ebook img

ENSIKLOPEDI AL-QURAN A-J PDF

417 Pages·2016·37.58 MB·Somali
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview ENSIKLOPEDI AL-QURAN A-J

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk dijadikan pelajaran, maka adakah yang hendak mengambil pelajaran? " @5. Al-Qamar [54J : t 7) E EUsIKLOPEDIA AL-QUR,AN Kajian Kosakata ata Pengantar Pemimpin Redaksi Tidak dapatdisangkalbahwa ayat-ayatAl-Qur'an tersusun dengan kosakatabahasa Arab, kecuali beberapa kata yang masuk dalam perbendaharannnya akibat akulturasi. Al-Qur'an mengakui hal ini dalam sekian banyak ayatnya, antara lain ayat yang membantah tuduhanyangmengatakanbahwaAl-Qur'an diajarkan oleh seorang (non- Arab) kepada Nabi. Firman-Nya: 3:4,siit ,a.";t;. CiAii * ial A 'ti,;Jal La.a;3ls;if Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata "Sesungguhnya Al-Qur'an diajarkanolehseorangmanusiakepadanya(Muhammad)." Padahalbahasaorangyangmereka tuduhknn (bahwd Muhmnmadbelajar kEadanya adalahbahasa'ajam, xdang ini adalah dalam bahasa Arab yang terang. (QS. An-Nahl [16]: 103). Bahasa 'ajmn adalahbahasa selain bahasa Arab, atau diartikan juga dengan bahasa Arab yang tidakbaik. Mengapa AlQur'an Berbahasa Arab? Tentu banyak faktor yang mengakibatkan terpilihnya bahasa Arab sebagai bahasa wahyu Ilahi yang terakhir. Faktor pertama adalah keunikan bahasa ini dibanding dengan bahasa-bahasa lain. Bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Semit; sama dengan bahasa Ibrani, Aram, Suryani, Akadia, Amhar, dan Tigrinya. Kata-kata bahasa Arab pada umumnya memunyai dasar tiga huruf mati yang dapat dibentuk dengan berbagai bentuk. Kata qhla ( )S ), misalnya yang artinya "berkata" terambil dari huruf qdf, waw, danldtn. Utsman Ibnu finny (932-1002 M), smrang pakar bahasa Arab menekankan bahwa v11 ENsrxr-opsora Al-Qun'aN Kata Pengantar pemilihan huruf-huruf pada kosakata bahasa Arab bukan suatu kebetulan, tetapi mengandung falsafah bahasa tersendiri. Misalnya dari ketiga huruf yang membentuk kata qhla, yakni qdf, wau), danlAm, dapat dibentuk enam bentuk kata yang kesemuanya memunyai makna n€unun kesemua makna yang berbeda itu ada huruf -betapapun yang didahulukan atau dibelakangkan- kesemuanya mengandung makna yang menghimpunnya. Maknanya dalam contoh kata di atas adalahgerakan. Kata "qdla" yang berarti "berkata" mengisyaratkan gerakan yang mudah dari mulut dan lidah, karena itu pula huruf pertama yang digunakan haruslah yang bergerak, karena bukankah dia berupaya untuk "berkata" (berbicara) dalam arti menggerakkan mulut dan lidah dan huruf yang terakhir dari kata ini haruslah yang diam (tidak bergerak ) karena mengakhiri perkataan berarti " diamltidak bergerak" . Dari ciri di atas, bahasa Arab memunyai kemampuan yang luar biasa untuk melahirkan makna-makna baru dari akar-akar kata yang dimilikinya. Misalnya kontraktor" dinamai muqiwil ( J)d Bukankah kontraktor adalah yang membangun ). bangunan, sedang pembangunan mengharuskan adanya gerakan, tanpa gerak- dengan kata lain begitu Anda diam-maka pembangunan tidak dapat terlaksana. Apabila Anda mendahulukan huruf waw, kemudian qdf,lafu lim sehingga menjadi waqala maka salah satu artinya adalah mengangkat satu kaki dan memantapkan knkiyanglain dtbumi.Ini pun menunjuk kepada makna asal yang disebut di atas yakni (.[lr adanya " gerak" . Al-waqal ) adalah batu yang digunakan untuk menuju ke arah atas tentunya untuk menuju ke sana haruslah dengan gerak, sedang kata al-waqil dan al- w aql adalah kuda yang (mahir) menanjak. Adapun jika yang didahulukan huruf lfrmkemudian qdf laluwmr makamakna gerak tidak pula terlepas darinya. Kata al-laqwu ('r;))i ) oleh kamus-kamus bahasa antara lain diartikan sebagai angin yang menimpa seseorang sehingga menggerakknn bagian wajahnya atau dalam bahasa kedokteran dewasa ini "tekanan darah tinggi yang mengakibatkan hal tersebut". Dari akar kata yang sama dibentuk kata laqiya ( -;g) ) yang berarti "bergerak menuju sesuatu untuk bertemz ". Demikian seterusnya. Keunikan bahasa Arab terlihat juga pada kekayaanny4 bukan saja pada kelamin - kata atau pada bilangannya yaitu, tunggal (mufrad), dual (mutsannd), dmt jamaklplural, tetapi juga pada kekayaan kosakata dan sinonimnya. Kata tinggi saja memunyai enam puluh sinonim, bahkan konon kata singa bersinonim lima ratus, ular dua ratus kata, dan menurut Al-Fair0zabAdi, pengarang kamus AI-MuLtith, sinonimkata"'asal" (J:J/madu) ditemukan sebanyak delapan puluh kat4 sedang kata yang menunjuk kepada aneka pedang ditemukan sebanyak lebih kurang 1000 kata. De Hammaer mengemukakan bahwa kata yang menunjuk kepada unta dan keadaannya ditemukan sebanyak 5644 kata. Demikian antara lain dikemukakan oleh Dr. Ali Abdul Wahid Wafi dalam bukunyaFiqh al-Lughah. Sementara pakar lain berpendapat bahwa terdapat 25 juta kosakata Bahasa Arab. Sinonim-sinonim tersebut tidak selalu sepenuhnya memunyai arti yang sama. Kata jalasa ('-JJ-) dmr qa'ada ( .ri ) sama-sama diterjemahkan "duduk", tetapi penggunaannya berbeda. jika lawan bicara Anda berdiri dan Anda mengharapkannya duduk, maka Anda keliru jika berkata kepadanya ijlis ('u-$-r. ) (bentuk perintah dari vul Kajian Kosakata Kata Pengantar kata jalasa),karena kata ini digunakan untuk memerintahkan seseorangyanf sedang berbaring agar ia duduk, seharusnya yang diucapkan adalah uq'ud (j3r) (bentuk perintah dari kata qa'ada (';1;). Dalam buku Diras^t fi al-Hubb, Yusuf Asy-syaruny mengutip pendapat Ibnu Al- Qaypm dalam bukunya Dzamm al-Haw6, yang menjelaskan peringkat dan macam- macarn cinta serta kosakata yang menggambarkannya. Pandangan mata atau berita yang didengar bila melahirkan rasa senang diungkapkan dengan kata'alaqah ( "^AL ), apabila melebihinya sehingga terbetik keinginan untuk mendekat, maka ia dinamai mail ( )*, ), dan bila keinginan itu mencapai tingkat kehendak menguasainya, maka ia dinamai mawaddah (;:t;), tingkat berikutnya adalah mahabbah (6\, dilanjutkan dengan khullah( di ), kemudian ash-shabdbah (d.r72lt),lalu al-hawa ( *J ), disusul peringkat selanjutnya al-'isyq ( ;,11r ), yakni bila sbseorang bersedia berkorban/ membahayakan dirinya demi kekasihnya, sedang jika cinta telah memenuhi hati seseoran& sehingga tidak ada lagi tempat bagi yang lain, maka cintanya dilukiskan dengan kata at-tatiyum ( i-r:ilt ) dan jika ia tidak lagi dapat menguasai dirinya atau tidak lagi m,unpu berpikir dan membedakan sesuatu akibat cintA maka cintanya dinamai wfrlih ( dt'j ). (Dirasat hal. 30) Demikian contoh sederhana tentang kekayaan kosakata bahasa Arab, serta betapa telitinya memberi gambaran tentang sesuatu. Memilih kata untuk menjawab sesuatu pun harus dengan kehati-hatian, karena jika keliru, maka boleh jadi Anda membenarkan sesuatu yang maksud Anda menolaknya. Firman Allah dalam QS. al-A'raf l7l:L72: a 1;G""&;JAi " Bukankah Aku Tihanmu? Mereka menj awab " bald" I y a... " Sahabat Nabi, Ibnu Abbas, berkata: "seandainya katabala pada ayat ini ditukar dengan na'mnmakayang menjawabnya menjadi kafir". Ini, karena na'am, digunakan sebagai jawaban untuk membenarkan satu pertanyaan, baik pertanyaan itu dengan redaksi positif maupun negatif. "Bukankah Aku Tuhan kamu" bila dijawab dengan na'am, maka ini berarti membenarkan redaksi yang bersifat negasi ifu, sehingga jawaban ini berarti: "Benar,Engkau bukan Tuhanku". Demikian dinukil oleh Az-Zarkasyi dalam kitabnya Al-B urhin (y\d IV hal. 262), tetapi karena jawaban pada ayat itu adalah bala yang digunakan untuk mengiyakan dalam bentuk positif -walaupun redaksinya berbenfuk negasi-, maka pembenaran tersebut adalah mengiyakan pertanyaan ifu setelah sebelumnyamembuangbentuknegasinya.Redaksi negasi dalam ayat tersebut adalah "bukankah"... Ini yang ditiadakan sehingga seakan-akan bunyi ayatnya'Aku Tuhanmu" dan jawabannya adalah "ya" ( Engkau Tuhan kami). Keunikan lain dari bahasa ini adalah banyaknya kata-kata ambigu, dan tidak jarang satu kata memunyai dua atau tiga arti yang berlawanan, tapi dalam saat yang sarna seseorang dapat menemukan katayang tidakmengandung kecuali safu makna pasti saja. Bahkan satu huruf tidak jarang memunyai lebih dari satu arti. Huruf waw, ENsrxlopeor4 Al-Qun'nN Kata Pengantar misalnya adayang dinamai 'amilah, yakni berfungsi dan adayangghairu'6milah(ndak berfungsi). Yangberfungsi adayang mengakibatkan katasesudahnya majrftr (berbunyt "i"), yaLni kalau huruf itu digunakan sebagai alat bersumpah " Wa Allahi ( gtj )!" ,.. dan ada juga yang manshttb dibunyikan "a" antara lain apabila ia diartikan bersama dan ini yang dinamai oleh pakar bahas a u)aw al-ma'iyyah. Adapun waw yalrrg tidak berfungsi, maka maknanya amat beraneka ragam. Az-Zarkasyt dalam Al-Burhdn menyebut enam makna. Salah satu di antaranya adalah apa yang dinamai isti'ndf, yaitu apabila kalimat sesudah huruf tersebut tidak memunyai hubungan dengan kalimat sebelumnya baik dari segi makna maupun i'rdb (konjugasi). Kesalahpahaman menyangkut hal ini seringkali mengantar penerjemah untuk menerjemahkannya dengan "dan", padahal terjemahan ini tidak diperlukan bahkan menjadikan terjemahannya ganj il terdengar. Faktor-faktor keistimewaan di atas menjadikan penerjemahan Al-Qur'an merupakan satu upayayang mustahil jikadimaksudkan menyalinAlQur'an ke dalam bahasa lain. Semua penerjemah yang jujur mengakui hakikat ini. Edward Montet menulis dalam Transduction Franqoise dikutip oleh Muhammad Fazlur -sebagaimana Rahman Ansari dalam The Quranic Foundations and Structure of Muslim Society: "Al- Qur'an.. keagungan serta kemuliaan bentuknya begitu padat sehingga tidak ada terjemahan ke dalam satu bahasa Eropa pun yang bisa menggantikannya. Bahkan seorang pendeta Kristen mengakui 'Al-Qur'an dalam bahasa Arabnya memunyai keindahan yang menawan serta daya pesona tersendiri. Ungkapan katanya yang ringkas, gayanya yang muli4 kalimat-kalimatnya yang benar seringkali penuh dengan irama, memiliki suatu kekuatan yang besar serta tenaga yang meledak-ledak yang sangat sulit diterjemahkan seni sastranya. Di sisi lain perlu juga dicatat bahwaAlQur'an, walaupun menggunakan kosakata yang digunakan oleh masyarakat Arab yang ditemuinya ketika ayat-ayatnya turun, narnun tidak jarang Al-Qur'an mengubah pengertian semantik dari kata-kata yang digunakan orang-orang Arab. Semantik adalah ilmu tentang tatamakna atau pengetahuan tentang selukbeluk dan pergeseran makna kata-kata. Setiap kata merupakan wadah dari makna-makna yang diletakkan oleh pengguna kata itu. Boleh jadi ada satu kata yang sama dan digunakan oleh dua bangsa, suku, atau kelompok tertentu, tetapi makna kata itu bagi masing-masing berbeda. Kata fitnah misalnya dalam bahasa Indonesia diartikan : ucapan yang menjelekkan pihak lain, tetapi kata itu dalam bahasa Arab antara lain berarti cobaanlujian AlQur'an walaupun menggunakan kosakata yang digunakan oleh orang-orang Arab, namun tidak jarang wadah kata itu diisinya dengan pengertian-pengertian baru, yang berbeda dengan sebelumnya. Kata shal1hlshalat, misalnya pada mulanya oleh bahasa Arab diartikarr "iha", tetapi oleh Al-Qur'an pada hampir semua ayat yang menggunakan kata itu, maknanya bukan sekadar do4 tetapi diperluas sehingga mencakup ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Kata karam ( if ) digunakan oleh masyarakat Arab pra-Islam, dalam arti Kajian Kosakata Kata Pengantar "seseorang yang memiliki garis keturunan kebangsawanan". Makna ini diubah Al- Qur'an sehingga ia tidak hanya digunakannya sebagai sifat manusia, tetaPi iug a " ra,eki, pasangan, surat, naungan, uclpan, dan lain-lain", sehingSa pada akhirnyakata karam diartikan sebagai " segala sesuatu yang baik sesuai obiek yang disifatinya" Kata'Allah" pada wahyu-wahyu pertama tidak digunakan oleh Al-Qur'an, sebagai gantinya digunakan kata Rabbuka (Tuhanmu Wahai Muhammad). Hal ini dalam rangka mengubah pengertian semantik kata'Allah", karena kaum musyrikin walaupun menggunakan kata yang sarna namun keyakinan mereka tentang Allah berbeda dengan keyakinan yang diajarkan Islam. Makna-makna semantik yang dikandung oleh satu kata Al-Qur'an, yang menjadikan sementara ulama menolak penerjemahan AlQur'an ke dalam bahasa lairy atau paling tidak menamai terjemahannya sebagai "terjemahan makna" bukan ,,redaksi" dan dari sini pula dapat dimengerti jika terjemahan Al-Qur'an tidak sama dengan Al-Qur'an apalagi menggantikan posisinya. Demikian sedikit ciri dan sifat bahasa Arab, yang tidak mustahil menjadi sebab dipilihnya bahasa ini untuk menjadi bahasa Al-Qur'an. Bukankah mustahil menjelaskan pesan yang diinginkan apabila yang menyampaikan miskin dalam perbendaharaan bahasa dan/atau bahasa yang digunakan tidak memiliki kekayaan kosakata serta keragam an gay a? Apa yang kami namai Ensiklopedia ini, pada hakikatnya adalah usaha untuk menggambarkan makna-makna kosakata Al-Qur'an, serta bagaimana kitab suci ini menggunakannya disertai dengan penjelasan makna semantiknya. Salah satu kritik yang dikemukakan oleh berbagai Pakar Al-Qur'an terhadap sekian banyak kitab tafsir adalah kekeliruan para penafsirnya memahami kosakata Al-Qur'an, dan/atau memberi satu kata muatan yang berlebih dari kapasitasnya. Gagasan pertama mengenai penyusunan Ensiklopedia ini muncul pada tahun 1992. Disampaikan oleh para tokoh agama, tokoh pendidikan, dan ulama, termasuk kami sendiri dan Drs. H. Abd. Hafizh Dasuki (kini almarhum), yang ketika itu menjabat ' sebagai Kepala Pusat Penelitian LekturAgama Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, dibentuklah sebuah tim penyusun, yang terdiri atas Dewan Redaksi, Tim Penyusun, dan Tim Penulis. Dewan Redaksi dipilih dari berbagai kalangan Pakar Al-Qur'an. Kami sendiri mendapat kehormatan untuk memimpinnya secara langsung. Tim Penyusun dipimpin langsung oleh Drs. Abd. Hafizh Dasuki, MA; dibantu oleh Drs. Ahmad Thib Raya MA. sebagai Sekretaris Tim dan Koordinator Penulis. Tim Penulis terdiri atas para dosen IAIN, dan dosen agalna Islam pada Perguruan Tinggi Umum yang ketika itu sedang mengikuti Program Pascasarjanadi IAIN Syarif Hidayatullahlakarta dan IAIN Sunan Kali ]aga Yogyakarta. Buahnya pada tahun 1992 muncullah Ensiklopedia Al-Qur'an edisi percobaan dengan judul Ensiklopedi Al-Qur'an; Kajian Kosakata dan Tafsirnya. Edisi percobaan tersebut lalu dibedah dan dikaji sectra mendalam dan saksama dalam sebuah acara bedahbuku, yang pesertanya diundang secarakhusus. Hadirketikaifu sejumlah pakar ENstrr-opEoin Ai--Qun'aN Kata Pengantar dibidangilmu-ilmuAlQur'an, paratokotu ulama cendikiawan, kalanganpesantren, dan anggota-anggota organisasi kemasyarakatan Islam. Menanggapi kritikan, saran, dan komentar yang masuk dari berbagai kalangan tersebut lalu diupayakan penyempurnaan terhadap edisi'percobaan'tersebut. Setelah sekian lama diupayakan sambil menamb ah mtri-entri baru, dibentuk kembali tim revisi yang bertugas menelaah kembali sejumlah bahan yang ad4 menambah entri-entri baru, dan menyiapkan penerbitannya dalam bentuk yang lebih komprehensif. Tim itu terdiri atas: : PemimpinRedaksi Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA : Wakil Pemimpin Redaksi Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA Dr. Muchlis M. Hanafi, MA : Anggota Dr. Sahabuddin, MA Dr. A. Yusuf Baihaqi, MA Irfan Mas'ud Abdullah, MA Salim Rusydi Cahyono, Lc Hasilnya adalah karya yang ada di hadapan anda ini; Ensiklopedia Al-Qur'an; Kajian Kosakata. )umlah entri yang tadinya hanya 485 buah meningkat hingga melampaui 1050 buah. Kendati begitu, kami sadar masih banyak kosakata penting lain dalam Al-Qur'an yang belum termuat. Kesalahan dan kealpaan pun, tidak mustahil, masih terjadi di sana sini. Apalagi sepanjang pengetahuan kami ini merupakan karya pertam4 khususnya dalam bahasa Indonesia; bahkan, dalam bahasa lain pun hampir tidak ditemukan semacamnya. Tegur sapa dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya ini. Selanjutnya, guna memudahkan pembaca dalam mengakses informasi yang termuat dalam Ensiklopedia ini, pengelompokan entri dilakukan berdasarkan abjad dalam bahasa Indonesia dengan mengikuti transliterasi kata yang bersangkutan (yang berasal dari bahasa Arab) dalam bahasa Lrdonesia. Unfuk ifu, pembaca akan mendapati kata yang berhuruf awal: a. ) (d), seperti dark (!r> ) berada dalam kelompok entri yang sama dengan kata yang berhuruf awal ) ( dz) seperti dzikr ( F 5 ), dan kata yang berhuruf awal e @h) seperti dhuhd ( G>b ). b. g1(t), seperti tabarruj( 6,r,, )beradadalamkelompokyangsamadengan entriyang berhuruf awal e., (fs) seperti katatsmndniyah(4.t;), b(th) seperti thayyib ( ..,L ). c. (&), seperti hafrd ( 4.r- ) berada dalam kelompo,k yang sama dengan entri yNrg berhuruf awal -o (h), sepertihalit'an ( t ri^ ). d. ! (tc), seperti kiswah (i6 ) berada dalam kelompok yang sama dengan entri berhuruf awal i kh), sepertikhazi'in ( g,ty). e. r)/ G), seperti siqhyah ( qti, ) berada dalam kelompok yang sama dengarr entri jt berhuruf awal (sy), seperti syahddah ( ;:ta: ) dan ge Gh), seperh shdbi'in ( ,*.V ) f. ) Q), seperti zaqqfim ( berada dalam kelompok yang sama dengan entri C.,l-i) p berhuruf awal -t kh), seperti zhulm ( ). Di samping itu, seperti sudah kami singgung di atas, bentuk kata yang dipilih sebagai judul entri ditetapkan berdasarkan penggunaannya dalam AlQur'an; bukan Kajian Kosakata xll Kata Pengantar asal atau akar kata -meskipun dalam pembahasannya asal-usul kata tersebut dengan (€:) berbagai derivasinya tetap dibicarakan. Misalny4 dari'akar kata raka'a atau rukit' ( L-f :\ lahir beberapa bentuk kata yang digunakan al-Qur'an, yartu: yarka'irn (;t-f ,r) , irka'fi (rf :t), irkai ( ,;s tt), raki'an ( tjl-) ), ar-r6ki'itn ( or'rt.,lt ), ar-r6ki1n ( ;*irrlr ), ar-rukka' ( 6ilt 1, rukka'an ( ufr ). Dalam hal ini judul entri diambil dari salahsatubentukyangada yaitu:ar-rdki'fin(ttt StSt ) namundemikianbentuk-bentuk lainnya juga dibicarakan di entri tersebut. Bentuk penyajian semacrun ini dilakukan untuk memudahkan sebagian besar pembaca yang mungkin belum terlalu akrab dengan dinamika atau perubahan bentuk yang lazim terjadi dalam tatabahasa Arab. Lain halnya dengan kamus-kamus kosakata AlQur'an dalam bahasa Arab yang umumnya menggunakan akar kata sebagai judul entri. Selanjutnya terima kasih yang sedalam-dalamnya kami haturkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penerbitan Ensiklopedia ini. Terutama sekali para penggagas awal, tim redaksi tim penulis, tim revisi, Bapak Rosano Barack, Pimpinan Yayasan Paguyuban lkhlas, Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) dan Penerbit Lentera Hati. Tanpa jerih payah mereka semu4 Ensiklopedia ini rasanya tidak akan pernah bisa dinikmati. Secara khusus, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Saudari Artika Mantaram, Manajer Operasional Pusat Studi AlQur'an dan Lentera Hati dan Tim Kreatif Lentera Hati yang terdiri dari Saudara Abd. Syakur Df, Rizal, Zainul Muttaqin Yusufi, dan Abdul Rauf. Siang-malam, mereka semua bekerja tanpa kenal lelah demi terlaksananya penerbitan Ensiklopedia ini. Semoga Allah swt. melimpahkan karunia- Nya kepada mereka semua. Demikian, kepada Allah swt. jua kita mengharap ridha-Nya. Mudah-mudahan dengan kehadiran Ensiklopedia ini kita semua dapat lebih memahami AlQur'an dan membumikannya. W abill ahi at -Ta uf i q w a al - H i ddy ah. . 7 Sva'ban 1.428H. 20 Agustus 2007 M. Pemimpin Redaksi, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA. ENsrxlopron Al-Qun'eN A 'A'ILAN 6$)b) Pendapat lain mengatakan Nabi membutuhkan Kata '6'ilan ( lti ) adalah ism f6'il (kata yang rahmat dan ampunan dari Allah, lalu Allah menunjukkan pelaku) dmi 'dla ( 1A ), yallu ( $- ), mengayakan beliau dengan mengalnpuni dosa- 'ilan ($L Kata ini, menurut Ibnu Faris, Ibrahim dosanya yang terdahulu dan yang kemudian. ). Anis, dan Muhammad Ismail Ibrahim berarti Ahmad Mustafa Al-Maraghi mengatakan ' falor','miskin', dan'bufuh'.' A' ttm ( 5r;6 ) berarti di dalam Tafsirnya, Nabi Muhammad adalah 'orang yang miskin' atau 'orang yang butuh'. seorang yang fakir karena ayahnya tidak Kata lain yang seasal dengan '6'ilan ( jut; ) adalah meninggalkan harta pusak4 kecuali seekor unta 'iyhlah ( aiqolr ) yang berarti 'nafkah', al:aulah wa dan seorang jariah (hamba sahaya wanita). Lalu, al-'awil ( J;lt :iilr ) yang berarti 'ratapan, Allah memberi kecukupan/kekayaan kepada tangisan', all'aul wa al-'ail ( S;stt ipr ) yang berarti beliau di dalam bentuk keuntunganlaba yang 'kezaliman, ketidakadilan, kecurangan', al-' 6lah banyak di dalam dengan modal dari seorang ( aiuir ) berarti 'pay:ung', 'bebar{,'burung unta' wanita kaya, Khadijah, y*g kemudian menjadi atau 'kasuarl', al-'6'ilah ( *a ) yang berarti istrinya. 'famili, keluarga', al-'ayyil ( .,11,') yang berarti Kata 'ailah ( il:t ) di dalam QS. At-Taubah 'anak kecil' , al-mi'whl ( ,lr':^!!) yang berarti [9]:28, disebut di dalam konteks pembicaraan 'cangkul', dan al-mu'wil ( J;A ) atau al-mu'il mengenai orang musyrik yang dipandang najis ( Jr.lir) Yang berarti'loba, rikus'. (kotor jiwanya). Oleh karena itu, mereka tidak Kala' 6' ilan ( j;G ) (di dalam bentuk ism f6' il) boleh mendekati Masjid Haram, baik untuk disebut satu kali di dalam Al-Qur'an, yaitu di melakukan haji maupun umrah sesudah tahun ('V datam QS. Adh-DhuhA [93]: 8. Kata 'ailah ) ke-9 Hijrah. Andaikata orang Islam merasa (di dalam bentukmashdar) disebut satu kali, yaitu khawatir menjadi miskin karena tidak mem- di dalam QS. At-Taubah [9]: 28. benarkan orang musyrikin melakukan haji dan jE Kata'ailan ( ) di dalamQS. Adh-DhuhA umrah,,yang menyebabkan pencarian mereka [93]: 8, berkaitan dengan beberapa nikmat yang (orang Islam)berkurang Allah akan memberikan dianugerahkan Tuhan kepada Nabi Muhammad kekayaan kepada mereka dari karunia-Nya. saw., antara lain dengan memberikan kecukupan c* Hasan Zaini + kepada beliau, padahal sebelumnya beliau (',* adalah seorang yang berkekurangan. Ar-Raghib ABASA ) Al-Ashfahani menafsirkan ayat ini dengan 'Abasa ('*) berasal dari'abasa ('*) - mengatakan bahwa Allah menghilangkan ya'bisu ( ry-) -'abshn ( (& ) dan'abfisan (L'*). kefakiran jiwa dari Nabi dan menjadikan Nabi Menurut Al-Ashfahani di dalam Mu' jam Mufiadit berjiwa besar, yang disebut kekayaan jiwa. Alf Adz Al- Qur' fut,' ab as a ( * ) ber ara qu fib alw aj hi I ENsrrloprpta Al,Qun'.r.iv 'Abasa 'Abqariy min dhaiq ash-shadri ( lbt * i ,')t *'rv' =A"r- bermasam muka bukanlah sifat Nabi saw baik sungut-sungut, memasamkan muka karena terhadap musuh apalagi terhadap orang Muk- sempit dada). Di dalam Al-Qur'an kata itu min yang sudah mendapat petunjuk. disebut tiga kali, dua kali di dalam bentuk'abasa Kata'abitsan (L'* = bermasam muka) di (|*) (QS. Al-Muddatstsir l7a|22) dan satu kali dalam QS. Al-Ins6n 176l:10 merujuk pada sikap di dalam benfirk' abirsan ( L'* ). orang yang ketakutan pada Hari Kiamat karena Kata 'abasa ('*) yang pertama terdapat padahari itu Allah menunjukkan kemurkaannya di dalam (QS. Al-Muddatstsir [74]:22), tsumma terhadap orang-orang yang berdosa dan berbuat 'abasa u)a basara ( nt.*. p = kemudian ia ber- jahat. Ayat itu berkaitan dengan orang-orang masam muka dan memberengut). Ayat itu yang berbuat kebajikan dan sangat takut akan memberi penjelasan tentang sikap orang kafir azab Tuhan yang akan terjadi nanti pada suatu yang di dalam hal ini adalah Al-WaIid bin Al- saat. Pada saat itu orang-orang bermuka masaln karena banyaknya kesukaran yang mereka Mughirah (ayah dari Khalid bin Walid). Ia pernah mendengar Nabi saw. membaca Al-Qur'an dan alami, ', Nurbaiti Dahlan o ia ingin mencela serta mencari kelemahannya ABQARIY <,$it l tetapi ia'tidak berhasil sehingga mukanya (U* Kata'abqariy adalah sifatyang dihasilkan ) cemberut dan masam. ('*) dari proses penisbahan kepada kata 'abqar ( ;)i ). Kata'abasa yang kedua terdapat di Dalam Al-Qur'an, disebut satu kali, yaitu di dalam QS. Abasa [80]: 1, 'abasawa tawalli mt j6'ahu dalam surah ar-RahmAn [55]: 76. al-a'mi ( ;;$ ',+ oi .iji;-j, = masam muka- Kata'abqar ( fr pada mulanya bermakna ) nya dan dia berpaling karena telah datang 'tempat atau negeri para jin'. Bangsa Arab biasa kepadanya seorang buta). Kata itu kemudian menisbahkan segala sesuatu yang mengagum- menjadi nama surat tersebut. kan kepada tempat jin ini, karena dibayangkan Menurut sementara mufasir, ayat ini furun sangat indah dan mengagumkan. Pakaian yang sehubungan dengan kedatangan seorang buta (';-fr amat bagus disebut 'abqariyyah ) sebagai yang bernama Abdullah bin Ummi Maktum, anak bentuk pujian, seakan-akan ia bukan-lah karya paman Siti Khadijah, kepada Nabi saw. ketika manusia. Kata itu juga menunjuk pada segala beliau sedang sibuk berdakwah kepada para sesuatu yang indah dan unik serta langka. pembesar Quraisy Mekah yang sangat diharap- Bahkan lebih dari itu, kata 'abqariy (U* ) tidak kannya dapat menerima Islam sehingga mem- terbatas pada benda saja, tetapi juga dipakai bawa pengaruh besar terhadap pengislaman untuk menunjukkan orang yang agun& hebat, masyarakat secara umurn. Abdullah bin Ummi dan memiliki kelebihan-kelebihan tertentu yang Maktum yang tidak melihat pemuka-pemuka tidak dimiliki kebanyakan orang, misalnya tersebut berulang-ulang berkata, "Ya Rasulullah, seseorang yang memiliki otak yang genius bacakan dan ajarkan kepadaku apa-apa yang ("q*). disebut juga 'abqariy telah diajarkan Allah kepadamu." Itu benar-benar Kata 'abqariy (U * di dalam ayat tersebut ) mengganggu Nabi sehinggabeliau berpaling dan diartikan sebagai salah satu jenis permadani di bermuka masarn. Sikap Nabi saw. yang demikian surga yang amat indah. Allah menjadikannya itu mendapat teguran dari Allah swt. sebagai perumpamaan permadani-permadani As-Sayuthi di dalam Ad-Durr al-Mantsirr yang ada di surga, sebagai bagian dari kenikmat- mengatakan bahwa secara lahiriah ayat itu tidak an yang dikaruniakan oleh Allah kepada orang- menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah orang Mukmin yang saleh, seba-gai balasan atas Nabi saw., tetapi hanya kabar semata-mata dan kebaikan mereka di dunia. +Ahmad Qoib + tidak jelas siapa yang dikabarkannya. Namun, yang jel.as orang itu bukan Nabi saw. karena Kajian Kosakata

See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.