1 HARAPAN BARU Buku 1 Tingkat Pemula Pemberantasan Buta Huruf pada orang dewasa, untuk mengajar membaca dan menulis, dengan bahan dari isi Alkitab Bagaimana caranya menulis huruf-huruf: a i k n t r u l m e y s g d y o b h c p j w PENTING Untuk mengajar dengan hasil yang baik, hendaknya Anda mengikuti metode pengajaran dan petunjuk yang ada dalam “Penuntun Mengajar”, Halaman 4-17. Setiap orang yang mengajarkan bahan ini tidak akan dapat mengajar dengan tepat, apabila tidak teliti membaca dan berlatih “Apa yang diucapkan oleh guru” dalam “Penuntun Mengajar” itu (mulai Halaman 8). Guru hendaklah banyak membaca dan mempersiapkan diri sebelum mengajarkan Buku HARAPAN BARU ini dapat diperoleh dari: Lembaga Literatur Baptis Kotak Pos 1119 Bandung 40011 Literacy International [email protected] Suku kata diulang untuk Buku 1: (Agar murid mengulanginya dengan teratur.) a i u e o ka ki ku ke ko na ni nu ne no ta ti tu te to ra ri ru re ro ma mi mu me mo la li lu le lo ya yi yu ye yo sa si su se so ang ing ung eng ong da di du de do nya nyi nyu nye nyo ba bi bu be bo ha hi hu he ho ca ci cu ce co pa pi pu pe po ja ji ju je jo wa wi wu we wo ga gi gu ge go Mazmur 23:1-6 — Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. a A BEBERAPA NAS ALKITAB b B Kisah Para Rasul 16:31 — Jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau c C akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” d D I Korintus 15:3-4 — Sebab yang sangat penting telah e E kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa- f F dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah g G dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci. h H Ibrani 9:14, 28 — Betapa lebihnya darah Kristus, yang i I oleh Roh yang kekal telah mempersembah- kan diri- Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang j J tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari k K perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup? Demikian pula l L Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya m M untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa n N menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. o O p P SILAKAN r R Kami akan menghargainya bila para pemakai bahan Pemberantasan Buta Huruf berupa buku s S HARAPAN BARU akan memberi tahu kami tentang t T pengalaman Anda pada waktu Anda mengajar dengan memakai metode Pemberantasan Buta Huruf ini. u U Saran Anda diterima dengan gembira. Silakan menyurati kami di: v V w W Lembaga Literatur Baptis Kotak Pos 1119 y Y Bandung 40011 z Z Harapan Baru Penulis: Marthinus Yaroseray Edi Ginting Destryna Nainggolan Edward Sitepu Dibantu oleh: Robert Rice, Robert Biederman Juru Gambar: Pouw Kian Tiong Buku 1, Pelajaran 1-23 Huruf-huruf yang diperkenalkan di dalam Pelajaran 1-23 adalah sebagai berikut: 1. a,i,k,n 9. e,o 17. h,T 2. t 10. — 18. c 3. r 11. y 19. p 4. u 12. s 20. j 5. m 13. M,ng 21. w 6. — 14. d,S 22. g 7. l 15. ny 23. Huruf besar 8. — 16. b Diterbitkan oleh Lembaga Literatur Baptis Dicetak oleh Lembaga Literatur Baptis Copyright © 1992, Lembaga Literatur Baptis dan Literacy International 1800 S. Jackson Avenue Tulsa OK 74107, U.S.A. All rights reserved. KATA PENGANTAR Orang dewasa yang dapat membaca dan menulis adalah suatu kekayaan bagi bangsa dan gerejanya. Pembaca yang dewasa dapat mengerti dan memegang hukum negaranya. Dengan kemampuannya membaca ia dapat meningkatkan pengertian. Dia dapat memberikan dukungan doa yang lebih baik bagi negara dan pemimpinnya. Pembaca dewasa menjadi seorang Kristen yang lebih kuat karena membaca Firman Allah. Dia dapat menjadi penolong yang lebih baik bagi pendeta dan anggota gereja yang lain ketika dia membaca Alkitab bagi dirinya sendiri. Alkitab mengatakan: “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (I Tim. 2:1-4). Setiap orang Kristen seharusnya menjadi seorang pembaca Alkitab yang teratur. Marilah kita menolong orang lain untuk membaca dan menulis. Setiap orang Kristen yang dapat membaca seharusnya mengajar orang lain yang belum dapat membaca. “Setiap satu orang mengajar satu orang”, dan dengan demikian kita menolong semua orang untuk membaca. HARAPAN BARU adalah terutama untuk mengajar orang Kristen membaca Alkitabnya. Ada dua bagian, dengan jumlah 60 pelajaran. Guru hendaknya mengikuti ÒPenuntun MengajarÓ agar dapat mengajarkan bahan ini dengan benar. Huruf-huruf besar diperkenalkan dalam Pelajaran 23. Bahan dari isi Alkitab dimulai dengan Pelajaran 12 dan 13, yang memperkenalkan nama “Yesus Mesias”. Pada akhir setiap pelajaran ada nas Alkitab untuk dibacakan oleh guru. Angka-angka, ilmu berhitung, dan cara menulis surat diajarkan dalam Pelajaran 33 dan 34. Seluruh isi Alkitab diringkaskan dalam Pelajaran 35 sampai dengan 60. 2 PETUNJUK MENGAJAR YANG BERHASIL 1. Berbicara dengan lembut. Senantiasa bersikap hormat dan sopan. 2. Berbicara sesedikit mungkin. 3. Senantiasa memberi semangat kepada siswa. Pujilah mereka sesering mungkin atas usaha yang baik. Jangan menjadi marah bila ada kesalahan. 4. Jangan katakan, “Tidak, itu salah. Masa kamu tidak tahu?” 5. Senantiasa rendah hati; tunjukkanlah hormat kepada siswa Anda. Perlakukanlah mereka sebagai sesama yang sederajat; jangan menganggap diri Anda sebagai orang yang paling hebat. 6. Jangan sekali-kali menertawakan siswa atas kesalahan- kesalahannya. Juga jangan biarkan orang lain menertawakannya. 7. Kasihilah siswa dan beri tahukan tentang keyakinan Anda bahwa mereka bisa maju dengan cepat dalam pelajarannya. Doa — Pelayanan — Kesaksian PENTING Tidak mungkin mengajarkan pelajaran-pelajaran dalam buku ini secara tepat, tanpa mengikuti “Lima Langkah”. Lihat Halaman 22-24. Guru hendaknya mengingat “Lima Langkah” pada waktu mengajarkan Pelajaran 1, serta setiap pelajaran yang selanjutnya. Lihat juga “Penuntun Mengajar”, Halaman 4-17. Setiap pelajaran ini hendaknya diajarkan dengan memakai “Lima Langkah”, dan tidak dengan metode yang lain. 3 PENUNTUN MENGAJAR BAGAIMANA MENGAJAR DAN BERSAKSI A. BAGAIMANA BERSAKSI I. Persiapan untuk bersaksi II. Apa yang diucapkan oleh orang Kristen B. BAGAIMANA MENGAJAR I. Persiapan untuk mengajar II. Latihan pra-membaca III. Apa yang diucapkan oleh guru IV. Bagaimana mengajar menulis V. Pekerjaan rumah VI. Huruf-huruf besar KESIMPULAN A. BAGAIMANA BERSAKSI I. Persiapan untuk bersaksi Tujuan utama dari pelayanan PBH (Pemberantasan Buta Huruf) yang kami lakukan adalah untuk mengajar siswa membaca Alkitab. Dengan membaca Alkitab, maka kehidupan siswa dikuatkan, dan ia menjadi saksi di gereja. Guru harus selalu siap memanfaatkan kesempatan bersaksi dalam setiap jam pelajarannya. Sementara membantu siswa membaca, guru akan melihat kebutuhan-kebutuhan rohani mereka yang lebih dalam. Hendaknya guru menjadi sahabat kepada siswa. Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa dan nas atau bagian Alkitab adalah salah satu cara membuka kesempatan bersaksi. Sebelum pelajaran dimulai, guru yang baik lebih dahulu berdoa di rumah. Kesaksian guru pada akhir setiap pelajaran merupakan bagian yang sangat penting dari pelajaran-pelajaran yang diberikannya. Pada halaman kedua dari setiap pelajaran, ada nas Alkitab. Pada akhir setiap pelajaran, guru bisa membaca nas ini bagi siswa. Atau ia bisa juga membaca salah satu bagian dari Injil, atau pun bagian lainnya dari Alkitab. Nama Yesus mulai dipakai pada Pelajaran 12. Juga untuk setiap pelajaran berikutnya, dalam bagian bacaan selalu dimasukkan isi cerita Alkitab. Guru harus selalu siap setiap saat untuk meninggikan Yesus agar siswa bisa melihat Dia dan memberi tanggapan. Yesus mengatakan, “Aku, 4 apabila Aku ditinggikan dari bumi [di salib], Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku" (Yohanes 12:32). Tanpa kesaksian, maka pelayanan mengajar Anda belumlah cukup. Kesaksian tanpa pelayanan, seringkali tidak bisa meyakinkan orang. Tetapi doa, pelayanan yang dilakukan dengan penuh kasih, serta kesaksian — tiga-tiganya — menjadi satu paduan yang paling baik untuk membawa orang kepada Yesus. Sejak awal pelajaran, bantulah siswa untuk merasa bebas dan santai. Dengan begitu, maka pada akhir pelajaran, ia akan siap dan merasa betah mendengarkan kesaksian guru. Sebelum berangkat mengajar, berdoalah agar ada kesempatan untuk bersaksi selama mengajar. Dan agar siswa bisa mendengar kesaksian itu dengan baik. Cara di bawah ini sangat berguna untuk menyampaikan Injil dalam pelayanan PBH. II. Apa yang diucapkan oleh orang Kristen Satu cara yang paling mudah untuk berbicara tentang kekristenan pada saat mengajar. Yaitu memulai setiap pelajaran dengan doa. Begitu juga untuk mengakhiri pelajaran — selalu dengan doa. Misalnya: “Tuhan, saya mengucap syukur pada-Mu atas kesempatan memberi pelajaran ini. Tolong agar kami belajar dengan baik. Dalam nama Yesus Mesias, amin.” Jika pengajaran Anda sungguh-sungguh diwarnai dengan doa dan kasih Yesus Mesias, maka lambat laun siswa akan bertanya dalam hati: “Kenapa guru saya begitu baik? Apa yang membuat dia begitu baik?” Pada akhir pelajaran pertama, guru mengajukan pertanyaan ini: “Apakah Saudara tahu mengapa orang Kristen mengajar orang-orang lain membaca?” Selanjutnya guru mengatakan: “Kami melakukan ini karena Yesus Mesias menginginkannya. Yesus Mesias adalah pemimpin kami. Dia adalah satu-satunya pribadi terbaik yang pernah hidup. Ia menyembuhkan orang-orang yang sakit. Ia memberi makan orang-orang lapar. Ia membuka mata orang buta. Tapi yang paling hebat, adalah Ia sangat mengasihi saya. Buktinya? Ia sampai menderita dan mati untuk dosa-dosa saya. Juga untuk dosa-dosa Saudara. Yesus mati sebagai satu-satunya kurban dari Allah untuk semua orang. Lalu Allah membangkitkan Dia dari kematian. Dan sekarang Yesus hidup bersama Bapa-Nya di surga. Ia dapat mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kedamaian Allah dalam hati kita. Saya rindu agar Saudara mengenal Dia dan belajar untuk membaca mengenai Dia dalam Alkitab. Yesus Mesias adalah Juruselamat saya. Dia bisa menjadi Juruselamat bagi Saudara juga.” Dengan memperlakukan siswa sebagai sahabat, berarti Anda sedang membuka kemungkinan bagi siswa untuk mendengar mengenai Yesus Mesias dari mulut Anda. Jadilah sahabat bagi siswa, sampai siswa 5 menaruh kepercayaan kepada Anda. Dengan persahabatan seperti ini, akan terbuka pintu baginya untuk menjadi sahabat Yesus dan menikmati karunia keselamatan. Dengan semangat dan pengalaman berdasarkan pelajaran pertama, Anda siap memberi kesaksian kedua. Daripada bercerita, Anda dapat melakukan kesaksian kedua dengan cara membaca. Anda dapat memulainya dengan mengatakan: “Saya telah berbicara kepada Saudara tentang kasih yang luar biasa dari Yesus Mesias. Ia mati, tapi kemudian hidup kembali. Sekarang saya akan membacakan salah satu cerita yang luar biasa mengenai Yesus. Cerita ini terdapat dalam Alkitab. Orang-orang yang tidak dapat membaca tidak tahu sesuatu yang tertulis dalam buku. Akan tetapi, begitu Saudara menyelesaikan pelajaran PBH, maka Saudara bisa membaca sendiri cerita mengenai Yesus. Yang akan saya baca adalah cerita tentang satu orang yang lahir buta . . .” (Yohanes 9:1-7, 35-41). Kesaksian guru pada akhir setiap pelajaran merupakan bagian yang penting dari seluruh pelajaran. Sebagai kesaksiannya, pada akhir tiap jam pelajaran, guru membaca nas Alkitab. Nas ini terdapat pada halaman kedua dari setiap pelajaran. Atau, guru bisa pilih nas lain. Misalnya dari Injil, atau dari bagian-bagian lain dalam Alkitab. Jawablah setiap pertanyaan siswa. Dengarlah Roh Kudus. Hanya Roh Kudus yang dapat menuntun Anda memberi jawaban-jawaban yang perlu. Ia juga menghindarkan Anda dari jawaban-jawaban yang tidak perlu. Yang paling penting adalah kesiapsediaan Anda untuk memberi kesaksian. B. BAGAIMANA MENGAJAR I. Persiapan untuk mengajar Sebelum mulai mengajar, beri tahulah siswa bahwa ada satu hal yang Anda harapkan dari dirinya. Jika ia berhasil menyelesaikan pelajaran PBH, maka ia harus mengajar sekurang-kurangnya satu orang lain sampai bisa membaca. Sebagaimana ia menerima pelajaran dengan cuma-cuma, maka ia juga sebaiknya mau menolong orang lain. Cara mengajar orang dewasa berbeda sekali dengan mengajar anak-anak. Orang dewasa belajar atas kemauan sendiri. Bukan karena dipaksa. Banyak orang dewasa takut kalau-kalau mereka tidak bisa belajar. Mereka juga takut malu kalau gagal. Yang penting, orang dewasa mau belajar. Bahkan kalau bisa, mereka mau belajar secepat-cepatnya dan dengan cara yang paling mudah. Oleh karena itu, maka kita meminta orang dewasa untuk langsung mulai membaca sejak pelajaran pertama. Anda tidak mau menyinggung perasaan siswa, bukan? Bahkan sebaliknya, Anda mengharap siswa mengikuti terus pelajaran yang Anda berikan. Karena itu, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini: 6