ISLAM DAN DEMOKRASI Studi Terhadap Nilai-nilai Demokrasi di Pondok Pesantren MadinatunnajahTangerang Selatan (1997-2015) TESIS Diajukan untuk memperoleh gelar Master Humaniora Oleh : NOVA RIZQIAWATI NIM : 21120221100008 PROGRAM SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN JAKARTA 2015 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis “Islam dan Demokrasi, Studi Terhadap Nilai-nilai Demokrasi di Pondok Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan” Karya saya dengan bimbingan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini. Jika dikemudian hari ditemukan unsure plagiaisme dalam tesis ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku. Jakarta, 24 September 2015 NOVA RIZQIAWATI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, taufik dan hidayah-Nya, sehingga atas izin Allah penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini. Salawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia ke jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Dalam penulisan tesis ini, banyak pihak yang telah membantu dan terlibatkan. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak- banyaknya, terutama kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan segala perhatian dan dorongannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan segala perhatian dan dorongannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 3. Bapak Dr. Abdullah, MA, selaku Ketua Prodi Program Pascasarjana Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang v telah memberikan segala perhatian dan dorongannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 4. Dr. H. Abdul Chair, MA dan Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA, selaku Pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dengan penuh keikhlasan sehingga tesis ini dapat diselesaikan. 5. Bapak dan Ibu Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menstransfer ilmu pengetahuan kepada penulis yang tidak ternilai harganya, semasa penulis duduk dibangku kuliah. 6. Seluruh staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan membantu penulis dalam proses penulisan tesis ini. 7. Kedua Orangtuaku tercinta, Ayahanda Dr. H. Rohadi Abdul Fattah, M.Ag (alm) dan Ibunda Hj. Titi Setiani, PS serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, serta do’a restunya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 8. Suami (Maudi) dan Anakku tercinta (Nayla Irfah Rizvani) yang telah rela memberikan waktu dan kesempatannya selama masa studi hingga terselesaikannya tesis ini. 9. Sahabat, handai taulan dan semua pihak yang telah terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Mereka telah memberikan motivasi, vi baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat membangkitkan semangat penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Akhirnya kepada Allah jualah penulis berharap, semoga amal saleh dan kebaikan yang telah mereka lakukan mendapat imbalan dan ganjaran di sisi Allah SWT. Amin. Jakarta, 24 September 2015 M 9 Dzulhijjah 1434 H Penulis vii DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………… 1 B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah… 9 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………… 11 D. Kajian Terdahulu…………………………………….. 13 E. Metodologi Penelitian……………………………….. 17 F. Sistematika Penulisan……………………………….. 24 BAB II : DEMOKRASI DAN PONDOK PESANTREN A. Budaya Demokrasi……………………………… 26 1. Pengertian Budaya Demokrasi…………….. 26 2. Macam-macam Konsep Demokrasi……….. 44 a. Konsep Demokrasi Kuno dan Klasik….. 44 b. Konsep Demokrasi Modern……………. 47 B. Nilai-nilai Budaya Demokrasi………………….. 50 1. Kebebasan Mengemukakan Pendapat……… 50 2. Kesamaan dalam Kesempatan……………… 51 3. Kedaulatan…...……………………………… 53 4. Menghargai Perbedaan……………………… 54 5. Musyawarah…………………………………. 56 C. Pondok Pesantren dan Pendidikan Demokrasi…. 58 1. Sejarah Pesantren dan Komponen-komponennya 58 2. Pola Kehidupan Pesantren………………… 76 3. Pendidikan Demokrasi di Pesantren………. 81 BAB III : PROFIL PESANTREN MADINATUNNAJAH A. Berdirinya Pesantren Madinatunnajah ………... 89 B. Visi dan Misi Pesantren Madinatunnajah……... 105 C. Sarana dan Prasarana …………………………… 119 D. Kurikulum Pesantren…………………………… 123 viii BAB IV : NILAI BUDAYA DEMOKRASI DI PESANTREN MADINATUNNAJAH 1. Perkembangan nilai budaya Demokrasi di Pesantren Madinatunnajah pada tahun 1997-2000……………………………….. 129 A. Kebebasan Mengemukakan Pendapat………… 133 B. Kesamaan dalam Kesempatan………………… 144 C. Kemandirian……………………………………. 151 D. Menghargai Perbedaan…………………………. 159 E. Musyawarah…………………………………….. 166 2. Perkembangan nilai budaya Demokrasi di Pesantren Madinatunnajah pada tahun 2000-2015……………………………….. 173 BAB V: IMPLEMENTASI NILAI BUDAYA DEMOKRASI DI PESANTREN MADINATUNNAJAH A. Nilai Demokrasi Pada Mata Pelajaran di Madinatunnajah 1. Pelajaran Aqidah Akhlak…………………… 184 2. Pelajaran Al-Qur’an dan Hadis…………….. 193 3. Pelajaran Fiqih…………………………….... 201 B. Media dan Saluran Demokrasi Di Pesantren Madinatunnajah 1. Media Massa………………………………… 210 2. Kurikulum dan Pengajaran…………………. 213 3. Forum Pertemuan dan Musyawarah……….. 220 C. Hambatan Pengembangan Nilai Demokrasi di Pesantren Madinatunnajah…………………………………. 224 BAB VI : PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………. 230 B. Saran …………………………………………… 234 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….. 236 LAMPIRAN ………………………………………………… 244 ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara multi etnik, agama, bahasa, budaya, kelompok sosial dan nilai, Indonesia memiliki tantangan utama yaitu bagaimana menyatukan segala perbedaan menjadi suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila. Salah satu dari nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan pancasila adalah budaya demokrasi. Tuntutan agar demokrasi lebih optimal hanya akan terjadi apabila semua rakyat Indonesia dapat mengenal, percaya, dan memiliki komitmen satu sama lain. Di antara sub sistem dari seluruh rakyat Indonesia adalah santri dan pesantren. Demokrasi sebenarnya bukan sesuatu yang baru bagi dunia pesantren. Telah lama dunia pesantren menggeluti nilai-nilai demokrasi, terutama ketika muncul program pengembangan masyarakat di Pesantren sekitar tahun 1970-an. Tema yang diangkat kala itu memang tidak memakai kata demokrasi, tetapi isu yang dikembangkan mempunyai kemiripan. Misalkan isu pengembangan masyarakat yang diangkat oleh LP3ES pada awal 1970-an, yang intinya ingin membangkitkan partisipasi masyarakat dalam membangun dan meningkatkan ekonomi. Jika dikaitkan isu demokrasi sekarang, barangkali program itu mirip atau sama dengan program partisipasi 1 aktif untuk menyuarakan kehendak.1 Pendidikan di pesantren, sebagai sub sistem pendidikan nasional memang diharapkan dapat ikut serta dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi. Di antara nilai-nilai demokrasi yang harus dimiliki santri/peserta didik adalah agar terbiasa bebas berbicara dan mengeluarkan pendapat secara bertanggungjawab, terbiasa mendengar dengan baik dan menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan keberanian moral yang tinggi, terbiasa bergaul dengan rakyat, ikut merasa memiliki, sama-sama merasakan suka dan duka dengan masyarakatnya, dan mempelajari kehidupan masyarakat. Keterlibatan kaum santri dalam pembumian nilai-nilai demokrasi di pesantren sangat besar pengaruhnya. Pengaruh tersebut, tidak terlepas dari peran kyai sebagai sosok kharismatik yang sangat dihormati dan diyakini memiliki pengetahuan agama yang luas sebagai pemimpin. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan pendidikan di pesantren, kyai merupakan figur yang memiliki otoritas untuk merencanakan, menyelenggarakan, dan mengendalikan seluruh pelaksanaan pendidikan di pesantren. Pada sisi lain, saat ini juga banyak NGO dan LSM serta kelompok studi yang anggotanya lulusan pesantren, sangat aktif menyuarakan demokrasi dan menjadi pendukung utama konsolidasi demokrasi di 1Jamhari Makruf, "Pengalaman Pondok Pabelan: Demokrasi Kecil di Tengah-tengah Lingkungan Pesantren", makalah seminar Pendidikan Demokrasi di Pesantren 20-22 April 2005 di Cipayung Bogor, hlm. 1. 2
Description: