ebook img

Ekagi-Dutch-English-Indonesian dictionary PDF

280 Pages·1969·26.532 MB·Ekari, Dutch, English, Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Ekagi-Dutch-English-Indonesian dictionary

EKAGI-DUTCH-ENGLISH-INDONESIAN DICTIONARY VERHANDELINGEN VAN HET KONINKLIJK INSTITUUT VOOR TAAL-, LAND- EN VOLKENKUNDE 56 EKAGI DUTCH-ENGLISH-INDONESIAN DICTIONARY J. STELTEN POOL THE HAGUE - MARTINUS NIJHOFF 1969 FOREWORD The Ekagi language is spoken by a population of some 60.000 in the area around the Wissel Lakes in the central highlands of Western New Guinea. The designation 'Ekagi' has, as is now more usual, been adopted, in prefer ence to the term 'Kapauku', to denote both the language and the inhabitants of this region. An outline of the grammar,t by the compiler of this dictionary and Father P. A. M. van der Stap O. F. M., was published in 1959. The first description of the language,2 in the admirable manual by Father P. Drabbe M. S. C., had been published in 1952. A concise wordlist was also compiled by Father Drabbe for local missionary purposes. The more extensive wordlist by Marion Doble 3 was published in 1960. Both of these wordlists were known to the compiler of this dictionary, which is of considerably wider scope and is intended as a means of facilitating the task of all concerned in one way or another with the advancement of the Ekagi community. This dictionary comprises some 4.000 roots and verb derivatives formed with suffixes and prefixes. The rules of spelling, pronunciation, and grammatical structure are dealt with in the Leerboek van het Kapauku. There are, however, certain diver genees as regards the indication of stress in some suffixes. The suffixes -jawii (par. 126), -ja (par. 111-114), -toja (par. 113), and -na (par. 119-120) are written with a single a. The interpolatory particle ga 'perhaps' (par. 181) is similarly written with a single a. The word previously spelt jaajo (par. 153) is now written jaijo. The form gOD is not now written as a separate word, but is combined as an additional suffix, and spelt either -gou or -go (see -gou), with the time suffixes -ijo and -itijo, as in the sentence owaa migeijogo jagii teegi 'while he was building the house he feIl'. Other incidental divergences will be noticed, as in the case of anu and aku (par. 52 NB), and with the inclusion of the form -awe as a variant of the suffix -uwe. A language is the reflection of the way of life of a whole people, and so it is with Ekagi. There are in Ekagi numerous dialectal distinctions as weIl as lexical disparities in the speech of different groups. It should, of course, be remembered that, prior to the pacification of the area, the population lived in isolated settlements. The unifying factor of written language was and is still not operative. In this dictionary the Tigi dialect has been taken as the standard form of the language, and dialectal variants are indicated as P(anijai), K(amu), and M(apija). In the Mapija dialect the j is pronounced s or h. The vowel 1 J. Steltenpool ofm en P. A. M. van der Stap ofm, Leerboek van het Kapauku, Hollandia 1959. 2 P. Drabbe M.S.C., Spraakkunst van het Ekagi, 's-Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1952. 3 Marion Doble, Kapauku-Malayan-Dutch-English Dictionary, The Hague, Mar tinus Nijhoff, 1960. sounds may vary from locality to locality as in the forms do ba and duba (P), emo and imo (P), kanapune and kenepune, edi and idi (K). There are also local variations in the pronunciation of consonants, as in the forms tapuja and papuja (K), ugume and ugupe (and sometimes also wugupe). These variations, are, for the most part, not indicated. One of the most characteristic features of the Ekagi language is that all syllables end in a vowel. In Ekagi, as in tone languages such as Chinese, words differ in meaning or acquire a different meaning with a change of tone level. Only in those cases where tone level becomes semantically relevant is the higher tone indicated with the sign " as, for example, in the pairs didi (sick) and didi (mouse), and ii (yes) and ti (sand). In other instances, as, for example, with the word jobe (where the higher tone level occurs in the element -be) the difference is not indicated. The strong and weak categories of the -ai-verbs are differentiated by listing the strong verbs as -ai-i and the weak verbs as -ai-a so as to indicate the appropriate suffix form, as for example, ugai-a (to write), ugaatega (I wrote); puumai-i (to sew, mend) , puumeetega (I mended [the hole]). (See also par. 61-68). Standard abbreviations (par. 214) for family relationship terms have been used where necessary, as, for example, fa mo chi denoting father's mother's children; fa mo br denoting father's mother's brother. The sign <;' is used to denote that a woman is speaking and the sign ~ to denote that a man is speaking. The terms used for brother, sister, nephew, niece, etc. are also used for half-brother, half-sister, etc. I should like to express my heartfelt gratitude to those who assisted in the completion of this dictionary, in particular to Father P. van de Laar O.F.M. for systematising and retyping the material cOllected, to Mr. A. C. van Zeijl, Father P. van Thiel S.J., Mrs. Soeriadi and Father J. H. M. Stevens O.F.M. for the Indonesian translation of the entries, especially to Theresia Patmase poetra for editing and typing the definitive Indonesian renderings, and to Father C. N. M. de Goede O.F.M. and Mr. A. Brotherton for the translation of the Dutch renderings into English. In conclusion, I should like to thank sincerely the KOninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde for making possible the publication of this dictionary. J. STELTENPOOL O.F M. KATA PENGANTAR Bahasa Ekagi dipakai oleh lebih dari 60.000 orang sekitar Danau 2 Panijai, di Pegunungan Tengah Irian Barat. Sebagai ganti istilah "Kapauku" sekarang lebih sering dipakai istilah "Ekagi", istilah jang baik ditudjukan kepada bahasa maupun penduduk daerah itu. Dalam tahun 1959, dengan bantuan ahli linguistik P. A. M. van der Stap O.F.M. telah terbit buku tatabahasa Kapauku.1 P. Drabbe M.S.C. djuga sudah lebih dulu menerbitkan sebuah buku tentang bahasa ini.2 Tentu sadja karya 2 itu merupakan pelopor untuk karya 2 lebih landjut. P. Drabbe djuga telah membuat daftar·kata 2 untuk keperluan chusus. Dalam tahun 1960 djuga telah terbit daftar-kata 2 disusun oleh Marion Doble.3 Kedua daftar-kata 2 itu djuga kami kenal. Kamus jang sekarang ini adalah lebih luas dan kami persembahkan kepada setiap orang jang bekerdja untuk perkembangan daerah Ekagi. Kamus ini terdiri dari k.l. 4.000 katadasar dengan awalan dan achiran katakerdja. Tentang tjara edjaan, utj apan, ilmu·suara-kata, ilmu-saraf dan ilmu-kali matnja, tjukuplah kiranja kalau kami menundjuk pada buku Leerboek van het Kapauku. Beberapa penjimpangan tatabahasa ialah mengenai penetapan tekanan kwantitet pada beberapa achiran. Demikianlah achiran 2 -jawii (§ 126), -ja (§ 111-114), -toja (§ 113) dan -na (§ 119-120) ditulis hanja dengan satu a. Djuga kata penghubung ga 'barangkali' (§ 181) hanja ditulis dengan satu a. Kata penghubung jaajo (§ 153) sekarang dituliskan jaijo. Achiran 2 menundjukkan waktu: -ijo/-itijo (§ 122, 154, 168) tidak lagi diikuti oleh kata gOD tetapi diberi achiran -go atau -gou (lih. -gou), umpamanja dalam kalimat owaa migeijogo jagii teegi, "ketika sedang membangun rumah ia djatuh". Seseorang jang memperhatikan tatabahasa, pasti akan menemukan perbedaan lainnja, seperti pada anu dan aku (§ 52 NB). Disamping achiran -uwe se karang djuga terdapat -awe, dsb. Bahasa selalu meliputi seluruh rakjat. Demikian pula disini. Perbedaan logat banjak sekali terdapat. Perbendaharaan kata 2 tidak sama diseluruh daerah. Kita harus ingat bahwa daerah ini dulu sangat terasing dan terisolir. Hubungan dengan suatu bahasa tertulis, sedjak dulu sampai sekarang belum ada. Dalam kamus ini logat Tigi dipakai sebagai dasar. Perbedaan logat dinja· takan dengan P(anijai), K(amu), dan M(apija). Huruf j didaerah Mapija diutjapkan sebagai s atau h. Dipelbagai daerah seringkali djuga terdengar pertukaran huruf-hidup, umpamanja doba dan duba (P), emo dan imo (P), 1 J. Steltenpool ofm en P. A. M. van der Stap ofm, Leerboek van het Kapauku, Hollandia 1959. la P. Drabbe M.S.C., Spraakkunst van het Ekagi, 's-Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1952. :\ Marion Doble, Kapauku-Malayan-Dutch-English Dictionary, The Hague, Mar tinus Nijhoff, 1960. kanapune dan kenepune, edi dan idi (K). Djuga huruf-mati kadang 2 berubah misalnja tapuja dan papuja (K), ugume dan ugupe (bahkan wugupe) dsb. Perbedaan itu pada umumnja tidak diperhatikan dalam kamus ini. Bahasa Ekagi adalah bahasa-huruf-hidup, artinja semua kata berachir dengan huruf hidup. Seperti dalam bahasa Tionghoa, tekanan nada memegang peranan penting dalam bahasa Ekagi. Seringkali kata 2 mendapat arti lain karena perbedaan tekanan nada. Dalam hal ini, djadi pada kata 2 jang berbeda artinja oleh karena tekanan nada tinggi, maka tekanan nada diberi tanda '. Umpamanja didi (sakit) dan didt (tikus); ii (ja) dan ti (pasir). Dalam hal 2 lain, kalau suatu huruf hidup atau huruf kembar mempunjai nada tinggi, maka tidak dibubuhi tanda " umpamanja jobe (-be mempunjai nada tinggi). Karena diantara katakerdja-ai ada jang kuat dan ada jang lemah, maka katakerdja-ai jang kuat dinjatakan sebagai ai-i; jang lemah sebagai ai-a. Hal ini perlu untuk mengetahui bagaimana menghubungkannja dengan achiran. Ump. ugai-a (menulis), ugaatega (saja menulis); puumai-i (menambal), puumeetega (saja telah menambal [lubang itu]). (Lihat djuga § 61-68). Kalau kami menundjuk suatu §, jang kami maksud ialah pasal jang ber sangkutan dalam buku Leerboek van het Kapauku. Untuk istilah 2 kerabat kadang 2 dipakai singkatan jang lazim dipakai dalam anthropologi budaja (§ 211) ump. va mo ki = anak 2 ibu ajah; va mo = br kakak laki 2 ibu ajah dsb. Tanda ~ dipakai kalau si pembitjara adalah perempuan dan ~ kalau si pembitjara adalah laki 2. Istilah 2 jang dipakai untuk kakak laki 2, kakak perempuan, saudara sepupu dsb. djuga dipakai untuk kakak tiri laki 2, kakak tiri perempuan, saudara-tiri-sepupu dsb. Kami terutama berterimakasih kepada P. van de Laar O.F.M., jang telah banjak bekerdja dalam menjusun dan mengetik naskah 2 ini. Terdjemahan kedalam bahasa Indonesia telah dibantu oleh A. C. van Zeijl, P. van Thiel S.J., Nj. Soeriadi dan J. H. M. Stevens O.F.M. Theresia Patmasepoetra telah bersedia melakukan pemeriksaan-redaksionil jang terachir serta mengetik terdjemahan dalam bahasa Indonesia. Terdjemahan kedalam bahasa Inggris diselenggarakan oleh C. N. M. de Goede O.F.M. dan A. Brotherton. Kepada mereka semua kami mengutjapkan banjak terimakasih. Selandjutnja penerbitan ini dimungkinkan oleh Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde. Kepadanja kami mengutjapkan banjak terima kasih. J. STELTENPOOL O.F.M. EKAGI - DUTCH - ENGLISH - INDONESIAN 1 A 2. in nietsdoen neerzitten, niets doen - to sit down doing nothing, to idle - rebah, berbaring-baring aaga: grote vogelsoort - big kind of bird a: 1. agenssuffix lste pers. enkelv. en 3de - sedjenis burung besar pers. enkv. vrl. - pronominal subject aakataa tai: boeren, oprispen - to belch, suffix lst pers. sing. and 3rd pers. sing. to repeat (of food) - atob, serdawa femin. - achiran pokok kalimat untuk aamai·i: kataganti orang ke-l dan orang ke-3 ebe aamai = ebe aa tai: de mond wijd peremp. openen, een grote mond hebben - ani uweeteg-a: ik ging - I went - saja open mouth wide, to bluster - membuka berangkat (waktu lampau) mulut setjara luas, berbesar-mulut okai uweeteg-a: zij ging - she went - aato (P) = waikaato: ginds, aan de ia (peremp.) berangkat (waktu lampau) wa i k o-zijde - over there, on the 2. tweevoudsprefix - dual prefix - awa w a i k o-side - disana, disebelah w a i k 0 lan rangkap (tegenover/opposite ofllawannja: am u inai a.uwaipage: wij tweeën zullen gaan kaato = jamaato = wakaato). - both of us will go - kita (kami) Zie/see/lihat: a a (P) berdua akan berangkat aba = abaija (M) = bobou (M): tante aa: 1. agenssuffix 2de pers. mrv. - pro (va zu), neef, nicht (br ki) - aunt (fa nominal subject suffix 2nd pers. plur. - si), nephew, niece (br ch) - bibi, kepo achiran pokok kalimat untuk kataganti nakan laki2, keponakan perempuan. Ver· orang ke-2 djamak der noemt een meisje zo alle 0 n a a n e ikii uweeteg·aa: jullie gingen - you went en alle i i jok a a n e - a young girl - kamu berangkat refers to all 0 n a a n e and all i i j 0- 2. vleugel van vogel - bird's wing - k a a ne as such - selandjutnja seorang sajap burung gadis menjapa demikian semua 0 n a a n e 3. ebe aa tai = ebe aamai·i: mond openen, dan semua i i jok a a n e een grote mond hebben - open mouth naabai: mijn tante etc. - my aunt etc. wide, to bluster - membuka mulut, be - bibiku dsb. sar mulut akaabai: jouw tante etc. - your aunt aa (P) = waiko: daarginds, de richting etc. - bibimu dsb. waar de zon opkomt (oosten) en/of wat okaabai: zijn, haar tante etc. - his, her tevens hoger gelegen is (tegenover w a aunt etc. - bibinja dsb. k 0) - over there, the direction of sun iniija aba: onze tante etc. - our aunt rise (east) and/or whatever is located etc. - bibi kita (kami) dsb. higher (opposite of wak 0) - disana, inaija aba: = inaaba: ons beider tante dipakai untuk suatu tempat atau barang etc. - the aunt of both of us etc. - jang terletak ditimur atau djika tem bibi kita berdua dsb. pat atau barang itu letaknja lebih tinggi ikiija aba: jullie tante etc. - your aunt daripada tempat sipembitjara (lawan etc. - bibi kamu dsb. nja: wako) ikaija aba = ikaaba: jullie beider tante aada: een stopwoordje: en toen, en dan - the aunt of both of you etc. - bibi nog - an interjection: and then, and kamu berdua dsb. next - dan sesudah itu ... okeija aba: hun tante etc. - their aunt aadaba tai: 1. niet luisteren, negeren, oost etc. - bibi meréka dsb. indisch doof zijn, verwaarlozen - not okeijaija aba: hun beider tante etc. - listen, disregard, ignore, feign deafness, the aunt of both of them etc. - bibi neglect - tidak mendengarkan, pura2 meréka berdua dsb. tidak dengar, mengabaikan abagu = odabagu (M): etterende wond - anija kiteiga mana aadaba tidaa to festering wound - luka jang bemanah teigaa: wat ik jullie ook steeds zeg, jullie abai: varensoort (pteridium aquilinum luisteren toch niet - no matter what Kuhn) - kind of fem - sedjenis turn I say, you don't listen - apapun jang buhan paku saja katakan, kamu tak mau menurut abaija (M) = bobou (M) = aba: tante, perkataan saja vaders zuster, neef, nicht (br ki) - aunt, 2 EKAGI - DUTCH - ENGLISH - INDONESIAN father's sister, nephew, niece (br ch) - for you - rugi bagimu. Zie/see/lihat: bibi, saudara perempuan ajah, kepona a k a a b u, a nee b u, 0 k a a b u etc. kan laki2, keponakan perempuan abuabu tai = kapekape tai: vliegen (van abata: ochtend, 's morgens vroeg - mom vogels) - to fly (of birds) - terbang ing, early in the moming - pagi hari, (tentang burung) pagi-pagi sekali abuja: van iedereen, voor iedereen (katho abataato: tegen de morgen, in de morgen liek, algemeen) - of everyone, for every· - towards morning, in the morning - one (catholic) - milik semua orang, hampir pagi hari, waktu pagi hari untuk masing-masing (katolik, umum) abata agouda: heel vroeg in de morgen abuja = ipoja (M) = inti idikima ipuwe: - early dawn - pagi-pagi sekali is er voor iedereen (b.v. pastoor, KPS) abata digi: bij het krieken van de dag - is at the service of everyone, (e.g. - at daybreak - waktu dinihari parish priest, official in charge of re abataato: zie/see/lihat: a bat a gional administration) - untuk setiap abe: goede vrouwelijke geest - benevo orang (ump. KPS, pastoor, wadjib men lent female spirit - roh perempuan jang djaga/mengawasi kepentingan tiap 2 baik. Zie/see/lihat: a p e orang) abenota: bataatsoort (die de ab e geeft) abuja maki(jo) = ipoja maki (M): nie - kind of yam (provided by the ab e) mandsland, land van iedereen - unoc - sedjenis ubi (jang diberikan oléh cupied land which may be used by all abel members of the community - daérah abeege: watten - wadding, cotton wool tak-bertuan, daérah jang dapat dipan - kapas dang sebagai milik tiap-tiap orang abenota: zie/see/lihat: ab e abujaabuja = amuka (P) = utoopa: allen abeutija = abe: vrouwelijke geest - fe tegelijk, samen - all together, together male spirit - roh perempuan - sekalian, serentak, bersama-sama abiabi tai: rijgen aan, doorsteken (b.v. abujaabuja neetijawei (P) = abuja abu met pijl) - to skewer, to pierce (e.g. ja nlitijawei: laten we het allen samen with arrow) - mendjeludjur pada, tusuk doen - let us do it all together - mari (ump. dengan anak panah) kita kerdjakan bersama-sama abu = daimita: meer, daar nog over heen, abumai·i = apumai·i: bedekken - to wat over is - more, besides that, what cover - menut upi is left - lebih dari pada, disamping itu, abuu = kaba: planken voor een j uw 0- jang berlebih huis - planks for the construction of a abu ko tou beu: er is niets over j u w 0 (ceremonial dance) house - nothing is left - tak ada sisa papan untuk sebuah rumah j uw 0 abu ma ko beu: niet meer (dan dit) (rumah menari) no more (than this) - tak lebih (dari abuubo = takija (M): grote groene eet pada mi) bare rups - large green edible cater mutoona ma abu ka wija ma gaati: pillar - ulat besar dan hidjau jang dapat twee en zeventig - seventy two - tudjuh dimakan puluh dua Abuwo: andere naam voor / altemative abu ma motü = kogo ma motü (M): name for / nama lain untuk: E ge p a pak nog wat, nog wat meer er bij - kigiida something more, to take some more - ada: land (in tegenstelling tot water) - sedikit lagi, ambil sedikit lagi land (opposite of water) - darat (lawan abu jati = buta (M): framboesia - air) framboesia - frambosia ada watija: oever - bank (of river) - abu pai·a = mude pai·a = tomaabu pai. tepi (tentang sungai) a: zich wreken - to revenge oneself - adaawe: over land - overland, across membalas dendam country - melalui daratan abu (M): boomsoort, blad om groente in adaiga: over land - overland, across te wikkelen - kind of tree, leaf to wrap country - melalui daratan up vegetables - sedjenis pohon, daunnja Adaa: mnl. kwade geest - malevolent dipakai untuk membungkus sajuran male spirit - roh djahat laki2 abu: in akaabu: verlies voor jou - loss aada jakijake ki: hij is gek, hij is bezeten

See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.