ebook img

DEKONSTRUKSI CERITA ABSURD NUKILA AMAL Pepen Priyawan Dosen Bahasa dan Sastra ... PDF

18 Pages·2016·0.47 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview DEKONSTRUKSI CERITA ABSURD NUKILA AMAL Pepen Priyawan Dosen Bahasa dan Sastra ...

DEKONSTRUKSI CERITA ABSURD NUKILA AMAL Pepen Priyawan Dosen Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung [email protected] ABSTRAK Teks sastra berkait dengan membaca secara dekonstruktif. Cerpen berjudul Hari Anya Jatuh Cinta dan Syam karya Nukila Amal (2010) bisa dibaca dengan menekankan wacana dekonstruksi. Berdasar pada wacana dekonstruksi, narasi dan relevansi antara keduanya kata dalam narasi Hari Anya Jatuh Cinta bisa meninggalkan kenyataan dan regularitas makna dan absurdisme mengalir berdasar pada kepercayaan ke-tak berarti-an pada dunia regulasi narasi dan konsep difference yang menjadi efek permainan konsep atau kata untuk sebuah perwujudan verbalisasi dan nominalisasi. Aktifitas teori poststruktural seperti ini ketika diterapkan terhadap cerpen bisa menggambarkan diskusi teoretis dan metodologis. Narasi akan dikonfirmasi ulang dengan pembacaan terhadap teks secara dekonstruksi. Narasi dipaparkan secara analisis dekonstrutif, dielaborasi dan terintegrasi dengan simbol dalam bentuk kata dan bahasa. Lalu penjelasan selanjutnya akan diarahkan pada regularitas makna, dan ke-tak berarti-an pada regulasi narasi dan konsep difference yang menjadi konsepsi efek permainan konsep atau kata untuk sebuah perwujudan verbalisasi dan nominalisasi. Kata Kunci: Dekonstruksi, Cerita Pendek, Nukila Amal, difference, Relasi Makna PENDAHULUAN lewat tokoh utamanya, Anya. Narasi Dalam dua buah teks cerpen yang cukup bermuatan wacana berjudul Hari Anya Jatuh Cinta dan dekonstruktif cerpen adalah Syam karya Nukila Amal (2010) “KBY LAMA SENAYAN— terdapat sejumlah unsur yang TUHAN Bersamamu—TARIF berkaitan dengan wacana LAMA— Boruku Naburju— dekonstruksi dan postrukturalisme. DIKONTRAKAN—Available Unsur-unsur keduanya ini berkenaan Now!!—MANTAP BENEERR— dengan perihal difference LAS KETOC MAGIC— (membedakan), difference KEBERSIHAN ADALAH (menunda), trace (jejak), TANGGUNG JAWAB KITA decentering (Struktur tanpa pusat BERSAMA—obat perkasa— dan hirarki), logosentrisme FRED CHIKEN—Jeep—LAJUR (pemikiran yang mengarahkan KIRI KHUSUS BUS—Abang adanya satu pusat), dan interteks jarang pulang—Win Bali Trip — (hubungan/jalinan antar teks). PEJABAT DI NEGERIKU Cerpen berjudul Hari Anya SUKA KORUPSI—JL. PIRUS— Jatuh Cinta karya Nukila Amal ZAKAT PEDULI UMAT— (2010) ini sendiri memiliki narasi BaDuT SULAP—Pasrah tapi tak Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 rela—JASA DOCUMENT— Namun jika kata dan makna KLINIK BUKA 24 JAM— berhubungan maka sebenarnya SOMEDAY LAUNDRY sedang berlangsung proses SERVICE—Buronan Mertua— pemaknaan itu sendiri. Namun GOOD BLESS YOU—Warung menulis itu memberlakukan kuasa RELA NGETOP—CUCI dan relasi-relasi kuasa yang terbaca, SOFA— Join! You will meet berbunyi, dan menuntut makna. strange people!—BUBUR Difference menjadi konsepsi efek KACANG IJO—CANOPI CAIN” permainan konsep atau kata untuk Atau juga lewat penokohan dalam sebuah perwujudan verbalisasi dan cerpen Syam. nominalisasi. “SYAM, tak seperti namanya, Cerpen ini bercerita bukan seorang matahari. Ia mengenai absurditas pada sebuah antitesis cahaya dan segala yang latar kota. Anya dalam terang. Semisal lukisan, ia bukan kesehariannya bergelut dengan figur di tengah yang terang- pekerjaan dan rutinitas. Dalam satu benderang berdiri gagah berkacak hari penceritaan, Anya memiliki pinggang, namun siluet gelap wacana yang membingungkannya. berjubah hitam yang bersandar di Anya diceritakan lupa pada hari sudut. Siluet yang mengamati Minggu, hari libur dari rutinitas dan segala di sekitar, di dalam dan di kerjanya. Ia tetap pergi ke kantor. Di luar lukisan.” sepanjang perjalanannya ia Wacana yang dimaksud dalam menemukan keganjilan atas segala pasase-pasase ini bisa terkait dengan yang ia baca. Cerita ini absurd dekonstruksi lewat tokoh dan dengan segala tulisan yang Anya kepenulisan. Bentuk huruf dan bunyi baca di sepanjang perjalannya dalam sebuah teks sastra tak perlu menuju kantor. Kemudian lewat bermakna. Simbol dalam bentuk kata segala hal yang tertulis dan terbaca dan bahasa mungkin bisa merupakan ini ia membuat narasinya sendiri, pertemuan antara sigifier dan dalam kertas-kertas yang terserak di signified. Namun benarkah kedua dalam mobilnya. konsep ini pun berhubungan dan Beberapa penelitian terdahulu bermakna dalam pasase ini. Huruf- terkait dengan penelitian ini telah huruf dalam kata-kata dan narasi dilakukan oleh beberapa peneliti. Dari sejumah disertasi yang terbaca, ada muncul tak bermakna untuk makalah dari Purwanto berjudul memandu, untuk menjadi informasi, Wisanggeni Sang Buronan dalam menjadi patokan, dan bahkan untuk Perspektif Dekonstruksi (2011) menjadi nilai. Tak ada satupun huruf mengenai cerita pusat dan cerita yang menguasai dirinya sendiri, atau pinggiran. Cerita pinggiran ini adalah kata-kata yang dibentuknya. Kata cerita yang dibuat karena dipicu oleh dalam teks bisa mengabaikan sebuah narasi besar yang sudah ajeg. regulasi makna. Kata meninggalkan Lewat sebuah novel berjudul kenyataan dan regularitas makna Wisanggeni Sang Buronan (2011) yang dimaksudkannya. Kemudian pandangan dekonstruksi teks dianggap absurdisme mengalir berdasar pada tidak stabil sehingga narasi harus dibaca dengan strategi dekonstruktif. Tokoh kepercayaan ke-tak berarti-an, walau dan narasi Wisanggeni tidak pernah pada dunia regular narasi. Namun terkisahkan dalam Mahabharata. kemudian semua adalah narasi. Namun, tokoh dan cerita Wisanggeni ini 304 Dekonstruksi Cerita Absurd Nukila Amal dikisahkan dalam jagad pewayangan memberikan gambaran teks lain. Jawa. Wisanggeni sebagai tokoh Teks dari sebuah genre film noir sekaligus narasi telah mengubah pakem dijadikan anomali. Dengan segala kisahan Mahabharata. Wisanggeni variasinya tentang misteri mengada (come into being) dari yang pembunuhan dan perselingkuhan sebelumnya tidak ada. Wisanggeni versi rumah tangga. Dalam perspektif Adjidarma dalam narasi pewayangan yang lebih makro, film noir tidak Jawa juga mengalami dekonstruksi menjadikan rumah dan keluarga karena berbeda pakem kisahannya sebagai solusi konflik cerita, yang dalam pewayangan Jawa. Dekonstruksi terhadap pakem sebelumnya merupakan tradisi narasi Mahabharata muncul pada saat bercerita mayoritas film-film narasi Wisanggeni Sang Buronan keluaran Hollywood. hadir sebagai teks. Seperti yang Keluarga sebagai agen dari sudah disebutkan Mahabharata tidak perkembangan ekonomi yang pernah mengenal tokoh bernama menghidupi dirinya sendiri. Keluarga Bambang Wisanggeni sehingga sebagai unit produksi yang ideal narasi Wisanggeni pun berarti tidak adalah keluarga yang setiap anggota ada karena tak pernah diceritakan. keluarganya mampu memperoleh Mahabharata versi India berada pemasukan yang lebih besar dalam atau sebagai logosentrisme: ketimbang pengeluaran finansialnya. pikiran yang mengarahkan adanya Konsekuensi dari industrialisasi bagi satu pusat. kehidupan keluarga adalah keluarga Penelitian lain, Mardiana menjadi semakin kecil. Keberadaan (2009) menulis Analisis industri memindahkan kerja dari Dekonstruksi Derrida Terhadap rumah tangga ke pabrik dan kantor. Sistem Stratifikasi Sosial Bali Dalam Konsekuensinya: ukuran keluarga Karya-Karya Oka Rusmini (2009). Ia ditekan sekecil mungkin, sehingga mengungkapkan mengenai perihal bujet untuk mengurus keluarga tidak dekonstruksi langsung lewat melebihi penghasilan yang diterima penerapan analisis dari tokoh pionir dari tempat kerja. Model keluarga, deonstruksi, Jaques Derrida. Dalam dimana suami sebagai pencari nafkah analisisnya konflik stratifikasi sosial dan istri sebagai pengatur keluarga, di Bali menjadi permasalahan oleh adalah model keluarga yang Oka Rusmini. Sistem stratifikasi kemudian banyak ditemukan di sosial tersebut dikritisi sedemikian keluarga-keluarga Amerika Serikat rupa melalui alur cerita yang menarik pasca perang. Model keluarga yang dan lewat pendekatan dekonstruksi. serupa dapat ditemukan dalam film Dekonstruksi dijadikan pendekatan noir, yang juga berkembang dalam dalam penelitian lewat jejak-jejak periode yang sama. Dalam tanda yang terdapat dalam narasi. penelitian ini, film noir berarti dilihat Representasi dekonstruksi terhadap sebagai cerminan dari apa yang sistem stratifikasi sosial Bali terdapat terjadi di lanskap sosial jamannya. dalam keseluruhan karya Rusmini. Berdasarkan pada latar Lewat penelitian lain, belakang, selanjutnya penelitian dekonstruksi dalam analisis berjudul dirangkai dengan menekankan pada Dekonstruksi Nilai-Nilai Keluarga wacana dekonstruksi. Penelitian ini Dalam Film Noir tulisan Adrian akan menyertakan pendekatan dan Jonathan Pasaribu (2011) metode poststrukturalisme, terutama 305 Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 dari Derrida dan Foucault. Berdasar begitu terstruktur bisa memberikan pada huruf-huruf dalam kata-kata wacana narasi. Sebagaimana dan narasi kemunculan makna rumusan masalah di atas tujuan dari memandu, untuk menjadi informasi, kegiatan penelitian ini untuk: menjadi patokan, menjadi nilai. 1. memahami kata dalam narasi Padahal tak ada satupun huruf yang Hari Anya Jatuh Cinta menguasai dirinya sendiri,atau kata- meninggalkan kenyataan dan kata yang dibentuknya. Kata dalam regularitas makna, dan teks tidak selalu harus menjadi 2. memahami absurdisme mengalir regulasi makna. Kata dan makna berdasar pada kepercayaan ke- berhubungan hanya ketika ada tak berarti-an walau pada dunia makna dan sebenarnya ketika regular narasi dan difference pemaknaan terjadi makan sedang menjadi konsepsi efek berlangsung proses pemaknaan itu permainan konsep atau kata sendiri, dalam benak manusia. untuk sebuah perwujudan Menulis sendiri memberlakukan verbalisasi dan nominalisasi kuasa dan relasi-relasi kuasa yang Terdapat beberapa kegunaan terbaca, berbunyi, dan menuntut yang diharapkan dalam penelitian makna. Dari wacana kata, makna, ini, kegunaan tersebut sebagaimana relevansi dan pertimbangan secara teoretis bisa memberikan hubungan-hubungan kata dan makna pembelajaran dan penelitaian atas maka penelitian ini, dengan narasi sebagai teks sastra juga berarti memperhatikan objek cerita pendek memahami aktifitas dekonstruksi. Hari Anya Jatuh Cinta, Aktifitas teori poststruktural ini mempersoalkan beberapa relevansi ketika diterapkan terhadap teks cerita atas hal-hal di atas. pendek bisa menggambarkan diskusi 1. Bagaimana kata dalam narasi teoretis dan metodologis. Kegunaan Hari Anya Jatuh Cinta penelitian secara praktis: pertama, di meninggalkan kenyataan dan dalam penelitian ini akan terkumpul regularitas makna? beberapa pemahaman yang bisa 2. Bagaimana absurdisme mengalir saling menopang dan memberi berdasar pada kepercayaan ke- contoh bagaimana membaca narasi tak berarti-an walau pada dunia dengan cara membaca secara regular narasi dan difference dekonstruktif dan kedua, berdasarkan menjadi konsepsi efek hasil penelitian, penelitian ini akan permainan konsep atau kata memberi pemahaman bagaimana untuk sebuah perwujudan dekonstruksi dan posstrukturalisme verbalisasi dan nominalisasi? bisa dipahami di dalam narasi. Narasi dalam penelitian ini Objek penelitian ini adalah merupakan wacana teknis. Hal-hal dua buah cerpen karya Nukila Amal teknis di dalam sebuah narasi berjudul Hari Anya jatuh Cinta dan bergerak dalam sebuah proses Syam. Publikasi terakhir novel yang kegiatan. Seperti halnya gerakan dijadikan sumber bacaan dan maka sebenarnya ada penggerak penelitian ini diambil dari kumpulan narasi ini. Pada akhirnya cerpen Nukila Amal yang diambil keberlangsungan narasi bergantung lewat kumpulan cerpen Kompas pada komponen-komponennya. yang diunduh dari situs kumpulan Kesastraan lewat perangkat yang cerpen Kompas. 306 Dekonstruksi Cerita Absurd Nukila Amal pandang lain ini terurut dengan Metode langkah: mentukan oposisi biner dari Penelitian ini menggunakan kata yang menjadi kode, menentukan metode deskriptif analisis. Secara mana oposisi yang lebih unggul, deskriptif, analisis ini menggunakan mendekonstruksi oposisi ini dengan perangkat latar dan penokohan untuk mencari segala sesuatu yang mengungkap absurditas. Dengan bertentangan atau melemahkan. penggunaan metode deskriptif Tujuannya untuk mencari analisis, penelitian ini pertentangan internal antara oposisi mendeskripsikan fakta-fakta yang biner tersebut sehingga bisa kemudian dianalisis. Eagleton (1996: ditentukan tema yang lebih unggul 2-3) menegaskan bahwa bahasa dari yang lainnya. Dengan kata lain, merupakan fakta material yang walaupun pembaca tidak terlatih fungsinya dapat dianalisis seperti untuk melihat hal seperti ini, teks itu seseorang menguji sebuah mesin. sendiri akan mendekonstruksi Bahasa terbuat dari kata, bukan dirinya sendiri, dan menenentukan objek atau perasaan, dan salah jika pengaruh dari ketiga hal di atas. melihatnya sebagai ekspresi dari pemikiran penguasa tulisan. HASIL PENELITIAN DAN Eagleton (1996: 2) PEMBAHASAN menegaskan bahwa wacana berarti Dekonstruksi Cerita Absurd Nukila satuan bahasa terlengkap yang Amal direalisasikan dalam bentuk Sejumlah paparan dielaborasi karangan atau teks. Wacana dan terintegrasi mengenai simbol membuat tokoh berlaku dengan dalam bentuk kata dan bahasa dalam menandai posisi tertentu dari subjek narasi yang merupakan pertemuan individual yang menciptakan antara sigifier dan signified. Lalu identitasnya. Kemudian Eagleton penjelasan selanjutnya akan (1996: 2) mengatakan bahwa diarahkan sesuai analisis kritisisme seharusnya memisahkan dekonstruktif atas kata dalam narasi seni dari misteri dan memberikan Hari Anya Jatuh Cinta dan Syam, perhatian atas seni dengan karya Nukila Amal, yang bagaimana teks sastra bekerja. Sastra meninggalkan kenyataan dan bukan pseudo religi atau sosiologi regularitas makna. Terakhir, analisis melainkan organisasi khas atas memaparkan absurdisme yang bahasa. Bahasa memiliki hukumnya mengalir berdasar pada kepercayaan sendiri, struktur dan perangkat yang ke-tak berarti-an pada regulasi narasi dipelajari lewat bahasa itu sendiri. dan konsep difference yang menjadi Bahasa tidak bisa direduksi kedalam konsepsi efek permainan konsep atau hal yang lainnya. Karya sastra bukan kata untuk sebuah perwujudan kendaraaan ide-ide atau cerminan verbalisasi dan nominalisasi. realitas sosial atau juga bukan Tahun ’70-an memunculkan penjelmaan kebenaran transendental. karya-karya sastra yang lain dari Sebagaimana dekonstruksi sebelumnya yang dimana tidak memberikan langkah-langkah menekankan pada makna kata yang dengan cara pembacaan lewat sudut kemudian digolongkan ke dalam pandang yang lain. Metode jenis sastra kontemporer. Dalam pembacaan dari sisi atau sudut Kamus Besar Bahasa Indonesia 307 Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 (KBBI) sastra kontemporer adalah detail, insiden dan situasi secara sastra yang hidup pada masa kini multi (tidak fokus pada satu emosi atau sastra yang hidup dalam waktu dan impresi), serta menimbulkan yang sama dan sastra yang berusaha efek dan kesan yang bergerak mendahului zamannya. majemuk. Nukila Amal lahir di Sastra Indonesia Kontemporer Ternate, Maluku Utara, kini diartikan sebagai sastra yang hidup bermukim di Jakarta. Novelnya di Indonesia pada masa kini atau adalah Cala Ibi (Pena Klasik, 2003) sastra yang hidup di Indonesia pada dan kumpulan cerita pendeknya masa mutakhir atau sastra yang Laluba (Alvabet, 2005). Narasi kota hidup di Indonesia pada zaman yang dan kesemrawutannya menjadi sama. Dalam bentuk cerita pendek pokok yang kerap dipersoalkan. kontemporer muncul tidak selalu Sejumlah narasi seringkali mengikuti pola cerita-cerita pendek memaparkan bagaimana seseorang yang ada, tetapi mereka berusaha memandang dunia dalam menemukan pengucapan diri dengan kesendiriannya. inovasi yang matang. Sastra kontemporer Telaah Hari Anya Jatuh Cinta merupakan bentuk seni yang Jatuh cinta merupakan mengobrak-abrik tatanan bahasa atau perjumpaan. Anya berjumpa dengan kata. Ciri cerpen kontemporer banyak hal dalam bentuk huruf dan membentuk penyajian yang kadang bunyi. Tak ada yang bermakna tidak lazim dan berbeda dari cerita dalam perjumpaan ini. hanya ada pendek pada umumnya. ciri anti kegilaan, keisengan, dan keseksian logika, dalam arti kadang menyalahi kesadaran atas sebuah dunia baru. dasar logika manusia pada Dunia sisi-sisi kertas, waktu akhir umumnya. Apa yang menjadi isi pekan, diluar tatanan. Mungkin jatuh cerita jauh dari kenyataan hidup yang cinta itu ada pada pandangan sebenarnya. Sering mengabaikan plot pertama. Anya terpikat pada suatu dan alur cerita. Maksudnya sama bentuk yang tak perlu berfungsi; sekali tidak terikat pada pola urutan walau sebenarnya hal tersebut bisa konvensional; pembukaan – klimaks berfungsi. Atau pada dasarnya hal- – antiklimaks – penutup. Melainkan hal tersebut sudah berfungsi. Akan lebih bebas, bisa berbentuk zigzag, tetapi saat akhir pekan fungsi harus saling silang, dan diubah menjadi bentuk lain yang tak sebagainya. Bersifat serba aneh atau berfungsi. Semacam perjumpaan absurd–identik dengan absurdisme. manusia dengan liburan, yang juga di Karena krakteristik seperti alur dan akhir pekan, yang tak perlu berfungsi peristiwa kadang tidak jelas, tidak dalam kehidupan kecuali liburan menentu, bahkan tidak rasional. Anti hanya bentuk di luar keseharian tokoh, atau tidak mengindahkan pekerjaan di hari-hari normal masalah jelas atau tidaknya tokoh- sebelumnya. tokoh di dalamnya. Tokoh yang ada “PAGI itu Anya “tak dalam cerita pun lahir dari imajiner menatap cermin. (pengimajian), khayalan, dan Cermin menjadi symbol sebagainya. Khusus dalam tema pertemuan. Awal dari narasi realitas kehidupan, selalu bersifat memperhatikan fungsi yang tak kompleks dan terasing. Melukiskan berfungsi. Cermin bisa menjadi 308 Dekonstruksi Cerita Absurd Nukila Amal teladan dan bisa memberikan menjadi nilai. Mereka semua hanya bayangan dari perasaan hati. Namun huruf yang tidak lagi mengekang. keteladanan atas bayangan tidak bisa Tidak lagi harus dimaknai. Semua memulai hari anya. muncul terbaca tanpa beban. Namun “Dari kamarnya ia berlari menuju huruf menarik karena tak “berjiwa”. dunia luar, berkejaran dengan Tak ada satupun huruf yang waktu.” menguasai dirinya. Karenanya “Di perempatan pertama ketika mereka semua harus menjadi huruf. lampu menyala merah, ia Tidak boleh menjadi kata-kata, bersandar. Dengan agak berhati- karena kata bermakana dan artinya hati, Anya memiringkan kepalanya mengekang. Regulasi harus ke kiri dan kanan, menggoyangkan diabaikan kali ini. kepala dengan senang; terasa begitu “Anya mengerjap-ngerjapkan ringan, nyaris seperti ada yang tak mata.” beres di dalam sana. Aksi ini harus dilakukan Anya tertawa. Ia merasa dirinya karena masih ada kesadaran dalam seolah akan lepas. Seakan ada diri Anya. Ia masih berada dalam sepasang sayap ringan sedang realitas yang menghukum. Kesalahan mengembang, mungkin di apapun jika dilakukan adalah punggungnya, mungkin di kaki, di hukuman akibatnya. Yang bisa tangan, atau di jari-jari. Di memuaskan dan menghilangkan manapun berada, seakan sayap- realitas sejenak adalah membaca sayap itu sedang berkibas-kibas, huruf. siap melesat terbang.” “Ada yang terasa genting…. Tiba- Ada hal yang dilepaskan Anya. tiba ada suara klakson panjang, Kegilaan yang biasa dikekang kini terdengar begitu dekat. Anya bisa ia miliki. Kebebasan atas membuka mata, reflex menginjak belenggu rutin ia anggap sederhana. pedal rem. Chevrolet. Hanya sedikit Rasanya kita masih harus celah bersisa dengan pantat mobil menjalankan pembebasan: yang ngerem mendadak di membebaskan diri dari tendensi jadi depannya. Jantung Anya berdebar- robot, membebaskan diri dari debar oleh kecelakaan yang tak ketakutan kepada kata yang berarti jadi”. dan membebaskan diri dari proses Kegilaan ini harus berhenti. Anya kehilangan arti (Goenawan berusaha kembali pada arus Muhamad). Kesenangan merupakan kesadaran. Arus kenyataan dan prinsip dari kegialaan. Ketika aturan realitas yang sangat membahayakan. dibuat untuk bertindak dan berlaku Sejenak ia kembali pada kesadaran kini hanya bagian dari tertawaan. atas tubuh. Atas seksualitas Tidak ada yang memandu dari segala mungkin? hal yang tertulis. Semua hanya “Ia terlambat sejam lebih, hampir bagian dari kesenangan. Keisengan. setengah sepuluh saat memasuki “Betapa pagi itu huruf-huruf pelataran parkir.” menyergap mata menebar pesona.” Bagian ini pun penting. Huruf-huruf ini muncul Karena Anya telah begitu terlena sebagai huruf saja. bukan kata yang meninggalkan kenyataan dan bermakna untuk memandu, untuk regularitas. Satu jam waktu yang menjadi informasi, menjadi patokan, lama untuk menikmati kegilaan. 309 Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 “Pak Satpam datang menghampiri “Menulis yang bukan saat ia memarkir mobil. Anya prospektus….” Anya tersenyum menyambar tas, keluar dari mobil senang, membayangkan prospek dengan agak terhuyung. hari yang membentang di hadapan. Tatapannya berputar menatap Prospek jok kursi mobil untuk pelataran parkir dengan bingung, bersandar. Kertas-kertas…. Huruf- lalu menatap Pak Satpam yang juga huruf….” menatapnya dengan bingung, Kembali kepada dunia absurd dan datang menghampiri sambil kembali pada dunia regular adalah mendencing-dencingkan segepok bagian narasi yang disajikan. Hanya kunci. Hasan.” yang lebih mengemuka, absurditas Satpam menjadi penanda atas ke-tak- bisa terlaksana dan mengejawantah berlakuan hukum atas dirinya. Hasan karena hari ini hari sabtu. Akhir hanya ataupun satpma hanya kat minggu memang seharusnya waktu yang tak bermakna namun ia ada. ketika manusia meninggalkan Bukan satpam atau hasan yang normalitas. penting. Hasan ada untuk menjadi “Anya ingat untuk menurunkan tumpuan kehausan atas ke-tak- kakinya sambil berkata cepat. bermaknaan. Oleh karennya ia hanya “Tapi, bapak diam-diam menyadari menanyakan “Kemana orang-orang, bukan, kalau saja para staf yang mobil-mobil, motor-motor, helm- datang lembur di hari Minggu— helm?” sengaja atau tidak—niscaya “Hasan. Bapak. Kenapa begini perusahaan kita kian berjaya, kosong, Pak? Kemana orang-orang, berdenyut-denyut dengan mobil-mobil, motor-motor, helm- revitalisasi bisnis. Ekonomi, mikro helm?” dan makro. Para staf perusahaan “Nggak ada orang hari ini. Ibu mau sekuritas ini, seperti Bapak ini, lembur?” akan senang “Lembur? Ini hari apa?” dalam security. Lembur Hari “Hari Sabtu.” Minggu, tak ada kerumunan staf, “Ooo? Terus ngapain saya buru- distraksi, kontradiksi, presentasi, buru lari-lari sampai hak sepatu cuma AC sepoi-sepoi…. Beberapa patah sebelah? Ini, lihat, Pak.” yang juga patut dipuji adalah yang Anya mengangkat kaki kirinya, pulang jam dua malam, atau yang sejenak menyilangkan kaki di bawa pulang berkas ke rumah lututnya untuk menunjukkan bukti karena kalau pulang malam dia sol sepatu. “Khilaf rupanya. Kalau takut kena marah istri atau begitu saya bisa lembur menulis. mertua—tadi saya bilang apa?” Saya semalam berniat melanjutkan Satpam bernama hasan ini sosok dua prospektus, tenggatnya yang cocok untuk perjumpaan atas seminggu lagi.” kegilaan. Karena dalam sosok Absurdisme mengalir berdasar pada sekuritas ini biasanya disiplin dan kepercayaan ke-tak berarti-an. hukuman menjadi regulasi sehari- Semua hal harus tidak masuk akal. hari. Menjaga adalah regulasi. Tata tertib menyadarkan bahwa Bahkan di akhir pecan pun regulasi semua berbenturan satu sama lain tetap berjalan. Anya sadar atas dengan kepentingan lain, dan bagi keadaan regularitas ini. anya masyarakat lain. menemukan contoh ideal betapa 310 Dekonstruksi Cerita Absurd Nukila Amal sosok inilah yang paling bisa berhubungan maka sebenarnya memenuhi regularitas keseharian sedang berlangsung proses untuk rutinitas atau prospectus, pemaknaan itu sendiri. jikapun bagian pekerjaan yang harus anya bermakna maknanya karena buat dalam dunia nyata. Waktu akhir hubungan-hubungan itu sendiri. Juga pecan, sosok satpam, dan perjumpan- termasuk huruf kapita dan keadaan perjumpaan atas huruf-huruf, serta kota Jakarta yang begitu semrawut kegiatan menulis merupakan relasi swemuanya. Tidakkah harus yang bisa menghubungkan anya atas bermakna dan berhubungan kegilaan; tempat dimana kebenaran semuanya? Sekali lagi ketika dan kekuasaan istrihat sejenak untuk berhubungan dan bermakna menguasai dirinya. semuanya hanya ada dalam relasi “Baru kuperhatikan, hari ini banyak saja. sekali huruf-huruf di Jakarta. “Kupukupuku. Bertampang terang, siaga dan awet (Aku punya rahasia: aku begitu gesit muda. Ada di segala permukaan pagi ini, rasanya seperti kupu-kupu. sampai ke celah dan ceruk Seperti ada sayap tumbuh sepasang. terdalam, bersitahan di bawah Tadi—kalau tidak pegangan—aku tatapan manusia. Patuh dan tak hampir bisa tahu apa rasanya jadi lelah, seperti sekompi prajurit. Apa kupu-kupu, sayap mengibas2— sudah dari dulu mereka begitu? seperti menguji kepekatan udara dan Bikin orang tak memperhatikan gaya tarik bumi. Ini pasti dapat lalu-lintas. Di sana huruf di sini dengar dari Animal Palnet. Planet. huruf. Aku curiga banyak dari Mungkin sepasang sayap baruku mereka adalah huruf2 pendatang tumbuh di jari2. Ya, rasanya begitu. atau pelancong. Tapi aku khawatir Kupu-kupu badai berpusing, tercipta huruf2 pelancong itu akan tinggal dari ketiadaan, milikku seorang. di kota ini selamanya, jadi Kupu-kupuku memberkahi setiap penghuni ilegal. Begini, aku senang kata, setiap ruang putih di antara. tapi masalahnya aku senang tapi Aku seperti percaya kupu-kupu dan sebal, kenapa kota ini khususnya huruf-huruf akan membawaku suka huruf2 besar. (Apa karena ini terbang jauh memasuki segala ibukota? Kapital? Maka suka huruf- benak.) huruf kapital. Sebab seperti aku, ini Saatnya keluar main, wahai kota kapitalis, makanya gemar huruf-huruf! Huruf-hurufku berdagang.) berlesatan keluar di ujung bolpen, Ajaib: huruf2 di luar sana dan di seregu, serombongan, oh dalam sini. Tadi pagi aku tulis surat berbondong-bondongan. untuk papa. Sebenarnya masih bisa (Berbondongan?) Mendarat gembira lebih panjang. Dalam tulisan cukup pakai parasut tinta biru, sana-sini indah, tanpa bahasa sms, bertata jebrat-jebret jadi sederet. Hari ini bahasa rapi seperti papa. Mengingat cerah, silakan bawa kursi malas, pelajaran abjad papa. Menulis dan pakai kacamata hitam penangkal membaca.” silau. Atau topi tikar lebar, pemetik “Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz” teh tahu, apatunamanya, caping. Banyak hal yang tak perlu bermakna Main lompat kodok, lompat tali, namun sebenarnya mereka petak umpet. Harap tertib, jangan berhubungan. Bukankah jika dorong2an sikut2an senggol2an 311 Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli 2016 seperti tadi. Aku senang dengan huruf besar, tapi diharuskan gerak tanganku: dari kiri geser ke beriang-riang dalam permainan kanan, turun, kiri ke kanan, di atas ciptaan mereka. sebagian besar permukaan elicin kertas. Seperti bentukmu bundar dan gendut- menggelincir di perosotan, main gendut, kalaupun berujung tajam- ayunan. Banyak maaf aku mesti agak tajam tapi ramah-tamah, tidak mengecilkan ukuran kalian, soalnya berbahaya. ada yang berbentuk kertasku sisa dua setengah, padahal sangat mirip ibunya, kloning teman-temanmu masih banyak. Para sempurna. ada pula yang tak penenun kenangan, peramal kepingin mirip wujud besarnya, pengetahuan, perangkai bayangan. dengan keras kepala mendirikan (Ini dari saluran apa? Lupa.)” identitas yang berbeda sama Huruf-huruf menjadi kata-kata sekali. bisa dibilang anak-anak dan menjadi kalimat-kalimat ini punya pendirian. yang agak tersusun karena hubungan dan mengkhawatirkan adalah regu regularitas atas hubungan-hubungan yang menempel dengan huruf ini. contoh tulisan Anya adalah besar di awal kalimat, kalian contoh yang menarik semua kata- kukhawatirkan sangat kata yang terbaca menjadi terpengaruh si huruf besar. terhubungkan oleh ingatan dalam pesanku: jangan terkecoh!” lupa. Contoh ini adalah tulisan bukan “huruf-huruf kecil Bisa ditemui di prospectus yang manjadi prospectus. taman bermain, komidi putar, dan Huruf kecil menjadi nominee. hampir seluruh isi buku2. di dunia Mereka lebih bisa handal karena huruf, anak-anak ini adalah akumulasi mereka tanpa mendesak sebagian besar populasi. kecil- huruf capital. kecil, tak banyak mengambil “HURUF-HURUF BESAR BISA tempat, berbaris menempati DITEMUI PADA KEBANYAKAN setengah ruang, cuma PAPAN IKLAN, GARDA DEPAN, sepinggang. seperti tak penting NAMA-NAMA PENTING. tapi kalianlah pembentuk hampir MEREKALAH PARA seluruh isi buku. kubayangkan PENGENDALI, PARA kalian sebagai ular-ularan PENGAWAL DI BERANDA, panjang anak-anak di belakang PEMBERI PERINTAH DI BALIK peniup suling hamelin, menandak MEJA MARMER, PEMBERI dan menari dalam barisan. main MODAL, PENYERU PERANG bergerombol, asyik sendiri, ATAU PENCETUS DAMAI, cemerlang, bergerak, selalu PENCIPTA DAN PEMENCET bergerak. selincah lesat kadal, TOMBOL PELURU KENDALI selamban penyu atau semurung POLITIKUS TAKTIKUS burung yang sedang kembung. KHAOTIKUS. MEREKA PARA semua kalian telah terlatih PAHLAWAN GAGAH BERANI menerjemahkan nada suling, DI GARIS DEPAN YANG TAK sapuan gelap pada terang. kalian MATI-MATI, PULANG pastilah bersepatu adidas, dan MEMAMERKAN BANYAK kalau diminta dengan manis, akan MEDALI DAN EMBLEM fasih menderetkan puisi dan nama WARNA-WARNI. e.e. cummings. belum kenal dosa 312

Description:
berjudul Hari Anya Jatuh Cinta dan Syam karya Nukila Amal (2010) wacana dekonstruksi, narasi dan relevansi antara keduanya kata dalam.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.