ebook img

internalisasi karakter 'umar ibn 'abd al 'aziz sebagai pemimpin umat islam dan pengaruhnya pada ... PDF

16 Pages·2017·0.25 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview internalisasi karakter 'umar ibn 'abd al 'aziz sebagai pemimpin umat islam dan pengaruhnya pada ...

INTERNALISASI KARAKTER ‘UMAR IBN ‘ABD AL ‘AZIZ SEBAGAI PEMIMPIN UMAT ISLAM DAN PENGARUHNYA PADA PEMERINTAHAN DAWLAH BANI UMAYYAH SUATU TINJAUAN SEJARAH ISLAM Fatmawati Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Batusangkar [email protected] Abstract: This paper aims to internalize the character of the Caliph Umar bin Abdul Aziz as the leader of Muslims and its influence on the government of Dawlah Bani Umayyah, and to describe the wisdom of Umar ibn 'Abd al' Aziz in the field of religion, economy and social society. In this paper will be discussed about the Character 'Umar as the leader of Muslims related to religious matters, related to economic issues, and related to social issues. The research that the authors carried out was literature research, which relates to Karater Umar ibn 'Abd al' Aziz as the leader of Muslims and its influence on the Dawlah Bani Umayyah government in Historical reviews. The method that writer use in research is by approach of content analysis (content rate, that is research which is deep discussion to content of written or printed information either in book form or other with qualitative approach). The results show that the character of 'Umar ibn' Abd al 'Aziz in the field of religion, Pengkodifikasian hadis officially done during the reign of' Umar ibn 'Abd al' Aziz,. Umar ibn Abd Aziz always discipline in establishing the prayer that he built as beautiful as possible with all the solemnity and kekhusu'an according to the way the Prophet performed his prayer. In the economic field, 'Umar stopped tax collection from newly converted Christians, so the Christians converted to Islam. Poverty, poverty has been overcome during the reign of this caliph, it may be said that those who want to spend zakat difficult to get the people who are entitled to receive it. In the social field, Generalize the status between Arabs and non-Arab Muslim groups known as mawali. 'Umar ibn' Abd al 'Aziz also ordered to stop the condemnation of Ali in the pulpits of Friday. Keywords: karekter, pemimpin, daulah bani umayyah PENDAHULUAN namun orang yang akan diangkat untuk menjadi khalifah itu telah terbatas, hanya berasal dari Bani Dawlah Bani Umayyah merupakan Umayyah saja, bukan lagi berdasarkan pemilihan pemerintahan Islam yang muncul setelah Ahl al Syura seperti sebelumnya. berakhirnya pemerintahan empat orang Pada periode pemerintahan al Khulafa al sahabat besar sepeninggal Nabi Muhammad Rasyidun sebelumnya tidak ada diskriminasi SAW, yang dikenal dengan nama al Khulafa al antara satu golongan dengan golongan lain Rasyidun. Pemerintahan ini banyak memberikan yang sesama penganut agama Islam, namun sumbangan terhadap penyebaran agama pada masa Dawlah Bani Umayyah, masyarakat Islam yang meliputi benua Asia, Afrika dan secara tidak langsung dikelompokkan menjadi Eropa. Sistem pemerintahannya tetap sistim dua golongan, yaitu golongan pertama yang khilafah dan khalifahnya tetap dibai’at langsung terdiri dari orang-orang Arab dan golongan oleh masyarakat Islam, seperti pada periode kedua merupakan orang-orang Islam yang pemerintahan al Khulafa al Rasyidun sebelumnya, bukan dari Arab yang dikenal dengan istilah dikemukakan oleh Wiliam Muir yang dikutip mawali atau al hamra (si merah). Orang-orang oleh K. Ali (310 – 311), “ masa pemerintahan Arab memandang diri mereka sebagai “sayid” Umar bin Abdul Aziz merupakan masa tuan dari kalangan orang-orang yang bukan pembebasan dan perdamaian di tengah-tengah Arab. (Maidir Harun. 2001: 89). sejumlah pertumpahan darah, tipu muslihat Dari 14 orang khalifah Dawlah Bani dan kemunafikan penguasa-penguasa Bani Umayyah, Khalifah ‘Umar ibn ‘Abd al ‘Aziz Umayyah sebelumnya”. tercatat sebagai khalifah yang mencoba Karakter dari ‘Umar ibn ‘Abd al ‘Aziz dan mengambil kebijakan bersebrangan dengan kebijakan-kebijakan selama pemerintahannya khalifah-khalifah sebelumnya. sehingga pada menarik untuk dikaji lebih mendalam, bahkan masa pemerintahannya masyarakat secara para sejarawan menganggapnya sebagai al merata dalam kondisi makmur, dan stabil Khulafa al Rasyidin yang kelima atau juga dalam bidang politik. dikenal dengan ‘Umar Yang Kedua. Untuk itu ‘Umar ibn ‘Abd al Aziz meningkatkan penulis akan menelusuri lebih mendalam sosok kesejahteraan para gubernur di masing-masing Umar ibn Abdul Aziz dan pengaruhnya dalam wilayah Islam, namun dia juga memecat pemerintahan Dawlah Bani Umayyah dengan gubernur-gubernur yang zalim dan amil- judul ‘Internalisasi Karakter ‘Umar ibn ‘Abd amil yang kejam. Dia selalu menumpahkan al ‘Aziz sebagai pemimpin umat Islam dan perhatiannya kepada pakir miskin dan anak pengaruhnya pada pemerintahan Dawlah Bani yatim, serta mengurangi beban pajak yang Umayyah suatu tinjauan Sejarah Islam. biasa dipungut dari orang-orang Nasrani. RUMUSAN MASALAH Khalifah ‘Umar kembali menyamaratakan antara muslim Bangsa Arab dan yang bukan Rumusan masalah dalam penelitian ini Arab (mawali). Selain dari itu, tanah-tanah yang adalah Bagaimana karakter dari ‘Umar bin dirampas oleh penguasa sebelumnya yang tidak Abdul Aziz sebagai pemimpin umat Islam dan ada surat menyurat, dia kembalikan kepada pengaruhnya dalam pemerintahan Dawlah pemiliknya dan jika pemiliknya tidak ada atau Bani Umayyah. tidak diketahui maka tanah itu dikembalikan ke Baitulmal.(A. Syalabi: 1995:110). BATASAN MASALAH Kebijakan-kebijakan Khalifah ‘Umar ibn Yang menjadi batasan masalah dalam ‘Abd al ‘Aziz bersandar pada dua hal, yaitu penulisan ini adalah : demi keimanannya dan demi kemakmuran rakyatnya. Masa pemerintahannya diliputi 1. Karakter ‘Umar sebagai pemimpin umat suasana damai dan sejahtera, dan bebas Islam yang berkaitan dengan masalah agama. dari pertumpahan darah. Kenyataan yang 2. Karakter ‘Umar sebagai pemimpin umat demikian ini cukup menonjol dalam masa Islam yang berkaitan dengan masalah pemerintahan Umar, sebagaimana yang ekonomi. 62 Jurnal el-Hekam, Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2017 3. Karakter Umar bin Abdul Aziz sebagai langkah-langkah analisis isi didiskripsikan pemimpin umat Islam yang berkaitan sebagai berikut : dengan masalah sosial kemasyarakatan. 1. Menentukan objek penelitian. Penentuan objek kajian atau penelitian TUJUAN PENELITIAN oleh peneliti harus sesuai dengan analisis isi, sesuai dengan minat, kemampuan dan 1. Untuk menginternalisasikan karakter dari keahlian peneliti. Khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagai pemimpin umat Islam dan pengaruhya 2. Menentukan bahan-bahan yang hendak dikaji. pada pemerintahan Dawlah Bani Umayyah. Setelah objek penelitiannya dapat ditentukan, 2. Untuk mendiskripsikan kebijaksanaan selanjutnya menentukan bahan-bahan yang Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama, hendak dikaji dan dapat memberikan data ekonomi dan sosial kemasyarakatan. yang diperlukan. 3. Menentukan kategori-kategori yang akan METODELOGI PENELITIAN diteliti. 1. Jenis Penelitian Apabila bahan kajian sudah ditentukan, maka selanjutnya adalah menentukan Penelitian yang penulis laksanakan ini kategori-kategori atau indikator-indikator adalah penelitian kepustakaan (library research), yang akan diteliti. yang berhubungan dengan Karater Umar ibn 4. Menentukan unit analisis. ‘Abd al ‘Aziz sebagai pemimpin umat Islam dan pengaruhnya pada pemerintahan Dawlah Unit analisis dapat berupa orang, pelajaran Bani Umayyah dalam tinjauan Sejarah. yang terdapat dalam buku, perilaku dan sebagainya. 2. Metode Penelitian 3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah dengan pendekatan analisis Teknik pengumpulan datanya adalah content (menilai isi, yakni penelitian yang teknik analisis conten (analisis isi), yaitu bersifat pembahasan mendalam terhadap isi mengumpulkan sumber data-data yang suatu informasi tertulis atau tercetak baik dalam terkait dengan Karakter dan kebijaksanaan bentuk buku maupun yang lainnya dengan Umar bin Abdul Aziz dalam pemerintahan pendekatan kwalitatif, karena permasalahan Dawlah Bani Umayyah baik berkaitan dengan belum begitu jelas secara holistic, sehingga agama, ekonomi dan sosial kemasyarakatan. tidak mungkin data bisa diungkapkan dengan Sedangkan alat pengumpulan data adalah metode yang lainnya. penulis sendiri. Menurut Kholil dalam bukunya Metode Penelitian (2006) yang dikutip oleh Nurlaila, Internalisasi Karakter ‘Umar Ibn ‘Abd Al ‘Aziz Sebagai Pemimpin Umat Islam... 63 4. Sumber Data Latin kharakter, kharassaein, dan kharax, dalam bahasa Yunani character dari kata charassein yang Karena penelitian ini adalah penelitian berarti membuat tajam dan membuat dalam. Dalam kepustakaan, maka penulis tidak akan bahasa Inggris character dan dalam bahasa mempergunakan instrument pengumpul data Indonesia lazim digunakan dengan istilah seperti yang terdapat pada penelitian lapangan. karakter. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Langkah-langkah yang penulis tempuh untuk susunan Departemen Pendidikan Nasional, mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kata karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak 1. Menghimpun sumber-sumber data yang atau budi pekerti yang membedakan seseorang berkaitan dengan masalah yang diteliti. dengan yang lainnya atau nermakna bawaan, 2. Membaca, mencatat dan menela’ah sumber- hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, prilaku, sumber data yang telah dikumpulkan. personalitas, sifat tabiat, temperament, watak. 3. Membahas masalah-masalah yang diajukan Maka istilah berkarakter artinya memiliki dan dianalisis berdasarkan pendapat para karakter, memiliki kepribadian, berprilaku, ahli yang terdapat pada buku-buku sumber bersifat, bertabiat dan berwatak. yang mu’tamad / relevan. Menurut terminology, terdapat beberapa pengertian tentang karakter sebagaimana 5. Luaran dikemukakan oleh para ahli, yang dikutip oleh a. Sebagai pembinaan dan pengembangan Heri Gunawan (2012 hal 2-3) sebagai berikut : disiplin ilmu Sejarah Kebudayaan Islam dan a. Hornby and Parwell (1972) mendefinisikan Peradaban Islam, serta untuk memberikan karakter adalah kualitas mental atau moral, informasi ilmiah tentang Sejarah Kebudayaan kekuatan moral, nama atau reputasi Islam. b. Tadkirotun Musrifoh (behaviors), motivasi b. Sebagai sumbangan pemikiran dari penulis (motivations), dan keterampilan (skills). untuk kelancaran dan peningkatan mutu Karakter berasal dari bahasa Yunani pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang berarti tomark atau menandai dan untuk Perguruan Tinggi Agama Islam dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan Lembaga Pendidikan Islam dalam proses nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau pembelajarannya. tingkah laku c. Hermawan Kartajaya (2010) mendefinisikan LANDASAN TEORITIS karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh 1. Karakter suatu benda atau individu (manusia). Ciri khas tersebut adalah asli, dan mengakar a. Pengertian Karakter pada kepribadian benda atau individu Untuk mengetahui pengertian karakter tersebut dan merupakan mesin pendorong dapat ditinjau dari dua kontek, yakni kontek bagaimana seseorang bertindak, bersikap, kebahasaan dan kontek istilah. Menurut bahasa berujar, serta merespons sesuatu. (etimologis), istilah karakter berasal dari bahasa 64 Jurnal el-Hekam, Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2017 d. Simon Philips (2008), karakter adalah dalam penggunaannya. Oleh karena itu, tidak kumpulan tata nilai yang menuju pada heran jika dalam penggunaanya seseorang suatu system, yang melandasi pemikiran, terkadang menyebutkan karakter, watak atau sikap, dan perilaku yang ditampilkan. kepribadian. Hal ini karena ketiga istilah itu e. Doni Koesoema A. (2007) memahami memang memiliki kesamaan yakni sesuatu asli bahwa karakter sama dengan kepribadian. yang ada dalam diri individu seseorang yang Kepribadian dianggap sebagai cirri atau cenderung menetap secara permanen. Adanya karakteristik atau gaya atau sifar khas kesamaan di antara karakter dan watak, dari diri seseorang yang bersumber dari memang karena keduanya adalah merupakan bentukan-bentukan yang diterima dari sifat dasar asli yang ada dalam diri seseorang, lingkungan di mana seseorang sering menyebutnya tabiat atau perangai. Karakter memang merupakan f. Wannie memahami bahwa istilah karakter sifat batin manusia yang mempengaruhi memiliki dua pengertian tentang karakter. segenap pemikiran dan perbuatannya. Karakter Pertama, ia menunjukkan bagaimana dapat ditemukan dalam sikap-sikap seseorang seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang terhadap dirinya, terhadap orang lain, terhadap berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya dan tentulah orang tersebut memanifestasikan dalam situasi atau keadaan yang lainnya. perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, Sejarah Islam menggambarkan nilai yang tentulah orang tersebut memanifestasikan sangat terkenal yang mencerminkan akhlak karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat atau perilaku yang sangat luar biasa tercermin kaitannya dengan ‘personality’. Seseorang pada diri Nabi Muhammad SAW, yaitu baru bisa disebut orang yang berkarakter’ (a shiddiq, tabligh, amanah, fathanah. Dipahami person of character) apabila tingkah lakunya bahwa empat nilai ini adalah esensi bukan sesuai kaidah moral seluruhnya, karena Nabi SAW juga terkenal dengan kesabarannya, kesungguhannya dan g. Al Ghazali menganggap bahwa karakter lain-lain. Shiddiq yang berarti benar bahwa lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas Nabi SAW berkomitmen kepada kebenaran, manusia dalam bersikap, atau melakukan selalu berkata dan berbuat benar dan berjuang perbuatan yang telah menyatu dalam diri untuk menegakkan kebenaran. Tabligh yang manusia sehingga ketika muncul tidak berarti komunikatif mencerminkan bahwa perlu dipikirkan lagi. siapapun yang menjadi lawan bicara Nabi SAW, Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka orang itu akan mudah memahami apa dapat dipahami bahwa karakter adalah yang dibicarakan dan apa yang disampaikan keadaan asli yang ada dalam diri individu serta yang dimaksudkan oleh Nabi SAW. seseorang yang membedakan antara dirinya Amanah yang berarti jujur atau terpercaya dengan orang lain. Pengertian karakter, mencerminkan bahwa apa yang dikatakan dan watak dan kepribadian sering bertukar-tukar apa yang dilakukan Nabi SAW dapat dipercayai Internalisasi Karakter ‘Umar Ibn ‘Abd Al ‘Aziz Sebagai Pemimpin Umat Islam... 65 oleh siapapun, baik oleh kaum muslimin Kemendiknas dalam buku Panduan ataupun non muslim. Fathanah yang berarti Pendidikan Karakter merinci secara ringkas cerdas atau pandai, arif, mempunyai wawasan kelima nilai-nilai tersebut diantaranya: yang luas, terampil dan professional, artinya 1. Nilai karakter dalam bentuk hubungan perilaku Nabi SAW dapat dipertanggung- dengan Allah Yang Maha Esa (Religius), jawabkan keberadaannya dalam memecahkan yaitu perilaku manusia yang berkaitan permasalahan. Allah SWT juga menegaskan di dengan nilai ini seperti pikiran, perkataan, dalam Surat al Ahzab ayat 21 : dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan ﺔـﻨـﺴـﺣ ةﻮﺳأ ﻪـﻠـﻟا لﻮـﺳر ﰲ ﻢـﻜـﻟ نﺎﻛ ﺪـﻘـﻟ atau yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu 2. Bentuk nilai karakter dalam hubungannya suri teladan yang baik bagimu. dengan diri sendiri meliputi : Dengan demikian, jelaslah bahwa Rasulullah a. Jujur yaitu perilaku yang didasarkan SAW itu merupakan contoh teladan dalam pada upaya menjadikan dirinya menerapkan nilai-nilai yang baik / perilaku yang sebagai orang yang selalu dapat baik bagi umat dalam menghadapi kehidupan, dipercaya dalam perkataan, tindakan, mulai dari kehidupan individual, kehidupan dan pekerjaan baik terhadap diri berumah-tangga, kehidupan bermasyarakat dan sendiri maupun orang lain selanjutnya kehidupan dalam bernegara. b. Bertanggung jawab merupakan sikap b. Pengelompokan nilai-nilai karakter perilaku seseorang melaksanakan Nilai-nilai karakter dalam tulisan ini adalah tugas dan kewajibannya sebagaimana perilaku seorang dalam bertindak yang didasari yang seharusnya dia lakukan oleh akhlak mahmudah, nilai-nilai agama, norma terhadap dirinya sendiri, masyarakat, sosial, peraturan atau hukum etika akademik lingkungan (alam, social, dan budaya), dan prinsip-prinsip HAM atas pertimbangan negara, dan tanggung jawab kepada hati nuraninya yang dikelompokkan kepada Allah Yang Maha Esa lima bentuk nilai utama, yakni : c. Bergaya hidup sehat yaitu segala upaya 1. Nilai-nilai perilaku manusia dalam untuk menerapkan kebiasaan yang hubungannya dengan Allah Yang Maha Kuasa baik dalam menciptakan hidup yang 2. Nilai-nilai perilaku manusia dalam sehat dan menghindarkan kebiasaan hubungannya dengan diri sendiri buruk yang dapat menganggu kesehatan. 3. Nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan d. Disiplin, merupakan suatu tindakan 4. Nilai-nilai perilaku manusia dalam yang menunjukkan perilaku tertib dan hubungannya dengan negara/kebangsaan. patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 66 Jurnal el-Hekam, Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2017 e. Kerja keras merupakan suatu perilaku yang selalu berupaya mencegah kerusakan yang menunjukkan upaya sungguh- pada lingkungan alam di sekitarnya dan sungguh dalam mengatasi berbagai mengembangkan upaya-upaya untuk permasalahan dan hambatan guna memperbaiki kerusakan alam yang sudah menyelesaikan tugas (belajar, terjadi dan selalu ingin segera memberi pekerjaan dengan sebaik-baiknya) bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. f. Percaya diri merupakan sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap 4. Bentuk nilai karakter dalam hubungannya pemenuhan tercapainya setiap dengan Negara/Kebangsaan: keinginan dan harapannya. a. Sadar akan hak dan kewajiban diri g. Berjiwa wirausaha merupakan sikap terhadap orang lain. Yaitu sikap tahu perilaku yang mandiri dan pandai dan mengerti serta melaksanakan apa atau berbakat mengenali produk yang menjadi milik hak diri sendiri baru, menentukan cara produksi dan orang lain serta tugas kewajiban baru, menyusun untuk pengadaan diri sendiri dan orang lain. produk baru serta memasarkannya b. Patuh pada aturan-aturan sosial. dan mengatur permodalannya. Sikap menurut dan taat terhadap h. Befikir logis, kritis, kreatif dan inovativ. aturan-aturan yang berkenaan dengan Befikir dan melakukan sesuatu masyarakat dan kepentingan umum. secara kenyataan atau logika untuk c. Menghargai karya dan prestasi menghasilakan cara atau hasil baru orang lain. Sikap dan tindakan yang dari apa yang telah dimiliki. mendorong dirinya untuk menghasilkan i. Mandiri. Suatu sikap dan prilaku yang sesuatu yang berguna bagi masyarakat tidak mudah tergantung pada orang dan mengakui serta menghormati lain dalam menyelesaikan tugas- tugas. keberhasilan orang lain. j. Ingin tahu. Sikap dan tindakan yang d. Santun. Sikap yang halus dan baik dari selalu berupaya untuk mengetahui sudut pandang tata bahasa maupun lebih mendalam dan meluas dari tata perilakunya ke semua orang. apa yang dipelajarinya, dilihat dan e. Demokratis. Cara befikir, bersikap dan didengar. bertindak yang menilai sama hak dan k. Cinta ilmu. Cara berfikir, bersikap dan kewajibannya dan orang lain. berbuat yang menunjukkan kesetiaan, f. Cara berfikir, bertindak dan berwawasan kepedulian dan penghargaan yang yang menempatkan kepentingan tinggi terhadap pengetahuan. bangsa dan negara di atas kepentingan 3. Nilai karakter dalam bentuk hubungan diri dan kelompoknya. dengan lingkungan. Sikap dan tindakan Internalisasi Karakter ‘Umar Ibn ‘Abd Al ‘Aziz Sebagai Pemimpin Umat Islam... 67 g. Nasionalis. Cara befikir,berbuat ke Mesir, namun 'Umar meminta supaya dia yang menunjukkan kesetiaan dan dikirim ke Madinah, sehingga dia bisa belajar kepedulian dan penghargaan yang dari para ulama. Di Madinah, 'Umar belajar tinggi terhadap bahasa, lingkungan kepada para shahabat dan tabi'in, sehingga dia fisik, negara, budaya, ekonomi, dan telah menjadi 'alim terkenal di usia mudanya. politik bangsanya. Dalam lingkungan kota suci lagi ilmiah h. Menghargai keberagamaan. Sikap inilah Umar dibesarkan dan tumbuh memberikan respect atau hormat berkembang. Dia meriwayatkan hadis dan terhadap berbagai macam hal, baik memperoleh fiqh dari sekelompok sahabat yang berbentuk fisik, sifat, adat, yang ahli, di antaranya Anas bin Malik dan budaya, suku dan agama. ‘Abdullah ibn ‘Umar ibn al Khaththab. Dia juga belajar kepada beberapa orang tokoh Tabi’in, di Selanjutnya Suyanto juga menyebutkan antaranya ‘Abdullah ibn Ja’far ibn Abi Thalib, sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai- Sa’id ibn Musaiyab, ‘Urwah ibn al Zubayr, nilai luhur universal manusia, yang sedikit Salim ibn ‘Abdillah ibn ‘Umar, ‘Ubaydullah berbeda dengan pilar karakter yang disebutkan ibn ‘Utbah, Muhammad ibn Muslim ibn sebelumnya, yaitu : Syihab al Zuhri, dan lain-lain. Umar bin Abdul Aziz sungguh bahagia dapat menimba ilmu 1. Cinta Allah dan segenap ciptaan Nya pengetahuan dari talaganya yang bening itu. 2. Kemandirian dan tanggung jawab Umar juga membanggakan pula gurunya 3. Kejujuran dan amanah dengan berkata “ Aku berada dalam majlis 4. Hormat dan santun Ubaidillah bin Utbah lebih bahagia kurasa 5. Dermawan, suka menolong dan gotong daripada beroleh dunia dan segala isinya”. Di royong atau kerja sama Madinah, ia juga belajar kesusasteraan Arab 6. Percaya diri dan pekerja keras sehingga ia termasuk sebagai orang yang pandai merangkai kata dalam bentuk syair- 7. Kepemimpinan dan keadilan syair yang indah. Demikianlah guru-guru 8. Baik dan rendah hati yang telah mengasuhnya terdiri dari tokoh- 9. Toleransi, kedamaian dan kesatuan tokoh yang hebat dan menonjol di zamannya, 2. Biogra(cid:976)i Umar bin Abdul Aziz. dan berkat kesungguhannya menuntut ilmu akhirnya Umar bin Abdul Aziz kemudian Nama lengkapnya adalah Abu Hafash berhasil menjadi seorang alim yang disegani. 'Umar ibn 'Abd al 'Aziz ibn Marwan al Amawiy, (Firdaus A.N: 1997:54). lahir tahun 63 H (683 M). Ibunya adalah Ummu Ketika ayahnya 'Abd al 'Aziz wafat tahun 'Ashim Layla bint 'Ashim ibn 'Umar ibn al 85 H, 'Umar mendapatkan warisan yang Khaththab. Ketika ayahnya 'Abd al 'Aziz sangat banyak, sehingga kehidupannya sangat diangkat menjadi Gubernur Mesir tahun 65 mewah. Menurut ibnu Abdil Hakam yang H (685 M), ayahnya berniat membawanya dikutip A. Syalabi, (1995:102), Umar amat 68 Jurnal el-Hekam, Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2017 gemar memakai wangi-wangian, rambutnya awalnya, ‘Umar menolak wasiat tersebut, dipanjangkannya, kainnya diturunkannya, yang diberikan oleh khalifah Sulaiman untuk kalau dia sedang berjalan diperindahnya menjadi penggantinya sebagai khalifah Daulah jalannya, dia tidak mempunyai cacat baik Bani Umayyah. Dia bahkan mengucapkan inna dalam masalah makan maupun minum. lillahi wa inna ilaihi raji’un, seperti orang yang Kemudian, Khalifah 'Abd al Malik seketika ditimpa musibah. Namun karena menikahkan 'Umar dengan puterinya Fathimah terus didesak oleh kaum muslimin, akhirnya bint 'Abd al Malik. Sewaktu al Walid menjadi dia mau menerima amanah umat Islam yang khalifah, 'Umar yang baru berusia 23 tahun itu menurutnya tidak ringan tersebut. (M. Abdul diangkat menjadi Gubernur Madinah, yang Karim:2007:123). wilayahnya mencakup Makkah, Madinah Ia memberikan pidato pertama setelah di dan Tha-if. Jabatan itu dipegangnya sampai bai’ah oleh kaum muslimin, “Wahai manusia tahun 93 H (711 M), ketika al Walid terpaksa sekalian! Dengan ini aku telah dibebani tanpa memakzulkannya atas desakan al Hajjaj ibn diminta pendapatku lebih dahulu, dan tidak Yusuf al Tsaqafiy, panglima tentara Bani pula atas permintaanku sendiri. Dan juga tidak Umayyah yang terkenal sadis dan kejam itu. atas permusyawaratan kaum muslimin. Aku Setelah berhenti dari jabatannya, 'Umar membebaskan tuan-tuan dari bai’ah yang telah pulang kembali ke Dimasyq dan menetap di tuan-tuan ucapkan, sebab itu pilihlah untuk menjadi sana, sampai Khalifah Sulayman membuat khalifah siapa yang tuan-tuan sukai”. Tetapi baru surat wasiat yang mengangkatnya menjadi saja Umar turun dari mimbar hadirin berseru khalifah. Khalifah Sulaiman mempunyai dengan serempak:”Kami telah memilihmu!” lalu putera yang bernama Ayyub, dan dialah yang mereka sama-sama datang kepada Umar dan dicalonkan oleh Sulaiman untuk menjadi menyatakan bai’ah dan sumpah setia kepadanya. khalifah sesudahnya, namun dia meninggal (A. Syalabi, 2008 : 82 - 83). dunia. Ketika Sulaiman sakit, ia meminta Umar adalah salah seorang dari khalifah- nasehat kepada Wazirnya Raja ibn Haiwah khalifah yang dikejar oleh jabatan, walaupun tentang siapakah yang patut untuk dijadikan ia tidak mengharapkan atau berusaha untuk khalifah setelahnya. Sulaiman dan wazirnya mendapatkannya, bahkan ia ingin sekali memutuskan ‘Umar ibn ‘Abd al ‘Aziz sebagai untuk menjauh diri dari padanya. Ia melihat khalifah berikutnya, sedangkan Yazid bin bahwa jabatan tersebut akan merupakan suatu ‘Abd al Malik sebagai pengganti ‘Umar ujian yang berat baginya. Menurut riwayat, nantinya, namun perjanjian ini sama sekali isterinya datang kepada Umar sesudah ia tidak diketahui oleh Umar. diangkat menjadi khalifah, didapati Umar Piagam perjanjian ini ditulis oleh Sulaiman sedang menangis. Maka bertanyalah isterinya dan diberikan kepada Raja’, segenap Bani itu: “Apakah tuan menangis karena telah Umayyah dan pemimpin tentara untuk terjadi sesuatu?”Umar menjawab: “Aku telah membai’ah ‘Umar ibn ‘Abd al ‘Aziz. Pada diangkat untuk mengurusi kepentingan ummat Muhammad, maka terpikir olehku nasib orang- Internalisasi Karakter ‘Umar Ibn ‘Abd Al ‘Aziz Sebagai Pemimpin Umat Islam... 69 orang miskin yang kelaparan, orang-orang a. Masalah pengkodifikasian hadis. sakit yang tersia-sia, orang-orang gembel yang Hadis merupakan sumber ajaran berpakaian compang-camping, orang-orang Islam kedua setelah al Qur’an. Pada masa yang tertindas dan teraniaya, orang-orang pemerintahan al Khulafa al Rasydin yaitu asing dan tawanan perang dan orang-orang Khalifah ketiga Usman bin Affan, usaha tua-bangka yang tak kuat lagi bekerja. Dan untuk mendapatkan hadis tidak semudah aku tahu bahwa Allah akan menanyakan ku masa-masa sebelumnya dimana para sahabat tentang mereka semua, maka aku kuatir kalau- masih bersama berkumpul di Madinah. Tidak kalau aku tak dapat menjawab, itulah sebabnya jarang ada orang yang ingin mendapatkan aku menangis”.(A. Syalabi:2008:82-84). suatu riwayat, harus melakukan rihlah dari Umar bin Abd Aziz adalah seorang satu kota ke kota yang lainnya. Disisi lain, pemimpin yang shaleh, zuhud, wara’ tetapi tidak meratanya penyebaran hadis, sehingga berjihad. Hal itu dapat dibuktikan dengan : populernya hadis di suatu tempat belum tentu popular di tempat lain. Di samping itu, a. Tidak berambisi mengejar pangkat dan kebijaksanaan tentang taqlil al-riwayat, yang kedudukan. dilakukan pada masa Abu Bakar dan Umar b. Sederhana dalam memakai kenderaan. tidak dilakukan lagi pada masa Ali bin Abi c. Sederhana dalam berpakaian dan makanan. Thalib, pada masa itu juga muncul perpecahan d. Sangat teliti terhadap apa-apa yang dimakan, politik, kemudian teologis yang mendorong diminum dan yang akan dipakainya. sebagian orang untuk memalsukan hadis yang e. Tidak menerima hadiah. (Firdaus dipergunakan sebagai legitimasi pendapat dan A.N:1977:155-166). pendirian mereka. Itulah diantara pendapat-pendapat yang Pengkodifikasian hadis dilakukan secara dikemukan oleh para ahli sejarah tentang resmi pada masa pemerintahan Umar bin riwayat ringkas Umar bin Abdul Aziz. Abdul Aziz, beliau mengirim semacam Ketika menjadi khalifah, 'Umar berhasil instruksi kepada seluruh gubernur untuk menciptakan ketenangan dan kemakmuran mengumpulkan hadis di daerah mereka di tengah-tengah masyarakat. Namun 'Umar masing-masing. Secara khusus beliau juga tidak lama menjadi khalifah, karena dia wafat memberikan instruksi kepada gubernur di Sam'an wilayah Humsh pada hari Khamis Madinah, Abu Bakar Muhammad bin Hazm, tanggal 3 Rajab 101 H (17 Januari 720 M) dalam untuk mengumpulkan hadis-hadis yang ada usia 39 tahun lebih (Ibn Katsir, IX : 196 - 221). padanya dan hadis-hadis dari ‘Amrah binti Abdurrahman al Anshari, murid ‘Aisyah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kemudian, instruksi khusus juga diberikan kepada kepada Muhammad bin Muslim bin 1. Karakter ‘Umar sebagai Pemimpin Syihab al Zuhri. Al Zuhri inilah yang pertama Umat Islam yang Berkaitan dengan kali menanggapi instruksi dari Umar bin Abdul Masalah Agama. Aziz, sehingga ia dikenal sebagai orang yang 70 Jurnal el-Hekam, Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2017

Description:
Umar ibn Abd Aziz always discipline in establishing the prayer that he built as beautiful as pemerintahan al Khulafa al Rasyidun sebelumnya,.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.