ebook img

DI TANJU Diaju UI guna M JURUS FA UNIVER KAMP UNG PURA ukan kepada IN Sunan K ... PDF

78 Pages·2017·3.35 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview DI TANJU Diaju UI guna M JURUS FA UNIVER KAMP UNG PURA ukan kepada IN Sunan K ...

KAMPPUNG BABBUSSALAMM DI TANJUUNG PURAA LANGKKAT SUMAATERA UTTARA (1883-19226 M) SKRIPPSI Diajuukan kepadaa Fakultas AAdab dan Ilmu Budayaa UIIN Sunan KKalijaga untuuk Memenuuhi Syarat guna MMemperolehh Gelar Sarjana Humanniora (S.Humm) Oleh: Rani Lesstari NIM.: 131220020 JURUSAN SEJARRAH DAN KKEBUDAYYAAN ISLAAM FAAKULTAS ADAB DAAN ILMU BUDAYA UNIVERRSITAS ISLLAM NEGEERI SUNAAN KALIJAAGA YOGYAKAARTA 20166 MOTTO “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”. (Q.S.2:42) vi PERSEMBAHAN Untuk: Almamaterku tercinta Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; kedua orang tuaku (ayah dan mamak), kedua adikku (M. Irvan Kurniawan dan Putri Novita Sari), dan untukmu, Yogyakarta. vii ABSTRAK KAMPUNG BABUSSALAM DI TANJUNG PURA LANGKAT SUMATERA UTARA (1883-1926 M) Kampung Babussalam di Tanjung Pura Langkat didirikan pada tahun 1883 M oleh Syekh Abdul Wahab atas inisiatif dari Sultan Musa yang merupakan pemimpin Kerajaan Langkat. Kampung tersebut menjadi istimewa karena dijadikan sebagai pusat pengajaran dan penyebaran Tarekat Naqsabandiyah yang berperan penting dalam penyebaran tarekat tersebut, khususnya di wilayah Melayu, yaitu Indonesia dan Malaysia. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui jaringan para murid yang tidak hanya berasal dari Langkat. Selanjutnya, sebagai masyarakat pedesaan, penduduk Babussalam sangat menjunjung tinggi nilai gotong-royong yang tercermin dalam usaha mereka membangun dan mengembangkan kampung tarekat tersebut. Hubungan harmonis antara Belanda dan Sultan Musa pada perkembangannya mengakibatkan kemunduran Kampung Babussalam pada tahun 1890-1893 M. Pada tahun 1893 M, Kampung Babussalam bangkit kembali dan berhasil mencapai masa kejayaan melalui pembangunan spiritual dan material, hingga tahun 1926 M. Hal tersebut membuktikan bahwa Kampung Babussalam telah mengalami fase pasang surut dalam rentan waktu 1883-1926 M. Oleh karena itu, penulis merumuskan beberapa pertanyaan, yaitu: 1. Bagaimana keadaan Tanjung Pura sebelum terbentuknya Kampung Babussalam?, 2. Bagaimana proses terbentuknya Kampung Babussalam?, 3. Bagaimana perkembangan Kampung Babussalam? Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi Pedesaan dan teori perkembangan yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun. Pendekatan Antropologi Pedesaan digunakan sebagai alat analisa untuk membahas kebudayaan- kebudayaan masyarakat pedesaan yang mempengaruhi keadaan dan perkembangan Kampung Babussalam. Adapun teori perkembangan digunakan untuk menganalisa dinamika perkembangan Kampung Babussalam yang terus menuju kemajuan selama tahun 1883-1926 M. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yang meliputi tahap heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Kampung Babussalam yang didirikan pada tahun 1883 M berhasil dijadikan sebagai pusat pengajaran dan penyebaran Tarekat Naqsabandiyah dan berperan besar terhadap persebaran tarekat tersebut, khususnya di daerah-daerah Melayu. Keberadaan masyarakat Melayu dan Kerajaan Langkat di Tanjung Pura menjadi faktor penting dalam proses pembentukan dan perkembangan kampung tarekat tersebut. Selain itu, perkembangan Kampung Babussalam selama lebih kurang 43 tahun mengarah kepada kemajuan-kemajuan yang signifikan, baik di bidang pembinaan spiritual melalui kegiatan pengajaran tarekat, maupun di bidang materil melalui kegiatan- kegiatan pembangunan fisik dan ekonomi, seperti keberhasilan masyarakat Kampung Babussalam dalam mengembangkan perkebunan karet, dan pembangunan serta pemugaran madrasah. Kata Kunci: Kampung Babussalam, Sejarah, dan Dinamika. viii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN1 1. Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama ﺍ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ب Ba B be ت Ta T te ث Tsa Ts te dan es ج Jim J Je ha (dengan garis di ح Ha H bawah) خ Kha Kh ka dan ha د Dal D de ذ Dzal Dz de dan zet ر Ra R er ز Za Z zet س Sin S es ش Syin Sy es dan ye ص Shad Sh es dan ha ض Dlad Dl de dan el ط Tha Th te dan ha ظ Dha Dh de dan ha ع „Ain „ koma terbalik di atas غ Ghain Gh ge dan ha ف Fa F ef ق Qaf Q qi ك Kaf K ka ل Lam L el م Mim K em ن Nun N en و Wau W we ه Ha H ha ﻻ Lam alif La el dan a ﻋ Hamzah „ apostrop ي Ya Y ye 1Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988. ix 2. Vokal a. Vokal Tunggal Tanda Nama Huruf Latin Nama ّ Fathah A A ِ Kasrah I I ُ Dlammah U U b. Vokal Rangkap Gabungan Tanda Nama Nama Huruf ي َ fathah dan ya Ai a dan i و َ fathah dan wau Au a dan u Contoh : نيسح : husain لوح : haula 3. Maddah Huruf Tanda Nama Nama Latin اَس fathah dan alif  a dengan caping di atas يِس kasrah dan ya Î i dengan caping di atas وسُ dlammah dan wau Û u dengan caping di atas 4. Ta Marbuthah a. Ta Marbuthah yang dipakai di sini dimatikan atau diberi harakat sukun, dan transliterasinya adalah /h/. b. Kalau kata yang berakhir dengan ta marbuthah diikuti oleh kata yang bersandang /al/, maka kedua kata itu dipisah dan ta marbuthah ditransliterasikan dengan /h/. Contoh : ةمطاف :hamitaF ةمرکملا ةکم : aaaaF au laaaaataF 5. hayaayS Syaddah/ tasydid dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang bersaddah itu. Contoh: انّبر : rabbanâ لّزن : nazzala x

Description:
Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; kedua orang tuaku. (ayah dan mamak), kedua adikku (M. Irvan Kurniawan dan Putri Novita.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.