnya ( Freely, 2011: 101) Untuk membuktikan berita yang disampaikan Fadhl Keluarga Barmak memiliki hubungan sangat dekat ibn Rabi’ khalifah Harun al-Rasyid mengundang Ja’far dengan Harun al-Rasyid. Keluarga Barmak banyak ibn Yahya untuk makan malam bersamanya, kemudian membantu Harun al-Rasyid dalam menjalankan roda khalifah Harun al-Rasyid menanyakan kabar tentang pemerintahan secara baik. Yahya ibn Khalid dikarunia Yahya ibn Abdillah di penjara. Ja’far ibn Yahya empat orang anak yaitu Fudhal, Ja’far, Musa, langsung terdiam dan menjawab pertanyaan khalifah Muhammad. Dikemudian hari ketika Yahya ibn Khalid Harun al-Rasyid bahwa Yahya ibn Abdillah sudah tidak di mengundurkan diri karena sudah berusia lanjut maka penjara. Ja’far ibn Yahya yang dipercayai memegang jabatan Kejadian ini menjadi awal mula diembuskannya ayahnya yaitu sebagai menteri. Ja’far ibn Yahya fitnah perseteruan antara Harun al-Rasyid dengan melaksanakan tugasnya dengan keberhasilan yang keluarga Barmak. Akibat bisikan-bisikan fitnah Harun al- gemilang. Selama 17 tahun keluarga Barmak menjadi Rasyid menuduh keluarga Barmak lebih mengutamakan ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 7 kepentingan pendukung Ali (syiah) dari pada kepentingan sebagai pengikut khalifah. Terputuslah kepercayaan 1. Visi dan Misi Harun Al-Rasyid Dalam antara khalifah Harun al-Rasyid dengan keluarga Barmak, Mengembangkan Dinasti Abbasiyah padahal sebelumnya Harun al-Rasyid sangat mencintai Para khalifah dalam pemerintahan Bani Abbas keluarga Barmak dan mengangkatnya menjadi tangan menduduki tahta kerajaan berdasarkan keturunan. Begitu kanannya. pula pada diri Harun al-Rasyid, Harun al-Rasyid menjadi Kejadian ini menjadi awal mula diembuskannya khalifah karena ayahnya seorang khalifah dan juga fitnah perseteruan antara Harun al-Rasyid dengan pengganti Harun al-Rasyid adalah anak keturunannya. keluarga Barmak. Akibat bisikan-bisikan fitnah Harun al- Pada pemerintahan Harun al-Rasyid pengelola keuangan Rasyid menuduh keluarga Barmak lebih mengutamakan dan penyelenggaraan keadilan Harun al-Rasyid serahkan kepentingan pendukung Ali (syiah) dari pada kepentingan kepada yang lain, namun pengambilan keputusan tetap sebagai pengikut khalifah. Terputuslah kepercayaan berada pada tangan khalifah. Dalam urusan masyarakat antara khalifah Harun al-Rasyid dengan keluarga Barmak, sang khalifah yang terdepan untuk mengatasi dan padahal sebelumnya Harun al-Rasyid sangat mencintai memimpin rakyatnya. Demikian pula dalam menyalurkan keluarga Barmak dan mengangkatnya menjadi tangan kekayaan sebagai pengayom bagi seni kemewahan dan kanannya. Begitu pula keluarga Barmak yang sebenarnya ilmu pengetahuan. Dalam mengembangkan Dinasti sangat setia terhadap sang khalifah, namun karena alasan Abbasiyah Harun al-Rasyid memilik tujuan untuk sepele Harun al-Rasyid mulai meragukan kesetiaannya. membebaskan dan memperbaiki manusia melalui Kesalahan-kesalahan kecil keluarga Barmak seketika penyebaran ilmu, pemahaman seta pemikiran yang tampak sebagai kesalahan yang sangat besar di mata berdasarkan al-qur’an. Keseluruhan keturunan Harun al- Harun al-Rasyid. Akhirnya pada tahun 803 keluarga Rasyid ialah dari Bani Abbas secara umum dan khususnya Barmak dieksekusi mati oleh Harun al-Rasyid. Ja’far ibn keluarga dekat mengkonsentrasikan pengeluaran terbesar Yahya ibn Khalid dibunuh secara keji, rumah-rumah ditangan oleh keturunan bani Abbas. keluarga Barmak dihancurkan dan seluruh harta Khalifah Harun al-Rasyid sering keluar bendanya disita. Khalifah Harun al-Rasyid menyesali meninggalkan istana menjelajahi sepanjang jalan tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta melaknat Baghdad, hal ini Harun al-Rasyid lakukan untuk orang yang menghasudnya (Ibrahim, 2014: 345). memberikan keadilan dan meringankan penderitaan rakyatnya. Sering kali khalifah Harun al-Rasyid B. Dinasti Abbasiyah Dibawah Pemerintahan Harun mengunjungi wilayah jajahannya untuk melenyapkan al-Rasyid Tahun 786 – 809 hukum rimba dan untuk mengetahui keadaan rakyatnya, Dalam sejarah Arab-Islam masa pemerintahan Harun meninjau langsung perbatasan dan tidak pernah al-Rasyid adalah masa paling gemilang dan indah. Ketika menghindarkan diri dari kesukaran dan tugas-tugas itu, negara memiliki wilayah yang paling luas sekali. pemerintahan. Sungguh suatu pemerintahan yang di Dengan segudang pengalaman yang telah dimilikinya itu dalamnya telah terjadi dua sisi yang berbeda, di satu sisi membuat Harun al-Rasyid paham dan mampu memimpin kesejahteraan ditingkatkan dan di sisi lain tidak pemerintahannya sampai menjadikan masa pemerintahan dibenarkan seseorang menyamai kekayaannya. Selain itu yang brilian yang merupakan keemasan dan puncak Khalifah Harun al-Rasyid juga telah mampu meletakkan peradaban Islam. Liku-liku pengalamn sebelumnya pondasi dan prinsip dengan kokoh seperti di bidang menjadi cambuk untuk membawa pemerintahannya lebih politik, ekonomi, sosial dan ilmu pengetahuan sehingga jaya dan bernilai guna. tercipta kerja sama yang baik antar komponen ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 8 pemerintahan dan masyarakat. Semua ini akan Lembaga al-wizarat (kementrian) dipimpin oleh seorang mendukung dan menciptakan terobosan yang baru bagi wazir seperti halnya menteri pada zaman sekarang. kenyamanan serta mensejahterakan kehidupan ummat Lembaga dan jabatan ini baru dalam sejarah Islam. pemerintahan Islam yang diciptakan oleh Khalifah Abu Pada masa pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid Ja’far al-Mansur. Lembaga al-kitabat terdiri dari beberapa Baghdad pada saat itu muncul menjadi pusat dunia katib (sekertaris). Lembaga al-hijabat dipimpin oleh al- dengan tingkat kemakmuran dan peran internasional yang hajib, tugas al-hajib ialah mengawal serta mengatur siapa luar biasa. Kejayaan berjalan seiring dengan kemakmuran saja yang ingin bertemu dengan khalifah. Pada zaman kerajaan terutama ibukotanya. Pada saat itulah Baghdad Khalifah Abbasiyah birokrasi diperketat hanya rakyat dan menjadi kota yang tiada bandingannya di seluruh dunia. pejabat yang mempunyai urusan penting yang boleh Selain itu posisi Kekhalifahan Abbasiyah sangat bertemu langsung dengan khalifah. menguntungkan sebagai pusat bongkar muat kapal laut Dalam mengembangkan dinasti Abbasiyah khalifah Harun al-Rasyid memiliki peranan yang sangat penting. semua penjuru negara dapat masuk kesana. Di sepanjang Dimana pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid penuh pelabuhan ditambatkan ratusan kapal termasuk kapal dengan kemewahan, dan keindahan serta dikenal sebagai perang maupun kapal pesiar, mulai dari buatan Cina zaman kegemilangan. Kemurahan hati khalifah Harun al- hingga rakitan dari kulit binatang milik penduduk Rasyid menarik berbagai orang untuk datang ke Ibukota seperti ahli pengetahuan, pujangga, ahli seni musik dan setempat. Sarana perhubungan antara bagian timur dan lain-lain. Barang siapa yang pandai menarik hati khalifah bagian barat kota dilayani oleh tiga jembatan seperti Harun al-Rasyid akan menjadi pegawai istana. Khalifah jembatan-jembatan di Baghdad saat ini. Harun al-Rasyid merupakan seorang khalifah yang halus budinya lagi peramah. Ada dua sifat yang dimiliki oleh khalifah Harun al-Rasyid, dimana kedua sifat ini sangat 2. Peranan Harun al-Rasyid Sebagai Pemimpin Agama selalu menarik minat rakyatnya yaitu sebagai seorang dan Kepala Pemerintahan khalifah yang pemberani dan pemurah. Khalifah Harun al-Rasyid memiliki pembendaharaan yang melipah seperti Menurut ajaran Nabi Muhammad SAW agama dan mata uang emas, perak, berlian dan permata. Selain itu, negara merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan beribu-ribu ekor binatang peliharaan diberikan kepada satu sama lain. Hal ini dikarenakan agama merupakan rakyat serta hamba sahaya. Amat murah hati khalifah Harun al-Rasyid dan permaisurinya Zubaidha yang pengontrol serta pengatur batasan-batasan aturan yang menganugerahkan uang kepada pemerintah dikota-kota dilakukan dalam pemerintahan (Werf, 1953: 144). Sistem suci yang berada ditanah Arab, sering kali khalifah Harun dan bentuk pemerintahan dinasti Abbasiyah pada al-Rasyid turut serta bersembahyang bersama rakyatnya. hakikatnya tidak jauh berbeda dari dinasti Umayyah. Delapan sampai sembilan kali khalifah Harun al-Rasyid menunaikan ibadah haji, bila berhalangan khalifah Sistem dan bentuk pemerintahan monarki yang di menyuruh alim-ulama untuk menggantikannya pergi pelopori oleh Muawiyaah bin Abi Sufyan diteruskan oleh berhaji ke Makkah. Ururan agama pun telah menjadi Dinasti Abbasiyah dan memakai gelar khalifah, namun kokoh, hal ini terbukti dengan orang-orang zindik yang telah tiada sehingga tidak bisa bergerak dan muncul gelar khalifah pada zaman Dinasti Abbasiyah derajatnya kembali. Agama memiliki peranan yang sangat penting lebih tinggi dari gelar khalifah di zaman Dinasti serta memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Umayyah. Penghinaan terhadap orang-orang yang beragama pun semakin berkurang tidak seperti yang pernah terjadi pada Struktur organisasi Dinasti Abbasiyah terdiri dari al- tahun-tahun sebelumnya. khilafat, al-wizarat (kementrian), al-kitabat dan al-hijabat. Untuk mensejahterahkan rakyatnya khalifah Harun Lembaga al-khilafat dijabat oleh seorang khalifah sebagai al-Rasyid rela melakukan apapun, salah satu contoh mana telah disebutkan diatas jabatan khalifah berjalan keadaan aman yang diberikan khalifah Harun al-Rasyid secara turun temurun dilingkungan Dinasti Abbasiyah. ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 9 untuk rakyatnya sehingga membuat pedagang, saudagar, Pada masa kejayaan Islam banyak khalifah mencintai kaum terpelajar dan jamaah dapat melakukan perjalanan dan mendukung penuh aktivitas ilmu pengetahuan yang di seluruh wilayah kekuasaannya. Selain itu dalam hal paling menonjol dan besar melalui penerjemahan. Para peningkatan kesejahteraan rakyat dan Negara Harun al- khalifah menerjemahkan dari buku-buku bahasa asing Rasyid juga memajukan ekonomi, perdagangan dan seperti bahasa Sansekerta dan Yunani ke dalam bahasa pertanian dengan sisitem irigasi. Kemajuan sektor-sektor Arab. Jasa-jasa ilmuwan muslim dalam ilmu pengetahuan ini menjadikan Baghdad ibu kota pemerintahan Bani dan ilmu-ilmu lain tidak ternilai. Pada awalnya, para Abbas sebagai pusat perdagangan terbesar dan teramai di ulama memelihara dan mentransfer ilmu yang didapat dunia. Pada saat itu banyak terjadi pertukaran barang melalui hafalan atau lembaran-lembaran yang tidak serta valuta dari berbagai penjuru. Dengan demikian, teratur. Kemudian barulah pada abad ke-7 para ulama Negara banyak memperoleh pendapatan dari kegiatan menulis hadis, fikih, tafsir, dan banyak buku dari berbagai perdagangan tersebut lewat sektor pajak sehingga Negara bahasa meliputi segala bidang ilmu yang telah berhasil mampu membiayai pembangunan sektor-sektor lain. diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan menjadi buku- Harun al-Rasyid juga membangun sarana dan prasarana buku yang disusun secara sistematis. Kegiatan ini berjalan di kota Baghdad seperti masjid, sekolah, perguruan tinggi, melalui tiga periode. Pertama, pencatatan pemikiran, rumah sakit, toko obat, jembatan dan lain sebagainya. hadis dan hal-hal lain pada kertas kemudian dirangkap. Tidak lupa pula Harun al-Rasyid juga membiayai Kedua, pembukuan pemikiran-pemikiran atau hadis-hadis pengembangan ilmu pengetahuan dibidang penerjemahan nabi dalam satu buku, misalnya menghimpun hukum- dan penelitian. Sebagai imbalannya negara mampu hukum fikih dalam buku tertentu dan sejarah dalam buku memberikan gaji yang tinggi kepada para ulama dan tertentu pula. Ketiga, penyusunan dan pengaturan kembali ilmuan. Di samping pembangunan untuk masyarakat juga buku yang telah ada ke dalam pasal-pasal dan bab-bab didirikan beberapa istana yang mencerminkan tertentu, semua hal ini berlangsung pada masa kemewahan pada saat itu salah satunya adalah istana al- kekhalifahan Abbasiyah. Khuldi. Kestabilan politik, sosial dan budaya serta kemampuan ekonomi pada masa kekhalifah Harun al- 3. Peranan Harun al-Rasyid Dalam Mengembangkan Ilmu Rasyid tampaknya benar-benar membuat kondisi yang Pengetahuan kondusif bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini Pada masa Kekhalifah Abbasiyah umat Islam juga di imbangi dengan lahirnya tokoh-tokoh brilian di mengalami suatu masa yang sangat gemilau yaitu berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti Jabir ibn perubahan baru tentang ilmu pengetahuan dan akal. Hal Hayyan dengan karyanya yang berjudul The Father of ini merupakan hasil logis dari zaman Khalifah Abbasiyah Arabic Alchemy, Ali al-Tabari, al-Razi, Ali ibn al-Abbas, setelah mengalami perubahan sejarah tentang al-Majusi, dan ibn Sina. Pakar-pakar ilmuan di bidang perkembangan pemikiran dari berbagai bangsa terutama kedokteran seperti al-Rusyd, al-Kindi, al-Farabi, ibn bangsa Persia. Kecintaan para khalifah kepada ilmu Tufail. Sedangkan para filsuf maupun tokoh-tokoh dalam pengetahuan sangat mendukung bahkan rakyat pun sangat bidang hukum (fikih) seperti Imam Abu Hanifah (700 – berminat dan memiliki peranan penting. Hal ini 765), Imam Maliki (713 – 795), Imam Syafi’i (765 – menunjukkan bahwa Dinasti Abbasiyah sangat 870), dan Imam Ahmad ibn Hanbal (780 – 855) (Suwito, menekankan pembinaan pada peradaban dan kebudayaan 2005: 97). Islam. Harun al-Rasyid mencapai puncak kemasyuran karena perhatian yang tinggi terhadap pengembangan ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 10 ilmu pengetahuan dan peradaban Islam dengan taraf yang Metode administrasi yang tidak kondusif pagi belum pernah dicapai sebelumnya oleh pemimpin- keberlangsungan kestabilan negara.” pemimpin yang lain. Harun al-Rasyid mendirikan Eksploitasi dan pajak berlebihan menjadi kebijakan beberapa lembaga pendidikan seperti Bait al-Hikmah favorit yang dibebankan kepada rakyat. Garis perpecahan (lembaga penerjemah), Majelis al-Muzakarah ialah antara Arab dan non Arab, muslim Arab dan mawali, lembaga yang mengkaji tentang masalah-masalah tetap terlihat tajam. Seiring dengan lintas waktu atau keagamaan. Majelis ini sering dilakukan di rumah-rumah, zaman darah penakluk telah bercampur dengan darah masjid-masjid, istana khalifah, dan rumah sakit. Lembaga taklukan bersama dengan hilangnya kualitas dan posisi pendidikan di rumah itu telah ada lebih dahulu, bedanya dominan yang mereka miliki. Dengan hancurnya pada masa Harun al-Rasyid banyak menunjuk rumah- kehidupan bangsa Arab, maka huncur pula stamina dan rumah dan masjid sebagai tempat belajar. Berikut ini semangat juangnya (Hitti, 2005: 617-618). Hal-hal merupakan lembaga pendidikan yang berkembang pada tersebut juga menyebabkan wilayah-wilayah yang kaya masa dinasti Abbasiyah yaitu pada masa Harun al-Rasyid satu persatu melepaskan diri dari pusat sehingga di antaranya: kuttab, pendidikan rendah di istana, toko- berdampak pula kendornya kekuatan pusat secara drastic toko buku, majelis, rumah sakit, perpustakaan masjid dan yang sangat mempengaruhi kekuatan bangsa. rumah-rumah para ulama. 2. Faktor Eksteren 4. Kemunduran dan Berakhirnya Kekhalifahan Harun al- Wilayah Arab sulit untuk menyatu dengan kondisi Rasyid geografi negara yang ketika itu membentang sangat luas. Secara umum, ada dua hal yang menyebabkan Khalifah dan para menteri tidak bisa mengawasi Adarisah kemunduran dan berakhirnya kekhalifahan Harun al- (Maroko) dan Andalusia karena kedua tempat tersebut Rasyid yaitu faktor internal dan faktor eksternal. letaknya sangat jauh dari Baghdad. Khalifah Harun al- Rasyid mengirim pasukan ke daerah tersebut. Akan tetapi 1. Faktor Interen pasukan tersebut tidak bisa mencapai tempat tersebut Wilayah kekuasaan dinasti Abbasiyah yang sangat kecuali harus menghabiskan waktu berbulan-bulan. luas tidak mudah dikendalikan oleh para khalifah yang Meskipun khalifah Harun al-Rasyid ingin mengontrol lemah. Disamping itu pada masa dinasti Abbasiyah sistem situasi di kedua tempat tersebut dengan perantara mata- komunikasi masih sangat lemah dan tidak maju sehingga mata, kabar tersebut tidak bisa sampai kepada khalifah menyebabkan tidak dapat dengan cepat mendapatkan Harun al-Rasyid kecuali setelah waktu yang sangat lama. informasi yang akurat apabila suatu daerah ada masalah, Dengan demikian, pusat khalifah yang jauh dari beberapa konflik, atau terjadi pemberontakan. Oleh karena itu wilayah mengakibatkan penerapan sisitem sentralisasi di terjadi banyak wilayah kekuasaan dinasti Abbasiyah yang tempat tersebut menjadi sulit dijalankan. Pengangkatan melepaskan diri satu persatu dan membangun kekuasaan Ibrahim bin Aqlab sebagi gubernur turun temurun pada sendiri. Daerah yang melepaskan diri dari kekuasaan tahun 800 yang kemudian menjadi Dinasti Aqlabiah di dinasti Abbasiyah misalnya di Barat seperti diantaranya Afrika utara (Magribi). Adanya pemberontakan pada Syi’ah Idrisiah di Maroko, Umayah II di Andalusia dan masa pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid. Fatimiah di Afrika. Di samping itu catatan Hitti (2005: Pada saat perjalanan untuk menumpas kaum 617) “…terjadinya disentralisasi dan pembagian pemberontak di Khurasan Khalifa Harun al-Rasyid kekuasaan di daerah-daerah selalu mengiringi setiap mengalami suatu musibah dimana beliau terkena penyakit penaklukkan yang dilakukan tergesa-gesa dan tidak usai. dan terpaksa berhenti bersama rombongan di desa ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12

Description:
developing the Abbasid caliphate of Harun al-Rashid was able to lay the foundations and principles .. menaklukkan Bizantium sebanyak dua kali.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.