EPISTEMOLOGI TUHAN MENURUT IBN ‘ARABĪ Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S. TH.I.) Oleh: Rifqi Rizaldy NIM: 109033100010 PROGRAM STUDI AQIDAH FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H./2016 M. PEDOMAN TRANSLITERASI Arab Indonesia Arab Indonesia ا a ط ṭ ب b ظ ẓ ت t ع „ ث ts غ gh ج j ف f ح ḥ ق q خ kh ك k د d ل l ذ dz م m ر r ن n ز z و w س s ه h ش sy ء ‟ ص ṣ ي y ض ḍ ة h Vokal Panjang آ Ā ىا Ī وا Ū iiii ABSTRAK Ibn „Arabī adalah salah satu dari banyak sosok ensiklopedis yang pernah ada di muka bumi ini, hal ini bisa kita saksikan dari keluasan wawasan pengetahuannya yang tersimpan dalam karya-karyanya. Di Timur, ia dikenal sebagai pemuka tasauf yang jujur dalam perkataan dan menepatinya dengan tindakan dalam samudera rahasia ke-Tuhan-an. Sedangkan di Barat, ia dikenal sebagai tabib yang dapat mengobati penyakit ganas “Barat” dengan ilmu dan pengetahuannya tentang ke-Tuhan-an dalam dimensi tasaufnya. Namun, betapa pun dalam wawasan, ilmu dan pengetahuan yang dimiliki Ibn „Arabī, popularitasnya sebagai seorang hamba (‘abd Allāh) yang begitu mencintai Tuhannya jauh lebih dalam dari pada wawasan, ilmu, dan pengetahuannya sendiri. Dengan memahami esensi ajaran pokok Ibn „Arabī, berarti seseorang tidak saja telah memasuki ruang-ruang pemikirannya, tetapi juga telah melihat isi dalam ruangan dan bangunan luar dari ruangan-ruangan tersebut. Dari mana kita masuk ke dalam sebuah ruangan? Tentu dari luar ruangan tersebut. Dari mana seseorang dapat memahami ajaran pokok seorang tokoh? Tentu dari bangunan luar ajaran tokoh tersebut. Di mana sebenarnya bangunan luar tersebut, berdiri kokoh di atas pondasi-pondasi dasarnya. Lalu, bagaimana pondasi dasar, bangunan luar, ruangan-ruangan tersebut ada atau dibuat? Jika kita menjawabnya dari sudut pandang ke-Tuhan-an, maka jelas adanya hal tersebut (yakni rangkaian pengetahuan menuju ma‘rifat Allāh) mutlak karena kehendak Tuhan, dan jawaban ini, secara otomatis memutus hubungan ontologis-epistemologis-aksiologis sebuah pengetahuan, meskipun sebenarnya hal ini memang kehendak Tuhan. Namun demikian, perlu kita ingat bahwa kehendak Tuhan (dalam konteks, mengalami ma‘rifat Allāh) itu tidak mengaktual begitu saja tanpa mengikut sertakan hubungan yang satu dengan hubungan yang lainnya. Misalnya, peristiwa turunnya hujan tidak terjadi lantaran tiba-tiba ada air di atas, lalu tiba-tiba juga air itu jatuh. Dari mana air yang di atas itu ada? Lalu mengapa air itu terjatuh? Maksudnya, ada faktor-faktor yang menyertai peristiwa hujan atau penyingkapan (kasyf) pengetahuan intuitif (ma‘rifah). Sehingga, dapat penulis katakan bahwa peristiwa hujan atau penyingkapan pengetahuan tentang ke-Tuhan-an (bahkan yang seketika sekalipun/ladunnī) itu sebenarnya tidak terjadi begitu saja tanpa mengikut sertakan hubungan yang lainnya, atau dengan ungkapan lain, bahwa ada pertanyaan mengenai “bagaimana” yang identik dengan epistemologi ini, dalam pembahasan tentang pengetahuan Tuhan menurut Ibn „Arabī. ivi KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur Alḥamdulillāh Rabb al-‘Ālamīn, atas rahmat serta kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang mengambil judul: Epistemologi Tuhan Menurut Ibn „Arabī. Sebagaimana penelitian-penelitian ilmiah lain, skripsi ini berisikan pembahasan tentang sesuatu yang sebenarnya, bukan sesuatu yang asing. Namun, orang terkadang menjadi kehilangan perhatian terhadap sesuatu yang telah begitu akrab dalam dirinya, sehingga ketika diungkapkan ia menjadi tampak begitu asing. Asing, namun sekaligus sangat akrab, itulah hal-hal yang menyangkut wilayah ke-Tuhan-an dan epistemologinya. Disebut akrab karena dalam setiap aktivitas manusia selalu ditandai oleh fenomena ke-Tuhan-an tersebut, namun menjadi asing ketika ia berusaha ditegaskan (asserted) secara reflektif dan teoritis. Dalam dunia Islam, terdapat sebuah ajaran di mana hati kita tinggal di dalamnya, kita dilatih untuk menjadi akrab dengan hal-hal yang metafisis- spiritual. Allah, malaikat, iblis, surga-neraka, bahkan ternyata “diri sejati” kita juga merupakan sesuatu yang metafisis-spiriual dan asing. Oleh karena itu, untuk mengakrabkannya kita dilatih untuk menjadi asing terhadap sesuatu yang akrab, misalnya dengan bertanya bagaimana kita diajak berpikir tentang bagaimana kehidupan itu muncul dari sesuatu yang metafisik?, atau bagaimana segala sesuatu itu memiliki ukuran-ukuran yang proporsional dan akurat? Untuk itu, dalam vi pandangan penulis bahwa salat, puasa, zakat, ‘uzlah, dzikir dan lainnya sebenarnya merupakan salah satu dari proses transendensi manusia menuju ma‘rifat Allāh. Dalam proses penulisan skripsi ini, sebenarnya ada beberapa fase yang dialami penulis secara pribadi dalam mengaji karya-karya Ibn „Arabī. Jelas, untuk memahami pemikiran seorang tokoh sekaliber Ibn „Arabī bukanlah hal yang mudah bagi penulis, sehingga penulisan skripsi ini memakan waktu yang tidak sebentar. Di mana ketika penulis mengalami kebingungan luar biasa dalam menelusuri esensi-esensi pemikiran Ibn „Arabī. Dalam keadaan yang demikian, penulis berjumpa dengan seorang sufi yang ensiklopedis, yang menguasai banyak sekali bidang pengetahuan. Beliau menguasai ilmu keagamaan dengan sangat sempurna, bahkan beliau juga menguasai ilmu astronomi, pengobatan, arsitektur, matematika, fisika-quantum, pertanian, permesinan, peracik ramuan ulung, ekonomi, biologi, pengukir, adi perahu (insinyur kapal), ilmu kelistrikan dan masih banyak lagi. Tidak banyak yang mengenal beliau, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menemui dan bertemu dengannya. Karena beliau merupakan orang yang lebih suka tampil di balik layar (mastūr). Intinya melalui didikan beliau yang sangat tidak teoritis, tetapi lebih secara praktis namun sangat esensial, penulis dapat menyusun skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I.) Strata Satu pada Program Studi Aqidah Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah vii Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati: 1. Bapak Drs. Agus Darmaji, M. Fils selaku Pembimbing yang telah membantu penulisan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dr. Syamsuri, MA selaku Ketua Jurusan Aqidah Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Dra. Tien Rahmatin, MA selaku Sekretaris Jurusan Aqidah Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Terima kasih juga kepada seluruh jajaran dosen Jurusan Aqidah Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. viii 7. Penulis juga berterima kasih kepada kedua orang tua (biologis dan non biologis) tercinta yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini: Bapak M. Sholeh Bin „Abdullah Bin Wakad, Ibu Masri„ah, dan Rama Ahmad Navis Edi Al-Shidqiyyah. Terakhir namun tetap istimewah, penulis berterima kasih kepada saudara-saudaraku tercinta: Yayu Sri Hartati, Mas Edi Sugiarto dan keluarga, Yayu Yuliana, Yayu Mamlu‟atul Hikmah, R. Agung Wicaksono dan keluarga, Kang Aris Nikmatullah dan Adi Fajar Nugraha, Mamang Zaenuddin dan keluarga, Mamang Ah. Syathori dan keluarga, Adi Mahesa Timur, Abi Oman „Abdurrohman, Mas Raden Giyanto dan keluarga. Akhir kata penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan apabila ada yang tidak tersebutkan penulis mohon maaf, dengan besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaikannya mendapat balasan yang berlimpah dari Allah Subḥānah wa Ta‘ālā. Jakarta, Juli 2016 RIFQI RIZALDY viiii
Description: