ebook img

ii TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN MENINGITIS PADA JEMAAH PDF

92 Pages·2017·1.73 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview ii TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN MENINGITIS PADA JEMAAH

TINJAUAN MAS}LAH}AH TERHADAP PENGGUNAAN VAKSIN MENINGITIS PADA JEMAAH HAJI DAN UMROH SKRIPSI Oleh : AZIZAH PALUPI SHOFIANA NIM 210214178 Pembimbing: Dr. H. AGUS PURNOMO, M.Ag NIP. 1973080119980310001 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2018 ii LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi atas nama saudara: Nama : Azizah Palupi Shofiana NIM : 210214178 Jurusan : Muamalah Judul : Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munaqosah. Ponorogo, 8 Mei 2018 Menyetujui, Mengetahui, Pembimbing Ketua Jurusan Muamalah Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag Atik Abidah, M.S.I. NIP. 1973080119980310001 NIP. 197605082000032001 iii KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO PENGESAHAN Skripsi atas nama saudara: Nama : Azizah Palupi Shofiana NIM : 210214178 Jurusan : Muamalah Judul : Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah Skripsi ini telah dipertahankan pada sidang muna>qasah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo pada: Hari : Senin Tanggal : 16 Juli 2018 Dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Syariah pada: Hari : Senin Tanggal : 23 Juli 2018 Tim Penguji 1. Ketua Sidang : Ika Susilawati, M.M. ( ) 2. Penguji : Atik Abidah, M.S.I. ( ) 3. Sekretaris : Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag. ( ) Ponorogo, 23 Juli 2018 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag. NIP. 196807051999031001 iv ABSTRAK Shofiana, Azizah Palupi. 2018. Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah. Skripsi. Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Dosen Pembimbing Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag. Kata Kunci: Mas}lah}ah, Vaksin Meningitis. Pemberian vaksin meningitis merupakan suatu syarat bagi jemaah haji dan umrah yang akan melakukan ibadah ke tanah suci. Vaksin meningitis yang digunakan oleh jemaah haji dan umrah adalah Mencevax ACW135Y yang dirpoduksi oleh Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical Belgium pernah bersentuhan dengan bahan yang tercemar babi. Sehingga menyebabkan terjadinya pro kontra dalam penggunaan vaksin meningitis. Informasi kehalalan vaksin meningitis menjadi alasan sebagian calon jemaah haji menolak pemberian vaksin. Padahal MUI telah mengeluarkan fatwa terkait vaksin meningitis yang halal. Oleh karena itu kemaslahatan yang terkandung di dalam penggunaan vaksin meningitis menjadi permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, terdapat dua fokus pembahasan, yakni: 1) Bagaimana tinjauan mas}lah}ah terhadap tujuan penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan umrah? 2) Bagaimana tinjauan mas}lah}ah terhadap kandungan vaksin meningitis yang digunakan pada jemaah haji dan umrah? Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang menggunakan data-data kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Pada tahap awal, peneliti akan memaparkan teori dan data sesuai dengan rumusan masalah, kemudian mengklasifikasikan mas}lah}ah yang terkandung dalam penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan umrah. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut bahwa tujuan penggunaan vaksin meningitis merupakan kategori ma}slah}ah d}aru>ri>yah di mana melakukan vaksin meningitis tersebut termasuk dalam kategori menjaga kesehatan jiwa sekaligus menjaga keselamatan agama. Apabila jemaah haji dan umrah dapat menjaga kesehatan jiwa maka mereka dapat beribadah dengan lancar sehingga keselamatan agama juga tercapai. Serta penggunaan vaksin meningitis yang mengandung unsur babi dalam vaksin meningitis ini termasuk dalam kriteria mas}lah}ah mursalah, yang dirasa ketentuan itu cocok dengan akal sedang dalil baik dari al qur’a>n maupun h}adi>th yang menunjukkan kebolehan penggunaan vaksin meningitis yang mengandung unsur babi tidak terdapat. Namun terdapat kaidah fiqhi>yyah yang mendukung sehingga penggunaan vaksin meningitis yang mengandung unsur babi dapat dibenarkan. v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang merupakan salah satu ibadah pokok yang menyempurnakan kelima rukun tersebut. Meskipun demikian Allah SWT tidak mengharuskan umatnya berhaji kecuali diwajibkan bagi mukallaf yang mampu baik secara finansial maupun psikologi, namun setiap muslim selalu berusaha untuk melaksanakannya, minimal satu kali seumur hidup.1 Haji secara bahasa yaitu al qa>sdu atau menyengaja. Sedangkan dari segi istilah berarti mendatangi baytulla>h (Ka'bah) untuk melakukan beberapa amalan ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara', semata-mata mencari ridho Allah SWT.2 Tetapi ibadah haji tersebut dapat digantikan dengan ibadah umrah jika seseorang muslim belum mampu untuk melakukan haji. Umrah artinya menyengaja mengunjungi baytulla>h dalam rangka melaksanakan amalan-amalan umrah. Umrah disebut juga dengan haji kecil.3 Dalam melaksanakan haji maupun umrah setiap muslim harus memenuhi rukun dan syarat-syarat ibadah haji dan umrah. Salah satu syarat 1 Isnatin Ulfah, Fiqih Ibadah Menurut Al-Qur'an, Sunnah dan Tinjauan Berbagai Madzhab (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009),193. 2 Al-Faqih Abdul Wahid Muhammad bin Achmad bin Muhammad ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid analisa Fiqih Para Mujtahid (Jakarta: Pustaka Amani, 2007) 3 Musthafa Kamal Pasha dkk, Fikih Islam Sesuai Dengan Putusan Majelis Tarjih (Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2002), 205. 1 2 yang harus terpenuhi dalam haji dan umrah yaitu mampu. Maksudnya mampu yaitu kemampuan fisik untuk perjalanan menuju Makkah dan mengerjakan kewajiban-kewajiban haji dan umrah serta perjalanan yang aman ketika pergi dan pulang, terhadap jiwa dan harta seseorang. Sebagai salah satu syarat menjadi seorang jemaah haji dan umrah dikatakan mampu, mampu tidak hanya secara finansial tetapi juga dalam bentuk kesehatan, maka untuk menjaga kesehatan dan keamanan jiwa setiap perjalanan haji dan umrah calon jemaah diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk melakukan vaksinasi terlebih dahulu, gunanya adalah memperkuat antibodi setiap jemaah ketika berada di Mekkah, Arab Saudi, sebab daerah tersebut sangat rentan dengan penyakit yang bernama meningitis.4 Sejak tahun 2002, Kementerian Kerajaan Arab Saudi telah mengharuskan negara-negara yang mengirimkan jemaah haji untuk memberikan vaksinasi meningitis meningokokus dan menjadikannya syarat pokok dalam pemberian visa haji dan umrah. Kebijakan ini diperbaharui dengan Nota Diplomatik Kedubes Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta No 211/94/71/577 tanggal 1 Juni 2006 yang ditujukan kepada Departemen Luar Negeri tanggal 7 Juni 2006. Isinya memastikan suntik meningitis (vaksinasi meningitis meningokokus ACYW 135) bagi semua jemaah haji, umrah, dan bahkan TKW/TKI yang akan masuk ke Arab Saudi.5 4 Sri Rezeki, Panduan Imunisasi Anak (t.tp.: Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011), 72. 5M Shiddiq Al-Jawi, "Hukum Vaksin Meningitis Untuk Jemaah Haji," dalam http://www.republika.co.id/ , (diakses pada tanggal 21 Januari 2018, jam 11.00). 3 Meningitis adalah penyakit radang otak yang disebabkan masuknya bakteri Nisseria Meningitidis melalui udara yang menyebabkan sakit berat, radang selaput otak, dan pneumonia. Selain mencegah seseorang menjadi pembawa (carrier) vaksinasi dimaksudkan menghilangkan bakteri dari tubuh asalkan imunitas dalam keadaan baik.6 Beberapa negara di Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Selandia Baru adalah endemis meningitis meningokokus. Selama berhaji, kemungkinan terjadi kontak atau perpindahan bakteri lewat air liur atau udara dengan carrier meningitis.7 Melakukan vaksin bagi calon jemaah haji bukan hanya melindungi mereka yang akan berkunjung tapi juga negara asal tujuan kembalinya jemaah setelah berhaji maupun umrah. Bila tak divaksin, mereka yang terjangkit bakteri bisa menjadi carrier dan membawa bakteri ke populasi yang lebih besar.8 Vaksin meningitis yang digunakan jemaah haji dan umrah sempat hangat dibicarakan. Ketika pemerintah Arab Saudi mengumumkan wajibnya setiap jemaah yang akan menunaikan ibadah haji dan umrah untuk melakukan vaksinasi meningitis. Berita yang juga ikut menyebar secara cepat yaitu vaksin meningitis dalam pembuatannya menggunakan enzim dari babi. Tentu menimbulkan reaksi dari masyarakat Indonesia.9 6 Rezeki, Panduan Imunisasi, 70. 7 "Selamatkan Jemaah Haji dan Umroh Dari Bahaya Meningitis Meningokokus," dalam www.depkes.go.id/ , (diakses pada tanggal 21 Januarai 2018, jam 13.00). 8 Anda Nurlaila, "Pentingnya Vaksin Meningitis Sebelum Ibadah Haji," dalam http://www. pentingnyavaksin-meningitis-sebelum-ibadah-haji.htm/ , (diakases pada tanggal 21 Januari 2018, jam 15.00). 9 Raehanul Bahraen, Vaksinasi Mubah Dan Bermanfaat (Yogyakarta: Pustaka Muslim, 2016), 99. 4 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Vaksin Meningitis Bagi Jemaah Haji Dan Umrah mengungkapkan bahwa Tim auditor Glaxo Smith Kline Beecham Pharmaceutical Belgium mengakui antara lain dalam proses poduksi vaksin meningitis Mencevax ACW135Y di perusahaan ini pernah bersentuhan dengan bahan yang tercemar babi.10 Di mana hewan yang bernama babi sudah dihukumi haram oleh Allah SWT. Sehingga menyebabkan terjadinya pro kontra dalam penggunaan vaksin meningitis. Informasi kehalalan vaksin meningitis menjadi alasan sebagian calon jemaah haji menolak pemberian vaksin.11 Namun, pada tahun 2010 keluarlah fatwa baru yang menyatakan vaksin meningitis yang diproduksi Novartis Vaccine and Diagnostics S.r.i dan yang diproduksi Zheijiang Tianyuan Bio Pharmaceutical Co.Ltd halal menurut laporan tim audit MUI. Sebagai konsekuensi dari permasalahan tersebut di atas, terdapat beberapa jemaah haji dan umrah yang menolak untuk diberikan vaksin meningitis, misalnya, pada tahun 2014 terdapat calon jemaah haji yang menolak untuk divaksin meningitis karena menganggap vaksin tersebut mengandung lemak babi. Sehingga menolak untuk melakukan suntik meningitis karena tidak mau tubuhnya diberi zat yang tidak halal.12 10 Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Vaksin Meningitis Bagi Jemaah Haji Dan Umrah 11 Diar Herwati, "Analisis Obat Halal Menggunakan Poly Chain Reaction Real Time (PCR RT)," dalam https://www.unisba.ac.id/ , (diakses pada tanggal 20 Januari 2018, jam 14.30). 12 Bilal Ramadhan, "Calhaj Sempat Tolak Vaksin Meningitis," dalam http://www.republika.co.id/ , (diakses pada tanggal 20 Januari 2018, jam 14.00). 5 Ada juga alasan lain sehingga jemaah haji yang menolak untuk divaksin karena menganggap tubuhnya sudah kuat sehingga tidak perlu melakukan vaksin meningitis. Selain hal itu ada beberapa jemaah haji yang takut untuk disuntik.13 Terlepas dari permasalahan penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan umrah, penulis akan menjabarkan bagaimana tinjauan mas}lah}ah yang terkait penggunaan vaksin meningitis pada jemaah haji dan umrah. Mas}lah}ah secara harfiah berarti manfaat, mewujudkan manfaat dan menghilangkan kerugian. Sedangkan menurut istilah para us}u>l mas}lah}ah adalah bentuk perbuatan yang bermanfaat yang telah diperintahkan oleh syari' (Allah) kepada hamba-Nya untuk memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta benda mereka.14 Mas}lah}ah dalam khazanah keilmuan us}u>l fi>qh, kata tersebut menjadi sebuah istilah teknis yang berarti "Berbagai manfaat yang dimaksudkan syar'i dalam penerapan hukum bagi para hamba-hambanya yang mencakup tujuan untuk memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta kekayaan, serta mencegah hal-hal yang dapat mengakibatkan luputnya seseorang dari kelima kepentingan tersebut". Sebagaimana halnya metode analisa yang lain, mas}lah}ah juga merupakan metode pendekatan istinba>t (penggalian hukum) 13 Laporan Wartawan Tribun Medan, " Dua Jemaah Menghindar Divaksin Meningitis," dalam http://www.tribunnews.com/ , (diakses pada tanggal 21 Januari 2018, jam 11.00). 14 Muhammad Ma'sum Zain, Ilmu Ushul Fiqh (Jombang: Darul Hikmah, 2008), 116. 6 yang mekanismenya tidak diatur eksplisit dalam al qur’a>n dan h}adi>th. Hanya saja, metode ini menekankan mas}lah}ah pada realitas secara langsung.15 Selain sebagai tujuan tasyri' Islami, mas}lah}ah juga dipandang sebagai salah satu landasan dasar tasyri' Islami. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa sistem hukum Islam ditegakkan atas prinsip-prinsip meniadakan kesulitan, kemaslahatan manusia secara umum, dan mewujudkan keadilan yang menyeluruh. Lebih dari itu juga dipandang sebagi sumber hukum, dalam arti bahwa dari pertimbangan mas}lah}ah itulah hukum-hukum diistinba>tkan. Dengan kata lain, setiap ketentuan hukum yang telah digariskan oleh syari' adalah bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi manusia.16 Oleh sebab itu menolak kepentingan umum berarti membekukan syari'at, karena dalam kenyataannya tidaklah mudah bila mana terjadi pertumbuhan beberapa kepentingan umum dalam bentuk yang berbeda-beda hanya berdasarkan dalil-dalil tertentu. Dengan demikian, keberadaan mas}lah}ah dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam membuat ketentuan hukum yang hasilnya tidak berbenturan dengan syariah dan kesempurnaannya.17 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul, "Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah". 15 Ahmas Khusairi, Evolusi Ushul Fiqh Konsep dan Pengembangan Metodologi Hukum Islam (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2013),79-80. 16 Asmawi, Perbandingan Ushu Fiqh (Jakarta: Amzah, 2013),15-16. 17 Ma'shum Zein, Arus Pemikiran, 85.

Description:
Tinjauan Mas}lah}ah terhadap Penggunaan Vaksin. Meningitis pada Jemaah Haji dan Umrah. Skripsi ini telah dipertahankan pada sidang
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.