ebook img

diskursus, kekuasaan dan praktik kemiskinan di pedesaan PDF

275 Pages·2012·4.28 MB·Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview diskursus, kekuasaan dan praktik kemiskinan di pedesaan

DISKURSUS, KEKUASAAN DAN PRAKTIK KEMISKINAN DI PEDESAAN IVANOVICH AGUSTA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA DISERTASI YANG BERJUDUL DISKURSUS, KEKUASAAN DAN PRAKTIK KEMISKINAN DI PEDESAAN BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI, DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN BAIK OLEH PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERNYATAAN INI. Bogor, Januari 2012 IvanovichAgusta A 162050071 ABSTRACT IVANOVICH AGUSTA. Discourse, Power, and Practice on Rural Poverty. Supervised by ENDRIATMO SOETARTO, DJUARA P. LUBIS, IRWAN ABDULLAH Poverty is analyzed together with complexity of mutual relations and influences between discourses. As power is integrated in every social interaction, the relationships among and between level of discourses and practices should be seen as power relations as well. Power operates in enabling surface of emergence discourse and practice of poverty reduction. In line with the emergence of a particular discourse, it also emerges the certain poor. The will to overcome poverty further directs power to operate, manage or eliminate the poor that has emerged. Efforts to reduce poverty in Indonesia has been shaped by a variety of discourse and practice of poverty, namely surplus sharing, poverty of race and ethnicity, desiring modesty, socialist poverty, potential of the poor, and poverty of production. This study also examines power to dominate others. War discourse and practice is always shaped relationship of actions and reactions that are difficult to stop. The victory of the discourse to actively interpret poverty is dynamic, because at the same time also emerged a reaction from other discourses and practices in the form of manipulation of interpretation.Thus the victory of the discourse and practice in this war is always delayed, not total and complete victory. In accordance with the nature of discourse that builds space for power, the stronger the poverty discourse develops, then the bodies of the poor more and more emerges. Consequently, expansion poverty domain –from individual domains to families, groups, small businessmen, and local government—will also grow number of poor to more and more parties. The next operation of power seeks will manage, reduce or eliminate the poor body. The body of the poor just keeps emerging and active in the discourse and practice of socialist poverty and potential of the poor. Through the power of solidarity point of view, only within the potential of the poor power operates to emerge the poor, developing habitus to believe the poor, and create fields for emergence and activity or movement of the poor body. Keywords: discourse analysis, habitus, field RINGKASAN IVANOVICH AGUSTA. Diskursus, Kekuasaan dan Praktik Kemiskinan di Pedesaan. Di bawah bimbingan ENDRIATMO SOETARTO, DJUARA P. LUBIS, IRWAN ABDULLAH Penelitian ini hendak menjawab pertanyaan penelitian, yaitu, pertama, mengapa kekuasaan yang beroperasi belum mampu menanggulangi kemiskinan di pedesaan. Kedua, bagaimana kekuasaan beroperasi dengan membentuk dan mengelola beragam diskursus dan praktik kemiskinan di pedesaan. Ketiga, mengapa perang antar diskursus dan praktik kemiskinan berlangsung secara terus menerus. Penelitian ini juga memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu, pertama, menginterpretasi kemunculan keragaman diskursus, strategi penggunaan kekuasaan, dan praktik pengelolaan kemiskinan di pedesaan. Kedua, menginterpretasi hubungan kekuasaan dalam perang antar diskursus dan praktik kemiskinan di pedesaan. Ketiga, memunculkan golongan miskin untuk menanggulangi kemiskinannya sendiri. Penelitian dilakukan dengan metode diskursus praktik, yang terdiri atas metode diskursus, metode praktik, dan metode perang diskursus. Metode diskursus meliputi arkeologi dan genealogi. Metode praktis meliputi refleksif dan obyektivisasinya. Metode perang diskursus mengarah pada interaksi yang berisikan kekuasaan di dalam sekelompok diskursus praktik tertentu, maupun interaksi antar sekelompok lainnya. Pengambilan data lapangan pada level nasional terutama dilaksanakan di Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa di Pasar Minggu, Jakarta. Di sini dikaji diskursus kemiskinan produksi dan potensi golongan miskin. Penelitian terhadap diskursus berbagi kelebihan, menginginkan kesederhanaan, kemiskinan ras dan etnis dilakukan di Dusun Kalioso, Desa Karangrowo, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Diskursus kemiskinan sosialis dipelajari dari analisis dokumen. Kemiskinan dianalisis bersamaan dengan kompleksitas saling hubung dan pengaruh antar diskursus. Oleh karena kekuasaan terintegrasi dalam setiap interaksi, maka hubungan antar diskursus maupun antara tataran diskursif dan praktik juga berupa hubungan kekuasaan. Kekuasaan beroperasi sesuai dengan kehendak untuk memunculkan landasan bagi berlangsungnya diskursus dan praktik (enabling surface of emergence) penanggulangan kemiskinan. Sejalan dengan kemunculan diskursus tertentu mula-mula golongan miskin tertentu memang muncul. Kehendak untuk menanggulangi kemiskinan selanjutnya mengarahkan kekuasaan untuk beroperasi mengelola atau menghilangkan kemiskinan yang telah muncul tersebut. Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia telah dibentuk oleh beragam diskursus dan praktik kemiskinan, yaitu berbagi kelebihan, kemiskinan ras dan etnis, menginginkan kesederhanaan, kemiskinan sosialis, potensi golongan miskin, dan kemiskinan produksi. Di samping kekuasaan untuk memunculkan diskursus dan praktik tersebut, dalam penelitian ini kekuasaan juga dikaji dalam mendominasi pihak lain. Perang diskursus dan praktik selalu berbentuk hubungan aksi dan reaksi yang sulit berhenti. Kemenangan satu diskursus untuk aktif menafsir kemiskinan bersifat dinamis, karena pada saat yang sama juga muncul reaksi dari diskursus dan praktik lain dalam bentuk manipulasi tafsir. Hubungan kekuasaan antara satu diskursus dan praktik kemiskinan dengan lainnya tidak hanya mendominasi, melainkan sekaligus membuka permukaan bagi manipulasi tafsir baru yang menguntungkan diskursus dan praktik lainnya. Dengan demikian kemenangan satu diskursus dan praktik dalam perang ini selalu bersifat tertunda, bukan kemenangan total dan selesai. Sesuai dengan sifat diskursus yang membangun ruang untuk berkuasa, semakin kuat diskursus kemiskinan berkembang, maka tubuh-tubuh miskin semakin banyak muncul. Konsekuensinya, perluasan domain kemiskinan –dari individu bertambah keluarga, kelompok, usahawan kecil, hingga pemerintah daerah—kian banyak memberikan identitas miskin kepada semakin banyak pihak. Penguatan diskursus kemiskinan sekaligus menunjukkan peningkatan kebutuhan akan tubuh-tubuh miskin. Operasi kekuasaan berikutnya berupaya pengelolaan, pengurangan atau penghilangan jumlah tubuh miskin. Tubuh orang miskin hanya terus muncul dan aktif dalam diskursus serta praktik kemiskinan sosialis dan potensi golongan miskin. Melalui sudut pandang kekuasaan untuk bersolidaritas, hanya potensi golongan miskin yang dapat mengoperasikan kekuasaan untuk memunculkan golongan miskin, mengembangkan habitus untuk mempercayai golongan miskin, serta menciptakan arena bagi kemunculan dan aktivitas atau gerakan tubuh-tubuh miskin. DISKURSUS, KEKUASAAN DAN PRAKTIK KEMISKINAN DI PEDESAAN IVANOVICH AGUSTA Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Sosiologi Pedesaan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Penguji pada Ujian Tertutup : Prof. Dr. Ir. Didin S. Damanhuri, MS, DEA (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor) Dr. Rilus A. Kinseng (Staf Pengajar Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor) Penguji pada Ujian Terbuka : Prof. Dr. Didin S. Damanhuri, MS, DEA (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor) Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D (Kepala Sub-Direktorat Analisa Sosial dan Ekonomi Regional Bappenas Jakarta) Judul Disertasi : Diskursus, Kekuasaan, dan Praktik Kemiskinan di Pedesaan Nama : Ivanovich Agusta NIM : A 162050071 Disetujui Komisi Pembimbing Prof. Dr. Endriatmo Soetarto, MA Ketua Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS Prof. Drs. Irwan Abdullah, Ph.D Anggota Anggota Diketahui Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Sosiologi Pedesaan Dr. Ir. Arya H. Dharmawan, MSc Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc.Agr Tanggal Ujian: 11 Januari 2012 Tanggal Lulus: KATA PENGANTAR Hanya atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa disertasi berjudul Diskursus, Kekuasaan dan Praktik Kemiskinan di Pedesaan dapat diselesaikan. Karya ilmiah ini dimaksudkan sebagai landasan untuk mengatasi permasalahan sosial bersama golongan yang kekurangan di pedesaan. Kemiskinan di pedesaan telah menjadi kajian peneliti sejak tahun 1997 hingga kini. Sejak krisis moneter pada tahun 1998, penelitian perihal kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat berkembang secara luas. Peneliti hampir setiap tahun turut serta dalam penelitian kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat – sebagian besar menjadi ketua tim— di Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, di samping di dalam Institut Pertanian Bogor sendiri. Suatu ketika, pada tahun 2005 peneliti mendapatkan tugas dari Bappenas untuk menyelidiki paradigma pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Hasil kajian tersebut memberikan pengetahuan awal tentang keragaman cara pandang dan praktik penanggulangan kemiskinan. Hasil kajian tersebut terus diperdalam selama peneliti menjalani perkuliahan program doktoral di Institut Pertanian Bogor. Pilihan analisis diskursus dan praktik didasarkan pada jenis analisis mutakhir dalam sosiologi pedesaan. Harapannya dapat menempatkan sosiologi pedesaan pada posisi termaju dalam kancah ilmu-ilmu sosial. Sebenarnya analisis diskursus dan praktik hanya digunakan untuk mengkritik teori dan konsep dari Barat, dan selanjutnya peneliti mengembangkan konsep dan teori dari pedesaan Indonesia sendiri. Kami menyadari bahwa karya ini masih mengandung beragam retakan kekurangan. Kritik dan saran dari Pembaca budiman sangat kami hargai. Bogor, Januari 2012 Ivanovich Agusta A 162050071

Description:
16 Adaptasi Ekonomi Formal dan Psikologi dalam CDD …… 153 .. konstruktivisme marxian dalam antropologi dan psikologi. Ketiga, teori diskursus Antropologi Struktural. Terjemahan Antropologie. Structurale. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Lewis, O. 1993. Kebudayaan Kemiskinan. In: P. Suparlan.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.