Gel om bang L aut an Ji w a Sebuah Psikomemoar Anta Samsara Dipublikasikan secara gratis sebagai bagian dari upaya untuk de-stigmatisasi terhadap gangguan jiwa. Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar oleh Anta Samsara [email protected] https://web.facebook.com/antasamsara Hak cipta © Anta Samsara Sebelumnya diterbitkan sebagai buku cetakan oleh Jejak Kata Kita, Yogyakarta, 2010 dengan judul Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar dan kemudian sebagai buku cetakan dan buku elektronik oleh Elex Media Komputindo, Jakarta, 2013 dengan judul True Story: Gelombang Lautan Jiwa. Mulai 6 Juni 2018 dipublikasikan sebagai buku elektronik (ebook) secara gratis oleh Tipografi isi buku ini telah disusun tata letaknya dengan huruf Gill Sans MT dengan program pengolah kata Microsoft Word 2016. 1 Syarat dan Ketentuan Penggunaan dan Penyebarluasan Buku "Gelombang Lautan Jiwa" yang ditulis oleh Anta Samsara Anda dipersilakan dan dianjurkan untuk membagikan karya ini secara bebas tanpa harus meminta izin dan membayarkan biaya tertentu kepada penulisnya terlebih dahulu. Karya ini diperbolehkan untuk disimpan dalam sistem komputasi dalam formatdanperangkatapapun, termasuk disimpanuntuk ditelusuri oleh sistematau aplikasi temu-kembali (retrieval systems or applications), dan penulisnya mengizinkan untuk mengubahnya ke dalam bentuk cetakan serta pendistribusian dari barang cetakan tersebut tidak memerlukan pemberitahuan atau permintaan izin terlebih dahulu kepada penulisnya. Anda diperbolehkan mengutip konten buku ini secara keseluruhan atau hanya spesifik pada bagian tertentu saja, namun tidak diperbolehkan untuk mengubah/memodifikasi komponen redaksional buku ini, pada tataran struktur tingkat manapun, termasuk pemenggalan dan penghilangan komponen dan/atau bagian-bagiannya demi penafsiran yang berbeda dengan apa yang disajikan dalam karya ini jika dimaknai secara utuh melalui sebuah pembacaan yang komprehensif, tuntas, dan bebas-nilai. Segala akibat yang muncul karena hal-hal lain di luar redaksional konten asli buku ini -- termasuk sengketa hukum antara pihak-pihak yang mendistribusikannya -- adalah tanggung jawab dari pihak-pihak yang melakukannya dan berada di luar tanggung jawab Anta Samsara, yang hanya memiliki peranan sebagai penulis dan inisiator penyebarluasan secara bebas dan gratis dari karya ini. Namun jika Anda berkenan untuk menghubungi penulisnya, maka bisa dilakukan dengan mengirimkan pesan email ke [email protected] atau dengan mengirimkan pesan personal ke akun Facebook yang bisa diakses di https://www.facebook.com/antasamsara . Syarat dan Ketentuan Penggunaan dan Penyebarluasan Buku "Gelombang Lautan Jiwa" ini wajib dicantumkan pada setiap salinan dan salinan turunannya, termasuk pada salinan masternya, sebagai syarat untuk menyebarluaskan karya ini secara bebas dan gratis. Jakarta, 24 Mei 2018 Penulis "Gelombang Lautan Jiwa" Anta Samsara 2 SINOPSIS Apa yang akan Anda lakukan jika suara-suara orang di sekitar Anda berubah menjadi suara-suara yang meneror Anda dengan kata-katanya yang merendahkan diri Anda setiap waktu? Ke mana Anda akan pergi di dunia yang penuh manusia ini jika satu-satunya yang ingin Anda hindari dan Anda harapkan pertolongannya adalah manusia itu sendiri? Bagi Anta Samsara, sang penulis buku ini, yang bisa dia lakukan hanyalah menyepi dengan mereka yang senasib di rumah sakit jiwa. Institusi yang merupakan bagian dari sistem yang membuatnya tak mudah untuk lepas dari hilir-mudik antara rumah dengan rumah sakit jiwa. Tapi sebagai manusia ia punya kekuatan yang tak dapat ditaklukkan oleh derita jiwa dan stigma, kekuatan dalam batinnya yang membuatnya bangkit dan membuatnya meraih suatu psikologipositifdalamkehidupan. Derita tak selalu berujung pada sengsara, tapi bisa mengarah pada kemenangan jiwa. 3 Manusia tidak akan binasa oleh penderitaan. Namun ia dibinasakan oleh penderitaan yang tanpa makna. (Viktor Emil Frankl, pendiri Logoterapi) 4 TANGGAPAN ATAS “GELOMBANG LAUTAN JIWA” Membaca memoar Anta Samsara membuat saya sangat terharu. Karena apa yang saya saksikan pada anak saya sudah terwakili pada kisah yang dibuat olehnya. Gaya bahasadanrasapenasaranyangsangattinggiuntukmempelajarilebihdetailtentang skizofrenia menjadi benang merah yang dapat saya ambil sebagai pembelajaran untuk lebih memahami anak saya. Yadi Suparyadi, orangtua dari orang dengan skizofrenia. Memoar yang menyentuh karena lahir dari kedalaman jiwa yang tak mudah dipahami oleh kebanyakan orang yang tak pernah merasakannya.... Butuh keberanian, kejujuran dan ketekunan yang luar biasa untuk menuliskan psikomemoar seperti ini. Dan Anta Samsara sudah melakukannya dengan sangat baik.AntaSamsaratelahberhasilmelewatigelombangdahsyatlautanjiwadantelah menjadikannya pribadi yang tangguh dan kreatif. Buku ini akan sangat bermanfaat terutama bagi para penderita skizofrenia, keluarga dan orang-orang terdekatnya. Tarjum, penulis psikomemoar bipolar Mengubah Mimpi Buruk menjadi Mimpi Indah. Anta Samsara mencapai tahap demi tahap pengenalan terhadap diri sendiri serta [mengajak] pembaca untuk mengenali dunia psikotik dengan empatik dan bijak .... 5 melalui buku ini, pembaca akan mencapai pemahaman tentang salah satu ungkapan filosofis,“Seseorangyangmengenaloranglainadalahindividuyangbijak,sedangkan seseorang yang mengenal dirinya sendiri adalah individu yang tercerahkan.” Bahril Hidayat, penulis trilogi psikomemoar Aku Sadar Aku Gila. Secara umum, potensi gangguan kejiwaan dari ringan hingga berat, dapat terjadi padadirisetiapmanusia.Penangananpsikiatrikdanpsikologikuntuksiapasajapasti dapat membantu. Namunyang paling penting adalah bagaimana kita yang kebetulan berusaha terus menerus, mau membuka hati dan terbuka terhadap bantuan dan bekerjasamadenganparaprofesionaluntukmendapatkanmaknapositifdarisetiap pengalaman ‘bencana’ kehidupan seperti yang dialami sendiri oleh Anta Samsara danbanyaklagiorangyangjugamerasakannya.Selamatatasterbitnyapsikomemoar ini, semoga menggugahAnta-Anta yang lain untukterus bergerak majuke arah dan makna yang lebih baik. Marga M. Maramis, psikiater di Surabaya. 6 Untuk Ayahanda (1933-2016), yang selalu berbincang bahwa masa lalu bukanlah sekadar ingatan tapi merupakan tautan dengan diri dan dunia. 7 SEKUNTUM KATA DARI PENULIS Melukiskan Dua Dunia agi saya, menuliskan memoar tentang gangguan kejiwaan adalah laksana melukiskan dua dunia kepada para pembaca. Yang pertama adalah dunia di dalam diri, yang sifatnya sangat subyektif, misalnya pengalaman merasakan waham dan halusinasi. Sedangkan dunia yang kedua adalah dunia relasinya dengan lingkungan di luar dirinya, yaitu bagaimana ia menjalin dan menempatkan diri di antara orang-orang di sekitarnya. Karena seringkali kedua dunia itu saling bertautan, maka ini meniscayakan saya untuk menuturkan apa yang saya alami dalam memoar ini sebagai suatu kesatuan yang sukar untuk dipisahkan, suatu yang saling berkelindan dengan ketat. Apa yang saya tulis di dalam buku ini adalah potret dari kehidupan kejiwaan saya dan keluarga saya dalam beberapa masa dalam kehidupan kami. Beberapa di antaranya terasa sangat asing bagi saya saat ini, seolah-olah itu bukan bagian dari hidup saya lagi. Karena sekarang saya sudah merasa jauh lebih baik daripada dulu. Namun hampir seluruh gambaran yang diperikan dalam buku ini tidaklah dibuat dengan bias masa kini. Perjalanan kehidupan saya yang ada dalam buku ini ditulis berdasarkan Dinten 1, buku harian saya. Sehingga apa yang terjadi pada suatu masa dituliskanberdasarkanpadaapayangadadalamrelunghatidanlubukjiwasayayang 1 Kata Dinten berasal dari Bahasa Sunda, yang berarti “hari.” 8
Description: