ebook img

Cerita rakyat nusantara analisis struktur cerita dan fungsi motif penjelmaan.tif PDF

97 Pages·2015·24.93 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Cerita rakyat nusantara analisis struktur cerita dan fungsi motif penjelmaan.tif

72 CERITA RAKYA T NUS ANT ARA Analisis Struktur dan Fungsi Penjelmaan dalam Cerita ·e, J.lUStakadn Pu~a1 embinaandao Pe"4J11f1'1ba11gan iiahas;, j f No K Ia s)_fikasi Nt lndut: '573 y~ Tgl -8- 100') 3q&, ~09- ;J. Ttd. \1~.-,.. ~elL ~- TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM •· ', ,_., .. CERITA RAKYA T NUSANTA RA Analisis Struktur dan Fungsi Penj ebnaan dalam Cerita Sulistiati Amir Mahmud Prih Suharto OE RP LI "T AKllli P IJ ·~ A ' P EM 81 N l AN 0 AN ~ ~~GF MiANGAN _Q_A_HA_SA OEPil!ITEMEN PUDIOIKAH _. DAN I'.~B U DAYA._N Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen PendiJikan dan Kebudayaan Jakarta 1994 ISBN 979-459-484-9 Penyunting Naskah Dendy Sugono Pewajah Kulit Agnes Santi Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Pusat Drs. S.R.H. Sitanggang, M.A. (Pemimpin) Drs. Djamari (Sekretaris), A. Rachman Idris (Bendaharawan) Dede Supriadi, Rifman, Hartatik, dan Yusna (Staf) Katalog Dalam Terbitan (KDT) 398.204 992 1 SUL Sulistiati c Cerita rakyat nusantara: analisis struktur dan fungsi penjelmaan dalam cerita/oleh Sulistiati, Amir Mahmud, Prih Suharto.- Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994. v, him.; 21 em Bibl.: him.~· 86 ISBN 979!459-484-9 • 1. Cerita Rakyat-lndonesia-Sejarah dan Kritik 2. Analisis Sastra iv KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Masalah bahasa dan sastra di Indonesia berkenaan dengan tiga masalah pokok, yaitu masalah bahasa nasional, bahasa daerah, dan bahasa asing. Ketiga masalah pokok itu perlu digarap dengan sungguh sungguh dan berencana dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Pembinaan bahasa ditujukan pada peningkatan mutu pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan pengembangan bahasa ditujukan pada pemenuhan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional dan sebagai wahana pengungkap berbagai aspek kehidupan, sesuai dengan perkembangan zaman. Upaya pencapaian tujuan itu, antara lain, dilakukan melalui penelitian bahasa dan sastra dalam berbagai aspek, baik aspek bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing. Adapun pembinaan bahasa dilakukan melalui penyuluhan tentang penggunaail bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam masyarakat serta .penyebarluasan berbagai buku pedoman dan basil penelitian. Hal ini berarti bahwa berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usaha pengembangan bahasa dilakukan di bawah koordinasi proyek yang tugas utamanya ialab melaksanakan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah, termasuk menerbitkan basil penelitiannya. Sejak tahun 1974 ·penelitian bahasa dan sastra, baik Indonesia, daerah maupun asing ditangani oleh Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang berkedudukan di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pada tahun 1976 penanganan penelitian bahasa dan sastra telah diperluas ke Cerita Rakyat Nusantara: A.nalisis Strulctur dan Fungsi Penjelmaan dalam Cerita v sepuluh Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah yang berkedudukan di (1) Daerah lstimewa Aceh, (2) Sumatera Barat, (3) Sumatera Selatan, (4) Jawa Barat, (5) Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kalimantan Selatan, (8) Sulawesi Utara, (9) Sulawesi Selatan, dan (1 0) Bali. Pacta tahun 1979 penanganan penelitian bahasa dan sastra diperluas lagi dengan dua Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra yang berkedudukan di (11) Sumatera Utara dan (12) Kalimantan Barat, dan tahun 1980 diperluas ke tiga propinsi, yaitu (13) Riau, (14) Sulawesi Tengah, dan (15) Maluku. Tiga tahun kemudian (1983), penanganan penelitian bahasa dan sastra diperluas lagi ke lima Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra yang berkedudukan di (16) Lampung, (17) Jawa Tengah, (18) Kalimantan Tengah, (19) Nusa Tenggara Timur, dan (20) Irian Jaya. Dengan demikian, ada 21 proyek penelitian bahasa dan sastra, termasuk proyek penelitian yang berkedudukan di DKI Jakarta. Tahun 1990/1991 pengelolaan proyek ini hanya terdapat di (1) DKI Jakarta, (2) Sumatera Barat, (3) Daerah Istimewa Yogyakarta, (4) Sulawesi Selatan, (5) Bali, dan (6) Kalimantan Selatan. Pacta tahun anggaran 1992/1993 nama Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah diganti dengan Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Pacta tahun anggaran 1994/1995 nama proyek itu diganti lagi menjadi Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Buku Cerita Rakyat Nusantara: Ana/isis Struktur dan Fungsi Penjelmaan dalam Cerita ini merupakan basil penelitian mandiri Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa tahun 1993/1994. Untuk itu, kami ingin menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada penulisnya, (1) Ora. Sulistiati, (2) Drs. Amir Mahmud, dan (3) Drs. Prih Suharto, staf Bidang Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Penghargaan dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para pengelola Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Pusat Tahun 1994/1995, yaitu Drs. S.R.H. Sitanggang, M.A. (Pemimpin Proyek), Drs. Djamari (Sekretaris Proyek), Sdr. A. Rachman VI Kara Pmganrar Idris (Bendaharawan Proyek), Sdr. Dede Supriadi, Sdr. Rifman, Sdr. Hartatik, serta Sdr. Yusna (Staf Proyek) yang telah mengelola penerbitan buku ini. Pernyataan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dr. Dendy Sugono selaku penyunting naskah ini. Jakarta, Desember 1994 Dr. Hasan Alwi Cerita Rakyat Nusantara: Ana/isis Struktur dan Fungsi Penjelmaan dalam Cerita VII PRAKATA Berkat hantuan semua pihak dan ketekunan anggota tim peneliti, akhirnya laporan penelitian ini terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Seperti inilah basil maksimum yang dapat kami persembahkan sesuai dengan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Laporan ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahannya. Sehubungan dengan itu, kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan. Dengan terselesaikannya laporan ini, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Hans Lapoliwa, M.Phil., Pemimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dr. Edwar Djamaris yang selama ini dengan tekun, sabar, dan penuh pengertian membimhing dan menjadi konsultan selama penelitian ini berlangsung. Kepada semua anggota tim yang telah bekerja sama dan seia sekata sampai terwujudnya laporan ini terima kasih yang dalam kami sampaikan. Terakhir, harapan kami semoga karya kecil ini ada juga manfaatnya bagi peningkatan apresiasi sastra daerah serta pembinaan sastra dan budaya daerah sebagai penunjang sastra dan budaya nasional. Jakarta, Maret 1993 Penyusun viii Prakata DAFTAR lSI Halaman KATA PENGANTAR . . v UCAPAN TERIMA KASIH VIII DAFfAR lSI . ... . . . . . IX BABIPENDAHULUAN 1 . 1 Latar Belakang dan Masalah I 1.2 Tujuan Penelitian .... .. . 2 1. 3 Ruang Lingkup . . . . . . . . 2 1.4 Kerangka Teori 3 1.5 Sumber Data . . . .. . .. . 4 BAB II SRUKTUR CERIT A RAKY AT NUS ANT ARA MOTIF PENJELMAAN . . .. . . . . ... . . . 7 2. I Struktur Cerita Rakyat Sumatra Motif Penjelmaan . 7 2.2 Struktur Cerita Rakyat Jawa Motif Penjelmaan 23 2.3 Struktur Cerita Rakyat Kalimantan Motif Penjelmaan 34 2.4 Struktur Cerita Rakyat Sulawesi Motif Penjelmaan . . 43 BAB Ill FUNGSI MOTIF PENJELMAAN DALAM CERJT A RAKY AT NUS ANT ARA . . .. . . . . . . ..... . . 54 3. I Fungsi Motif Penjelmaan Dewa Menjadi Manusia .. . . . . . . 54 3.2 Fungsi Motif Penejelmaan Dewa Menjadi Binatang . 55 3.3 Fungsi Motif Penjelmaan Manusia Menjadi Binatang 59 3.4 Fungsi Motif Penjelmaan Binatang Menjadi Manusia 70 BAB IV SIMPU LAN 83 DAFT AR PUST AKA 86 Cerita Rakyat Nusantara Ana/isis Struktur dan Fungsi Penjelmaan dalam Cerita IX

Description:
Cerita Rakyat Nusantara: Ana/isis Struktur dan Fungsi Penjelmaan dalam Cerita . (12) "Asai-Usul Gunung Telawe" (Cerita Rakyat Nusa Tenggara.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.