DIMENSI MAKNA DZIKR ULIL ALBÂB DALAM AL-QUR’AN: STUDI ATAS PEMIKIRAN M. DAWAM RAHARDJO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Faris Maulana Akbar NIM: 1113034000004 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M DIMENSI MAKN A DZIKR TILil ALB,4B DALAM AL-QUR'AN STUDI ATAS PEMIKIRAN M. DAWAM RAIIARDJO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agarna (S.Ag) Oleh: Faris Maulana Akbar I\IM: 1113034000004 k/Pembimbing I Kusmana. Ph.D. llIP : 19650 424lgg 503lOOl PROGRAM STUDI ILMU AL.QUR'AN DAN TAFSIR F'AKULTAS USHULUDDIN UNIYERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA t43g H./2018 M. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi yang berjudul *Dimensi Makna Dzikr AH Atbilb dalam al- Qur'an: Studi atas Pemikiran M. Dawam Rahardjo" ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu posyaratan memproleh gelar strata 1 di LIIN Syarif Hidayatullah lakafia. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yalg berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 25 Mei 2018 LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Skripsi berjudul DIMENSI MAKNA DZIKR ULIL ALBAB DALAM AL- QUR'AN: STUDI ATAS PEMIKIRAN M. DAWAM RAHARDJO diajukan kepada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyahpada 06 Juni 2018 di hadapan dewanpenguji Skripsi ini telah diterima sebagai satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir. Ciputat, 03 Juli 2018 Sidang Munaqasyah Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, adinata. MA. 008 198903 100s NIP. 19680618 i99903 2001 Penguji I, Muslih Nur Hadan. M.As. NIP. 196009008 198903 r00s NIP. 19721 024 2003t2 1002 Pembimbing, / Krrsmana. Ph.D. NtP. 19650424 199503 t00l ii'i" ABSTRAK Faris Maulana Akbar Dimensi Makna Dzikr Ulil Albâb dalam al-Qur’an: Studi atas Pemikiran M. Dawam Rahardjo Penelitian ini mengkaji pemikiran M. Dawam Rahardjo atas dimensi makna dzikr pada ayat-ayat ulil albâb. Konsep ulil albâb dalam al-Qur’an yang dirumuskan sebagai sosok manusia ideal ini sebenarnya telah dibahas oleh beberapa pengkaji al-Qur’an, baik dari kalangan mufassir klasik hingga kontemporer. Dalam kajian tafsir, umumnya mereka mengkaji konsep tersebut secara normatif dan sedikit sekali yang mengkajinya secara aplikatif. Di antara yang sedikit itu terdapat M. Dawam Rahardjo, seorang ekonom dan aktivis sosial yang mengkaji konsep ulil albâb secara normatif-aplikatif dengan nalar tafsîr ijtimâ’î-nya sehingga konsep ulil albâb dibawa ke ranah pemaknaan sosial. Di Indonesia, ulil albâb dikenal sebagai “cendekiawan muslim”. Salah satu konsep cendekiawan muslim adalah konsep dzikr-fikr. Sebagai ulil albâb, cendekiawan muslim dianggap memiliki kualitas dzikir dan pikir. Konsep inilah yang menjadi salah satu bahasan utama M. Dawam Rahardjo dalam mengkaji ulil albâb. Terkait hal ini, di dalam Ensiklopedi al-Qur’an ia kemudian berspekulasi bahwa bagi ulil albâb dzikir adalah pikir dan pikir adalah dzikir. Artinya, setiap kali berdzikir, ulil albâb juga berpikir dan setiap kali berpikir, mereka juga berdzikir. Spekulasi ini bermasalah karena umumnya dzikir berkaitan dengan hati dan pikir berkaitan dengan akal. Bagaimana bisa M. Dawam Rahardjo berspekulasi seperti itu? Pertanyaan inilah yang hendak dijawab dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif-analitik. Sementara itu, pengumpulan data dilakukan dengan metode tematik agar mendapatkan hasil yang koheren dan komprehensif. Ensiklopedi al-Qur’an karangan Dawam dipilih sebagai sumber primer sedangkan kitab-kitab tafsir, buku, serta jurnal dipilih sebagai sumber sekunder. Segala sumber tersebut berkaitan dengan penafsiran makna dzikr ulil albâb dan juga perihal wacana cendekiawan muslim. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tidak ada masalah dengan spekulasi M. Dawam Rahardjo. Hanya saja, pada kasus ini, M. Dawam Rahardjo mengkontekstualisasikan makna dzikr dari yang sebelumnya identik dengan kegiatan spiritual kemudian ia bawa ke ranah yang lebih rasional, yaitu pikir. Hal ini tidak terlepas dari konteks wacana ulil albâb yang berkembang saat itu, terutama mengenai eksistensi cendekiawan muslim dan peranannya dalam mengayomi umat yang terejewantahkan ke dalam sebuah organisasi besar bernama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Kata kunci: ulil albâb, dzikr, M. Dawam Rahardjo, dzikir-pikir iv KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, al-rahmân (Yang Maha Pengasih), al-rahîm (Yang Maha Penyayang), dan al-hâdî (Yang Maha Pemberi Petunjuk). Berkat hidâyah dan inâyah-Nya penulis mampu merampungkan penelitian ini. Salawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad Saw, selaku al-insân al-kâmil, seorang ulil albâb yang telah memberikan suri teladan yang baik bagi umatnya. Semoga kita senantiasa mengikuti sunnah sehingga mendapatkan syafâ’at-nya. Amin. Penyusunan skripsi ini tidak akan bisa tuntas tanpa bantuan, bimbingan, arahan, dukungan dan kontribusi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Dr Dede Rosyada, M.A. selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 3. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang senantiasa menyemangati para mahasiswanya untuk menyelesaikan studi tepat waktu dan mensahkan proposal ini sehingga diterima dalam rapat persetujuan proposal; 4. Ibu Banun Binaningrum, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dan Kak Hani Hilyati, S.Th.I. yang telah membantu dalam administrasi penelitian ini; v 5. Bapak Kusmana, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh ketelitian dan kesabaran. Berkat bimbingan beliau, penulis memiliki pandangan baru dalam membaca realitas keberagamaan dan banyak mengetahui hal-hal penting dalam penelitian ilmiah dan metode penyajiannya; 6. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir atas segala motivasi, ilmu pengetahuan, bimbingan, wawasan, dan pengalaman yang mendorong penulis selama menempuh studi, terutama Bapak Dr. Abdul Moqsith Ghazali, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik, serta seluruh staf Fakultas Ushuluddin; 7. Seluruh guru penulis, terutama mahaguru KH. Moh. Zuhri, BA. dan Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, yang telah mengajarkan dan mendidik penulis banyak hal, sehingga penulis mengenal Islam sebagai agama yang benar dan masuk akal; 8. Keluarga penulis, Bapak Hasyim Asyari dan Mamak Dawiyah, serta Mas Nurul yang tak bosan mendoakan dan menyemangati penulis. Semoga mereka dipanjangkan umurnya, senantiasa diberikan kesehatan, dan semoga segala jerih payahnya dibalas dengan sebaik-baiknya pahala oleh- Nya; 9. Komunitas SAUNG yang telah membentuk nalar berpikir penulis, terutama kepada Kak Anas, Hilmy Firdausi, dan M. Syarofuddin Firdaus. Berkat kajian di komunitas inilah penulis mengenal filsafat dan mendapatkan treatment berpikir secara manhaji. Semoga komunitas ini tetap eksis dengan ke-manhaji-annya; vi 10. Teman-teman Tafsir Hadis angkatan 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya teman-teman ATHA yang telah bersama-sama berjuang selama bangku kuliah; 11. Teman-teman mentor kelas Hermeneutik-Semiotik: Bang Yazid, Bang Irfan, Salman, Rino, Dewi, dan Nurul yang dengan sukarela membagi pengalaman dan ilmunya; 12. Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Skripsi ini adalah salah satu upaya penulis untuk lebih memahami ayat- ayat-Nya sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan nyata. Dengan memohon ampunan kepada Allah Swt atas kesalahan-kesalahan yang ada serta berharap akan taufiq dan hidâyah-Nya, penulis berharap semoga hasil penelitian ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis pribadi dan pembaca. Wassalamualaikum Wr.Wb. Ciputat, 24 Mei 2018 Faris Maulana Akbar vii PEDOMAN TRANSLITERASI Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013/2014. 1. Konsonan Huruf Arab Huruf Latin Keterangan tidak dilambangkan ا B Be ب T Te ت Ts te dan es ث J Je ج H h dengan garis di bawah ح Kh ka dan ha خ D De د Dz de dan zet ذ R Er ر Z zet ز S es س Sy es dan ye ش S es dengan garis di bawah ص ḏ de dengan garis di bawah ض ṯ te dengan garis di bawah ط ẕ zet dengan garis di bawah ظ ‘ koma terbalik di atas hadap kanan ع viii Gh ge dan ha غ F ef ف Q ki ق K ka ك L el ل M em م N en ن W we و H ha ه ` apostrof ء Y ye ي 2. Vokal Tunggal Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal alih aksaranya adalah sebagai berikut: Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan A fathah I kasrah و U ḏammah Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya sebagai berikut: Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan ي Ai a dan i و Au a dan u ix
Description: