Jurnal Keuangan dan Perbankan, 21(1): 113–124, 2017 Nationally Accredited: No.040/P/2014 http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkdp DAMPAK PROFITABILITAS, ALIRAN KAS BEBAS, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PERUSAHAAN PERBANKAN Salvatore Wika Lingga Pradana I Putu Sugiartha Sanjaya Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No.43 Yogyakarta, 55281, Indonesia Abstract Keywords: This study aimed to identify and analyze the factors that affected paid dividend proxies by Dividend, Firm Size, Dividend Payout Ratio (DPR) on the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange Free Cash Flow, (IDX). Multiple regression was a model of analysis that was used by the researchers to examine Investment Opportu- several variables which might affect the dividend payout ratio such as profitability, free cash flow, nity Set, Profitabil- and investment opportunity set as independent variables, as well as firm size as a control variable. ity The samples in this study were 29 conventional banks that were listed in Indonesia Stock Ex- change (IDX). The result showed that the independent variable profitability (ROA) had a signifi- JEL Classification: cant and positive effect on the dividend payout ratio while the free cash flow variable and the G11, G21, G32 investment opportunity set did not affect the dividend payout ratio. Control variables firm size had a significant and negative effect on the dividend payout ratio. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang Kata Kunci: memengaruhi pembayaran dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) Dividen, Ukuran pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis Regresi Perusahaan, Arus adalah model analisis yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti beberapa variabel Kas Bebas, Set yang mungkin memengaruhi DPR seperti profitabilitas, arus kas bebas, dan set Kesempatan kesempatan investasi sebagai variabel independen, serta ukuran perusahaan sebagai Investasi, variabel kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 bank konvensional yang terdaftar Profitabilitas di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen profitabilitas (ROA) memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap rasio pembayaran dividen sedangkan variabel arus kas bebas dan set kesempatan investasi tidak memengaruhi rasio pembayaran dividen. Variabel kontrol ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap rasio pembayaran dividen. Correspondence Author: I Putu Sugiartha Sanjaya: Tel.+62 274 487 711, Fax.+62 274 487 748 ISSN:2443-2687 (Online) E-mail: [email protected] ISSN:1410-8089 (Print) | 113 | Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN Vol. 21, No.1, Januari 2017: 113– 124 Perbankan merupakan organ vital yang penting di BEI sepanjang tahun 2009 sampai 2012 mayoritas dalam menjaga stabilitas perekonomian suatu negara. tidak membagikan dividen kas atau hanya satu Perbankan menjalankan fungsinya berasaskan sampai dua kali sepanjang 4 tahun. Padahal jika prinsip kehati-hatian (prudential banking). Karak- ditinjau dari segi profitabilitas perusahaan, mayo- teristik bank yang prudence menuntut bank-bank ritas bank tersebut menunjukkan hasil yang positif. di Indonesia untuk selalu berhati-hati dalam men- Timbulnya fenomena tersebut diduga akibat jalankan aktivitasnya agar tidak membahayakan dari peningkatan rating perbankan sendiri yang nasabah atau perekonomian negara. Jika sewaktu- membuat Indonesia masuk ke tingkat perekonomi- waktu terjadi krisis moneter, maka perbankan te- an baru yang disebut investment grade status. tap dapat bertahan dalam menjaga stabilitas ke- Keadaan tersebut membuat industri perbankan uangan. Indonesia mempunyai kesempatan ekspansi yang Ketahanan perbankan Indonesia sudah ter- tinggi agar lebih mudah dalam memperoleh akses lihat pada bulan Januari 2010. Saat itu, lembaga pendanaan dari investor. Kondisi semacam ini da- pemeringkat internasional, Fitch Ratings, menaik- pat menentukan set kesempatan investasi (IOS) kan peringkat delapan bank di Indonesia (Bank suatu perusahaan (Scott, 2015). Kesempatan inves- Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central tasi atau investment opportunity set (IOS) yang tinggi Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank di masa depan membuat perusahaan dikatakan Internasional Indonesia, Bank OCBC NISP, dan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Bank UOB Buana) dari BB menjadi BB+. Kenaikan Rozeff (1982) menyatakan bahwa tingkat pertum- peringkat ini sesuai dengan ekspektasi Fitch Rat- buhan yang tinggi sering dikaitkan dengan penu- ings bahwa perbaikan perbankan di Indonesia akan runan dividen. berlanjut karena prospek ekonomi makro yang Dividen kas merupakan masalah yang sering lebih kuat tercipta pada tahun 2010. Kondisi ter- menjadi topik pembicaraan di antara para peme- sebut berimbas pada peningkatan kualitas kredit gang saham dan juga pihak manajemen perusahaan dan profitabilitas di masa depan. Bukti itu dapat emiten. Terkadang hal tersebut justru menimbul- ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata pro- kan kontroversi antara pemegang saham dan fitabilitas bank di Indonesia dari tahun 2009 sampai perusahaan emiten (Hanafi, 2004). Oleh karena itu, 2012. perusahaan harus mempertimbangkan beberapa Kantor akuntan publik The Big Four, Ernst & faktor dalam menentukan kebijakan dividen tunai Young, merespon hal ini dengan mengadakan sur- yang optimal. Kebijakan dividen yang optimal vei mengenai South East Asia Capital Confidence Ba- perlu diperhatikan karena dapat menciptakan kese- rometer pada tahun 2011. Salah satu hasil survei imbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan menyatakan bahwa 71% pelaku bisnis sektor per- di masa depan yang memaksimumkan harga saham bankan di Indonesia berencana menggunakan kele- (Weston & Brigham, 2005). bihan uang tunai mereka untuk membayar dividen Berdasarkan uraian fenomena dan kontro- kas. versi tersebut, peneliti termotivasi untuk menemu- Fenomena atau realita yang terjadi sepanjang kan bukti-bukti empiris mengenai faktor-faktor tahun 2009 sampai 2012 justru menunjukkan hasil yang memengaruhi dividend payout ratio (DPR) pada yang berkebalikan yaitu terjadi penurunan dividend industri perbankan yang terdaftar di BEI periode payout ratio pada bank yang membagikan dividen 2009-2012. Faktor-faktor yang akan diteliti dalam tunai berturut-turut. Selain itu, sebanyak 20 dari penelitian ini yaitu Return on Assets (ROA), Free Cash 29 bank konvensional/non-syariah yang terdaftar Flow (FCF), dan Investment Opportunity Set (IOS). | 114 | Dampak Profitabilitas, Aliran Kas Bebas, dan Kesempatan Investasi terhadap Pembayaran Dividen Perusahaan Perbankan Salvatore Wika Lingga Pradana & I Putu Sugiartha Sanjaya1 Hal ini disebabkan karena beberapa penelitian ter- Di dalam penelitiannya, Mulyono (2009) dahulu melakukan penelitian pada seluruh industri mengungkapkan bahwa tingkat asimetri informasi seperti yang dilakukan oleh Sutrisno (2001), akan cenderung relatif tinggi pada perusahaan Suharli (2006), Suharli (2007), Pujiastuti (2008), dengan tingkat kesempatan investasi yang baik. Rosdini (2009), Mulyono (2009), serta Lucyanda & Dalam kondisi ini, manajer memiliki informasi Lilyana (2012), namun studi ini lebih khusus me- tentang nilai proyek di masa depan dan tindakan neliti pada industri perbankan. Hal ini dipertim- mereka tidak dapat diawasi secara detail oleh pe- bangkan oleh peneliti karena perbankan memiliki megang saham. Untuk menghalangi perilaku mana- karakteristik yang berbeda dengan perusahaan lain jer yang buruk (opportunistic behaviour) maka pe- seperti manufaktur. Peneliti menganggap bahwa megang saham harus bersedia mengeluarkan biaya perusahaan dengan kelompok industri yang ber- pengawasan (monitoring cost) yang disebut agency beda kemungkinan besar akan memiliki kebijakan cost atau biaya keagenan (Dewi, 2008). dividen yang berbeda pula. Agency cost yang muncul tersebut dapat di- Penelitian ini bertujuan untuk mengiden- minimalkan dengan membagi dividen kas yang tifikasi dan menganalisis faktor-faktor (ROA, FCF, menyebabkan perusahaan tidak mempunyai dana dan IOS) yang memengaruhi pembayaran dividen berlebih sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh yang diproksikan dengan DPR pada perusahaan manajer. Dengan kata lain, kebijakan pembagian perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indone- dividen kas dapat menjadi salah satu bentuk meka- sia (BEI). Penelitian ini diharapkan dapat membe- nisme pengawasan pemegang saham terhadap rikan informasi yang bermanfaat dan relevan bagi pihak manajemen. para investor dalam mengambil keputusan untuk Rosdini (2009) mengungkapkan kebijakan berinvestasi dalam jual beli saham sehubungan dividen sebagai suatu keputusan perusahaan apa- dengan ekspektasinya terhadap dividen tunai yang kah akan membagikan laba yang dihasilkan kepada dibayarkan. Penelitian ini juga diharapkan dapat para pemegang saham atau akan menahan laba un- digunakan sebagai masukan atau tambahan wa- tuk kegiatan reinvestasi dalam perusahaan. Sutrisno wasan serta bukti empiris mengenai pengaruh (2001) mengungkapkan mengenai beberapa faktor ROA, FCF, dan IOS terhadap DPR pada perusa- yang memengaruhi besar kecilnya dividen yang haan perbankan yang terdaftar di BEI. Dengan akan dibayarkan oleh perusahaan kepada peme- demikian, penelitian ini dapat dijadikan sebagai gang saham. Faktor-faktor itu adalah sebagai beri- bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan kut: (1) posisi solvabilitas perusahaan, (2) posisi penelitian sejenis atau lebih lanjut. likuiditas, (3) kebutuhan untuk melunasi utang, (4) rencana perluasan, (5) kesempatan investasi, (6) stabilitas pendapatan, dan (7) pengawasan terha- Pengembangan Hipotesis dap perusahaan. Menurut Jensen & Meckling (1976), dalam Dari berbagai macam faktor tersebut, studi kerangka hubungan keagenan (agency theory), ini mengambil 3 faktor yang akan dijadikan varia- timbulnya masalah keagenan disebabkan karena bel independen dalam penelitian yaitu profita- konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, bilitas (ROA), FCF, dan IOS. Profitabilitas adalah kontrak yang tidak lengkap, serta adanya asimetri kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, informasi. Masalah keagenan yang terjadi antara sedangkan dividen merupakan sebagian dari laba investor (sebagai principal) dan manajemen (sebagai perusahaan yang dapat dibagikan kepada peme- agent) tentu dapat menyebabkan timbulnya biaya gang saham. Dengan demikian, profitabilitas memi- keagenan (agency cost). liki keterkaitan dengan DPR. | 115 | Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN Vol. 21, No.1, Januari 2017: 113– 124 Al-Ajmi & Hussain (2011) bertujuan untuk cukup untuk dibagikan dalam bentuk dividen. Per- menguji stabilitas kebijakan dividen dengan meng- usahaan perbankan cenderung untuk menahan uji efek aliran kas pada kebijakan dividen, meng- laba yang ada untuk mencukupi terlebih dahulu identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi jumlah permodalan (capital adequacy) yang dividen tunai dan menguji karakteristik perusa- diharuskan oleh Bank Indonesia. Dari uraian di haan yang membayar dan tidak membayar divi- tersebut, maka hipotesis yang hendak dikembang- den. Data dikumpulkan dari Saudi-listed firms se- kan yaitu: lama periode 1990-2006. Perusahaan Saudi Arabia H : profitabilitas berpengaruh positif terhadap 1 membayar lebih rendah proporsi dividen terhadap dividen aliran kasnya dibanding proporsi dividen terhadap laba perusahaan. Ini menujukkan laba perusahaan Aliran kas bebas (FCF) merupakan kas yang adalah sebagai penentu utama untuk membayar berlebih di perusahaan yang dapat dibagikan ke- dividen. Ketika laba turun mereka dengan mudah pada para pemegang saham dalam bentuk dividen. untuk memotong atau tidak membayar dividen. Pembagian tersebut bisa dilakukan setelah per- Zakat juga ditemukan menjadi faktor penting da- usahaan melakukan pembelanjaan modal (capital lam menjelaskan pembayaran dividen. expenditure) seperti pembelian aset tetap secara Studi yang dilakukan oleh Baker & Powel tunai. Jensen (1986) menyatakan bahwa FCF ber- (2012) dengan pengumpulan bukti secara empiris pengaruh positif terhadap DPR. Semakin tinggi FCF dengan metode survei bagi para manajer yang maka semakin tinggi DPR atau sebaliknya. Jensen membayar dividen di Bursa Efek Indonesia. Survei (1986) menghubungkan FCF tersebut dengan teori ini dilakukan untuk mempelajari tentang pandang- keagenan (agency theory). an dari para manajer tentang faktor-faktor yang Chowdhury et al. (2014) menguji tentang memengaruhi kebijakan dividen, pengumuman hipotesis sinyal dan aliran kas bebas pada dividen dividen, dan penjelasan tentang pembayaran divi- dalam konteks emerging financial market. Penelitian den. Pengumpulan data dilakukan dengan mail ini menggunakan informasi keuangan fundamen- survey. Berdasarkan dari hasil survei yang dikum- tal di Chinese Companies yang terdaftar di Bursa pulkan manajer menyatakan bahwa sangat banyak Efek Shenzhen dan Shanghai. Para peneliti ini penentu dividen dibayarkan ditentukan oleh stabi- menguji dampak pembayaran dividen tunai pada litas laba dan tingkat laba sekarang dan laba masa laba masa depan dan menentukan karakteristik depan. perusahaan-perusahaan yang membayar dividen Stabilitas laba dapat terjadi jika manajer untuk menguji hipotesis aliran kas bebas. Studi ini mampu mengelola asetnya secara efektif dan membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan yang efisien. Hal ini direalisasikan dengan adanya laba cash holdings yang tinggi, profitabilitas yang besar yang tinggi (mengacu pada ROA yang tinggi). dan efisiensi manajerial yang tinggi sebagai pe- Dengan demikian, perusahaan tersebut dianggap nentu pembayaran dividen. Hasil ini menunjukkan mampu untuk membayar sebagian porsi labanya bahwa hipotesis aliran kas bebas terdukung di- dalam bentuk dividen tunai. Semakin tinggi laba banding hipotesis sinyal. yang mampu dihasilkan, semakin besar pula pro- Hasil ini menegaskan bahwa pemilik/peme- babilitas perusahaan untuk membagikan dividen. gang saham berencana untuk membagikan dividen Ketika dalam kondisi laba yang rendah atau tunai dalam jumlah yang tinggi untuk menghindari rugi, perusahaan tidak memiliki porsi laba yang terjadinya overinvestment (free cash flow problem) yang | 116 | Dampak Profitabilitas, Aliran Kas Bebas, dan Kesempatan Investasi terhadap Pembayaran Dividen Perusahaan Perbankan Salvatore Wika Lingga Pradana & I Putu Sugiartha Sanjaya1 dilakukan oleh manajerial. Tindakan tersebut dila- METODE kukan untuk mengurangi agency cost pada perusa- Penelitian yang dilakukan adalah penelitian haan atau dapat dikatakan sebagai bentuk meka- empiris. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian nisme pengawasan pemegang saham terhadap hipotesis untuk menemukan bukti empiris menge- manajerial. Dari uraian tersebut, maka hipotesis nai pengaruh profitabilitas (ROA), FCF, dan IOS yang hendak dikembangkan yaitu: terhadap DPR pada perusahaan perbankan yang H : aliran kas bebas berpengaruh positif ter- 2 terdaftar di BEI. hadap dividen Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perbankan di Indonesia. Sedangkan pemilihan Perretti et al. (2013) menguji tentang implikasi sampel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan siklus hidup dan teori sinyal pada kebijakan metode purposive sampling yaitu dengan memper- dividen. Penelitian ini dilakukan di US stock ex- timbangkan kriteria yang sesuai sehingga menda- change melalui American Depository Receipts. Ada patkan sampel yang representatif. Kriteria yang beberapa variabel yang diduga dapat memengaruhi digunakan utuk memilih sampel adalah bank kon- kebijakan dividen yaitu ukuran perusahaan, profi- vensional/non-syariah yang terdaftar di BEI se- tabilitas, mix of earned and contributed capital, dan panjang tahun pengamatan dan mempublikasikan kesempatan pertumbuhan. Studi ini menemukan laporan keuangan auditan. Dari hasil seleksi, ukuran perusahaan dan kesempatan pertumbuhan peneliti memperoleh sampel sejumlah 29 bank kon- serta mix of earned and contributed capital dapat men- vensional yang terdaftar di BEI sepanjang tahun jelaskan kebijakan dividen yang dilakukan oleh per- 2009 sampai 2012. usahaan. Seluruh data yang digunakan dalam pene- Tingkat pertumbuhan perusahaan yang tinggi litian ini merupakan jenis data sekunder yang di- di masa depan biasanya diikuti dengan adanya peroleh dari berbagai sumber. Peneliti memper- penurunan dividen tunai. Perusahaan dengan per- oleh data mengenai harga saham penutupan dan tumbuhan yang tinggi sering dikatakan juga memi- jumlah dividen kas yang dibagikan dari ICMD 2012 liki kesempatan investasi tinggi. Hal ini yang dan 2013. Data mengenai laba bersih setelah pajak, memotivasi pihak manajerial untuk melakukan total aset, arus kas operasi, pembelian aset tetap reinvestasi dalam jumlah besar. secara tunai, total ekuitas, dan jumlah lembar Untuk semakin meningkatkan pertumbuhan saham beredar diperoleh dari laporan keuangan tersebut, perusahaan cenderung menggunakan auditan tahun 2009-2012 yang dipublikasikan oleh dana yang berasal dari sumber internal dibanding- bank pada website BEI (www.idx.co.id) atau kan dengan sumber eksternal (penerbitan saham website masing-masing bank. atau obligasi). Sumber dana internal lebih disukai Dalam penelitian ini terdapat variabel depen- untuk membiayai kegiatan reinvestasi karena dana den, variabel independen, dan variabel kontrol. tersebut memiliki risiko dan biaya yang lebih ren- Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ting- dah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan divi- kat pembayaran dividen tunai pada perusahaan den yang akan dibagikan kepada pemegang saham. perbankan yang terdaftar di BEI diproksikan de- Dari uraian di atas, maka hipotesis yang hendak ngan dividend payout ratio (DPR). DPR dalam pene- dikembangkan yaitu: litian ini diukur berdasarkan dividen yang diba- H : kesempatan investasi berpengaruh negatif gikan per lembar saham dibandingkan dengan 3 terhadap dividen. laba perusahaan per lembar saham. Variabel-varia- | 117 | Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN Vol. 21, No.1, Januari 2017: 113– 124 bel independen yang dipakai dalam penelitian ini jumlah lembar saham beredar) dengan total ekui- adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA, free tas. Peneliti kemudian mengubah variabel IOS de- cash flow yang dibagi dengan total aset dan kesem- ngan proksi MVE/BVE menjadi variabel dummy. patan investasi (investment opportunity set). Hal ini dilakukan peneliti untuk menghindari efek Free cash flow dalam penelitian ini diukur de- lanjutan (domino effect) dari profitabilitas yang ngan nilai bersih kenaikan/penurunan arus kas dikhawatirkan membuat IOS memiliki arah positif dari aktivitas operasi perusahaan (Cash Flow from dan signifikan terhadap DPR. Operations) yang dikurangi dengan pembelian/ Dalam penelitian ini, terdapat sebuah varia- investasi aset tetap secara tunai (Capital Expendi- bel kontrol yaitu ukuran perusahaan. Ukuran per- ture). Peneliti kemudian membagi free cash flow de- usahaan tidak menggunakan nilai aset secara lang- ngan total assets pada periode yang sama dengan sung karena nilai tersebut terlalu besar dan sangat tujuan agar dapat dibandingkan antara satu per- berbeda jauh dengan variabel lainnya. Oleh karena usahaan dengan perusahaan lain. itu, ukuran perusahaan menggunakan nilai logarit- Investment Opportunity Set (IOS) akan diprok- ma natural dari total aset. sikan sebagai market to book value of equity (MVE/ Tahapan penelitian ini meliputi uji asumsi BVE). Rasio ini dihitung dengan cara membagi klasik dan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik kapitalisasi pasar (harga saham dikalikan dengan terdiri dari 4 pengujian, yaitu uji normalitas, uji Tabel 1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Proksi Pengukuran Variabel Dependen Dividen Tunai Pendistribusian laba perusahaan DPR DPR== (cid:1) (cid:2)(cid:1)(cid:3)(cid:2)(cid:2)(cid:4)(cid:3)(cid:5)(cid:2)(cid:6)(cid:4)(cid:4)(cid:5) (cid:8)(cid:6)(cid:5)(cid:4)(cid:9) (cid:10) (cid:8)ℎ(cid:12)(cid:5)(cid:9)(cid:9)(cid:5) (cid:10)ℎ(cid:12)(cid:9)(cid:5) kepada pemegang saham (cid:13)(cid:12)(cid:13)(cid:9)(cid:12)(cid:6)(cid:2)(cid:9)(cid:6)(cid:6)(cid:14)(cid:15)(cid:2)(cid:6) (cid:8)(cid:14)(cid:5)(cid:15)(cid:9) (cid:10) ℎ(cid:8)(cid:12)(cid:5)(cid:9)(cid:9)(cid:5) (cid:10)ℎ(cid:12)(cid:9)(cid:5) Variabel Independen Profitabilitas Efektifitas perusahaan dalam ROA ROA== (cid:16) (cid:5)(cid:16)(cid:17)(cid:5) (cid:18)(cid:6)(cid:17)(cid:19) (cid:20)(cid:18)(cid:21)(cid:6)(cid:5)(cid:19)(cid:20) (cid:22)(cid:21)(cid:23)(cid:17)(cid:5)(cid:5)(cid:9) (cid:22)(cid:24)(cid:12)(cid:23)(cid:25)(cid:17) (cid:5)(cid:9) (cid:24)(cid:12)(cid:25) (cid:24)(cid:20)(cid:17)(cid:12)(cid:26) (cid:22)(cid:15)(cid:15)(cid:5)(cid:17)(cid:15) menghasilkan laba bersih (cid:16)(cid:5)(cid:17) (cid:24)(cid:20)(cid:17)(cid:12)(cid:26) (cid:22)(cid:15)(cid:15)(cid:5)(cid:17)(cid:15) = dengan cara memanfaatkan aktiva yang dimiliki Free Cash Flow kas yang berlebih di perusahaan FCF FCF =F CFC as=h CFlaoswh Ffrloomw from yang dapat dibagikan kepada OperatiOonpse ration–s C–a pitalC apital para pemegang saham dalam ExpendEitxupreen diture bentuk dividen. Investment Opportunity Proksi kombinasi dari IOS IOS == MMVVEE Set pertumbuhan perusahaan BBVVEE Dummmyy vvaraiable, MVE/BVE > 1, menggambarkan nilai aktiva di maka diberi nilai 1 yangt i berarti ibe tempat dan nilai kesempatan perusahaan bertumbuh. Jika rasio tumbuh perusahaan dimasa MVE MVE=/ BVE < 1, maka diberi nilai 0 depan le yang bBeVrEarti perusahaan tidak bertumbuh. le yan Variabel Kontrol y Ukuran Perusahaan Besar suatu perusahaan SIZE = Size = LnTotalAsset berdasarkan jumlah aset yang dimiliki | 118 | = Dampak Profitabilitas, Aliran Kas Bebas, dan Kesempatan Investasi terhadap Pembayaran Dividen Perusahaan Perbankan Salvatore Wika Lingga Pradana & I Putu Sugiartha Sanjaya1 Tabel 2. Deskripsi Statistik N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 82 -0,0131 0,0339 0,013939 0,0084276 FCF 82 -0,1762 0,1537 0,005879 0,0671554 IOS 82 0,0000 1,0000 0,780488 0,4164634 DIVIDEND 82 0,0000 0,6956 0,156606 0,1707737 SIZE 82 28,0611 33,9444 31,129174 1,7356643 Valid N (listwise) 82 multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji hete- sebesar 0,133 yang menunjukkan bahwa residual roskedastisitas. Uji normalitas menggunakan uji terdistribusi normal karena memiliki nilai lebih Kolmogorov-Smirnov. Uji multikolinearitas dila- besar dari 0,05. Dengan demikian, penelitian dapat kukan dengan melihat nilai variance-inflating factor dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik beri- (VIF). Uji autokorelasi dilakukan dengan uji kutnya. Hasil pengujian multikolinearitas ditun- Durbin-Watson. Uji heteroskedastisitas dilakukan jukkan pada Tabel 3. dengan uji Glejser. Untuk pengujian hipotesis dila- Tabel 3. Uji Multikolinearitas kukan dengan regresi berganda. Model regresi berganda yang akan diteliti adalah: Collinearity Statistics Model DPR = b + b .ROA + b .FCF + b .IOS + Tolerance VIF it 0 1 it 2 it 3 it b .SIZE + e ROA 0,734 1,362 4 it FCF 0,982 1,018 IOS 0,863 1,159 HASIL SIZE 0,718 1,393 Pada Tabel 1 dapat dilihat hasil dari statistik Variabel de penden: Dividen deskriptif untuk variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, FCF, IOS, SIZE, dan DPR Pada Tabel 3, perhitungan nilai tolerance se- pada 82 sampel pengamatan. mua variabel independen dan variabel kontrol di Sebelum melakukan pengujian atas hipo- atas 0,5 yang berarti tidak ada korelasi antar varia- tesis, studi ini melakukan pengujian asumsi klasik bel independen dengan variabel kontrol. Hasil per- seperti uji normalitas, multikolinearitas, autoko- hitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama bahwa relasi, dan heteroskedastisitas. Hasil pengujian semua variabel independen dan kontrol kurang normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dari 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada sampel pengamatan sejumlah 116 menghasil- tidak terjadi multikolinearitas antar variabel inde- kan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, yang penden dengan variabel kontrol dalam model berarti data tidak terdistribusi normal karena lebih regresi. kecil dari 0,05. Hasil pengujian autokorelasi menggunakan Dalam hal demikian, proses trimming dilaku- metode Durbin-Watson menghasilkan nilai sebesar kan untuk menghilangkan outlier. Setelah dilakukan 1,353. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan trimming terhadap data outlier, jumlah sampel men- nilai pada tabel DW-Test pada tingkat signifikansi jadi 82 dan dilakukan uji normalitas kembali. Pada 5%, jumlah sampel (n) = 82, dan jumlah variabel uji Kolmogorov-Smirnov terhadap 82 sampel peng- bebas sebanyak 4. Jika dU < dW < 4-dU, maka tidak amatan menghasilkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) terjadi autokorelasi. Hasil menunjukkan bahwa nilai | 119 | Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN Vol. 21, No.1, Januari 2017: 113– 124 dW sebesar 1,353 dan tidak terletak diantara bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi pada 1,7446 dan (4 – 1,7446). Dengan demikian, hasil model regresi. tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi Berikut Tabel 5 merupakan hasil uji heteros- autokorelasi. kedastisitas dengan metode Glejser. Studi ini menggunakan metode yang lain Hasil nilai signifikansi (Sig.) pada Tabel 5 untuk menangani masalah autokorelasi yaitu Runs menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai Test. Pengujian Runs ditunjukkan pada Tabel 4. di atas 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model Tabel 4. Uji Autokorelasi (Runs Test) tersebut. Unstandardized Residual Hipotesis penelitian ini diuji dengan mela- Test Value(a) -.04216 kukan analisis regresi linier berganda. Analisis re- Cases < Test Value 41 Cases >= Test Value 41 gresi linier berganda digunakan untuk mempre- Total Cases 82 diksi nilai variabel dependen atas perubahan bebe- Number of Runs 36 rapa variabel independen. Berikut ini merupakan Z -1.333 hasil pengujian regresi berganda yang disajikan Asymp. Sig. (2-tailed) .182 pada Tabel 6. Berdasarkan hasil Tabel 6 dapat disusun per- Hasil Runs Test memperlihatkan bahwa samaan regresi linier berganda sebagai berikut: Asymp. Sig. (2-tailed) 0.182 lebih besar dari 0.05. DPR = 0,861 + 9,914 ROA + 0,297 FCF + 0,000 IOS Nilai yang lebih besar tersebut menunjukkan – 0,027 SIZE + e Tabel 5. Uji Heteroskedastisitas Standardized Unstandardized Coefficients T Sig. Model Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 0,212 0,208 1,020 0,311 ROA 0,176 1,437 0,016 0,122 0,903 FCF 0,033 0,156 0,024 0,210 0,834 IOS -0,024 0,027 -0,107 -0,882 0,380 SIZE -0,002 0,007 -0,046 -0,346 0,731 Dependent Variable: AbsRes Tabel 6. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Standardized Unstandardized Coefficients t Sig. Model Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 0,861 0,347 2,484 0,015 ROA 9,914 2,396 0,489 4,138 0,000 FCF 0,297 0,260 0,117 1,141 0,257 IOS 0,000 0,045 0,001 0,011 0,991 SIZE -0,027 0,012 -0,276 -2,307 0,024 Dependent Variable: DIVIDEND | 120 | Dampak Profitabilitas, Aliran Kas Bebas, dan Kesempatan Investasi terhadap Pembayaran Dividen Perusahaan Perbankan Salvatore Wika Lingga Pradana & I Putu Sugiartha Sanjaya1 Variabel independen profitabilitas yang di- tunai. Semakin tinggi laba yang mampu dihasilkan, proksikan dengan ROA berpengaruh positif dan semakin besar pula probabilitas perusahaan untuk signifikan terhadap DPR. Hal ini ditunjukkan oleh membagikan dividen. nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Secara Ketika dalam kondisi laba yang rendah atau statistika, kenaikan ROA satu satuan menyebabkan rugi, perusahaan tidak memiliki porsi laba yang angka DPR naik 9,914 satuan. Variabel independen cukup untuk dibagikan dalam bentuk dividen. Per- FCF yang diukur dengan FCF/Total aset tidak ber- usahaan perbankan cenderung untuk menahan pengaruh terhadap DPR. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang ada untuk mencukupi terlebih dahulu nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,257. Varia- jumlah permodalan (capital adequacy) yang diharus- bel independen IOS yang diproksikan dengan kan oleh Bank Indonesia. MVE/BVE tidak berpengaruh terhadap DPR. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi Pengaruh Aliran Kas Bebas terhadap Dividen sebesar 0,991. Variabel kontrol SIZE yang diukur dengan LnTotalAset berpengaruh negatif dan sig- Hasil penelitian menunjukkan bahwa nifikan terhadap DPR. Hal ini ditunjukkan oleh variabel aliran kas bebas tidak berpengaruh ter- nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,024. Secara hadap dividend payout ratio. Dalam kondisi aliran statistika, kenaikan SIZE satu satuan menyebabkan kas bebas yang tinggi, perusahaan bisa saja mena- angka DPR turun 0,027 satuan. han pembagian dividen. Kemungkinan yang terjadi yaitu perusahaan perbankan memanfaatkan aliran kas bebas yang tinggi untuk menjaga kecukupan PEMBAHASAN modal (capital adequacy) sesuai dengan ketentuan Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividen Bank Indonesia. Hal ini mengacu kepada UU No. 10 Tahun Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh positif tentang Perbankan. Undang-undang tersebut dan signifikan terhadap dividend payout ratio pada menetapkan bahwa bank wajib memelihara tingkat perusahaan perbankan. Dengan kata lain, faktor kesehatan bank dan wajib melakukan kegiatan profitabilitas digunakan oleh perusahaan untuk usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian (pruden- menjadi dasar pertimbangan dalam pembagian tial banking). Dengan demikian, variabel aliran kas dividen tunai. Seperti yang dijelaskan dalam hipo- bebas menjadi tidak signifikan dalam keputusan tesis pertama, profitabilitas adalah kemampuan pembagian dividen tunai pada perbankan di In- perusahaan dalam menghasilkan laba, sedangkan donesia. dividen merupakan sebagian dari laba perusahaan yang dapat dibagikan kepada pemegang saham. Pengaruh Set Kesempatan Investasi terhadap Dengan demikian, hasil ini menegaskan bahwa profitabilitas memiliki keterkaitan dengan dividend Dividen payout ratio. Variabel set kesempatan investasi juga Perusahaan yang mampu mengelola asetnya menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Peneliti secara efektif dan efisien cenderung menghasilkan menduga bahwa terdapat faktor lain yang dapat kinerja keuangan yang baik. Hal ini direalisasikan menimbulkan dampak seperti ini. Kemungkinan dengan adanya laba yang tinggi. Dengan demikian, faktor tersebut adalah adanya wewenang yang perusahaan tersebut dianggap mampu untuk mem- hampir mutlak pada RUPS. Wewenang RUPS ter- bayar sebagian porsi labanya dalam bentuk dividen sebut membuat pemegang saham mayoritas atau | 121 | Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN Vol. 21, No.1, Januari 2017: 113– 124 pengendali memiliki posisi kuat dalam menen- berskala besar agar memperoleh manfaat privat tukan berbagai keputusan. Ketika pemegang sa- yang semakin besar. Pemegang saham pengendali ham mayoritas menyatakan suara atas kebijakan mencoba untuk menguasai harta tersebut dengan dividen (dividen dibagi atau ditahan), hampir di- menggunakan kontrol yang dimiliki. Hak kontrol pastikan pemegang saham minoritas atau non- pemegang saham pengendali yang tinggi dapat pengendali pada RUPS akan mengikuti keputusan memicu timbulnya ekspropriasi dengan cara mem- tersebut. Wewenang RUPS semacam ini dapat bagikan dividen dalam jumlah yang rendah atau mengakibatkan variabel IOS kurang mendapat per- bahkan tidak membagi dividen tunai sama sekali. hatian dan menjadi tidak signifikan dalam penen- Hal ini mengakibatkan pemegang saham non- tuan kebijakan dividen tunai. pengendali tidak memperoleh manfaat secara Di samping itu, peneliti juga menduga bahwa penuh dari perusahaan berupa dividen tunai. terjadi ekspropriasi oleh pemegang saham Argumen peneliti juga didukung oleh pene- pengendali (controlling shareholder) sehingga dividen litian Siregar (2008) yang menyatakan bahwa per- tunai tidak dibagi. Perusahaan dengan kepemilikan usahaan berukuran besar cenderung memiliki kon- terkonsentrasi memiliki pemegang saham pengen- flik keagenan yang tinggi antara pemegang saham dali (controlling shareholder) yang dapat mengenda- pengendali (controlling shareholder) dengan non- likan manajemen atau bahkan menjadi bagian dari pengendali. Konflik keagenan tersebut dapat me- manajemen itu sendiri. micu timbulnya ekspropriasi melalui dividen yang Kondisi seperti ini dapat terjadi karena pe- ditahan selama beberapa periode. megang saham pengendali memiliki kontrol ter- hadap perusahaan melebihi hak aliran kasnya SIMPULAN DAN SARAN melalui mekanisme kepemilikan piramida atau Simpulan lintas kepemilikan yang sering ditemui di Indone- sia (La Porta et al., 1999; Claessens et al., 1999). Hal Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifi- ini berpotensi menimbulkan masalah keagenan kasi dan menganalisis faktor-faktor (ROA, FCF, (agency conflict) yang umumnya berupa eks- dan IOS) yang memengaruhi pembayaran dividen propriasi melalui dividen tunai yang tidak diba- yang diproksikan dengan DPR pada perusahaan gikan selama beberapa periode. Dengan demikian, perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indone- variabel aliran kas bebas dan IOS menjadi tidak sia (BEI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa signifikan dalam keputusan pembagian dividen variabel profitabilitas berpengaruh positif dan karena adanya kemungkinan ekspropriasi yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Peneliti dilakukan oleh pemegang saham pengendali. menyimpulkan bahwa profitabilitas merupakan va- Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan riabel utama yang masuk dalam pertimbangan bahwa variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE) RUPS untuk menentukan keputusan pembagian di- berpengaruh negatif dan signifikan terhadap divi- viden tunai. Semakin tinggi profitabilitas (ROA), dend payout ratio. Peneliti berpikiran bahwa ke- semakin besar pula probabilitas perbankan akan mungkinan hal ini juga dipengaruhi adanya agency membagikan dividen tunai. conflict yang terjadi di dalam perusahaan seperti Sedangkan variabel free cash flow dan IOS pada kedua variabel independen sebelumnya tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. (aliran kas bebas dan IOS). Peneliti berargumen Peneliti menduga bahwa terdapat faktor lain yang bahwa pemegang saham pengendali termotivasi dapat menimbulkan dampak seperti ini. Kemung- untuk menguasai harta/kekayaan perusahaan kinan faktor tersebut adalah adanya wewenang | 122 |
Description: