TEOLOGI MUSLIM PURITAN; Genealogi dan Ajaran Salafi Oleh: Arrazy Hasyim Promotor: Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. Prof. Dr. Yunasril Ali, MA. Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Arrazy Hasyim NIM : 12.3.00.0.1.09.09.0002 Konsentrasi : Pemikiran Islam Judul Disertasi : Teologi Muslim Puritan; Geneologi dan Ajaran Salafi menyatakan bahwa disertasi sebagaimana tersebut di atas adalah benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiarisme. Apabila ternyata di kemudian hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jakarta, 20 April 2017 Yang menyatakan, Arrazy Hasyim PERSETUJUAN PROMOTOR DISERTASI Kami selaku promotor disertasi dari: Nama : Arrazy Hasyim NIM : 12.3.00.0.1.09.09.0002 Konsentrasi : Pemikiran Islam Judul Disertasi : Teologi Muslim Puritan; Geneologi dan Ajaran Salafi menyatakan bahwa disertasi yang bersangkutan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran dalam ujian Promosi Disertasi. 1. Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. [.................................................] (Promotor I) 2. Prof. Dr. Yunasril Ali, MA. [.................................................] (Promotor II) PERSETUJUAN PENGUJI UJIAN PROMOSI DISERTASI Kami selaku promotor disertasi dari: Nama : Arrazy Hasyim NIM : 12.3.00.0.1.09.09.0002 Konsentrasi : Pemikiran Islam Judul Disertasi : Teologi Muslim Puritan; Geneologi dan Ajaran Salafi menyatakan bahwa disertasi yang bersangkutan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran dalam ujian Promosi Disertasi. TIM PENGUJI 1. Prof. Dr. Masykuri Abdillah [................................................] (Ketua Sidang/Merangkap Penguji) 2. Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan, MA [................................................] (Penguji I) 3. Prof. Dr. Zulkifli, MA [.................................................] (Penguji II) 4. Prof. Dr. Zainun Kamaluddin [.................................................] Fakih, MA (Penguji III) 5. Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. [.................................................] (Pembimbing/ Merangkap Penguji) 6. Prof. Dr. Yunasril Ali, MA. [.................................................] (Pembimbing/Merangkap Penguji) Ucapan Terimakasih Penulisan disertasi ini tidak lepas dari anugerah Allah ta„ālá, bantuan guru- guru mulia dan para sahabat. Oleh karena itu, rasa terimakasih kasih yang tak terkira kami persembahkan kepada al-Mu‟arrikh Buya Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA dengan ketelitian, kedalaman, dan karyanya yang “segar” dan “berat” telah banyak memberikan bimbingan dan inspirasi dalam kerangka berpikir kami. Begitu juga, terimakasih kepada al-Ṣūfī Buya Prof. Dr. Yunasril Ali, MA yang detail dalam “memelototi” tulisan kami sesuai dengan kejernihan ruhaninya. Semoga mereka berdua selalu memperoleh keberkahan fuyūḍ al-raḥmān. Ungkapan terimakasih terdalam kepada orang tua kami, Ayahanda Nur Akmal dan Ibunda Asni yang selalu mendoakan kesuksesan dan kebaikan meskipun kami kurang maksimal dalam berbakti dan iḥsān. Hanya Allah yang mampu membalas kasih sayang mereka yang tak terhingga, a‟ādhahumā Allah min an yuraddā ilá ardhal al-„umr. Penghargaan tertinggi teruntuk kepada Direktur SPs Prof. Dr. Masykuri, MA., Ketua Prodi Doktoral Prof. Dr. Didin Saifuddin, MA., Ketua Prodi Magister Dr. J.M. Muslimin, MA., serta jajarannya yang sangat baik dalam mengurangi beban dan rasa takut para mahasiswa. Spescially, buat mas Adam, mas Arif mba Selly, dan mba Vemmy yang selalu memudahkan proses ini. Terimakasih dan sayang teruntuk kepada istri tercinta Eli Ermawati MS, Lc., S.H.I. yang cerewet menanyakan “Kapan selesai disertasinya?” dan my son Hisyam Faqih Arrazy. Terimakasih juga kepada guru kami almarhum al-Muḥaddīth al-Faqīh Ali Mustafa Yaqub, karena genealogi keilmuannya yang unik “Wahabi-NU” kami persembahkan karya ini. Begitu juga kepada keluarga beliau, Bu Nyai Ulfa, Adinda Ustadz Ziaul Haramain, Lc., serta para ustadz di Darus Sunnah Kang Andi Rahman, Kang Shofin Sugito, dan Kang Ubayd dan para Musyrif. Tidak lupa terimakasih kami sampaikan kepada sahabat terbaik, akhuya Falah Sabirin, Zul Asfi, Yunal dan Hikam member, senior dan pengurus IKAPASMI (Ikatan Keluarga Pasca Sarjana Minangkabau) UIN Syarif Hidayatullah, terkhusus Buya Dr. Mafri dan Yusuf el-Badri. Tidak lupa terimakasih kepada kepada Buya Prof. Dr. Masri Mansur, MA. Dekan Fakultas Ushuluddin serta Buya Dr. Asril dan senior-senior kami yang di ASA (Awak Samo Awak). Begitu juga, terimakasih banyak kepada members of Husnul Khatimah Institute, MT Jam Gadang, Ghazalian Course. Begitu juga kepada Bapak Mazwar, dr. Kemas Akib, Amien Mastur, Asnil, Abduh, M. Zen, Dachroni, dr. Sanusi, Afdal, Hj. Lisma, H. Dwipa, dan Dissa. i Abstrak Penelitian ini akan mengungkapkan bahwa puritanisme dalam sebuah agama tumbuh dari pemahaman teologis yang ekslusif. Ekslusif dalam teologi sering dipicu oleh romantisisme terhadap generasi awal yang dianggap sebagai golden age dan tekstualisme dalam memahami teks-teks keagamaan. Sikap tersebut tidak jarang berpotensi kepada konflik sektarian, sehingga menghambat pembaharuan dan kemajuan pemikiran masyarakat Muslim. Kesimpulan besar dari penelitian ini akan menguatkan pandangan penulis Prancis seperti Mohamed Ali Adraoui dan Samir Amghar yang menarik akar Salafi kepada Aḥmad bin Ḥanbal sebagai gerakan teologi yang mempunyai indikasi romantisisme. Pandangan mereka akan diperkuat dengan penelusuran genealogi yang menghubungkan antara generasi awal Salafi dan kontemporer. Selain itu, Mohamed Ali Adaoui dan Samir Amghar juga tidak selalu mengidentikkan puritanisme dengan pembaharuan. Pandangan tersebut akan diperkuat dengan asumsi Joel R. Breeke, Mark Jones dan Randall J. Panderson yang berpandangan bahwa tidak sepatutnya kata “pembaharuan” dipaksakan terhadap puritanisme. Asumsi ini muncul karena puritanisme pada kenyataannya lebih banyak menunjukkan kekakuan daripada pembaharuan. Berdasarkan itu, kajian ini menunjukkan bahwa secara umum teologi puritan memang mempunyai genealogi yang menghubungkan mereka dengan generasi puritan awal. Selain itu, juga akan dikemukakan penyebaran awal Salafi dimulai dari Baghdad dan Khurasan, lalu Damaskus, dan kembali bangkit di Nejd, Saudi Arabia. Dalam membuktikan ini, maka dilakukan pendekatan teologis historis terhadap karya-karya dan tokoh-tokoh yang menjadi rujukan Salafi. Selain itu, sumber-sumber bacaan yang berkaitan dengan biografi mereka juga dijadikan sebagai rujukan penting dalam memahami hubungan Salafi kontemporer dengan generasi awal mereka. Pembacaan terhadap teks-teks teologis dilakukan dengan pendekatan hermenuetika geisteswissenschaften atau human sciences yang dikembangkan oleh Wilhelm Dilthey (w. 1911 M.), karena sangat baik dalam mengemukakan ekspresi terdalam manusia dengan kevalidan yang objektif (objectively valid). Adapun dalam kerangka sejarah, perkembangan Salafi dibaca dengan perspektif Fuocault dengan teori discontinuity dalam memahami perubahan yang terjadi. ii Abstract This research explains about puritanism—in any religion—grow up from understanding of exlusive theology. Exlusive inside theology firstly is triggered by romanticism upon to early Muslim generation that assumed as golden age (al-„aṣr al-dhahabī) and secondly by textualism in understanding of religion texts. Its manner is not often has potential to bear sectarian conflict and became resister renewal of Muslim and trammel their thinking progress. Conclusion of this research corroborates France writers like Mohamed Ali Adraoui and Samir Amghar who deduce Salafi root to Aḥmad bin Ḥanbal as a theology movement has many indications of romanticism. Their view is strengthened by my research with exploring of genealogy that connect between contemporary Salafi and early generation of Salaf. In other side, Mohamed Ali Adraoui and Samir Amghar are not always identified Puritanism with renewal and reformation. This assumption is supported before by Joel R. Breeke, Mark Jones, and Randall J. Panderson who view each other about word of renewal and reformation could not be forced parallel to Puritanism. Its assumption based on reality of Puritanism identified to rigidity more than reformation. Based on these views, my research will show that generally puritan theology—in this context is Salafi—has genealogy whose connect between contemporary of Salafi to early puritan generation. Other than that, it explains about rising and spreading early Salafi is started from Baghdad and Khurasan, then Damaskus, and Nejd, Saudi Arabia. In proving of this research, I use theology and history approach to understand Salafi figures and their workings which became prime references for contemporary Salafi. I use too biography books as important references to know connection among them. Reading of these references, it progress by hermeaneutic approach that submitted by Wilhelm Dilthey (w. 1911 M.). He named his approach as geisteswissenschaften or human sciences. This approach pattern with my research because it has objectively valid to announce deeper expression of human. iii صخللدا كلذو ،نيدلا فى تروطتو تأشن تىلا Puritan ةيناتيروب يرهطت نع حراش ـك ثحبلا اذى نوكي ةيسيتنامور نع لاوأ ردصي ومظعم فرطتلا اذى .ةييدئاقعلا وأ ةيجولويثلا فرطت ىلع يىبني رصعلاك مىدنع تحلطصا تىلا ينملسلدا ةايح نم ةيرجلذا لئاولأا نورقلا لىإ وجوتت تىلاRomanitisme ةيلاعفنلاا ةوقلا روهظ نع لقت لا لويلدا هذى .ةينيدلا صوصنلا مهف فى ةيظفللا ىلع نيبني ايناثو ،بيىذلا كلذكو ةيحلاصلإا مهتكرح عم ديدجتلا نع ةعنام ـك تحبصأو ،اهضراعتو قرفلا فلاتخا لىإ يدؤت تىلا .مىراكفأ مدقت دميج ىلع دممح اهمو نايبرعلا-نايسنرفلا ناثحابلا اهمدق تيلا ةيرظن ديؤت ثحبلا اذى نم ةجيتنلا لبنح نب دحمأ نم تأدب ةيدئاقعلا ةكرلحاك ةيفلسلا دنس لوصأ نأب اجتنتسا ناذلا راغمأ رماسو يئوردأ اوأر ،نوسيردناف .ج لادارو سنوج كرامو كيرب .ر لوج اىديأ ةيرظنلا هذى .ةيسيتنامورلا نئارق ويف تيلا يحلاطصلاا لامعتسلاا فى انتًقم امهنم لك نوكي نأ ىغبني لا حلاصلإاوأ ديدجتلا ةملك نأ مهنم لك ديدجتلا نم رثكأ دوملجا نم الذ اميف ةيسيناتيروب نم رهظ ام ىلع نيبتت ةيرظنلا كلت .ةيسياتيروب عم .حلاصلإاو تلصتا تيلا ةيناتيروبـك ةلجم ةيفلسلا ةيجولوث ىلع ثحبلا اذى مدق ،تايرظنلا هذى ىلع ءانب فى ةيفلسلا رشن نع كلذك ثحبلا اذى حرشف .اىروهظ نم لئاولأا نورقلا لىإ ةيمويلا اىديناسأو اهلسلاس .ةيبرعلا ةريزج فى ،دنج فى يرخلأا رود فى ترهظ ثم ،قشمد ثم ،ناسارخو دادغب فى لاوأ تأشن تيلا اهتيادب مجارت فشك ىلع تاجاتنتسلااو تايرظنلا هذى دييأت ىلع وثبح عورش ءانثأ ثحابلا دمتعاف بتك نم دمتسا كلذكو .ةرصاعلدا ةيفلسلا دنع ايساسأ اعجرم تحبصأ تىلا متهافلؤمو ةيفلسلا لاجر هذهف .مهنيب عاطقنلااو لاصتلاا فرعيل كلذو ،ويلع مجتًلدا تافلؤم عم اضيأ ةيساسلأا عجارلداك مجاتًلا 1911 وتبراقم ىلع حلطصي ناك .ـم ماع فىوتلدا تيليد مليلذو فوسوليفلا ةبراقبم تئرق صوصنلا ةيعوضولدا وتيرظن ىلع ءانب ثحبلا عورش عم ةبسانم رثكأ ةبراقلدا هذى .ةيناسنلإا مولع ـب ةيكيتوينيمرلذا .ةيليخدلا ةيناسنلإا تارطلخا قمعأ فشك فى ةحيحصلا iv DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Permasalahan 10 C. Signifikansi Penelitian 11 D. Tujuan Penelitian 12 E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan 13 F. Metodologi Penelitian 16 G. Sistematika Penulisan 17 BAB II : REDEFINISI PURITAN 19 A. Puritan 19 Salafi dan Wahhābī sebagai Puritan 22 B. Fundamentalis 27 C. Radikal 29 BAB II I: DINAMIKA AWAL TEOLOGI SALAFI 33 A. Awal Kemunculan Teologi Salafi 34 Madrasah Aḥmad bin Ḥanbal (w. 241 H./856 M.) 37 Antipati Aḥmad bin Ḥanbal terhadap Rasionalis 40 Awal Kejayaan Madrasah Aḥmad bin Ḥanbal 42 B. Polemik Madrasah Ahmad bin Hanbal dengan Ahli Hadis Semasa 45 C. Perseteruan Teologis Pasca Aḥmad bin Ḥanbal 47 Polemik Teologis antara al-Bukhārī (194-256 H./ 810-870 M.) dan al-Dhuhlī (172-258 H./789-872 M.) 48 Dari Ibn Khuzaymah (233-311 H./848-924 M.) sampai al-Ḥākim (321-405 H.) 50 BAB IV : EKSPANSI SALAFI PASCA AḤMAD IBN ḤANBAL 57 A. Genealogi Baghdad 57 B. Genealogi Khurasan 76 C. Genealogi Damaskus 87 D. Genealogi Saudi Arabia 106 E. Salafi Non-Genealogis; Fenomena al-Albānī (1914-1999 M.) 132 F. Tipologi Salafi Kontemporer 137 v BAB V : MANHAJ DAN AJARAN TEOLOGI SALAFI 145 A. Manhaj Salafi 145 B. Pembakuan Teologi Salafi 151 C. Trilogi Tauhid Sebagai Inovasi Teologi Salafi 155 Tawḥīd Ulūhīyah dan Rubūbīyah; Tauhid Mukmin dan Musyrik 156 Tawḥīd al-Asmā‟ wa-al-Ṣifāt sebagai Implementasi Tekstualisme 159 Istawá bi-Dhātihi 161 Hadd 163 Jihhat al-„Uluw 167 Nuzūl dan Majī‟ dengan Ḥarakah, dan Intiqāl 175 Kalam Allah dengan Harf wa-Ṣawṭ 178 D. Kaidah Takfīr (Pengkafiran) 190 E. Salafi dan Aliran-aliran Kalam 196 Jahmīyah dan Mu„tazilah 196 Ash„arīyah 198 Shī„ah 202 BAB VI : PENUTUP 207 DAFTAR PUSTAKA 209 GLOSSARY 225 INDEKS 226 vi
Description: