Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL TADARUS CINTA BUYA PUJANGGA KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Oleh Yesi Wariesta Siti Samhati Ali Mustofa Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail: [email protected] Abstract The problem in this research is how the values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral and the implication toward literature study in senior high school. The aims of this research are to describe the values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral and the implication toward literature study in senior high school. The result of this research is about the values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral. The values of education character result can be used as the student material study in literature study in senior high school. The implication of research result toward literature study in senior high school can be about the study scenario design that analyzes values of education character in Tadarus Cinta Buya Pujangga novel by Akmal Nasery Basral. Keywords: values of education character, novel, implication. Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA. Hasil penelitian ini berupa nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral. Hasil penelitian nilai-nilai pendidikan karakter tersebut, dapat dijadikan sebagai bahan ajar siswa dalam pembelajaran sastra di SMA. Implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran sastra di SMA dapat berupa rancangan skenario pembelajaran menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral. Kata kunci: implikasi, nilai-nilai pendidikan karakter, novel. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 PENDAHULUAN hidupnya itu menjadikan ia tumbuh Kegiatan mengapresiasi karya sebagai ulama dan pujangga. sastra diharapkan mampu membina Penulis novel Tadarus Cinta kepribadian dan prilaku budi pekerti Buya Pujangga, Akmal Nasery Basral, siswa agar menjadi manusia yang lahir di Jakarta pada tanggal 28 April berakhlak mulia. Berkenaan dengan hal 1968. Sebelum menjadi novelis, Akmal tersebut siswa diperkenalkan dengan Nasery Basral pernah menjadi wartawan nilai-nilai pendidikan karakter. Setiap berita dan pendiri sebuah majalah karya sastra tentu memuat nilai-nilai musik. Akmal telah menghasilkan pendidikan karakter. Pendidikan novel-novel best-seller, dan salah karakter adalah sebuah proses satunya (Sang Pencerah, 2010) meraih pengajaran berkenaan dengan nilai-nilai predikat Fiksi Terbaik dalam Islamic tertentu mengakibatkan bahwa, dalam Book Fair Award pada 2011. Akmal praktiknya, para pendidik lebih juga beraktifitas di Akademi Literasi cenderung mewujudkan pendidikan dan Penerbitan Indonesia (ALENIA) karakter itu dalam wujud mata pelajaran IKAPI Pusat, sebagai pengajar mata (Koesoma A., 2012: 16). Pendidikan kuliah penulisan fiksi. karakter menjadi wadah dalam Peneliti memilih novel Tadarus menghimpun nilai-nilai keluhuran umat Cinta Buya Pujangga karya Akmal manusia yang terhimpun dari agama, Nasery Basral dalam penelitian ini, budaya, adat istiadat, kearifan lokal, dan karena novel ini memiliki nilai-nilai sebagainya (Sahlan dan Prasetyo, pendidikan karakter yang dapat 2012: 35). memberi kontribusi bagi pendidikan Salah satu karya sastra yang karakter bangsa, sehingga siswa dapat dapat meningkatkan daya apresiasi menanamkan nilai-nilai pendidikan siswa adalah novel. Selain karakter yang ia pelajari di kehidupan meningkatkan daya apresiasi siswa, nyata. Peneliti menganalisis nilai-nilai novel merupakan salah satu sarana pendidikan karakter dalam novel pengembangan karakter peserta didik. Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Peneliti tertarik meneliti nilai-nilai Akmal Nasery Basral. Selanjutnya pendidikan karakter pada karya sastra analisis tersebut diimplikasikan pada (novel) karena novel dapat pembelajaran sastra di SMA dengan mengemukakan sesuatu secara bebas, menentukan layak atau tidaknya novel menyajikan sesuatu secara lebih rinci, Padang Bulan untuk dijadikan alternatif lebih detail, dan lebih banyak bahan pembelajaran sastra. Rahmanto melibatkan berbagai permasalahan yang (1988: 27) mengemukakan ada tiga lebih kompleks (Nurgiyantoro, 2010: aspek penting dalam memilih bahan ajar 11). pada pembelajaran sastra. Ketiga aspek Penelitian ini menggunakan tersebut yaitu (1) bahasa, (2) psikologis, novel Tadarus Cinta Buya Pujangga dan (3) latar belakang kebudayaan. karya Akmal Nasery Basral. Novel ini Kompetensi Dasar (KD) Kelas terbit pada tahun 2013 yang bercerita XII pada Silabus Kurikulum 2013 di tentang fase-fase perkembangan tingkat SMA yang berkaitan dengan seorang anak bernama Malik yang lahir penelitian ini yaitu Kompetensi Dasar di tanah Minagkabau. Seseorang yang 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, masa kecilnya hidup bak seorang santun, dan tanggung jawab dalam pemberontak, namun pengalaman penggunaan bahasa Indonesia untuk Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 memahami dan menyajikan novel. Cinta Buya Pujangga sebagai bahan Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran ajar dalam pembelajaran sastra di SMA, Bahasa Indonesia menggunakan (7) merancang skenario pembelajaran pendekatan saintifik meliputi 5 langkah, mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan yaitu mengamati, menanya, menalar, karakter dalam cuplikan novel Tadarus mencoba, dan mengomunikasikan. Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral, (8) menyimpulkan hasil METODE analisis dan implikasi novel Tadarus Penelitian ini menggunakan Cinta Buya Pujangga karya Akmal metode deskriptif kualitatif. Metode Nasery Basral. deskriptif kualitatif diartikan sebagai suatu metode yang bermaksud untuk HASIL DAN PEMBAHASAN memahami fenomena tentang apa yang Hasil dialami oleh subjek penelitian misalnya Hasil penelitian ini mencakup prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, deskripsi nilai-nilai pendidikan karakter dan lain-lain (Moleong, 2011: 6). dalam novel Tadarus Cinta Buya Penggunaan metode ini bertujuan Pujangga karya Akmal Nasery Basral untuk mendeskripsikan nilai-nilai dan implikasinya terhadap pembelajaran pendidikan karakter dalam novel sastra di SMA. Tadarus Cinta Buya Pujangga karya Akmal Nasery Basral dan implikasinya Pembahasan terhadap pembelajaran sastra di SMA. Pembahasan dalam penelitian ini Sumber data penelitian ini adalah novel meliputi 18 nilai-nilai pendidikan Tadarus Cinta Buya Pujangga karya karakter yang terdapat dalam novel Akmal Nasery Basral . Data yang Tadarus Cinta Buya Pujangga karya dianalisis dalam penelitian ini berupa Akmal Nasery Basral.Implikasi novel kata, kalimat, paragraf, atau kutipan Tadarus Cinta Buya Pujangga terhadap teks yang berkaitan dengan nilai-nilai pembelajaran sastra di SMA dapat pendidikan karakter dalam novel dilihat melalui bahan ajar. Layak atau Tadarus Cinta Buya Pujangga karya tidaknya novel tersebut untuk dijadikan Akmal Nasery Basral. sebagai bahan ajar dilihat berdasarkan Langkah-langkah yang dilakukan tiga aspek, yaitu (1) bahasa, (2) dalam menganalisis data, yaitu (1) psikologis, dan (3) latar belakang membaca novel Tadarus Cinta Buya budaya. Pujangga karya Akmal Nasery Basral secara keseluruhan dengan saksama, (2) (1) Religius mencari penggalan-penggalan novel Religius adalah sikap dan prilaku yang yang mengandung nilai-nilai pendidikan patuh dalam melaksanakan ajaran karakter, (3) memberikan kode pada agama yang dianutnya. Berikut ini penggalan-penggalan novel yang contoh nilai religius di dalam novel mengandung nilai-nilai pendidikan Tadarus Cinta Buya Pujangga. karakter, (4) menganalisis penggalan- Data RLG06 penggalan novel yang mengandung Maka, meski sedikit terlambat, Juz‟ nilai-nilai pendidikan karakter, (5) Amma yang merupakan jus menginterpretasikan penggalan- terakhir Al-Quran berisi surat- penggalan novel yang mengandung surat pendek, akhirnya bisa nilai-nilai pendidikan karakter, (6) dibacanya dengan lancar. Setelah menentukan kelayakan novel Tadarus itu bahan Kaji berpindah ke depan, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 ke juz pertama yang bisa Malik tersentak. Ulu hatinya terasa diselesaikan Malik dengan baik, tidak enak. “Ibu bohong,” pekiknya karena berdua dengan Chamsinah. spontan. (Basral, Akmal Nasery, 2013: 81). “Ibumu tidak berbohong Malik, “tandas Haji Rasul. “Ayah sudah (2) Jujur tanyakan pada ulama di sini, guru- Jujur merupakan sebuah perilaku yang guru thawalib, para ulama di surau didasarkan pada upaya menjadikan Jembatan Besi, mereka semua dirinya sebagai orang yang selalu dapat bilang hal yang sama bahwa di sini dipercaya dalam perkataan, tindakan, Khatam kaji dilakukan dengan dan pekerjaan. Berikut ini contoh nilai membacakan doa bersama di jujur di dalam novel Tadarus Cinta rumah anak yang khatam. Itu Buya Pujangga. saja.” (Basral, Akmal Nasery, 2013 Data JJR02 Basral, Akmal Nasery, 2013: 88) “Ada apa Tuan Haji?” Tanya Sali membuyarkan lamunan Malik. (4) Disiplin “Tuan kelihatan kurang sehat,” Disiplin merupakan tindakan yang lanjutnya dengan nada simpatik. menunjukkan prilaku tertib dan patuh “Silakan duduk dulu. Mungkin pada berbagai ketentuan dan peraturan. terlalu lelah tadi mencari buku di Berikut ini contoh nilai disiplin di loteng.” dalam novel Tadarus Cinta Buya “Oh, tidak apa-apa.” Malik Pujangga. memutuskan untuk berterus terang Data DSP01 , “ Uang saya ternyata, eh … tidak Jadwal belajar Rasul di Makkah cukup untuk membayar semua buku sangat padat. Selain pada nama- ini.” nama guru yang sudah disebutkan “Ah, itu hal kecil, jawab Salim ayahnya saat di tanah air, Rasul membuat kaget Malik. “Bayarkan juga belajar pada beberapa guru saja sesuai yang tuan inginkan hari lain, seperti Syekh Taher ini, nanti sisanya boleh Tuan Djalaluddin, seorang ahli falak kirimkan setelah sampai di rumah.” yang masyhur, serta Syekh Jusuf (Basral, Akmal Nasery, 2013: 306) Nabhani, penulis kitab Al-Anwarul Muhammadiyah, yang terkenal (3) Toleransi karena tak menyembunyikan Toleransi adalah sikap dan tindakan kebenciannya kepada Syekh yang menghargai perbedaan agama, Muhammad Abduh, yang dianggap suku, etnis, pendapat, sikap, dan Nabhani justru mengecilkan tindakan orang lain yang berbeda dari kebesaran Islam lewat pemikiran- dirinya. Berikut ini contoh nilai pemikirannya. (Basral, Akmal toleransi di dalam novel Tadarus Cinta Nasery, 2013: 37) Buya Pujangga. Data TLRS01 (5) Kerja keras “Malik, ibunya memutuskan Kerja keras adalah prilaku yang berkata terus terang tak berbelit- menunjukkan upaya sungguh-sungguh belit, “Masyarakat disini tidak dalam mengatasi berbagai hambatan terbiasa melakukan Khatam Kaji belajar dan tugas, serta menyelesaikan dengan arak-arakan kuda.” tugas dengan sebaik-baiknya. Berikut Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 ini contoh nilai kerja keras di dalam orang lain dalam menyelesaikan tugas- novel Tadarus Cinta Buya Pujangga. tugas. Berikut ini contoh nilai mandiri Data KJKS01 di dalam novel Tadarus Cinta Buya Tapi kemudian pikiran anak lelaki Pujangga. itu berubah. Kalau Chamsinah Data MDR02 bisa, mengapa dia tidak? Maka Setelah bekerja di toko kelontong, dipaksanya belajar lebih keras dan mendapatkan bantuan agar tidak kalah dari anak keuangan dari sejumlah warga perempuan itu. Dan ajaib, Minang di Pematang Siantar atas semangat belajarnya semakin bantuan Isa, Malik akhirnya bisa menggebu jika Chamsinah sudah mengumpulkan uang untuk hadir di rumahnya. Semangat untuk membeli tiket sekali jalan dari menunjukkan kepada Chamsinah Bengawan ke Jeddah, Arab Saudi, bahwa dia mampu,dia juga bisa. dalam rangka menunaikan ibadah Disertai keinginan di dasar hati haji. Perjalanan berlangsung awal untuk disebut “hebat”. (Basral, Februari dengan menggunakan Akmal Nasery, 2013: 80) kapal Karimata yang dioperasikan perusahaan Stoomvart (6) Kreatif Maatschappij Nederland. (Basral, Kreatif merupakan berpikir dan Akmal Nasery, 2013: 194) melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang (8) Demokratis telah dimiliki. Berikut ini contoh nilai Demokratis yakni cara berpikir, kreatif di dalam novel Tadarus Cinta bersikap, dan bertindak yang menilai Buya Pujangga. sama hakdan kewajiban dirinya dan Data KRF03 orang lain.Berikut ini contoh nilai Peluang itu dilihat Malik pada demokratis di dalam novel Tadarus percetakan milik Bagindo Sinaro, Cinta Buya Pujangga. tempat Angku Zainuddin Data DMK01 mempercayakan koleksi bukunya Sebagai „Orang Siak‟, Malik bukan diberi lapisan karton sebagai hanya harus menyelaraskan diri pelindung sehingga kondisi buku dengan murid-murid yang lebih tua bisa lebih tahan lama. Malik dari dirinya, bahkan ada yang menawarkan diri kepada Bagindo sudah berumur 25-30 tahun. Sinaro untuk mempekerjakannya Namun, berbeda dengan orang- dalam memotong karton, membuat orang dewasa yang ditemuinya di adonan lem sebagai perekat buku, pasar atau pacuan kuda, kawan- sampai membuatkan kopi. Sebagai kawannya yang lebih tua memiliki upahnya, Malik tidak mau dibayar cara hidup yang lebih teratur, dan dengan uang, tapi cukup mempunyai semangat belajar yang diperbolehkan membaca buku- tinggi. buku Angku Zainuddin yang akan Sebagai „Orang Siak‟, Malik juga disewakan di Bibliotek Zainaro. diwajibkan untuk bertanak nasi (Basral, Akmal Nasery, 2013: 113) sendiri, dua kali sehari, di dapur umum yang disediakan khusus bagi (7) Mandiri para murid. Jika malas menanak Mandiri merupakan sikap dan prilaku nasi, rasa lapar ditanggung yang tidak mudah tergantung pada sendiri. Dan karena jumlah tungku Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 untuk memasak lebih sedikit dengan kamp furen (api unggun) dibandingkan jumlah murid, maka dia akan menggelar kompetisi siasat untuk mendapatkan tungku cerdas tangkas untuk menguji pun harus diperhitungkan dengan pengetahuan umu anak-anak. cermat, atau harus menunggu Dengan gayanya yang merakyat dengana resiko perut kelaparan jika dan tidak menjaga jarak, dalam terlambat. (Basral, Akmal Nasery, waktu singkat Bung Karno menjadi 2013: 123) “Kakak” yang paling disukai dalam KBI. (Basral, Akmal Nasery, 2013: (9) Rasa ingin tahu 369) Rasa ingin tahu yakni merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya (11) Cinta tanah air untuk mengetahui lebih mendalam dan Cinta tanah air merupakan Merupakan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, cara berpikir, bersikap, dan berbuat dilihat, dan didengar. Berikut ini contoh yang menunjukkan kesetiaan, nilai rasa ingin tahu di dalam novel kepedulian, dan penghargaan yang Tadarus Cinta Buya Pujangga. tinggi terhadap bangsa, lingkungan Data RIT07 fisik, sosial, budaya, ekonomi dan “Apakah kau benar-benar ingin politik bangsa. Berikut ini contoh nilai belajar di Serekat Islam Malik?” cinta tanah air di dalam novel Tadarus Tanya Ja‟Far Amrullah kepada Cinta Buya Pujangga. keponakannya, sepulang mereka Data CTA03 dari pengajian Kiai Hadikusumo. Sekitar dua pekan kemudian, mata “Atau cukup dengan Kiai Malik melihat pelabuhan Sabang di Hadikusumo dan Mirza Baiq Pulau Weh dari atas kapal saja?” lanjutnya sambil melihat Buitenzorgy yang dinaikinya. Marah Intan yang ikut bersama “Allahu Akbar”, desisnya ketika mereka. (Basral, Akmal Nasery, menghirup udara khatulistiwa yang 2013: 157) sudah lama tak dirasakannya. Kegembiraan membuncah di dada (10) Semangat kebangsaan Malik karena sebentar lagi dia Semangat kebangsaan yakni cara akan menginjakkan kaki di tanah berpikir, bertindak, dan berwawasan yang air dan hasil buminya telah yang menempatkan kepeentingan membesarkannya. (Basral, Akmal bangsa dan Negara di atas diri dan Nasery, 2013: 249) kelompoknya. Berikut ini contoh nilai semangat kebangsaan di dalam novel (12) Menghargai prestasi Tadarus Cinta Buya Pujangga. Menghargai prestasi, yakni sikap dan Data SKB03 tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna Dalam kegiatan KBI, Bung karno bagi masyarakat, dan mengakui, serta dengan bersemangat mengambil menghormati keberhasilan orang lain. bagian untuk menceritakan kisah- Berikut ini contoh nilai menghargai kisah masa silam. Dari Gajah prestasi di dalam novel Tadarus Cinta Mada, Ken Dedes dan Ken Arok, Buya Pujangga. sampai perjuangan Pangeran Data MGP01 Diponogoro. Jika kegiatan KBI Belum lama Haji Rasul menghirup berlangsung pada malam hari kesegaran udara Maninjau, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 kaumnya mengadakan upacara adat (14) Cinta damai untuk memberikan gelar kepada Cinta damai merupakan sikap, ayahnya, Syekh Muhammad perkataan, dan tindakan yang Amrullah, dan dirinya sendiri. menyebabkan orang lain merasa senang Ayahnya mendapat gelar Tuanku dan aman atas kehadiran dirinya. Syekh Nan Tuo sedangkan dirinya Berikut ini contoh nilai cinta damai di digelari sebagai Tuanku Syekh Nan dalam novel Tadarus Cinta Buya Mudo. Untuk menggelar perhelatan Pujangga. itu, dipotong sejumlah kerbau besar Data CDI04 sebagai jamuan bagi tetamu Sejak tinggal di Anggut Atas itulah penting, yakni para Tuanku yang Bung Karno mempunyai kebiasaan bermukim di pelbagai tempat di setiap pagi menjelajahi Kota sekeliling Danau Maninjau. Dusun Bengkulu dengan sepeda Vongers. Kelapa Kebun tempat kediaman Jika bertemu dengan orang yang keluarga Syekh Amrullah menjadi tak dikenal, Soekarno selalu ramai luar biasa dengan kedatangan menebar senyum ramah. tamu dari segala penjuru. (Basral, Sedangkan jika bertemu dengan Akmal Nasery, 2013: 48) orang-orang yang dikenalnya, terutama para guru Muhammadiah (13) Bersahabat/ komunikatif dan Taman Siswa, dia akan Bersahabat/ komunikatif merupakan memekik riang, “Hidup!” sembari tindakan yang memperlihatkan rasa mengembangkan tangan seperti senang berbicara, bergaul, dan bekerja salam Hitler. (Basral, Akmal sama dengan orang lain. Berikut ini Nasery, 2013: 368) contoh nilai bersahabat/ komunikatif di dalam novel Tadarus Cinta Buya (15) Gemar membaca Pujangga. Gemar membaca adalah kebiasaan Data BHT06 menyediakan waktu untuk membaca Pengalaman sebagai anak jalanan berbagai bacaan yang memberikan selama setahun lebih sejak kebajikan bagi dirinya. Berikut ini perceraian kedua orangtuanya contoh nilai gemar membaca di dalam membuat Malik memiliki novel Tadarus Cinta Buya Pujangga. kemampuan yang lebih tinggi Data GMC04 dibandingkan “anak-anak Koleksi bacaan di Bibliotek rumahan” dalam hal menjalin Zainaro tak hanya buku-buku dan pertemanan dengan murid dari roman, tapi juga bermacam ragam berbagai usia. Hanya dalam waktu koran. Yang paling sering dibaca beberapa hari saja dia sudah Malik adalah Tjahaya Soematra, berteman dengan murid dari kelas Sinar Soematra, dan Hindia Baroe. teratas di Parabek, sampai murid- Ternyata pemilik dan pemimpin murid di kelas terbawah yang baru ketiga harian itu adalah orang yang masuk seperti dirinya sendiri. Tapi, sama: Ajun Sabirin. Malik begitu dari semua kawannya itu, Malik kagum, sampai-sampai pada satu menemukan sahabat baru bernama hari dia mengirim surat kepada Dani yang berasal dari dusun Ajun untuk mengungkapkan rasa sekitar Parabek. (Basral, Akmal hormatnya. (Basral, Akmal Nasery, Nasery, 2013: 123) 2013: 131) Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 (16) Peduli lingkungan elus jenggotnya yang lancip. “Ayo, Peduli lingkungan, yakni sikap dan silakan diminum lagi, Rasul. tindakan yang selalu berupaya Ceritakan kepadaku bagaimana mencegah kerusakan pada lingkungan rasanya rendang sekarang?” alam di sekitarnya, dan katanya berseloroh. “Sudah hampir mengembangkan upaya-upaya untuk lupa lidahku ini dengan rasanya memperbaiki kerusakan alam yang kareana setiap hari mencicip sudah terjadi. Berikut ini contoh nilai makanan disini.” (Basral, Akmal peduli lingkungan di dalam novel Nasery, 2013: 45) Tadarus Cinta Buya Pujangga. Data PDL 01 (18) Tanggung jawab Tanpa sadar kedua tangan Malik Tanggung jawab merupakan sikap dan mengelus-elus lantai papan surau, prilaku seseorang untuk melaksanakan seakan-akan batang kayu yang tugas dan kewajibannya, yang mulai lapuk dimakan usia itu seharusnya dia lakukan, terhadap diri adalah barang miliknya yang sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, paling berharga. Haji Rasul sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan melihat apa yang dilakukan Yang Maha Esa. Berikut ini contoh anaknya, tetapi dia diam saja. Haji nilai tanggung jawab di dalam novel Rasul tahu, Malik yang mewarisi Tadarus Cinta Buya Pujangga. dengan sempurna seluruh Dalam balasan suratnya kepada kenakalan dan kejahilan masa sang Ayah, Malik menjelaskan kecilnya, kini akan melihat surau semua hal yang dialaminya sejak ini dengan cara yang berbeda. Cara belajar dengan Kiai Tjokroaminoto yang justru akan menyempurnakan dan kawan-kawan dari Serekat keimanannya. (Basral, Akmal Islam, dan merasakan banyak Nasery, 2013: 307) perubahan dalam hidupnya sekarang. Namun, Malik juga (17) Peduli sosial berjanji akan secepatnya ke Peduli sosial, yakni sikap dan tindakan Pekalongan jika bekal ilmu yang di yang selalu ingin member bantuan pada dapatnyadari Jogjakarta sudah orang lain dan masyarakat yang dirasakan cukup. (Basral, Akmal membutuhkan. Berikut ini contoh nilai Nasery, 2013: 169) peduli sosial di dalam novel Tadarus Cinta Buya Pujangga. Implikasi novel Tadarus Cinta Buya Kerongkongan Rasul tercekat, Pujangga karya Akmal Nasery Basral sebulir air mata dengan cepat Terhadap Pembelajaran Sastra di meluncur dari sudut matanya. SMA Tarnyata apa yang dirasakannya Dalam silabus kurikulum 2013 sangat berat, cara penyelesaiannya kelas XII SMA, Kompetensi Inti yang hanya semudah ini. “Terimakasih, berkaitan dengan penelitian ini yaitu Syekh! Ujar Rasul sambil Menghayati dan mengamalkan perilaku mengusap matanya yang berair jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli dengan cepat. “Akan saya (gotong royong, kerjasama, toleran, kembalikan secepatnya.” damai), santun, responsif dan proaktif Sudaahlah. Sesama hamba Allah, dan menunjukkan sikap sebagai bagian kita harus saling tolong menolong dari solusi atas berbagai permasalahan bukan?” Syekh Ahmad mengelus- dalam berinteraksi secara efektif dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 lingkungan sosial dan alam serta dalam Buya Pujangga karya Akmal menempatkan diri sebagai cerminan Nasery Basral disertai bukti teks bangsa dalam pergaulan dunia. dalam novel dan alasannya. Kompetensi dasar yang berkenaan b. Langkah Menanya dengan hal tersebut yaitu KD 2.5 1. Siswa bertanya jawab tentang Menunjukkan perilaku jujur, peduli, nilai nilai pendidikan karakter. santun, dan tanggung jawab dalam 2. Setelah guru menampilkan penggunaan bahasa Indonesia untuk beberapa contoh cuplikan novel memahami dan menyajikan novel. Tadarus Cinta Buya Pujangga Hasil analisis nilai-nilai yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter dalam penelitian ini pendidikan karakter. dapat memberikan pengetahuan kepada 3. Siswa menanyakan hal yang para siswa tentang nilai-nilai pendidikan belum dipahami tentang lembar karakter yang dapat mereka tanamkan kerja yang diberikan oleh guru. dan amalkan dalam kehidupan mereka 4. Guru mengawasi kerja kelompok sehari-hari. Melalui bimbingan guru, dan menjawab pertanyaan- nilai-nilai pendidikan karakter yang pertanyaan siswa selama kegiatan terdapat dalam sebuah novel dapat kerja kelompok berlangsung. menjadi pelajaran yang berarti bagi c. Langkah Menalar siswa karena siswa dapat menanamkan 1. Siswa mengerjakan lembar kerja nilai-nilai pendidikan karakter yang ia secara berkelompok berdasarkan pelajari di kehidupan nyata. petunjuk yang telah diberikan Dalam Kurikulum 2013, oleh guru. pembelajaran sastra menggunakan 2. Siswa menentukan nilai-nilai pendekatan saintifik yang meliputi 5 pendidikan karakter yang langkah, yaitu mengamati, menanya, terdapat dalam cuplikan novel menalar, mencoba, dan Tadarus Cinta Buya Pujangga mengomunikasikan. Berikut ini contoh karya Akmal Nasery Basral kegiatannya. secara berkelompok. a. Langkah Mengamati d. Langkah Mencoba 1. Siswa membaca dan memahami 1. Siswa mengidentifikasi nilai-nilai cuplikan novel novel Tadarus pendidikan karakter yang Cinta Buya Pujangga karya terdapat dalam cuplikan novel Akmal Nasery Basral yang Tadarus Cinta Buya Pujangga mengandung nilai-nilai karya Akmal Nasery Basral pendidikan karakter dengan secara berkelompok. cermat. 2. Siswa mendiskusikan tentang 2. Siswa memahami nilai-nilai nilai-nilai pendidikan karakter pendidikan karakter dengan yang terdapat dalam cuplikan menggunakan gambar skema novel Tadarus Cinta Buya tentang nilai-nilai pendidikan Pujangga karya Akmal Nasery karakter dalam novel yang Basral. ditempel oleh guru di papan tulis. e. Langkah Mengomunikasikan 3. Guru membagi lembar kerja 1. Siswa menuliskan laporan kerja kepada siswa yang berisi tabel kelompok tentang nilai-nilai mengenai nilai-nilai pendidikan pendidikan karakter yang karakter yang terdapat dalam terdapat dalam cuplikan novel cuplikan novel Tadarus Cinta Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9 Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 Tadarus Cinta Buya Pujangga karena novel ini bercerita tentang fase- karya Akmal Nasery Basral. fase perkembangan seorang anak 2. Guru meminta perwakilan dari bernama Malik yang lahir di tanah setiap kelompok untuk Minagkabau. Seseorang yang masa melaporkan hasil diskusinya di kecilnya hidup bak seorang depan kelas. pemberontak. Kelincahannya selalu 3. Guru memberikan kesempatan beradu riang dengan riak Danau kepada kelompok lain untuk Maninjau, nyalinya membuntal seolah memberikan tanggapan kepada hendak bergulat dengan bukit sibarosok. kelompok yang sudah Ia lahir dan dibesarkan di lingkungan menyampaikan hasil diskusi. para ulama. Namun, perceraian Ayah Ibunya membuat dia berpaling dari Sementara itu, implikasi keluarga, dunia luar pun menjadi tempat penggunaan sudut pandang pencerita peraduan baginya. Pendidikan dalam novel Padang Bulan karya formalnya terhenti, bahkan ia tak pernah Andrea Hirata terhadap pembelajaran sempat menamatkan Sekolah Desa. sastra di SMA dapat dilihat melalui Beranjak dewasa, setelah berhaji dan bahan ajar. Bahan ajar termasuk salah menuntut ilmu di Tanah Suci, Malik satu komponen pembelajaran yang memilih jalannya untuk berkiprah di mendukung proses pembelajaran untuk negeri sendiri, menjadi pujangga. mencapai tujuan pembelajaran. Agar Sementara itu bekal yang ia peroleh tujuan pembelajaran dapat tercapai selama perantauan mengukuhkan dengan baik dan sesuai dengan yang kecakapannya sebagai ulama. diharapkan, suatu pembelajaran dapat 3. Aspek Latar Belakang Kebudayaan ditunjang dengan bahan ajar yang layak Dalam hal ini dapat berupa karya dan baik. Ada tiga aspek penting dalam sastra yang memiliki latar budaya yang memilih bahan ajar pada pembelajaran erat dan dekat dengan kehidupan siswa. sastra, yaitu (1) bahasa, (2) psikologis, Karya sastra tersebut dapat dengan dan (3) latar belakang kebudayaan. mudah tergambar dengan pembayangan 1. Aspek Bahasa yang dimiliki oleh siswa. Novel Dalam hal ini dapat berupa Tadarus Cinta Buya Pujangga karya penggunaan bahasa harus sesuai tingkat Akmal Nasery Basral berlatar belakang penguasaan bahasa siswa. Hasil kisah kehidupan seorang anak di peneitian menunjukkan bahwa bahasa Minangkabau yang tidak sempat yang digunakan dalam novel Tadarus menamatkan Sekolah Desa. Perceraian Cinta Buya Pujangga karya Akmal Ayah Ibunya membuat dia berpaling Nasery Basral telah sesuai dengan dari keluarga, dunia luar pun menjadi tingkat penguasaan bahasa siswa. tempat peraduan baginya. Secara Bahasa yang digunakan dalam novel geografis, latar belakang novel Novel tersebut sudah komunikatif sehingga Tadarus Cinta Buya Pujangga pesan yang disampaikan kepada merupakan potret kehidupan dari salah pembaca dapat tersampaikan dengan satu daerah di Indonesia, yaitu baik. kebudayaan Minang. 2. Aspek Psikologis Berdasarkan kriteria pemilihan Novel Tadarus Cinta Buya bahan ajar sastra tersebut, novel Pujangga karya Akmal Nasery Basral Tadarus Cinta Buya Pujangga karya telah sesuai dengan perkembangan Akmal Nasery Basral sudah memenuhi psikologis siswa pada tingkat SMA aspek-aspek dalam pemilihan bahan ajar Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Description: