PERAN SENTRAL PEMANGKU DALAM AGAMA HINDU (STUDI KASUS PADA PURA RADITYA DHARMA CIBINONG BOGOR) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S. ThI) Oleh : Deden Ruhyadi Anwar NIM : 101032121613 JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1431 H/2010 PERAN SENTRAL PEMANGKU DALAM AGAMA HINDU (STUDI KASUS PADA PURA RADITYA DHARMA CIBINONG BOGOR) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat untuk memenuhi Syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Theologi Islam Oleh. Deden Ruchyadi Anwar NIM : 101032121613 Di Bawah Bimbingan Drs. Roswen Djafar,MA. JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 KATA PENGANTAR Puja seiring syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mengatur semua hambanya, membimbingnya, sekaligus menetapkan ketentuan hidup yang harus dilalui oleh kita sebagai makhlauk CiptaanNya. Hanyalah Dia yang dengan kekuasaanya senantiasa memberikan berbagai nikmat kepada insan semua. Semoga kenikmatan Iman, Islam, dan Ihsan selalu tersimpan dalam diri kita sebagai cerminan manusia yang bertaqwa. Shalawat seiring Salam semoga selalu tercurah keharibaan Junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, kepada para keluarga yang sangat menjaga dan mencintai beliau semasa hidupnya maupun sampai akhir hidupnya, para sahabat yang selalu konsisten di jalan dakwah juga kita sebagai umatnya semoga bisa meneladani kepribadian Rasulullah Muhammad SAW dalam kehidupan ini . Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan bukan semata-mata dari diri pribadi penulis, namun berkat pertolongan Allah Swt dan bantuan dari semua pihak yang turut andil dalam memberikan do’a, moril, materiil serta keikhlasan dalam membimbing penulis. Oleh karenanya penulis ingin kiranya menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya kepada ayahanda tercinta bapak serta Ibunda yang telah mengasuh, menyayangi, serta i memperkenalkan nilai Islam kepada anak-anaknya yang telah tulus ikhlas memberikan do’a nya kepada Penulis (Semoga Allah menyayangi keduanya) Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih, MA, selaku Dekan Fakultas Ushhuluddin. 2. M. Nuh Hasan, MA, selaku Ketua Jurusan Perbandingan Agama 3. Maulana, MA, selaku Sekretaris Jurusan Perbandingan Agama 4. Prof. Dr. Ikhsan Tanggok, MA, selaku PUDEK I yang telah memberikan kebijaksanaan kepada penulis untuk menyelasaikan skripsi ini. 5. Bapak Drs. H. Roswen Djafar selaku pembimbing, yang telah meluangkan waktunya kepada penulis untuk memberikan kemudahan dalam menyelasaikan skripsi ini. 6. Para dosen Fakultas Ushuluddin terutama jurusan Perbandingan Agama, 7. I Nyoman Susila. S. Ag. M. Si. Selaku Pemangku di Pura Raditya Dharma Cibinong yang telah membantu proses kelancaran dalam memperoleh data-data yang diperlukan ii 8. Orang Tuaku tercinta, Bpk. Ujang Anwar, S. Ag, dan Ibu Nursiah serta adik-adikku, Dessy Nursiana Anwar, SE, Ferdi Purnama Anwar yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta semangat kepada penulis. 9. Teman-temanku semua angkatan tahun 2001 Jurusan Perbandingan Agama kau semua adalah teman terbaikku. 10. Sahabat-sahabatku, Uus badruzaman, Iman firmansyah, Ali Imron dan Unday yang selalu ada dikala duka maupun duka. 11. Terimakasih kepada Tuti Shofiah, A. Md (Shofi), Bay Aji Yusuf (Bang Ubs), Rita Nurseha dan Dede Hapit, yang telah memberikan dukungan dan membantu demi trerselesaikannya skripsi ini 12. Teman-temanku di perumahan Bumi Jagakarta Pertiwi dan di General Auto. 13. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan Ciputat, 04 September 2010 Penulis iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................................. 5 C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 6 D. Metode Penelitian ................................................................................... 6 E. Sistematika Penulisan.............................................................................. 7 BAB II PEMANGKU DAN PURA RADITYA DHARMA CIBINONG BOGOR A. Pemangku ................................................................................................ 9 1. Pengertian dan Syarat Menjadi Calon Pemangku ...................... 9 2. Kehidupan Seorang Pemangku ...................................................... 13 a. Tempat tinggal................................................................................ 13 b. Penghasilan seorang Pemangku.................................................. 15 3. Wewenang Seorang Pemangku....................................................... 16 B. Gambaran Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor............................. 19 1. Pengertian, Fungsi dan pengelompokkan Pura........................... 19 iv 2. Sej arah Berdirinya Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor......... 24 3. Struktur Kepengurusan Pada Pura Raditya Dharma Cibinong ... 26 4. Kegiatan Pemangku di Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor... 28 5. Kegiatan Keagamaan dan Sosial di Pura Raditya Dharma ........... 29 6. Kegiatan Sanggar Tari Bali di Pura Raditya Dharma .................... 33 BAB III PERAN SENTRAL PEMANGKU DALAM MEMBIMBING UMAT HINDU A. Memimpin Umat Untuk Mencapai Kebahagiaan Lahir Batin ........... 37 1. Pemangku Sebagai Guru Rohani Membimbing Umat Hindu...... 37 2. Pemangku Sebagai Tempat Bertanya Mengadu Umat Hindu..... 42 B. Melakukan Pemujaan dan Upacara ........................................................ 42 1. Mencari hari-hari yang baik............................................................... 47 2. Memimpin upacara-upacara Keagamaan....................................... 47 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 53 B. Saran– saran................................................................................................ 54 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56 v LAMPIRAN A. Wawancara di Pura Radiya Dhara Cibinong Bogor B. Foto Pura Raditya Dharma Cibinong Bogor vi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para pemuka agama seperti Kyai dalam agama Islam, Pendeta dalam agama Kristen, Bhikkhu dalam agama Budha, maupun Pemangku dalam agama Hindu, sepak terjang maupun keberadaannya sangat sentral sekali terhadap setiap umatnya, karena peranannya yang sangat penting terhadap kehidupan agamanya terlebih dalam hal pelaksanaan ibadah atau ritual keagamaan yang bersifat sakral dan suci. Seakan tak dapat di pungkiri lagi, tanpa keberadaannya, di tengah-tengah umat bisa jadi kegiatan-kegiatan yang bersifat sakral tersebut tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Agama Hindu yang ajaran dan pelaksanaan ibadahnya lebih banyak berupa upacara-upacara persembahan, tak terkecuali sangat membutuhkan keberadaan seorang rohaniawan untuk membantu pelaksanaan ritual-ritual tersebut. Rohaniwan dalam agama Hindu yang bertugas secara langsung mengantarkan suatu upacara di kenal dengan berbagai nama. Di lihat dari tingkat penyuciannya umumnya hanya di bedakan atas dua golongan yaitu rohaniwan yang tergolong Dvijati dengan sebutan 2 Pandita. Dan rohaniwan yang tergolong Ekajati dengan sebutan Pemangku. 1 Pemangku adalah seorang yang telah mencapai kesucian diri lahir batin melalui proses ritual, Pemangku digolongkan sebagai orang yang mempunyai kedudukan mulia di dalam masyarakat Hindu. Tugas dan kewajiban seorang Pemangku setiap harinya adalah dalam hubungan dengan pembinaan kehidupan beragama, pemangku bertugas untuk menuntun umat dalam menciptakan ketertiban dan kehidmatan pelaksanaan upacara di pura tempatnya bertugas, serta mengatur persembahyangan, maupun mengatur sajen yang akan di persembahkan. Di luar kegiatan upacara di pura, Pemangku bertugas untuk menjaga dan memelihara kelestarian dan kesuian pura. 2 Pemangku adalah seorang yang sangat dihormati dan dipatuhi oleh umatnya, karena kedudukannya yang tinggi di dalam masyarakat Hindu. Selain itu juga karena Pemangku merupakan sebagai sesepuh bagi masyarakat Hindu yang selalu memberikan pelayanan membantu melaksanakan upacara-upacara keagamaan serta menuntun dan 1 Departemen Agama, I Gst. MD Ngurah et al, Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi, (Surabaya: PARAMITA, 1999), cet. I, h. 162 2 Ibid., h. 172
Description: