s21 u ISBN 978-2-940428-69-4 G c lo o b F e th ic s .n e t Dealing with Diversity VD Etika Sosial dalam Interaksi Religion, Globalization, Violence, Gender and Disaster in Indonesia iolenealin cg e, G wit eh An archipelago of more than 17,000 islands, Indonesia is one of the most diverse coun- nd D Lintas Agama tries in the world. It includes hundreds of languages, cultures and religions, including the er aiver world’s largest Muslim population (more than the whole Middle East put together). nd Disastsity. Relig Igdgnilivoffdebeonrane lre nrissetie sa fo trhouoa rmmsc e aa W inlnoye n lsiengtaes ratrnninti unditgn ir osettonliat atudli vtemieaolleyn wc ssh.iu taThhcnc dieissims vsrefsiucr sfhlo ith ryI in.dstdeooarlnyin eogsfi a wdniet haelx idnpigev rewiresintithcye dt hiisva etar nsair teiym .s Thtpriokirsitn hagnalyts er in Indonesiaion, Globalizat Editors: Nina Mariani Noor/ Ferry Muhammadsyah Siregar io n , Most of the chapters in this book were originally presented at a conference in honour of the launching of the Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), held in Yo- gyakarta in January 2007, and have been revised for this publication. The Editor Bernard T. Adeney-Risakotta is Professor of Religion and Social Science at the Indone- Be rn sian Consortium for Religious Studies (ICRS), a consortium of Universitas Gadjah Mada, a rd State Islamic University Sunan Kalijaga and Duta Wacana Christian University. He is the A d author of Strange Virtues: Ethics in a Multicultural World and many other works.. en e y -R is a k o tt a F o c u s 1 7 Etika Sosial dalam Interaksi Lintas Agama Etika Sosial dalam Interaksi Lintas Agama Editors Nina Mariani Noor/ Ferry Muhammadsyah Siregar Globethics.net Focus No 21 Globethics.net. Focus Series editor: Christoph Stückelberger. Founder and Executive Director of Globethics.net and Professor of Ethics, University of Basel Globethics.net. Focus 21 Nina Mariani Noor dan Ferry Muhammadsyah Siregar Etika Sosial dalam Interaksi Lintas Agama Jenewa: Globethics.net, Februari 2014 ISBN 978-2-940428-82-3 (versi online) ISBN 978-2-940428-83-0 (versi cetak) © 2014 Globethics.net Desain sampul: Juan Pablo Cisneros Editor: Nina Mariani Noor dan Ferry Muhammadsyah Siregar Globethics.net International Secretariat 150 route de Ferney 1211 Geneva 2, Switzerland Globethics.net Indonesia ICRS Gedung Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Lantai 3 Jl. Teknika Utara, Pogung, Yogyakarta Website: www.globethics.net Email: [email protected] Semua tautan laman dalam teks ini telah diverifikasi (Februari 2014) Buku ini bisa diunduh gratis dari Perpustakaan online Globethics.net, Perpustakaan Online terkemuka dalam etika di: www.globethics.net. © Hak cipta adalah Creative Commons Copyright 2.5. Hal ini berarti: Globethics.net memberikan hak untuk mengunduh dan mencetak versi elektronik, untuk mendistribusikan dan menyebarkan hasil karya ini dengan gratis, dengan tiga ketentuan: 1) Atribusi: pengguna harus menyertakan data bibliografi yang disebutkan di atas dan harus menyertakan dengan jelas lisensi karya ini; 2) Non-komersil. Pengguna tidak diperkenankan menggunakan karya ini untuk tujuan komersil atau menjualnya; 3) Tidak ada perubahan teks. Pengguna tidak diperkenankan mengubah, mentransformasi atau membuat perubahan atas karya ini. Lisensi ini tidak merusak atau membatasi hak moral penulis. Globethics.net dapat memberikan ijin untuk mengabaikan ketentuan di atas, terutama untuk cetak ulang dan penjualan di benua dan bahasa lain. Daftar Isi Kata Pengantar Menyumbang Pembangunan Etika Sosial dengan Agama oleh Prof. M. Machasin.............................................................................7 Etika Profesi Rohaniwan: Sebuah Perspektif Kristen Protestan oleh Yahya Wijaya, Ph.D.........................................................................21 Membangun Hidup Berkeluarga Dalam Ajaran Gereja Katolik oleh Dr. Martino Sardi.............................................................................33 Al-Qur’an Dan Etika Perkawinan Dalam Islam oleh Dr. Hamim Ilyas...............................................................................45 Pendidikan Kristiani dalam Masyarakat Majemuk oleh Tabita Kartika Christiani, Ph.D......................................................71 Etika Bertetangga Dalam Islam oleh Siti Syamsiyatun, Ph.D....................................................................89 Etika Dalam Bantuan Kemanusiaan oleh Ir. Tjahjono Soerjodibroto..............................................................105 Etika Media Dalam Komunikasi Lintas Agama oleh Prof. Dr. Alois A. Nugroho...........................................................125 Etika Sosial dan Dialog Antaragama Dalam Kontestasi Ruang Publik Di Indonesia oleh Dr. Zuly Qodir................................................................................143 Ruang Publik Indonesia: Politik, Ekonomi dan Agama di Ruang Umum oleh Prof. Bernard Adeney-Risakotta....................................................169 Membangun Etika Interaksi antar Umat Beragama dalam Pendidikan Tinggi oleh Fatimah Husein, Ph.D. ..................................................................187 Tentang Penulis dan Editor...................................................................207 Menyumbang Pembangunan Etika Sosial dengan Agama SEBUAH KATA PENGANTAR M A C H A S I N1 P ada ruang dan waktu agama diamalkan dalam bentuknya yang kelihatan eksklusif kelihatan seperti mustahil memikirkan sumbangannya bagi pembangunan etika sosial. Beberapa tahun terakhir ruang keindonesiaan terasa menyuguhkan pemahaman ketertutupan petunjuk agama pada umat yang mengimaninya dengan sedikit celah bagi “kebaikan” petunjuk Tuhan untuk menyalami orang- orang di luar sana. Kedermawanan untuk menyumbangkan bagian dari tradisi keagamaan kepada kelompok lain, di satu pihak, terpukul mundur oleh semangat perbedaan dan sejarah permusuhan, sementara, di pihak lain, kesediaan untuk mengambil dari khazanah tetangga sebelah terhalangi oleh kekhawatiran akan ternodanya ajaran “suci” agama sendiri. Selain itu, bagaimana ruang kehidupan bersama -yang dalam banyak hal bertumpang tindih dengan ruang kehidupan individu dan/ atau ruang kehidupan umat beragama- diatur sehingga semua warga 1 Board Member Globethics.net Geneva; Profesor Sejarah Kebudayaan Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; Staf Ahli Menteri Agama bidang Hukum dan HAM; Pgs. KaBalitbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Menyumbang Pembangunan Etika Sosial dengan Agama 7 dalam masyarakat majemuk seperti bangsa Indonesia dapat menjalani kehidupan dengan bebas, aman dan damai, serta mengembangkan potensi dirinya tanpa rasa takut atau gangguan dari warga yang lain. Pikiran-pikiran mengenai hal ini dapat diambil dari khazanah keagamaan, walaupun kadang-kadang dengan mengembangkan penafsiran tertentu terhadap prinsip ajaran agama, kadang-kadang dengan membuat penafsiran baru sama sekali atau mengambil khazanah lama yang telah dilamun sejarah. Ini semua memerlukan keberanian, di samping pengetahuan teknis tentang cara membaca teks-teks keagamaan. Tulisan yang disajikan kepada pembaca dalam buku ini, walaupun dapat dimasukkan di bawah judul “Etika Sosial dalam Interaksi Lintas Agama”, terdiri dari sembilan artikel yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis: lima tulisan yang membincangkan tema keagamaan dari tradisi tertentu, tiga tulisan yang membahas tema sosial dengan mengambil sedikit banyak bahan pemikiran dari tradisi keagamaan dan satu tulisan yang membahas ruang publik tempat agama bermain sebagai salah satu pelaku yang cukup menentukan. Catatan berikut diurutkan menurut tertib penyebutan ketiga kategori ini. Etika Keagamaan dalam Masyarakat Plural Dilihat dari judulnya, nampak jelas bahwa tulisan Yahya Wijaya, “Etika Profesi Rohaniwan: Sebuah Perspektif Kristen Protestan” mengangkat tema keagamaan dengan dasar etika kekristenan. Dengan menjawab pertanyaan “Apakah Pendeta sebuah Profesi?” penulis yang kebetulan seorang pendeta ini mencoba memberi semacam landasan etik jabatan keagamaan yang sangat penting ini. Profesi berbeda dengan karier yang 8 Etika Sosial dalam Interaksi Lintas Agama berarti “pekerjaan yang dijalani demi mencapai tujuan dan kehendak diri sendiri”. Profesi “adalah pekerjaan yang dijalani berdasarkan keyakinan tertentu dan demi kebaikan masyarakat luas”. Kata ini berasal dari kata dasar ‘to profess’ yang berarti ‘mengaku’ atau ‘bersaksi demi’ yang terkait erat dengan kependetaan, kemudian dipakai dalam pengertian yang lebih luas. Sungguh menarik mengikuti diskusi penulis mengenai bagaimana istilah yang sudah mengembara kemana-mana ini kemudian ditarik lagi untuk “mengembangkan” etika kependetaan di dalam masyarakat Indonesia yang majemuk di zaman keterbukaan informasi ini. Pesan dari tulisan ini kepada para pendeta sebenarnya juga dapat berlaku untuk semua “pekerja” agama, mulai dari guru agama sampai pemimpin umat beragama. Judul tulisan Martino Sardi, “Membangun Hidup Berkeluarga Dalam Ajaran Gereja Katolik”, berbicara mengenai tema yang dibahas. Dalam perkawinan tidak hanya terjadi janji setia perkawinan yang diucapkan oleh sepasang “calon” suami dan “calon” isteri, tetapi juga ada Tuhan yang mempersatukan kedua belah pihak yang berjanji. Karena itu, janji itu tidak dapat diputuskan oleh manusia. Kemudian, pasangan yang telah diikat dengan janji perkawinan itu mesti membangun keluarga dengan keteguhan iman dan keberanian mempertahankan kemuliaan Tuhan. Keluarga kudus di Nasareth, Maria dan Yusuf yang memelihara Yesus dijadikan cermin mengenai bagaimana keluarga Katolik mesti dibangun. Hidup berkeluarga semestinya merupakan persembahan kepada Tuhan. Persembahan ini bukan suatu tindakan yang sekali jadi melainkan perjuangan sepanjang hidup. Walaupun tulisan ini dapat dikatakan sepenuhnya oleh dan untuk penganut Katolik, pesan moralnya dapat memberikan peneguhan kepada perkawinan dan pembinaan keluarga oleh penganut lain. Kesetiaan Menyumbang Pembangunan Etika Sosial dengan Agama 9
Description: