Description:"Di tangan mereka-baik eksekutif maupun legislatif-demokrasi diubah makna dan definisinya sedemikian rupa sehingga demokrasi tak menghalangi pencopetan besar-besaran." "Diubah? Menjadi demokrasi macam apa?" "Demokrasinya tukang copet. Dan mereka bukan sembarang tukang copet. Ini copet besar-besaran, sampai rakyat yang dicopet menjadi miskin, dan akan miskin secara abadi. Tapi, copetnya kaya raya." Demikianlah salah satu sindiran tajam Mohamad Sobary tentang fenomena "zaman edan" di Indonesia. Dari para caleg yang memenuhi kota dengan foto mereka, hingga hobi para pejabat (dan mantan pejabat) yang membikin center dan biografi. Dari talkshow di televisi yang mengundang orang untuk diadu, hingga hobi tawuran di masyarakat. Berbagai sindiran lain dalam buku ini dapat membuat kita tersenyum getir dan miris. Namun, Kang Sobary juga memberi kita bahan-bahan perenungan untuk menemukan makna yang sejati. Diajaknya kita menengok kembali khazanah kearifan agama, legenda, dan kisah pewayangan. Sesungguhnya, dengan sindiran dan perenungan ini, Kang Sobary ingin mengajak kita pulang ke jati diri kita. [Mizan Publishing, Negara, Bangsa, Maju, Demokrasi, Agama, Islam, Indonesia]