Sisi lain novel ini berkisah tentang Satoru Nakata, lelaki tua yang—berkat kemampuan luar biasanya—bekerja paruh waktu sebagai penemu kucing hilang. Pada suatu kasus, demi seekor kucing, ia membunuh seorang lelaki misterius. Kasus ini membawanya hengkang jauh dari rumahnya dan berakhir di jalanan, hingga bertemanlah ia dengan sopir truk bernama Hoshino yang membawanya menuju kota tempat pelarian Kafka. Nakata dan Kafka berbeda dunia, namun di alam metafisik kisah keduanya terhubung—dan begitu pula yang terjadi dalam realitas sesungguhnya.
Dengan Oedipus complex sebagai bunga cerita, novel surealis ini menyuguhkan bacaan memukau ihwal identitas, cinta, tragedi, takdir, dan pergulatan hidup. Gagasannya eksploratif dan filosofis. Alur ceritanya berkelok-kelok dan penuh teka-teki. Gaya bahasa dan narasi dialognya ringan dan menghibur. Sebuah novel memikat dari penulis hebat yang patut Anda baca!
“Membaca (karya) Murakami … adalah pengalaman yang menggugah kesadaran.”—Chicago Tribune
“Saya membaca novel ini dalam waktu sekali makan non-stopUntuk sebuah narasi cinta, novel ini menyuguhkan kemuliaan.”—David Mitchell, Guardian
“Karya yang brilian, hebat dalam lingkup surrealis, seksi, dan digerakkan oleh plot yang tajam dan lucu. … Saya merekomendasikan buku ini kepada siapa pun….”—James Urquhart, Independent
“Buku yang sangat enak dibaca. … Murakami membangun ketegangan dengan terampil dan menyeret Anda ke dalam alur cerita yang berkelok-kelok dan fantastis….”—Ludovic Hunter-Tilney, Financial Times
“Kekuatan imaginasi penulis begitu besar, demikian pula keyakinannya pada kekuatan kuno. Dalam novel ini, semua itu tampak nyata."—Laura Miller, New York Times
“Novel dengan disiplin campuran antara thriller, genre fantasi dan novel sastra, serta cerita dengan keyakinan khas tertentu. Lagi-lagi, Murakami memiliki kemampuan untuk menciptakan kejutan bagi Anda.”—Hugo Barnacle, Sunday Times
“Novel kesepuluh Murakami ini bisa disebut gila, lucu dan konyol, seperti karya-karya sebelumnya. ... Novel ini sangat memukau meskipun mungkin bukan karya terbaik Murakami.”—Tobias Hill, Times