CITRA PEMELUK AGAMA HINDU-BUDDHA DAN AGAMA ISLAM DALAM NOVEL ARUS BALIK KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (Analisis Struktutalisme Genetik) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Hendra Sigalingging 044114028 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Orang yang tidak pernah membuat kekeliruan adalah orang yang tidak pernah melakukan apapun (Theodre Roosevelt) Saya bukanlah manusia gagal, saya hanya menemukan sepuluh ribu cara yang tidak efektif (Benjamin Franklin) Skripsi ini kupersembahkan untuk: Sang Maha Kasih, Yesus Kristus Amang dohot Inang yang telah membuat aku ada Rika dan Riko yang mengasihiku Serta semua orang yang kukasihi KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akhir dalam menempuh ujian sarjana pada Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yaitu: 1. Drs. B. Rahmanto, M.Hum, sebagai dosen pembimbing I, terima kasih atas segala bimbingan dan masukan kepada saya untuk meyelesaikan skripsi ini. 2. SE Peni Adji, S.S, M.Hum sebagai dosen pembimbing II, terima kasih telah meluangkan banyak waktu untuk memberi masukan dan membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Seluruh dosen jurusan Sastra Indonesia, yang telah dengan sabar membimbing penulis selama menempuh pendidikan di Sastra Indonesia. 4. Amang dohot Inang yang telah memberi dukungan secara materiil dan spirituil kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat selesai. 5. Rika dan Riko, terima kasih atas dukungan dan celotehannya “Cepat selesai, Bang”. 6. Bawoxku, terima kasih atas segala kesabaran dan dukungannya untuk tetap memberiku semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Teman-teman Bengkel Sastra yang telah membantu penulis mewujudkan penulisan skripsi ini. 8. Menyun dan Doler, terima kasih atas sharingnya pada penulis. 9. Teman-teman seperjuangan Sastra Indonesia 2004, terima kasih atas kebersamaannya selama di bangku perkuliahan. 10. Semua karyawan di Universitas Sanata Dharma, terima kasih atas pelayanannya selama ini. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah banyak memberikan dukungan dan perhatian sampai selesainya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu, segala saran dan kritik dari berbagai pihak akan penulis terima dengan segala kerendahan hati dan harapan dapat lebih menyempurnakan penelitian ini. Penulis juga berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 15 April 2009 Penulis LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Hendra Sigalingging Nomor Mahasiswa : 044114028 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : CITRA PEMELUK AGAMA HINDU-BUDDHA DAN AGAMA ISLAM DALAM NOVEL ARUS BALIK KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (Analisis Struktutalisme Genetik) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 20 April 2009 Yang menyatakan (Hendra Sigalingging) ABSTRAK Sigalingging, Hendra. 2009. “Citra Pemeluk Agama Hindu-Buddha dan Agama Islam dalam Novel Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer : Analisis Strukturalisme Genetik.” Skripsi Strata (S-1). Yogyakarta. : Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji tentang citra agama Hindu-Buddha dan agama Islam dalam novel Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan analisis struktural yang difokuskan pada analisis alur, mendeskripsikan situasi kehidupan keagamaan dalam masa keruntuhan Majapahit, dan menganalisis serta mendeskripsikan citra agama Hindu-Buddha dan agama Islam dalam novel Arus Balik. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme genetik yang dikembangkan oleh Lucian Goldmann. Diawali dengan analisis struktur teks yang difokuskan pada analisis alur, lalu dilanjutkan pada analisis struktur historis, yaitu situasi kehidupan keagamaan dalam masa keruntuhan Majapahit sebagai kelas-kelas sosial dan bandingan untuk menemukan citra agama Hindu-Buddha dan agama Islam sebagai struktur sosial yang ada dalam teks sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Metode analisis isi digunakan untuk menganalisis isi teks sastra. Dalam penelitian ini, metode analisis isi digunakan untuk mengkaji isi teks sastra tanpa melihat isi komunikasi (pesan yang diterima oleh pembaca) dari teks sastra tersebut. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Alur dalam novel Arus Balik adalah alur campuran. Peristiwa-peristiwa yang terjadi tidak berjalan secara kronologis atau progresif. Ini dikarenakan ada beberapa peristiwa yang mengalami flash back. Konflik utama dalam novel Arus Balik sendiri adalah kedatangan bangsa Peranggi di Nusantara. (2) Struktur historis dan kelas-kelas sosial yang terliput dalam situasi kehidupan keagamaan dalam masa keruntuhan Majapahit, menggambarkan perkembangan agama Islam yang maju pesat. Agama Hindu-Buddha sendiri mengalami kemerosotan dan penindasan. Hal ini merupakan imbas dari “islamisasi paksa” oleh kerajaan-kerajaan Islam. Posisi Tuban sebagai setting utama, hadir sebagai bandar terpenting pada masa Majapahit. Tuban juga berdiri sebagai benteng pertahanan dan basis militer Majapahit. (3) Citra agama Hindu-Buddha dominan digambarkan secara positif. Citra positif agama Hindu-Buddha terangkum dalam poin citra positif ajaran Hindu-Buddha dan citra positif pemeluk agama Hindu-Buddha. Citra positif yang ada dalam ajaran agama Hindu-Buddha meliputi (a) Hindu-Buddha melarang penghujatan dewa, (b) Hindu-Buddha menuntut manusia menggunakan nalar, (c) Hindu-Buddha mengajarkan hakikat kebenaran, (d) Hindu-Buddha menciptakan kedamian, dan (e) Hindu-Buddha dapat berakulturasi dengan budaya masyarakat. Citra positif pemeluk agama Hindu-Buddha juga terangkum dalam sembilan poin, yaitu (i) pemeluk agama Hindu-Buddha lebih menghargai alam, (ii) pemeluk Hindu-Buddha tidak rakus akan ambisi pribadi, (iii) Pemeluk Hindu-Buddha tetap menjaga kebudayaannya, (iv) Pemeluk Hindu-Buddha sangat menghargai dewanya, (v) pemeluk Hindu-Buddha taat menjalankan ritual keagamaannya, (vi) pemeluk Hindu-Buddha tidak memaksakan kehendak, (vii) sikap mental yang mandiri dari pemeluk Hindu-Buddha, (viii) pemeluk Hindu-Buddha menghargai manusia lainnya, dan (ix) pemeluk Hindu-Buddha memiliki cinta kasih. Agama Hindu-Buddha tidak memiliki citra negatif. Ada tiga poin citra positif Islam yang dibentuk oleh sikap pemeluknya meliputi (a) pemeluk agama Islam adalah individu yang ulet, (b) pemeluk Islam juga mengkritisi kelemahan ajaran Hindu-Buddha, dan (c) pemeluk agama Islam taat menjalankan ajaran agamanya. Citra Islam sendiri dominan bersifat negatif dalam novel Arus Balik. Citra negatif ajaran agama Islam adalah memaksakan aturan- aturannya sendiri. Citra negatif pemeluk agama Islam terangkum dalam lima poin, yaitu (i) pemeluk agama Islam gemar melakukan penghinaan dan pelecehan, (ii) pemeluk agama Islam juga gemar menghina antarsesama Islam, (iii) pemeluk agama Islam menggunakan agamanya sebagai pembenaran, (iv) pemeluk agama Islam kurang memiliki iman yang kuat, dan (v) pemeluk agama Islam suka melakukan kekerasan. Pandangan dunia Pramoedya yang tergambar dalam Arus Balik mengatakan jika citra “Islamnya Pram” adalah Islam yang identik dengan anarkisme dan fanatisme. Agama Hindu-Buddha sendiri berdiri sebagai agama yang sesuai dengan budaya Nusantara, khususnya Jawa dan berakulturasi hingga menciptakan kedamaian bagi manusia di Nusantara secara umum. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perkembangan agama Islam dalam novel Arus Balik tidak mutlak selalu dilakukan secara damai. Islamisasi juga dilakukan dengan kekerasan, doktrinisasi, dan pemaksaan. Kerajaan-kerajaan Islam dihadirkan sebagai faktor yang menyebabkan kemerosotan agama Hindu-Buddha. Hal ini juga disebabkan oleh situasi politis zaman. Agama Hindu-Buddha sendiri menjadi objek eksploitasi yang terombang-ambing dalam arus zaman yang mengalami perubahan.
Description: