Jamal Ghofir Pendiri dan Penggerak NU UUllaammaa Pendiri dan Penggerak NU Pendiri dan Penggerak NU © Jamal Ghofir 2012 All rights reserved Cetakan Kedua, April 2013 xxvi + 294 hlm: 16 x 24 cm ISBN: 978-602-9969-13-9 Penulis: Jamal Ghofir Penyelaras Bahas: Osman Alie Tata Letak: Ab_ Elhaq Sampul Muka: Aming Copyright © 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang memper banyak atau me mindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk mem fotokopi, merekam atau dengan sistem penyimp anan lainnya tanpa izin tertulis dari penerbit Penerbit: GP Ansor Tuban Jl. Diponegoro No. 17 Tuban Jawa Timur Telp. 0815 7885 4143, 0812 3096 7541 e-mail: [email protected] Kerjasama dengan: Aura Pustaka Jl. Sidobali UH II No. 399 Yogyakarta Telp (0274) 580296, 6954040, 081578766720 e-mail: [email protected] PERSEMBAHAN Buku ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua yang tercinta emak Arti dan bapak Achmad Sholeh, nenek, kakekku Saerah dan Singo Ngatman yang telah menghadap keharibaan-Nya (semoga Allah SWT memberikan tempat di sisi-Nya). Nenek, kakekku Rumiyati dan Kayom (semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesembuhan dan kesehatan, agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan cucumu ini bisa bercanda lagi). Untuk Generasi Muda Nahdlatul Ulama yang masih setia digaris perjuangan dan pengabdian. ~ iii ~ PENGANTAR PENULIS Bermula dari keprihatinan dan kesedihan penulis saat memberikan materi pada banom organisasi Nahdlatul Ulama pada tingkatan kepengurusan ranting. Banyak diantara mereka yang belum bahkan tidak mengetahui siapa pendiri dan penggerak Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Hal ini menjadi kegelisahan tersendiri bagi penulis, disaat mereka tidak mengerti siapa pendiri dan penggerak organisasi NU, bisa dipastikan mereka juga tidak mengetahui apa dan bagaimana corak pemikirannya dal am menumbuh kembangkan organisasi yang masih eksis sampai saat ini. Kehadiran buku Biografi Singkat Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah Pendiri dan Penggerak NU merupakan ihtiar kecil-kecilan sebagai anak yang berkeinginan mengabdikan diri kepada NU. Penulis memiliki harapan agar kehadiran buku ini dapat diakses oleh seluruh warga Nahdliyin sampai pada tingkatan ranting, maksimal kepengurusan tingkat kecamatan dalam kepengurusan NU dan Banom. Penulis sangat memahami bahwasanya masih banyak karya tulis yang lebih layak untuk dikonsumsi oleh warga Nahdliyin dalam memahami perjalanan panjang kesejarahan jam’iyah Nahdlatul Ulama. Akan tetapi sampai detik ini, belum ada terobosan atau pemaksaan dalam transformasi pengetahuan kepada warga Nahdliyin sampai pada tingkatan kepengurusan ranting dan maksimal kepengurusan kecamatan dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Para intelektual NU banyak menghasilkan buku-buku yang berbobot penuh dengan gagasan dan ide cemerlang, baik dalam berorganisasi, bera- gama, berbangsa, dan bernegara. Gagasan dan ide cemerlang tersebut ~ v ~ apabila mau jujur hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Akan tetapi gagasan dan ide cemerlang para intelektual NU yang ber- bentuk buku sangat langka dan bahkan tidak pernah menyentuh lapisan warga NU yang ada di pedesaan atau kepengurusan NU dan banom pada tingkatan ranting dan kecamatan Disadari ataupun tidak, pergulatan pengawalan ideologi Aswaja mengalami tantangan yang dasyat dari berbagai organisasi keislamanya lainya. Mereka berusaha mengaburkan tradisi amaliah Nahdlatul Ulama dengan berbagai cara. Gerakan-gerakan itu tidaklah bermula dari ruang yang hampa. Mereka menyadari bahwasanya kekuatan Sunni yang masih bertahan di dunia dan paling besar pengikutnya berada di bumi Nusantara yaitu Indonesia. Oleh karena itu, kekuatan-kekutan tersebut telah membekali dirinya dengan berbagai disiplin keilmuan sebagai bekal melakukan hegomoni pengaburan tradisi Sunni yang telah mengakar di tubuh warga Nahdlatul Ulama. Pertanyaan yang muncul adalah mampukah warga Nahdlatul Ulama melakukan perlawanan terhadap serangan ideologi yang telah terorganisir dengan baik, retorika yang mampu menjungkir balikkan fakta, irasional menjadi rasional dengan berbagai dasar dalil yang tidak difahami antara dhoif atau shohih? Inilah yang menjadi tantangan bagi waraga Nahdliyin dan para intelektual NU dalam mendampingi warganya dari berbagai gerakan-gerakan sunyi senyap namun mematikan. Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini, tiada lain karena kontribusi berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah memberikan semangat untuk tetap meneruskan penulisan diantara aktifitas kampus yang melelahkan. Penulis mengucapkan terimakasih dan rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan kekuatan dalam menapaki perjalanan panjang kehidupan ini. Aktifitas yang melelahkan namun menjadi kenikmatan yang tiada ter- hingga. Teriring shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW yang menjadi inspirator dan penguat penulis dalam ihtiar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Teruntuk Mbah Khalil Bangkalan, Mbah Hasyim Asy’ari, Mbah Wahab Hasbullah, Mbah Bisri Syansuri, semoga perjalanan panjang sejarah perjuangan dalam pengawalan nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah dan perjuangan mendirikan NKRI harga mati tetap tertancap dalam relung batin para generasimu. Terimakasih untuk keluarga besar PP. Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, PP. Tebuireng, dan vi | Biografi Singkat Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah Pendiri dan Penggerak NU PP. Denanyar yang telah menancapkan pondasi gerakan intelektual demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan beragama di bawah naungan asas tunggal Pancasila. Terimakasih untuk keluargaku emak Arti dan bapak Achmad Sholeh “maafkan anakmu belum bisa memberikan yang terbaik dalam perjalanan kehidupan ini. Pilihan hidup yang anakmu jalani saat ini merupakan bentuk pendidikan yang telah Emak Bapak ajarkan untuk tetap dapat bermanfaat bagi sesama”. Kakaku Khoirul Huda S.Ag yang senantiasa sabar membimbing penulis untuk tetap semangat dan bertanggungjawab dalam menjalankan amanah “maafkan adikmu yang senantiasa merepotkanmu”. Mbak Zuhrotul Amaliyah yang penuh kesabaran mendampingi dan membimbing ketiga keponakanku Haidar Labib Ramadlan, Ibriza Fahrun Nisa’, Salma Qudwa Fairuza. Adikku Ahmad Azam Yasir belajarlah terus jangan pernah putus asa. ”Dek untuk menjadi orang yang besar dan ber- manfaat engkau harus mencambuk dirimu dan meneguhkan hatimu untuk senantiasa belajar sampai titik nadzir kehidupanmu”. Le’ Sudarno kepala desa Tegalrejo Widang Tuban yang sering penulis repoti dengan bergantian menggunakan computer dalam penyelesaian buku ini “Le’ yakinlah pada kuasa Allah SWT di mana cobaan yang sering datang menghampiri akan bermuara pada kebahagiaan seorang hamba yang tabah dan bersabar dalam menjalani”. Mbak Siti Hidayatin Ni’mah “pengabdian tidak terbatas ruang dan waktu, tetap bersabar sampai pada saatnya nanti Allah SWT akan memberikan yang terbaik”. Yoga Oktavianto Nurmaha, Yogi Zidane Syafi’u Ramadlan, Yoky Nibras Syafiq Farras, dan seluruh keluarga Bani Mirin yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih kepada bapak KH. Fathul Huda (Bupati Tuban) yang telah memberikan tugas kepada penulis. Ketika beliau masih menjadi ketua PCNU Kabupaten Tuban untuk menulis biografi para ulama ahlussunnah wal jama’ah. Ucapan terimakasih kepada segenap Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tuban. KH. Kholilurrahman, KH. Tom Badawi Drs. H. Ahmad Mudzir MS.i. Eko Sumarno, SH. H. Abdul Fatah Sidiq. Ustadz Ahmad Syariful Wafa yang telah mendampingi dan memberikan semangat dalam pengabdian ini. Dan seluruh Pengurus PCNU yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Segenap keluarga besar NU dan Banom. Muslimat NU, GP Ansor NU, Fatayat NU, IPNU, dan IPPNU baik yang berada pada tingkatan cabang sampai kepada tingkatan pengurus ranting. Ucapan terimakasih kepada seluruh keluarga besar LTN NU: Pengantar | vii Sahabat Muhammad Makhdum, S.Pd. M. Syihabuddin, S.Pd.I. M. Shohib, S.Pd. Rohmad AgusMd, SH. Ir. Imam Masykur Toyib. Sugiyono, S.Pd. Teriring do’a dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Gus H. M. Syafiq Syauqi Lc ketua PC GP Ansor Tuban yang telah berkenan berdiskusi sampai tengah malam dan berkenan menerbitkan buku ini, dengan harapan menjadi motifator kebangkitan intelektual dan gerakan pengawalan nilai-nilai Aswaja khususnya di kabupaten Tuban. Gus H.M. Sholahul ‘Am ketua GP Ansor Kabupaten Jombang yang telah banyak memberikan wawasan ketika berbincang santai dan berdiskusi di ndalem Tambakberas. Keluarga Besar PC GP Ansor Tuban yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. “Kebangkitan kaum muda NU menjadi ujung tombak peradaban di bumi wali merupakan tanggungjawab kita bersama”. Untuk Abah KH. Ahmad Muayyad Billah bin Abul Fadlol (almarhum) yang telah mengajari penulis bagaimana menjalani perjalanan kehidupan ini dengan tetap bersandarkan pada nilai ketauhidan. KH. Maman Imanulhaq, KH. Ahmad Muwafiq, Pak Agus Sunyoto, Kang Dr. Ngatawi Al-Zastrouw, Pak Ali Maskur Musa, Pak Waryono Abdul Ghofur (Dekan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga), Pak Khadiq, Kang Zuhairi Misrawi, Kang Jadul Maula, Kang Khaliq Ridwan, Kang Ali Usman. Terimakasih atas pelajar an kehidupan yang selama ini penulis serap tanpa sepengetahuan kalian. Keluarga besar Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Chozinatul ‘Ulum Blora, KH. Muharror Ali dan Bapak H. M. Fatah, M.Ed. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Alumni Bahrul Ulum (HIMABU) di Yogyakarta, Ikatan Keluarga Alumni Bahrul Ulum (IKABU), Keluarga Pelajar Mahasiswa Ronggolawe Tuban (KPMRT) di Yogyakarta. Keluarga besar Padepokan Jombor dan keluarga Pondok Janti Yogyakarta, semoga ikatan kekeluargaan tetap erat terjalin walau keberadaan fisik kita saling berjauhan. Untuk adikku Rizki Sufianita “ketika keyakinan cinta telah hadir dalam ruang batinmu, jagalah sepenuh hati dengan tetap bersandar pada kuasa Tuhan. Saudaraku Wafiyah, Fety, Luluk, Salis dan seluruh keluarga Dejavu semoga kekeluargaan ini tetap terjalin dengan indah. Komunitas diskusi dan ziarah wali gang IV, sahabat Saifullah, Syifa’udin, Devi, Rosy, Ofien semoga tradisi ini tetap berjalan dengan baik. Sebagai upaya peng- awalan terhadap nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah. Dan tidak lupa keluarga besar Ikatan Remaja Masjid Agung Kabupaten Tuban (IRMA), viii | Biografi Singkat Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah Pendiri dan Penggerak NU tetaplah berjuang digaris dakwah dan pengabdian sebab masjidlah pusat peradaban yang sebenarnya dalam konteks kesejarahan Islam pada masa Rasulullah Muhammad SAW. Akhirnya penulis menyadari kehadiran buku Biografi Singkat Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, Pendiri dan Penggerak NU sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan dan semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Antara Tuban & Yogyakarta Jamal Ghofir Pengantar | ix
Description: