Fiqih Islam Wa Adillatuhu 6

809 Pages·2016·33.75 MB·Indonesian

PROF. IIR, WAHBAH AZ-iIUHAILI
);i
,6tPyt3;)
I
aa
F[qHISLAM
WA ADITTATUHU
JAM NAN (AL-KAFAAAH). pENcALl HAN UTANG (AL-H AWAALAHI
r .
GADA| (AR-RAHN) PAKSAAN (AI,-IKRAAHI
KEPEM r Lr KAN (AL-MILKrWAHI
w
I
tbt
)tttdtYI/
FTQEHE }L,
ADILLATUHU
YUA
JAM I NAN (AL.KAF AALAHI' PENGALIHAN UTANG (AI..HAWAALAH)
GADAI (AR-RAHIV) ' PAKSAAN (AL.I'<RAAHI
KEPEM ILI KAN (AL.MILKIYYAHI
Buku ini membahas aturan-aturan syariah islamiyyah yang disandarkan kepada dalil-dalil
yang shahih baik dari Al-Qur'an, As-Sunnah, maupun akal. Oleh sebab itu, kitab ini tidak hanya
mem bahas f iqih sunnah saja atau membahas fiqih berasaskan logika semata.
Selain itu, karya inijuga mempunyaikeistimewaan dalam hal mencakup materi-materifiqih
dari semua madzhab, dengan disertai proses penyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari
sumber-sumber hukum lslam baik yang naqli maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga
ijtihad akalyang didasarkan kepada prinsip umum dan seman gattasyri'yang otentik).
Pembahasan buku inijuga menekankan kepada metode perbandingan antara pendapat-
pendapat menurut imam empat madzhab (lmam Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali).
Buku ini merupakan jilid keenam dari 10 jilid yang kami terbitkan. Pada jilid keenam ini,
disajikan pembahasan mengenai seluk-beluk fiqih antara Iain: Jaminan (al-Kafaalah),
Pengalihan Utang (al-Hawaalalr), Gadai (ar-Rahn), Ash-Shulh, Pembebasan dari Tanggungan
Hak (al-lbraa' ), Paksaa n (al-lkraah), Kepemilikan (al-MilkWah).
Semoga karya Profesor Wahbah az-Zuhaili, ulama asal Suriah, ini dapat memberikan
manfaat yang seluas-seluasnya kepada umat lslam, khususnya bagi Anda sekalian, para
pembaca yang dirahmati AIlah SWT.
WAHBAH AZ-ZUHAILI lahit di Dair 'Athiyah, Damaskus, pada tahun 1932. Pada tahun 1956,
beliau berhasil menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Al-Azhar Fakultas Syariah.
Beliau memperoleh gelar magister pada tahun 1959 pada bidang Syadah lslam dari Universitas
Al-Azhar Kairo dan memperoleh gelar doktor pada tahun 1959 pada bidang Syariah lslam dari
Universitas Al-Azhar Kairo. Tahun 1963, beliau mengajar di Universitas Damaskus. Di sana,
beliau mendqlqmi ilmu fiqih serta ushulfiqih dan mengajarkannya di Fakultas Syafiah. Beliau
juga kerap mengisi seminar dan acara televisi di Damaskus, Emirat Arab, Nuwait, dan Arab
Saudi. Ayah beliau adalah seorang hafizh Qur' an d4{;S rAs.Sunnah,
rsBN 978-979-O7 7 -226-7
P.EMA
rN'ANr DARULFIKIR ililllililill|llllllffiLlll
DAFTAR
TST
Pengantar Penerbit 29
BAGIAN 3 . HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN I 31
(IAMINAN).'.""'.........
BAB KESEPULUH: AL-KAFAALAH 33
A. PENSYARIATAN AL-KAFAALAH, DEFINISI, RUKUN DAN BENTUK-BENTUK
KALIMAT YANG DIGUNAKAN DALAM MENGADAKAN AKAD AL-KAFAALAH. 34
L. Pensyariatan al-Kafaa1ah................'... 34
'
2. Definisi al-Kafaalah 35
3. Rukun al-Kafaalah 38
4. Bentuk-bentuk shirgah atau kalimat iiab dalam al-Kafaalah 39
. al-Kafaalah 4l
Beberapa kasus terkait dengan rukun
B. SYARAT-SYARAT AL- KAFAALAH .,...,.,.,,.,. 45
1. Syarat-syarat shighah.. 46
2. Syarat-syarat pihak kafiil (yangmenjamin) 47
3. Syarat-syarat pihak ashiil (yang dijamin, al-Makfuul'anhu) 48
4. Syarat-syarat al-Makfuul Lahu."..... 49
5. Syarat-syarat al-Makfuul Bihi.......... 50
C. KONSEKUENSI-KONSEKUENSI HUKUM AL-KAFAA1AH......,............. 59
L. Munculnya hak atau kewenangan menagih al-Makfuul Bihi (sesuatu
(peniamin)...'.'......
yang dijamin) kepada pihak kafiil 59
2. Tertetapkannya kewenangan menagih bagi pihak kafiil (yang
dijamin).'.'.
meniamin) kepada at-Makfuul'anhu (pihakyang 63
D. SELESAI DAN BERAKHIRNYAAT-KAFAALAH 64
harta.'.'.......
1. Berakhirnya al-Kafaalah atau jaminan terhadap 64
.'.........'.
2. Berakhirnya al-Kofaalah atau jaminan terhadap jiwa 66
3.
Berakhirnya al-Kafaalah terhadap barang [bukan terhadap utang)
yang tertanggungkan dengan barang itu sendiri 6B
E.
PIHAK KAFIIL MEMINTA GANTI KEPADA PIHAKASH/IT...... 6B
L.
Pihak kafiilmeminta ganti kepada pihak aslrifl pada kasus pihakkafiil
lebih dari satu....... 72
2.
Bentuk ganti yang boleh diminta oleh pihak kafiil kepada ashiil.............. 73
3.
Kapan pihak kafiil berhak meminta ganti kepada pihak ashiil? 75
4.
Suplemen, meminta upah atas kesediaan memberikan al-Kafaalah
pada masa sekarang.... 75
5.
Surat Kredit [L /C)....... 76
6.
Berbagai implementasi pada berbagai bentuk penjaminan modern...... 77
a.
Beberapa bentuk terpenting penjaminan dalam dunia
perdagangan....................
77
b. (L/C)...........
Letter of Credit TB
c. tetap...........
Asuransi komersial dengan premi 79
d.
|aminan visa ijin tinggal dan jaminan pergi ke luar negeri.................. Bz
BAB KESE B E LAS : AL - HAWAATAH (PE N GALI HAN UTANG)...... q4
MNCANGAN PEMBAHASAN B4
A.
DEFINISI AL-HAWAALAH, PENSYARIATAN AL-HAWAAI,4H; RUKUN DAN
SHIIGHAH, B4
L.
Definisi al-Hawaaloh B4
2.
Pensyariatan al-Hawaalah B5
3.
Rukun dan shighah akad al-Hawaalah B6
B.
SYARAT-SYARAT AL-HAWAALAH BB
1.
Syarat-syarat shighah
BB
2.
Syarat-syarat al-Muhiil B9
3. al-Muhaa1.....................
Syarat-syarat 89
4. al-Muhaal'alaihi
Syarat-syarat 90
5. ............
Syarat-syarat al-Muhaal bihi 90
6. Hanafiyyah
Dua bentuk al-Hawaalah menurut ulama gz
. hak...........
Al-Howaalah terhadap gs
C. H UKU M - H U KUM A L- H AWAALAH 9B
D. SELESAI DAN BEMKHIRNYA,4T - HAWAALAH 100
E. KAPAN PIHAKAL-MUHAAL ALAIHI BERHAK MEMINTA GANTI KEPADA
PIHAKAL-MUHIIL L02
L. Bentuk ganti yang al-Muhaal'alaihi boleh memintanya dari pihak
al-Muhiil.... 103
2. Terjadinya perselisihan antara al-Muhiil dengan al-Muhaal.. to4
3. As-Safaatii. L04
(AR.MHI,D
105
BAB KEDUA BELAS: GADAI
PEMBAHASAN 106
RANCANGAN
A. DEFINISI GADAI, DISYARIATKANNYA GADAI, RUKUN, ELEMEN.ELEMEN
GADAI.''""..
AKAD GADAI DAN BEBERAPA BENTUKAKAD LO6
l. DefinisiGadai atauar-Rahn.........'.......... 106
2. Sifat atau Gambaran ar'Rahnu Secara Umum...'.'... 108
3. Disyariatkannyaar-Rahn dan Hukumnya tOB
4. Hukum ar-RahnuMenurutSyara'.'......... 110
5. Rukun dan elemen-elemen ar-Rahnu.... Ll].
6. Bentuk-Bentukar-Rahnu."".........'.'... 112
B. SYAMT-SYARATAR-MHN !I2
, 7. Syarat-syarat kedua belah pihak yang melakukan akad, (yaitu
al-Murtahin),......'.. 7Lz
ar-Raahin dan
akad)
a. Al-Ahliyyah [memiliki kelayakan dan kompetensi melakukan L12
b. Seorang wali atau washi menggadaikan harta si anak yang berada
Hanafiyyah
di bawah perwaliannya menurut ulama 114
1). Menggadaikan harta si anak atau orang gila sebagai jaminan
utang si anak atau orang gila itu sendiri Ll4
2J. Menggadaikan harta abQaashfr (anak kecil) sebagai jaminan
sendiri..............'."'..
utang pihak wali 115
3). Posisi si anak terhadap ar-Rahnu setelah dirinya mencapai
usia akil baligh 7L6
ll7
4). Pihak yang mengadakan al<ad ar-Rahnu lebih dari satu..........
qabul)'...'....
2. Syarat-syaratash-Shiighah (iiab 118
a. SyaratYangSah LLg
b. Syarat Yang Tidak Sah dan Tidak Berlaku 119
c. syarat Yang Tidak Sah sekaligus Meniadikan Akad Ar-rahnu yang
Ada lkut Menjadi Tidak Sah......'........ 120
3. Syarat-syar at al-Marhuun bihi futang yang diiamin dengan barang
gadaian) L23
a. Al-Marhuun bihi harus merupakan hak yang wajib diserahkan
pemiliknYa 123
kepada
b. Al-Marhuun bfhi harus berupa utang yang dimungkinkan untuk
dipenuhi dan dibayar dari al-Marhuun (barang yang digadaikan)... LZg
d.
Hak yang menjadi aI-Marhuun bfhi harus diketahui dengan jelas
pasti....
dan 130
4. Syarat-syarat al-Marhuun fsesuatu yang digadaikan) 133
Syarat-syarat al-Marhuun menurut ulama Hanafiyyah 133
a. Al-Marhuun harus bisa dijual 133
b. Al-Marhuun harus berupa harta............
1.34
c. kemanfaatan..............
Menggadaikan 13S
d. Al-Marhuun harus Mutaqawwqm [memiliki nilai)......... 135
e. Menggadaikan minuman keras dan babi 135
f. Al-Marhuun harus diketahui dengan jelas dan pasti............. 136
g. Menggadaikan sesuatu yang tidak diketahui dengan jelas dan pasti L36
h. Al-Marhuun statusnya harus milik ar-Ra ahin ............. 137
i.
Al-Morhuun harus mufarragh (tidak ditempeli oleh sesuatu yang
tidak ikut digadaikan)..................
L37
j.
Al-Marhuun harus muhawwaz [tidak menempel pada sesuatu yang
tidak ikut digadaikan)........ .......... 138
k.
Al-Marhuun harus mutamoryiz [terbedakan dan tertentukan),
maksudnya tidak dalam bentuk bagian yang masih umum dari
(musyao)...
sesuatu 138
5. Syarat sempurna akad or-Rahnu, yaitu al-Qabdhu 138
a.
Tata cara dan bentuk al-Qabdhu, atau sesuatu yang karenanya
terealisasi...............
al-Qabdhu bisa I4O
b.
Penggadaian formalitas harta tidak bergerak, atau sesuatu yang
bisa menggantikan fungsi al-Qobdhu.. 741,
c. Syarat-syaratal-Qabdhu
L4Z
1) Al-Qabdhu harus atas ijin pihak ar-Raahin... L4Z
2) Ketika dilakukan ol-Qabdhu, kedua belah pihak yang melakukan
akad ar-Rahnu harus m"emiliki kelayakan dan kompetensi
(al-Ahliyyah) melakukan akad......... L43
3) Penyerah terimaan atau al-Qabdhu harus dilakukan dalam
permanen...............
bentuk yang L44
6. Konsekuensi-konsekuensi syarat al-Marhuun atau apa saja yang boleh
digadaikan dan apa saja yang tidak boleh digadaikan LST
a.
Menggadaikan sesuatu dalam bentuk yang masih umum dan
1.57
b. Menggadaikan sesuatu yang menempel dengan sesuatu yang lain.. 1s9
c.
Menggadaikan harta yang masih berwujud utang................................... 16l
d. Menggadaikan barang yang disewakan atau dipinjamkan"'........'.'.'..' L62
e. Menggadaikan barang pinjaman... L64
. Pemanfaatan pihak peminjam terhadap barang yang dipinjam'. L66
.
Bentuktanggungan denda dikarenakan rusaknya barangyang
t66
dipinjam
. Permintaan pihak yang meminjami agar barang yang
dipinjamkannya untuk digadaikan tersebut ditebus.."." 167
.
Menyewa suatu barang untuk digadaikan 168
f. Menggadaikan barang milik orang lain..'.'.'........ 168
bo' Menggadaikan barang yang telah digadaikan 770
h. Ahli waris menggadaikan harta peninggalan si mayat padahal
harta peninggalan tersebut masih tersangkut utang si mayat '.'........ 773
i. Menggadaikan sesuatu yang cepat rusak [busuk) L75
j. Menggadaikan'ashiir (iuice atau minuman hasil perasan buah).'.... L75
k. Menggadaikan mushaf [kitab suci Al-Qur'an). ".'........' L76
HUKUM DAN KON SEKUENSI-KONSEKUENSI AKAD AR- RAH N,.. L76
Akad ar-Ra hn yangbatal ............ 177
Akad ar-Ra hn yang faasid [rusak) 1.77
L. Hukum ar-Rahn yang sah atau hukum berlaku mengikatnya akad
ar-Rahn L77
Konsekuensi-konsekuensi hukum akad ar- Rahn .........'...'...... t79
a. Al-Marhuun atau barang yang digadaikan terikat dengan utang
yang ada [al-Marhuun bihi) t79
b. Hak menahan al'Marhuun....'.'.'........ 182
185
d. Biaya yang dibutuhkan al-Mqrhuun 186
e. Memanfaatl<an al'Marhuun..........-.-.. 189
f. Pentasharufanterhadap ol-Marhuun 198
g. Tanggungan terhadap ql-Marhuun 206
1). Sifat tangan fpemegangan) al-Murtahin terhadap al-Marhuun
[barang yang digadaikan) 206
2 ). Bentuk tanggungan yang dipikul al- M urta hin...'..'."'......'. 208
3) Hukum al-Istihlaak (menggunakan dengan bentuk yang
mengakibatkan sesuatu yang digunakan berkurang,
mengkonsumsi) atau merusakkan al-Marhuun.......-......'.'. 2L7
h. Penjualanal-Marhuun 2L3
1) Pihak yang memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk
menjual al-Marhuun 273
2) Menjual al-Marhuun yang berupa harta yang cepat rusak
atau busuk 2L6
3) Hak istimewa al-Murtahin 2L7
4) Al-Murtahin mensyaratkan al-Marhuun menjadi miliknya
ketika ar-Raahin tidak melunasi utang yang ada (ghalaaqur
rahn1..........
zLB
5) Setelah dijual, ternyata al-Marhuun adalah mustahaqq (hak
ar-Raahin)
milik orang lain, bukan hak milik 2L9
i. al-Marhuun
Menyerahkan 22L
1) Kapan penyerahan al-Marhuun berlangsung?.................. 223
2) Tempat penyerahan al-Marhuun 223
2. sah)..
Hukum-hukum ar-Rahn yangfaasid (rusak, tidak 224
..,...,.,...,
D. HAL-HAL YANG DIHASILKAN AL-MARHUUN 226
E. MENAMBAHAL.MARHUUNATAU MENAMBAHAL.MARHUUN 81H1..,...,...,., 228
F. BERAKHIR DAN SELESAINYAAKAD AR-MHN 229
,,
G. PERSELISIHAN YANG TERJADI ANTARA^AR-RAAHIN DAN AL-MURTAHIN 23L
BAB KETIGA BELAS: ASH-SHULH (KESEPAKATAN DAMAI, KESEDIAAN
BERKOMPROMI)............
UNTUK 235
PEMBAHASAN
MNCANGAN 235
A. DEFINISI ASH-SHULH, PENSYARIATAN ASH-SHULH, MACAM-MACAMNYA
DAN RUKUNNYA 235
L. Definisi ash-Shulh... 235
2. Disyariatkannya akad ash-Shulh... 235
3. ash-.Shu1h................
Macam-macam 236
a. Ash-Shulh yang disertai dengan iqraar atau pengakuan pihak
tergugat.....
237
b. Ash-Shulh disertai dengan pengingkaran dan penyangkalan pihak
tergugat.....
238
c. tergugat.
Ash-Shulh disertai dengan sikap diamnya pihak 240
. ash-Shulh...
Akad-akad yang terkandung dalam 24L
B. SYAMT-SYAMTASH-SHULH.............. 242
1. Syarat-syaratal-Mushaa1ih..............
242
2. Syarat-syarat al-Mushaalah' alaihi fpengganti sesuatu yang dituhtut
disengketakan)
atau 244
a.
Syarat pertama, abMushaalah'alaihi harus berupa harta.................... 244
b. Syarat kedua, al-Mushaalah'alaihi harus mutaqawwam (memiliki
nilai, halal bagi pihak yang bersangkutan).'.. 254
c. Syarat ketiga, al-Mushaalah'alaihi statusnya harus hak milik
al-Mushaalih(yangberdamai,pihakyangdituntut).........".""' 254
d. Syarat keempat, al-Mushaalah'alaihi harus diketahui dengan jelas
pasti.... 254
dan
3. Syarat-syarat al-Mushaalah'anhu [hak yang dituntut atau diklaim,
bihf) """"""".' 254
abMudda'aa
a. Al-Mushaalah'anhu harus berupa hak manusia bukan hak Allah
swr.""""""'
254
b. Syarat yang kedua , al-Mushaalah ' anhu memang hak al-Mushaalih. 258
c. Syarat yang ketiga , al-Mushaalah'anhu haruslah hak yang tetap
ash-shulh
dan positif untuk al-Mushaalih di dalam objek 259
1). Kesepakatan ash-.shulh dalam kasus ditemukannya cacat pada
dijual 264
barang Yang
2). Kesepakatan ash-Sh ulh antara pihak penggugat dengan pihak
ketiga, bukan dengan pihakpenggugat. " 266
ASH.SHULH 269
C. HUKUM-HUKUM KESEPAKATAN
D. HAL- HAL YAN G M E NYEBAB KAN KESEPAKATAN ASH -S HU LH M ENIAD I
BATAL..."'".
BATAL DAN HUKUM ASH-SHULH SETELAH 273
1. Perkara-perkara yang membatalkan kesepakatan ash-Shulh"""""""""" ' 273
batal..'.'.......
2. Hukum kesepakatan ash-Shulh setelah 274
.
Kesepakatan ash-shuth dengan al-Mushaalah'anhu berupa bagian
warisao(at-Takhaarufl.......'.. 274
harta
HAK)
BAB KEEMPAT BELAS:AL-IBMA' (PEMBEBASAN DARI TANGGUNGAN 276
A. DEFINISI DAN PENSYARIATAN AL.IBRAA' 276
l. al-lbraa'..... 276
Definisi
2. Pensyariatanal-lbraa'. 278
B. RUKUN AL-1BMA' 278
qabul?
L. Apakah al-Ibraa'butuh kepada 278
2. al-lbraa'..... 280
Menolak
C. SYARAT-SYARNI AL-IBRAA zBL
membebaskan).
L. Syarat-syaratal'Mubri' (pihakyang zBL
2. Syarat-syaratal-Mubra' (pihak yang dibebaskan) 283
3. Syarat-syaratal-Mubra'minhu (objek al-lbraa) 284
4. Syarat-syar at shiighah (iiab) al-lbraa' ..'.......'.....'. " 286
D. 0BIEK AL-r BRAA' (AL-MU BP#.' MrN Hrr ..... 29L
E. MACAM-MACAM AL.IBRAA 294
1. Al-lbrao'dilihat dari sisi keumuman dan tidaknya 294
2. Al-lbraa' dilihat dari waktunya dan pihak-pihak yang terkait................... 295
3.
Pembagian al-Ibraa'dilihat dari sisi shighah-nya 295
F.
HUKUM AL.IBRAA'DAN HUKUM MENCABUT KEMBALIAL-IBMA' 296
1.
Tuntutan dan gugatan setelah dikeluarkannya al-lbraa' yang bersifat
297
2.
Pengaruh atau dampak pengakuan setelah terjadi al-lbraa' 298
BAB KELIMA BELAS: AL-ISTIHQAAQ GEBERADAAN SESUATU YANG TERNYATA
LAIN)
HAK MILIK ORANG 2gg
A. HUKUMNYA..............
DEFTNTST AL-ISTTHQAAQ DAN KONSEKUENSI 299
L.
Pembuktian Mustahiqq akan kebenaran gugatan dan klaimnya............. 301
2. kontradiktif............
Dua pengakuan dan pernyataan yang 302
B.
KONSEKUENSI HUKUM ATAU PENGARUH AL-ISTIHQAAO TERHADAP
BEBEMPA BENTUKAKAD 302
7. Al-Istihqaaqyangterjadi di dalam akad jual beli dan al-Muqaayadhah
(jual beli barter) 302
a.
Pendapat ulama Hanafiyyah 303
b.
Pendapat ulama Malikiyyah 306
c.
Pendapat ulama Syafi'iyyah 307
d. Hanabilah
Pendapat ulama 308
2.. Al-Istihqaaqyangterjadi di dalam akadar-Rahnu (gadai).. .. 309
a. Hanafiyyah
Pendapat ulama 309
b. Malikiyyah
Pendapat ulama 309
c. Syafi'iyyah
Pendapat ulama 310
d. Hanabilah
Pendapat ulama 310
3. Al-lstihqaaqyangmuncul dalam al-Qismah fpembagian harta) 310
a.
Pendapat ulama Hanafiyyah 310
b.
Pendapat ulama Malikiyyah 310
c. Syafi'iyyah
Pendapat ulama 311
d. Hanabilah
Pendapat ulama 3LL
4. Al-lstihqaaq di dalam kesepakatan osh-Shulh (damai) 3L2
a.
Pendapat ulama Hanafiyyah 3L2
b.
Pendapatulama Malikiyyah...... 313
c.
Pendapat ulama Syafi'iyyah 3L4
d. Hanabilah
Pendapat ulama 3L4