ebook img

hubungan aliran kas bebas dan kebijakan dividen set kesempatan investasi sebagai variabel ... PDF

22 Pages·2012·0.19 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview hubungan aliran kas bebas dan kebijakan dividen set kesempatan investasi sebagai variabel ...

HUBUNGAN ALIRAN KAS BEBAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN SET KESEMPATAN INVESTASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI Oleh ABSTRACTS FERRY HENDRO BASUKI The objectives of this study are to emprically examine the association between free cash flow and dividend policy, and test the influence investment opportunity set as moderating variable to the correlation. Variable used in this research is investment opportunity set measured hence proxy based on the price that is market to book value of equty ( MBVE), free cash flow, and dividend policy. This variable are later then analysed by using method of pooled regression that is model the linear regresi by adding cross-product term. As much 89 company which have publik at Jakarta Stock Exchange (JSX) except mining company, bank, insurance, sekuritas, real estate, credit agent, hotel and travel which used as sampel research. Test the assumption classical indication there are trouble heteroskedastisitas, after done by remedial hence the rest of 216 from 445 perception weared to test the alternative hypothesizing one and alternative hypothesizing two. The empiric result obtained depict that free cash flow individually correlate the negativity and don't significan with the dividend policy without including moderasi set the invesment opportunity, and so do when testing free cash flow relation with the dividend policy by including to invesment opportunity set as its moderating variable result depict the negative relation and don't significan. this finding Impirik explain that invesment opportunity set unable to influence the free cash flow relation and dividend policy, even so there relation is very small. Key words: Free Cash Flow, Invesment Opportunity Set, Dividend Policy, Heteroskedasticity, Moderating Variable. 1 PENDAHULUAN terabaikan, sebaliknya bila laba akan Latar Belakang ditahan semuanya, maka kepentingan Kebijakan pembayaran dividen shareholders akan uang kas akan secara teoritis akan dapat berfungsi terabaikan. Untuk menjaga sebagai signaling (Bhattacharya 1979; keseimbangan kedua kepentingan John dan William 1985; Miller dan Rock tersebut, manajer keuangan harus 1985) bagi pasar dan juga bermanfaat menempuh kebijakan dividen yang karena adanya information content yang optimal. Teori kebijakan dividen yang sangat penting bagi pelaku pasar, optimal diartikan sebagai rasio khususnya investor maupun emiten. pembayaran dividen yang ditetapkan Tujuan utama investor adalah dengan memperhatikan kesempatan meningkatkan kesejahteraan mereka untuk menginvestasikan dana serta melalui keuntungan dalam bentuk dividen berbagai preferensi yang dimiliki para maupun capital gain (Sutrisno, 2001). investor mengenai dividen daripada Besarnya dividen dipengaruhi oleh capital gain. Kebijakan dividen terkait besarnya laba yang diperoleh perusahaan hubungan antara manajer dan dan kebijakan dividen atau keputusan shareholders. Kepentingan yang berbeda mengenai prosentase keuntungan yang di antara keduanya akan menimbulkan akan dibagikan kepada shareholders dan suatu konflik yang akan menimbulkan besarnya retained earnings (Levy dan biaya keagenan (Easterbrook, 1984). Sernat, 1990). Lintner (1962) menemukan Dividen memberikan sinyal kepada bahwa perusahaan yang membayar pasar mengenai kemampuan entitas untuk dividen yang tinggi mempunyai risiko mendapatkan laba dan prospek yang baik yang lebih kecil dibandingkan ketika di masa depan (information content of mereka menahan laba, pendapat ini dividend). Lintner (1956) berpendapat mendasarkan pada bird in the hand bahwa perusahaan berusaha theory. Maksud dari teori ini adalah mempertahankan tingkat dividen yang bahwa investor lebih menyukai dividen dibayarkan, karena penurunan dividen yang diterima seperti burung di tangan akan memberikan sinyal negatif yang yang risikonya lebih kecil dibandingkan menggambarkan perusahaan dalam dengan dividen yang tidak dibagikan kondisi financial distress. Hartono (1998) (bird in the bush). Fauzan (2002) mengatakan bahwa perusahaan yang menemukan bahwa beta sebagai proksi mempunyai fluktuasi laba yang tinggi dari risiko pasar secara statistik kemungkinan juga akan memberikan signifikan berhubungan negatif dengan sinyal yang tidak baik, khususnya bila rasio pembayaran dividen. Hal ini dividennya turun, untuk menghindari hal menunjukan bahwa perusahaan yang ini perusahaan yang mempunyai fluktuasi mempunyai tingkat risiko yang tinggi laba yang tinggi biasanya cenderung akan membayar dividen dengan tingkat membayarkan dividen yang rendah agar yang lebih rendah. tidak terjadi dividend cut kalau laba Selanjutnya, manajemen yang perusahaan turun. lebih mengutamakan nilai perusahaan Brigham dan Gapenski (1996) (value of the firm) lebih menyukai menemukan bahwa setiap perubahan melakukan reinvestasi terhadap laba dalam kebijakan pembayaran dividen akan yang diperolehnya dengan harapan bisa memiliki dua dampak yang berlawanan. menaikkan nilai perusahaan. Apabila Apabila dividen akan dibayarkan semua, tidak ada kesempatan investasi yang maka kepentingan cadangan akan menguntungkan maka perusahaan akan 1 cenderung membagikan laba yang sebelum mengambil keputusan untuk diperoleh dalam bentuk dividen. Myers menentukan besarnya dividen yang akan (1977) merupakan orang yang pertama dibayar kepada shareholders. kali mengenalkan istilah invesment Selanjutnya berdasarkan temuan empirik opportunity set (IOS) untuk dari Jensen (1986) bahwa keberadaan menggambarkan mengenai luasnya free cash flow (FCF) menandai suatu kesempatan investasi, menurut dia IOS yang lemah karena manajer akan perusahaan merupakan kombinasi antara tergoda untuk meningkatkan penghasilan aktiva riil dan opsi investasi dimasa depan. konsumsi tambahan atau membelanjakan Beberapa proksi yang telah digunakan FCF pada investasi yang tidak optimal dalam penelitian dan literatur akuntansi seperti akuisisi yang keliru. Pasar untuk mengembangkan gagasan Myers rasional mengenali keberadaan dari mengenai IOS, proksi-proksi tersebut biaya-biaya ini dan menghukum dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe perusahaan yang memiliki FCF dengan yaitu (1) proksi berbasis harga, (2) proksi menawar secara rendah harga berbasis investasi dan (3) proksi berbasis sekuritasnya (Kallapur dan Trombley, ukuran varian. 2001). Smith dan Watts (1992) Free Cash Flow di dalam menemukan bahwa perusahaan yang penelitian ini akan digunakan sebagai memiliki level IOS tinggi cenderung variabel bebas dengan tujuan untuk membagikan dividen lebih rendah mengetahui hubungan variabel tersebut dibandingkan dengan perusahaan yang dengan variabel tergantung kebijakan memiliki level IOS rendah. Hasil dividen. Variabel pemoderasi adalah penelitian Gaver dan Gaver (1993) variabel independen kedua yang dicakup menunjukan bahwa dividend yield dalam hipotesis karena diduga signifikan berkorelasi negatif dengan IOS. mempunyai dampak yang berarti Penelitian serupa dilakukan oleh Subekti terhadap hubungan antara variabel (2000), Fijrijanti (2000), Prasetyo (2000) independen dengan variabel dependen dalam Jati (2002) menemukan bahwa yang semula dinyatakan (Cooper dan kebijakan dividen antara perusahaan yang Emory, 1995). Sekaran (2000) memiliki level IOS tinggi dengan menyebutkan bahwa variabel perusahaan yang memiliki level IOS pemoderasi adalah varabel yang rendah menunjukan bahwa perusahaan mempunyai pengaruh kesatuan pada yang memiliki level IOS tinggi hubungan antara variabel independen mempunyai kebijakan pembayaran dividen dengan variabel dependen. Kebijakan yang lebih kecil dibandingkan dengan variabel pemoderasi ini memodifikasi perusahaan perusahaan yang memiliki hubungan original yang diharapkan level IOS rendah. antara variabel independen dengan Ross et al. (2000) mendefisikan variabel dependen. Penelitian ini, aliran kas bebas sebagai kas perusahaan merupakan pembuktian terhadap yang dapat didistribusikan kepada kreditur fenomena aliran kas bebas karena dari atau pemegang saham yang tidak berbagai bukti empirik menyatakan diperlukan untuk modal kerja (working bahwa keberadaan aliran kas bebas capital) atau investasi pada aset tetap. memberikan sinyal adanya set Pendapat tersebut kesempatan investasi yang rendah mengisyaratkan bahwa aliran kas bebas dalam perusahaan, padahal aliran kas suatu perusahaan merupakan faktor yang bebas juga mengindikasikan adanya penting yang harus dipertimbangkan 2 kelebihan dana operasional yang berasal (independen). Pendapat tersebut dari aliran kas operasional. mendasarkan pada asumsi: pasar modal yang sempurna, perilaku rasional dari 1. Perumusan masalah pelaku pasar modal, tidak ada pajak dan Berdasarkan uraian di atas, maka tidak ada biaya transaksi, dari pemikiran masalah yang dapat diteliti adalah M&M tersebut mendorong munculnya sebagai berikut: pemikiran-pemikiran atau teori-teori 1. Bagaimana hubungan aliran kas baru yang memfokuskan pada bebas dengan kebijakan dividen? ketidaksempurnaan pasar. Pemikiran 2. Apakah set kesempatan investasi baru tersebut antara lain: The residual memoderasi hubungan aliran kas theory of dividends (teori dividen sisa), bebas dengan kebijakan dividen? dividen akan dibayarkan setelah pendanaan untuk investasi terpenuhi 2. Hipotesis penelitian (Brigham, 1996); peran dividen dalam Dari masalah dalam penelitian dapat mengurangi masalah keagenan atau the ditarik hipotesis sebagai berikut: role of dividends in reducing agency 1. Terdapat hubungan aliran kas problem Jensen dan bebas dengan kebijakan dividen. Meckling, 1976); peran dividen dalam 2. Ada hubungan set kesempatan menandakan sesuatu atau signalling role investasi memoderasi dengan of dividends (Lintner, 1962). aliran kas bebas dengan kebijakan Alexander et al. (1993) dividen menyebutkan bahwa manajemen akan meningkatkan porsi laba perlembar TINJAUAN PUSTAKA saham yang dibayarkan sebagai dividen, 1. Dividen maka mereka dapat meningkatkan Kebijakan dividen merupakan kesejahteraan para pemegang saham, hal keputusan strategis yang melibatkan dua ini menyarankan bahwa keputusan kelompok kepentingan yang berbeda dividen yaitu jumlah dividen yang diantara pemegang saham dan manajemen. dibayarkan suatu hal yang penting. Kedua kelompok tersebut memandang Weston dan Brigham (1998), dividen dengan kepentingannya masing- Levy dan Sarnat (1990), Van Horn masing, seperti pemegang saham (1986) menyimpulkan terdapat beberapa memandang dividen sebagai bentuk faktor yang mempengaruhi penetapan kompensasi atas kepemilikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan, saham perusahaan, sedangkan manajemen yaitu: memandang dividen sebagai pengurangan 1. Peraturan Hukum. Terdapat tiga hal terhadap potensial laba ditahan. yang ditekankan berkaitan dengan Modigliani dan Miller (1961) pembayaran dividen oleh menemukan bahwa pembayaran dividen perusahaan, yaitu: tidak berpengaruh terhadap kemakmuran a. Peraturan mengenai laba bersih, pemegang saham dan nilai perusahaan. menentukan bahwa dividen dapat Nilai perusahaan lebih ditentukan oleh dibayar dari laba dahulu dan laba earning power dari asset perusahaan, sekarang. sehingga dapat dikatakan bahwa nilai b. Peraturan mengenai tindakan perusahaan ditentukan oleh keputusan yang merugikan pemodal, akan investasi. Hal ini menunjukan kebijakan melindungi para kreditur dengan dividen dan keputusan investasi melarang tindakan membayar merupakan dua hal yang tidak berkaitan dividen dengan menyedot dana 3 modal (pembayaran dividen diperoleh sesudah ditandatanganinya dengan kontrak hutang, atau dividen tidak memakai dana modal berarti dibayarkan jika modal kerja bersih membagi-bagikan investasinya jumlahya lebih kecil dari suatu bukan jumlah tertentu. membagikan keuntungannya). 5. Tingkat Perluasan Perusahaan. c. Peraturan mengenai hak mampu Semakin cepat tingkat pertumbuhan bayar (insolvensy), menentukan perusahaan maka makin besar bahwa perusahaan tidak membayar kebutuhannya untuk membiayai dividen jika tidak mampu (berarti pengembangan harta perusahaan bahwa perusahaan dalam keadaan tersebut. Semakin banyak dana yang bangkrut), artinya jumlah utangnya dibutuhkan dikemudian hari semakin lebih besar dari jumlah harta, banyak pula keuntungan yang harus membayar dividen dalam kondisi ditahan dan bukan dibayarkan dalam demikian akan berarti memberikan bentuk dividen kepada pemegang kepada pemegang saham tersebut saham (dividen yang dibayarkan dana yang sebenarnya milik para relatif kecil). kreditur. 6. Tingkat Keuntungan. Tingkat 2. Posisi Likuiditas. Maksudnya jika laba keuntungan yang dimaksud adalah yang ditahan telah diinvestasikan tingkat hasil pengembangan atas dalam bentuk aktiva tetap seperti aktiva yang diharapkan. Hal ini mesin dan peralatan, bahan persediaan menentukan perusahaan untuk dan barang-barang lainnya, dan bukan membayar dividen atau disimpan dalam bentuk uang tunai menggunakannya di dalam maka hal tersebut dapat menunjukan perusahaan. posisi likuiditas perusahaan yang 7. Stabilitas Perusahaan. Perusahaan rendah dan terdapat kemungkinan dengan tingkat keuntungan yang perusahaan tidak mampu relatif stabil, seringkali dapat membayarkan dividennya. memperkirakan bagaimana 3. Perlunya Membayar Kembali keuntungannya dikemudian hari, Pinjaman. Perusahaan perlu dengan demikian kemungkinan besar menyisihkan laba sebelum jatuh tempo perusahaan akan membagikan hutang agar keuntungan perusahaan keuntungannya dalam prosentase pada saat jatuh temponya hutang tidak yang lebih besar dibandingkan dibebani pembayaran seluruh hutang. dengan perusahaan yang Jika diputuskan pinjaman tersebut akan keuntungannya berfluktuasi, karena dilunasi, maka biasanya harus ada laba tingkat kepastian untuk memperoleh yang ditahan. laba yang diharapkan tinggi. 4. Keterbatasan Karena Kontrak Hutang. 8. Kemampuan memasuki Pasar Modal. Dalam perjanjian hutang terdapat Perusahaan besar yang sudah mapan, larangan-larangan bagi debitur dengan profitabilitas yang tinggi dan sehubungan dengan pembayaran keuntungan yang stabil, dengan dividen, untuk melindungi pihak mudah dapat masuk ke pasar modal kreditur sehubungan dengan dana yang atau memperoleh lebih banyak dipinjamkan. Pembatasan tersebut sumber dana dari luar untuk dilakukan dengan cara sebagai berikut: pembiayaannya. Karena itu dividen yang akan datang hanya boleh perusahaan yang sudah mapan akan dibayar dari keuntungan yang mempunyai tingkat dividen yang 4 lebih tinggi dibandingkan dengan kepentingan diantara para perusahaan kecil atau masih baru. stakeholders tersebut, manajer 9. Kontrol. Kekhawatiran berkurangnya keuangan dapat menempuh kekuasaan kelompok dominan dalam kebijakan dividen yang optimal. mengendalikan perusahaan, cenderung Weston dan Brigham (1990) dalam mendorong perusahaan untuk penelitiannya menemukan bahwa memperbesar laba yang ditahan demi kebijakan dividen yang optimal keperluan ekspansinya, yang berarti merupakan pembayaran yang akan memperkecil pembayaran menciptakan keseimbangan diantara dividennya. dividen saat ini dan pertumbuhan di 10. Kedudukan Pajak Para Pemegang masa yang akan datang sehingga Saham. Pada umumnya para pemilik memaksimalkan harga saham. perusahaan yang memegang sebagian Husnan (1988:260) menguraikan besar sahamnya tergolong kelompok bahwa teori kebijakan dividen yang berpendapatan tinggi dan pembayar optimal diartikan sebagai rasio pajak yang tinggi. Karena kondisi pembayaran dividen yang ditetapkan perusahaan dipegang oleh kelompok dengan memperhatikan kesempatan ini, maka perusahaan akan membayar untuk menginvestasikan dana serta dividen yang rendah, untuk berbagai preferensi yang dimiliki menghindari kelompok tersebut dari para investor mengenai dividen pajak penghasilan yang tinggi. daripada capital gain. 11. Pajak atas Penghasilan yang diperoleh Dividen merupakan sinyal bagi dengan tidak wajar. Untuk mencegah pasar, hasil penelitian terhadap model perusahaan menahan keuntungan sinyal kebijakan dividen seperti, Firth hanya untuk menghindari tarif pajak (1996) menemukan bukti bahwa terdapat perusahaan yang tinggi, maka pengaruh signifikan informasi dikeluarkan peraturan yang pengumuman perubahan dividen membebani pajak tambahan terhadap terhadap penilaian dan peramalan keuntungan atas penghasilan yang earning pada beberapa perusahaan pada diperoleh secara tidak wajar. industri yang sama. Temuan ini 12. Tingkat Inflasi. Kecenderungan konsisten dengan pengumuman kenaikan harga termasuk harga aktiva perubahan dividen sebuah perusahaan tetap menyebabkan akumulasi merupakan signal bagi earnig di masa penyusutan tidak lagi mencukupi depan dan dividen perusahaan lain untuk mengganti aktiva tetap yang aus sehingga mempengaruhi penilaian pasar karena proses produksi, oleh karena itu saham suatu perusahaan. Penelitian perusahaan akan memperbesar porsi sejenis juga telah dilakukan oleh laba yang ditahan sehingga porsi untuk Batthacharya (1979), John dan William dividen menjadi berkurang. (1985), Miller dan Rock (1985) yang Brigham dan Gapenski (1996:437) memberikan bukti empirik bahwa menemukan bahwa perubahan perilaku earning mengikuti perubahan kebijakan dividen memiliki dua dividen. Healy dan Palepu (1988) dampak yang berlawanan. Jika dividen menemukan bahwa perubahan abnormal dibayarkan semua, kepentingan earning pada awalnya mengikuti dividen cadangan akan terabaikan, sebaliknya sedangkan Ofer dan Siegel (1987) dan jika laba ditahan semua, maka Carrol (1992) mencatat bahwa revisi kepentingan pemegang saham akan peramalan para analis mengikuti uang kas terabaikan. Untuk menjaga perubahan dividen. 5 Lang dan Litzenberger (1989) atau secara sederhana menambah menduga bahwa perubahan dividen likuiditas. Terdapat tiga sumber aliran memiliki muatan informasi tentang kas bebas yaitu aliran kas dari operasi, investasi perusahaan di masa depan. pengeluaran modal dan perubahan modal Sedangkan Souza dan Saxena (1999) kerja bersih (Ross et al. 2000:) aliran kas menyatakan bahwa kebijakan dividen dari operasi merupakan aliran kas yang sebagai rasio pembayaran dividen berasal dari kegiatan utama perusahaan perusahaan yang menggunakan prosentase dan merupakan laba bersih perusahaan kepemilikan institusional terhadap jumlah tanpa memasukkan depresiasi dan biaya saham perusahaan sebagai proksi biaya bunga. Pengeluaran modal merupakan agensi, selanjutnya temuannya kas yang dipakai untuk membiayai mengindikasikan terdapat hubungan antara pembelian aset-aset tetap perusahaan, kebijakan dividen dan kesempatan kemudian dikurangi penjualan aset-aset investasi yang secara statistik tidak tersebut. Sedangkan perubahan modal signifikan. kerja bersih adalah kas perusahaan yang dikeluarkan perusahaan untuk mendanai 2.Aliran Kas Bebas investasi pada aset-aset lancar. Free cash flow hypothesis dikembangkan Pendekatan yang paling mudah untuk oleh Jensen (1986) yang menyatakan menentukan perubahan modal kerja bahwa manajer dibantu dengan FCF akan bersih adalah mengurangkan modal kerja berinvestasi dalam proyek yang bersih awal dan modal kerja akhir. mempunyai net present value (NPV) negatif daripada membayarkannya kepada 3. Set Kesempatan Investasi shareholders. Namun terdapat ketidak Myers (1977) merupakan orang konsistenan dengan pernyataan tersebut yang pertama kali memperkenalkan seperti yang ditunjukan oleh Jensen dan istilah investment opportunity set (IOS) Meckling (1976) bahwa para manajer untuk menggambarkan mengenai dapat mengurangi biaya agensi dari FCF luasnya kesempatan investasi, dengan memasukkan kontrak atau menurutnya perusahaan merupakan pembuatan komitmen lain yang menuntut kombinasi antara aktiva riil dan opsi pembayaran tunai secara periodik. Salah investasi di masa datang. Beberapa satu jenis kontrak yang memerlukan proksi yang telah digunakan dalam pembayaran tunai periodik adalah hutang. penelitian dan literatus akuntansi untuk Jensen meramalkan bahwa perusahaan mengembangkan gagasan Myers dengan FCF yang cukup tinggi akan mengenai investment opportunity set menyukai hutang melebihi ekuitas di (IOS), proksi-proksi tersebut dapat dalam pembuatan keputusan struktur diklasifikasikan kedalam tiga tipe yaitu: modal, dalam rangka mengurangi biaya proksi-proksi berbasis harga, proksi- agensi FCF. Pilihan ini mengakibatkan proksi berbasis investasi dan proksi hubungan positif antara FCF dan leverage. berbasis ukuran varian. (Kallapur dan Dengan cara yang sama, perusahaan dapat Trombley, 1999). meningkatkan cash payouts dalam wujud Selanjutnya, nilai IOS perusahaan dividen, menghasilkan hubungan positif sangat tergantung kepada banyak faktor antara FCF dengan dividend payout. seperti spesifikasi perusahaan dan Aliran kas bebas mencerminkan spesifikasi industri. Cristie (1989) dalam keleluasaan bagi perusahaan untuk Kallapur dan Trombley (2001) melakukan investasi tambahan, melunasi berpendapat bahwa penentu utama IOS hutang-hutang, membeli saham treasuri, adalah faktor-faktor industri seperti 6 siklus hidup produk dan hambatan untuk menahan pendapatan, bukan masuk dalam industri. Faktor-faktor membayarkan sebagai dividen. Karena tersebut mengarahkan perusahaan itu potensi pertumbuhan perusahaan menggunakan investasi untuk menjadi faktor yang menentukan meningkatkan hambatan untuk masuk kebijakan dividen (Subekti, 2000). (Chung dan Charoenwong, 1991). Siklus Keputusan investasi akan hidup produk yang pendek menunjukan menentukan set kesempatan investasi adanya investasi pada riset dan yaitu peluang-peluang/prospek di masa pengembangan dan menentukan yang akan datang untuk tumbuh dan kebutuhan human capital dalam riset dan investasi yang ditanamkan dalam bentuk pengembangan sehingga mereka lebih aktiva tetap perusahaan sehingga kita produktif dan mendatangkan keunggulan dapat mengetahui nilai suatu perusahaan komparatif yang meningkatkan nilai (value of the firm) (Pagulung, 2003:4). perusahaan. Nilai yang akan dicapai bisa IOS bervariasi yang merupakan juga dilakukan dengan investasi pada perbedaan penentuan tingkat optimal merek dagang melalui pengiklanan dan dari beberapa kebijakan yang upaya pemasaran (Gaver dan Gaver, 1993) dikeluarkan oleh perusahaan, seperti tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan pendanaan, dividen, lingkungan persaingan yang dihadapi kompensasi, kebijakan pemilihan metode perusahaan, kualitas produk dan product akuntansi dan lain-lain. Variasi IOS differentiation. dengan penentuan kebijakan perusahaan Gaver dan Gaver (2001) inilah yang banyak diteliti di bidang menemukan pentingnya untuk akuntansi dan keuangan. Hal ini terjadi membedakan antara IOS dan growth. karena pandangan teori akuntansi positif Menurut mereka, pertumbuhan misalnya melihat kebijakan perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan yang dikeluarkan oleh manajer dapat untuk meningkatkan ukuran (size), diartikan sebagai kebijakan yang sementara kesempatan investasi mengarah pada bentuk efisiensi ataukah merupakan pilihan untuk dapat pula dalam bentuk lain untuk menginvestasikan dalam proyek yang kepentingan tertentu manajer memiliki NPV yang positif. Sehingga (opportunistic). kesempatan investasi selalu menghasilkan peningkatan dalam ukuran (size) 4. Hubungan Set Kesempatan perusahaan, dan tidak semua kesempatan Investasi dan Kebijakan Dividen bertumbuh (growth opportunity) memiliki Penelitian mengenai hubungan nilai NPV yang positif. antara IOS dengan kebijakan dividen Pertumbuhan (growth) perusahaan sudah dilakukan oleh Smith dan Watts merupakan salah satu proksi dari (1992) dengan menggunakan variabel kesempatan investasi. Pertumbuhan dividend yield yang menghasilkan perusahaan dapat didefinisikan sebagai hubungan negatif kuat antara dividen suatu peningkatan yang terjadi pada suatu yield dan IOS, sedangkan Gaver dan perusahaan, dimana tingkat pertumbuhan Gaver (1993) menggunakan variabel ini dapat diukur dengan berdasarkan dividend yield dan dividend payout ratio pertumbuhan aktiva atau berdasarkan dengan hasil yaitu hubungan yang pertumbuhan penjualan. Jika semakin negatif kuat antara dividen yield dengan tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, IOS, sedangkan dividend payout ratio semakin besar kebutuhan dana di masa dengan IOS hasilnya adalah tidak ada depan, semakin mungkin perusahaan hubungan dengan IOS, sedangkan Gul 7 (1999) sama seperti Gaver dan Gaver Studi yang dilakukan oleh Smith dan (1993) menggunakan variabel yang sama Watts (1992), Gaver dan Gaver (1993) dengan lokasi penelitian pada perusahaan dan Gul (1999) dalam Kallapur dan di Jepang dengan hasil yaitu dividen Yield Trombley (2001) semua menemukan memiliki hubungan yang negatif kuat hubungan negatif kuat antara dividend dengan IOS, dan dividen payout ratio yield dan IOS. Selain itu Gaver dan tidak berhubungan dengan IOS perusahaan Gaver (1993) dan Gul (1999) tidak Jepang. mampu mendokumentasikan suatu Penelitian yang telah dilakukan hubungan antara dividend payout dan tersebut, mengindikasikan bahwa IOS IOS, dan Smith dan Watts (1992) tidak mempunyai hubungan kuat negatif dengan menguji variabel ini. Market value of kebijakan dividen, hal ini secara teori equity (MVE) terdiri dari nilai pasar didukung oleh adanya size hypotheses, asset ditambah nilai pasar dari IOS, yaitu manajer lebih mengutamakan sedangkan pendapatan bersih (NI) pertumbuhan dengan membayar lebih dihasilkan hanya oleh aset. Nilai dari kecil dividen kepada pemegang saham, kenaikan IOS, NI/MVE menurun, namun demikian penelitian Smith dan dipengaruhi hubungan negatif antara Watts (1992) menyimpulkan bahwa rasio-rasio ini dan IOS. contracting theory lebih relevan dalam Tidak adanya hubungan antara dividend menjelaskan kebijakan-kebijakan payout dan IOS menyatakan bahwa perusahaan dan memberikan hasil yang hubungan negatif antara dividend yield robush dalam menjelaskan hubungan IOS dan IOS tidak diakibatkan oleh efek IOS dengan kebijakan perusahaan dengan pada kebijakan dividen, tetapi lebih dari berbagai karakteristik yang dimilikinya hubungan negatif antara rasio-rasio NI/MVE dan IOS. Berdasarkan bukti 5. Hubungan Aliran Kas Bebas dengan tersebut baik Gaver dan Gaver (1993) Set kesempatan investasi dan dan Smith dan Watts (1992) masih Kebijakan Dividen meragukan hubungan antara IOS dan Untuk menguji validitas hipotesis dividend payout. yang telah diteliti oleh Jensen (1986) Berdasarkan uraian latar belakang tentang aliran kas bebas bahwa return tersebut diatas maka dapat ditarik saham akan positif jika manajer membayar hipotesis sebagai berikut: atau berjanji membayarkan aliran kas 1. Ada hubungan antara aliran kas bebas kepada shareholders sebagai bebas dan kebijakan dividen dengan dividen, dan akan negatif jika moderasi set kesempatan investasi. dinvestasikan kembali pada proyek lain, 2. Ada kesempatan investasi dapat maka beberapa peneliti kemudian memoderasi hubungan aliran kas memakai rasio pembayaran dividen, bebas dengan kebijakan dividen. saham yang beredar dan pengeluaran modal untuk maksud tersebut (Kallapur 6. Data 1994; Voght 1994; Szewczyk et al. 1996). Data yang digunakan dalam Perusahaan dengan AKB yang cukup akan penelitian ini merupakan data sekunder mengurangi pembiayaan operasi yang diambil dari Indonesian Capital perusahaan dengan hutang, ataupun Market Directory (ICMD) dan Data- menggunakan untuk membiayai investasi Based Jakarta Stock Exchange Fakultas perusahaan yang pada akhirnya akan Ekonomi UGM. Data yang digunakan mengurangi cost of capital karena adalah Neraca, dan laporan arus kas dan perusahaan tidak memerlukan hutang. pengumuman pembayaran dividen. 8 Perusahaan sampel adalah perusahaan Aliran pemanufakturan dan non-pemanufakturan Kese Kebijak Kas yang terdaftar di BEJ sejak tahun 2006, mpata an yang dipilih dengan menggunakan metode Bebas n Deviden Invest purposive sampling berdasar kriteria asi antara lain: Sampel No Uraian Sampel 1 Perusahaan yang listing di 329 BEJ sampai tahun 2010 Gambar di atas mengarahkan 2 Perusahaan pertambangan, (133) penelitian agar tidak menyimpang dan Bank, asuransi, sekuritas, merupakan pedoman bagi peneliti untuk Real Estate, agen Kredit, menyelesaikan proses penelitian hingga Hotel dan travels selesai. Selanjutnya model di atas 3 Perusahaan Manufaktur 196 dan non-pemanufakturan merupakan bingkai agar membatasi 4 Perusahaan aktif setelah (30) ruang lingkup penelitian agar tidak tahun 2006 2010 meluas sehingga usaha pengujian 5 Perusahaan aktif sebelum 166 hipotesis menjadi lebih fokus, selain itu tahun 2005 bagi pembaca, model tersebut 6 Tidak membayar dividen (77) merupakan short cut dalam memahami sejak tahun 2006 s/d 2010 7 Perusahaan yang pernah 89 alur pikir peneliti secara cepat. membayar dividen sejak tahun 2006 s/d 2010 Variabel penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini Berdasarkan kriteria tersebut maka adalah kebijakan dividen yang terdapat 89 perusahaan going-publik yang diproksikan dengan dividen payout ratio memenuhi kriteria sampel selama lima yang merupakan perbandingan antara tahun yaitu sejak tahun 2006 s/d tahun dividend per share dengan earningper 2010 sehingga diperoleh 445 pengamatan. share yang dinotasikan dengan DPR. Selanjutnya, peneliti menguji asumsi klasik ternyata terjadi ganguan Variabel dependen = Depiden per share X 100 heteroskedastisitas sehingga harus diobati Earning pers share yang menyebabkan pengamatan menjadi berkurang menjadi 216. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini Model penelitian adalah aliran kas bebas (Free Cash Berdasarkan hipotesis yang diajukan Flow) yang dihitung berdasarkan dalam penelitian ini, maka hubungan antar formula Ross et al. (2000), dengan notasi variabel dapat dilihat dalam gambar AKB sebagai berikut: AKBit = AKOit - PMit - NWCit Notasi: Gambar 1. Skema Hubungan Antar AKB = aliran kas bebas perusahaan i it Variabel pada periode t. AKO = aliran kas it operasi perusahaan i pada periode t. PM it = pengeluaran modal perusahaan i pada periode t. NWC = Modal kerja bersih it perusahaan i pada periode t. 9

Description:
John dan William 1985; Miller dan Rock. 1985) bagi pasar mendasarkan pada bird in the hand theory. Maksud 13. Tabel 5. Uji Heteroskedastisitas Metode. Glejser dengan perbaikan data .. Kieso, Donald E and Weygandt, JerryJ,. 1989. Intermediate Accounting. John Wiley Third Edition John.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.