ebook img

BAB V KESIMPULAN KH Ahmad Dahlan dilahirkan pada tahun 1869 di Kauman Yogyakarta dan PDF

34 Pages·2017·2.31 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB V KESIMPULAN KH Ahmad Dahlan dilahirkan pada tahun 1869 di Kauman Yogyakarta dan

117 BAB V KESIMPULAN K.H. Ahmad Dahlan dilahirkan pada tahun 1869 di Kauman Yogyakarta dan wafat pada jumat malam 7 Rajab tahun 134 Hijriyah (23 Februari 1923) dalam usia 55 tahun. K.H. Ahmad Dahlan adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Haji Abu Bakar bin Kyai Sulaiman, ibunya bernama Siti Aminah. K.H. Ahmad Dahlan lahir dalam suatu lingkungan keislaman yang kukuh. Hal ini diperkuat lagi dengan lingkungan tempat K.H. Ahmad Dahlan lahir dan dibesarkan yaitu kampung Kauman. Kampung Kauman seperti kebanyakan bagian Yogyakarta yang lain merupakan basis yang kuat bagi kaum santri. K.H. Ahmad Dahlan secara dini mendapat pendidikan dari ayahnya sendiri. Dua kali berangkat ke Mekkah K.H. Ahmad Dahlan untuk melaksanakan haji dan memperdalam ilmu agama di Mekkah. Perjumpaannya dan dialog dengan Rasyid Ridha ini memberikan pengaruh yang kuat terhadap pemikiran K.H. Ahmad Dahlan. Kebijakan politik pemerintah Hindia Belanda terhadap Islam tidak bisa dilepaskan dari kondisi dan situasi pada awal abad 20. Sejak kekuasan kolonial Belanda, berbagai gerakan dan pemberontakan di Hindia Belanda bermunculan. Pemberontakan tersebut dimotori oleh para haji dan ulama. Situasi ini erat kaitannya dengan para haji yang melakukan ibadah haji di Mekkah. Sehingga membuat khawatir pemerintah Hindia Belanda akan adanya ide-ide perang jihad dan Pan Islamisme yang diperoleh di Mekkah. Oleh karena itu untuk lebih membatasi ruang gerak islam dikeluarkan ordonansi haji dan guru. Dimana 118 ordonansi tersebut bertujuan menghambat masuknya paham-paham Pan Islamisme yang akan di bawa oleh para haji. Secara garis besar bisa dikatakan bahwa gerakan politik K.H. Ahmad Dahlan terhadap pemerintah Hindia Belanda bercorak “Rival-Moderat”. Sejauh penelusuran peneliti, tidak ditemukan sama sekali bahwa adanya ucapan-ucapan atau pun tulisan-tulisan secara terang-terangan menentang pemerintah Hindia Belanda. Hal ini bukan berarti K.H. Ahmad Dahlan memihak Belanda. Meski secara lisan ia tidak mengecam Belanda namun gerakannya berorientasi pada kesejahteraan sosial dan peningkatan sumber daya manusia jelas merupakan bukti usahanya melawan penjajahan. Jelas sekali terlihat dari berbagai gerakan politik K.H. Ahmad Dahlan yang terkesan “menghormati” keberadaan pemerintah Hindia Belanda. Sehingga secara politis K.H. Ahmad Dahlan tidak pernah dibatasi gerakannya oleh pemerintah dan keberadaan Muhammadiyah tidak menjadi ancaman bagi pemerintah. Meski tidak setuju dengan adanya penjajahan, perjuangan K.H. Ahmad Dahlan tidak diwujudkan dalam perlawanan fisik. Dalam batas-batas tertentu K.H. Ahmad Dahlan “mengakui” kekuasaan Belanda. Hal tersebut cukup realistis bagi K.H. Ahmad Dahlan untuk tidak memberikan perlawanan terhadap Belanda secara langsung. Dalam usaha mendirikan Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan terkesan mengakui keberadaan Belanda, hal itu dengan tujuan adanya usaha untuk mendapatkan izin gerakan Muhammadiyah. Meski berusaha meningkatkan taraf hidup masyarakat pribumi, namun secara formal gerakannya sebisa mungkin tidak mendapatkan rintangan dari pemerintah Hindia Belanda. 119 Sehingga izin pendirian Muhammadiyah diperjuangkan oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan bantuan pimpinan Budi Utomo yang dekat dengan pemerintah Hindia Belanda. Usaha memperjuangkan legalitas gerakan ini berlangsung dalam tiga tahapan. Tahap pertama menghasilkan ruang gerak seluas residensi Yogyakarta. Tahap kedua menghasilkan izin ruang gerak seluas daerah kekuasaan Hindia Belanda dan tahap ketiga pendirian cabang-cabang Muhammadiyah di manapun di daerah kekuasaan Hindia Belanda. Kemudian penerbitan ordonansi guru yang bersifat politis, yang bertujuan untuk melakukan kontrol atas lembaga pendidikan yang dicurigai sebagai ancaman potensial terhadap pemerintah.. Tahun 1921 Fachroddin sebagai utusan K.H. Ahmad Dahlan membahas persoalan tersebut dalam Kongres al-Islam di Cirebon. Berbagai masalah dalam penyelenggaraan haji oleh Hindia Belanda membuat kecewa umat Islam. K.H. Ahmad Dahlan menuntut Kongsi Tiga, supaya mengadakan perbaikan-perbaikan, penertiban pelayaran di atas kapal. Hoofdbestuur Muhammadiyah mengutus anggotanya, K.H. M. Sudjak dan M. Wirjopertomo ke Mekkah untuk meninjau dan mempelajari masalah yang menyangkut perjalanan haji. Wadah gagasan perbaikan, penertiban haji ini diwujudkan pertama kali dalam badan yang disebut penolong haji (PH) di bawah pimpinan K.H. Ahmad Dahlan. 120 DAFTAR PUSTAKA Arsip : Anggaran Dasar Muhammadiyah 1912 Anggaran Dasar Muhammadiyah 1914 Anggaran Dasar Muhammadiyah 1921 EXTRACT uit het Register den Besluiten van de Gouverneur General van Nederlandsch-Indie. Buitenzorg, den 22 sten Augustus 1914, No. 81. UITREKSEL, uit het Register den Besluiten van de Gouverneur General van Nederlandsch-Indie.Batavia, den 16 Augustus 1920, No. 40. UITREKSEL, uit het Register den Besluiten van de Gouverneur General van Nederlandsch-Indie. Batavia, den 2 September 1921, No. 36. Buku : Abdul Haris Ma’moen. Mengenal Sepetik Riwayat K.H. Ahmad Dahlan. (PWM Muhammadiyah Kodya Tegal. 1985). Abdul Munir Mulkhan, Etika Welas Asih dan Reformasi Soaial Budaya Kyai Ahmad Dahlan (Jakarta: Bentara, Kompas, 2005). ______, Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah Dalam Perspektif Perubahan Sosial, (Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. 1990). Abu Mujahid, Sejarah Muhammadiyah: Gerakan “Tajdid” di Indonesia bagian I. ( Bandung: Too Bagus Publishing, 2013). Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997). ______, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 2001). Achmad Jainuri, Gerakan Reformasi Islam DI Jawa Pada Awal Abad Kedua Puluh, (Surabaya : Bina Ilmu, 1981). ______, Ideologi Kaum Reformis (Surabaya: LPAM, 2002). Achmad Taqiyudin et.al., Antara Mekkah dan Madinah (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009). 121 Adi Nugroho, K.H. Ahmad Dahlan: Biografi Singkat 1869-1923, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010). Ahmad Adaby Darban, “Peranan Islam dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia”, dalam Majalah Pembaharuan, Edisi 1, (Yogyakarta: PP Muhammadiyah, 1985). ______, Sejarah kauman: Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah, (Yogyakarta, Tarawang, 2000). 13. Ahmad Faizin Karimini, Pemikiran dan Perilaku Politik K.H. Ahmad Dahlan, (Gresik : MUHI Press, 2012). Alfian, Politik Kaum Modernis: Perlawanan Muhammadiyah terhadap Kolonialisme Belanda, (Jakarta: al-Wasat, 2010). ______, Islamic Modernism in Indonesia Politics; the Muhammadiyah Movement the Dutch Colonial Period 1912-1942, (Universitas Wisconsin, 1969). ______, Muhammadiyah: The Political Behaviour of a Muslim Modernist- Organization Under Dutch Colonialism. (Yogyakarta : UGM Press. 1989). Alwi Shihab, Membendung Arus: Respons Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia, Cet. Pertama, (Bandung: Mizan, 1998). Amir Sutarga, Politik Etis dan Revolusi Kemerdekaan, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1987). Amir Syarifuddin, Garis–Garis Besar Ushul Fiqh, (Jakarta : Kencana Media Group, 2012). Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda. (Jakarta: LP3ES, 1985). Arbiah Lubis, Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh (Jakarta: Bulan Bintang, 1989). Asmuni, Yusran ,M, . Aliran Modern Dalam Islam, ( Surabaya: Al Ikhlas,1982). Azumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim Pendidikan dan Islam (Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu, 1998). Benda, Harry J., Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang, Terj. Daniel Dhakidae (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1980). Daliman, A, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta : Ombak, 2012). 122 Deliar Noer, Pengantar ke Pemikiran Politik. (Jakarta: Rajawali, 1983). ______, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta: LP3ES. 1996). Departemen Agama RI, Bunga Rampai Perhajian II, (T.t, 2001). Departemen Pendidikan Nasional, Peranan Elit Agama Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2000). Djumhur, Sejarah Pendidikan, (Bandung : CV ILMU, 1994). Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999). Elsbeth Locher Scholten, Etika yang Berkeping-keping. Terj.Nicolette P. Ratih, (Jakarta: Djambatan, 1996). Haedar Nashir, Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammmadiyah, (Malang: UMM Press, 2006). ______, Muhammdiyah Abad Kedua, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2011). Haidar, M. Ali, Nahdlatul Ulama dan Islam di Indonesia: Pendekatan Fiqih dalam Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995). Hasan Sadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. (Jakarta: Bina Aksara, 1983). Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996). Hefner, Robert W. dkk, Api Pembaharuan Kiai Ahmad Dahlan, (Yogyakarta : Multi Pressindo, Maret 2008)., Cet. Ke-I. Helius Syamsudin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta : Ombak, 2007). Hurgronje, Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje Jilid VIII, Terj. Soedarso Soekarno (Jakarta: INIS, 1993). Ibnu Qoyim Ismail, Kiai Penghulu Jawa: Peranannya di Masa Kolonial, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997). Jajat Burhanudin, Ulama Perempuan Indonesia, (Jakarta : PT. Gradmedia Pustaka, 2002). 123 Junus Salam, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, (Tangerang: Al-Wasat Publising House, 2009). ______, Riwayat Hidup KH. Ahmad Dahlan, (Yogyakarta: TB Yogya, 1968). Jurusan Pendidikan Sejarah, Pedoman Penulisan Tugas Akhir Skripsi. (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Sejarah, FISE UNY, 2006). Karel A. Steenbreink, Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dan Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES, 1986). ______, Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke 19, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984). Luois Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto (Jakarta : UI Press, 1985). M. Dien Majid, Berhaji Di Masa Kolonial, (Jakarta: CV Sejahtera, 2008). M. Nasruddin Anshoriy Ch, Matahari Pembaharuan : Rekam Jejak K.H. Ahmad Dahlan, (Yogyakarta : Yogya Bangkit Publisher, 2010). Majelis Diktilitbang dan LPI PP Muhammadiyah, 1 Abad Muhammadiyah - Gagasan Pembaharuan Sosial Keagamaan. (Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, 2010). Mansur, dkk, Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Depag, 2005). Muhammad Damami, Akar Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2000). Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Sejarah Kota Mekah Klasik dan Modern, (Jakarta: AKBAR, 2003). Muhammad Sirozi, Politik Kebijakan Pendidikan di Indonesia: Peran Tokoh- tokoh Islam dalam Penyusunan UU Nomor 2/1989, Terj. Lillian D.T., (Jakarta: INIS, 2004). Muhammad Soedja’, Cerita Tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1993). Mukhlis Paeni & Tim Penyusun. Biro Perjalanan Haji Di Indonesia Masa Kolonial: Agen Herklots dan Firma Alsegoff & Co.(ANRI:Jakarta, 2001). Mursyidi Mr Sumuran Harahap, Lintasan Sejarah Perjalanan Haji Indonesia, (Jakarta: MARS-26, 1984). 124 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, dalam Perpektif Historis dan Ideologis (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 2003). Nieuwenhuys, R., “Melalui Cermin Seni Sastra”, dalam H. Baude dan I.J. Brugmans (peny)., Balans van Beleid, Terugblik op de Laatste halve eeuw van Nederlandsch-Indie, terj. Amir Sutaagra, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1987). Nur Achmad dan Pramono Utanthowi, Muhammadiyah Digugat (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2000). Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren: sebuah Potret Perjalanan, Cet. Pertama, (Jakarta: Paramadina, 1997). Pijper. G.F., ”Politik Islam Pemerintah Belanda”, dalam Politk Etis dan Revolusi Kemerdekaan, ed. H. Baudet dan I.J. Brugmans (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1987). Porwo Martani, Aku Mengenal Pahlawan Bangsaku, (Jakarta: Talenta Media Utama, 2008). Priyono, AE (ed)., Paradigma Islam – Interpretasi Untuk Aksi : Kuntowijoyo, (Bandung : Mizan Media Utama, 2008). Ricklefs, M.C, Sejarah Modern Indonesia. Terj. Drs. Dharmono Hardjowidjono, (Yogyakarta : Gajah Mada University Press. 1991). ______,Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, (Jakarta : Serambi, 2005). Ridjaluddin, H. Muhammadiyah dalam Tinjauan Filsafat Islam, (Jakarta: Pusat Kajian Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2011). Robert Van Niel, Munculnya Elit Modern Indonesia. Terj. Yayasan Ilmu-ilmu Sosial. (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1984). Saefur Rochmat, Ilmu Sejarah Dalam Perspektif Ilmu Sosial. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009). Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993). Sartono Kartodirdjo, Pemberontakan Petani Banten 1888: Kondisi, Jalan Peristiwa dan Kelanjutannya, Terj. Hasan Basari, (Jakarta: YIIS bekerjasama dengan Pustaka Jaya, 1984). ______, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah, (Jakarta : Gramedia, 1983). 125 ______, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional. (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.1999). Shaleh Putuhena, Historiografi Haji Indonesia, (Yogyakarta: Lkis, 2007). Sjoedja’, H.M., Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah versi Baru,” eds Syaifullah dan Musta (Manuskrip, 1995). Soekarso ,dkk, Teori Kepemimpinan, (Jakarta : Mitrawacanamedia, 2010). Suradi, Haji Agus Salim dan Konflik politik dalam Sarekat Islam, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997). Suwarno, Muhammadiyah Sebagai Oposisi, (Yogyakarta: UII Press, 2001). Suwendi, Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003). Syaifullah, Gerak Politik Muhammadiyah dalam Masyumi (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1997). Syarifuddin Jurdi, Muhammadiyah dalam Dinamikan Politik Indonesia 1966- 2006, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010). Tim Pembina AL- Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Malang, Muhammadiyah Sejarah, Pemikiran dan Amal Usaha. (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogyakarta,1990). Tim Prodi Ilmu Sejarah, Pedoman Penulisan Tugas Akhir Ilmu Sejarah, (Yogyakarta : Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, 2013). Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta: AR-Ruzz Media, 2007). Weinata Sairin, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995). Yusuf Abdullah Puar, Perjuangan dan Pengabdian Muhamadiyah, (Jakarta : Pustaka Antara, 1989). Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. 1986). Zuli Qodir, dkk. Ijtihad politik Muhammadiyah : Politik Sebagai Asmaul Husna, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2015). 126 Jurnal : Ali Mufrodi, Haji Indonesia dalam Perspektif Historis. Disampaikan dalam Peresmian Jabatan Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam pada Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2003. Farid Setiawan, “Kebijakan Pendidikan Muhammadiyah terhadap Ordonansi Guru”, Jurnal Pendidikan Islam : Volume III, Nomor 1, Juni 2014 52. Hikmawan Syahputra, “Peran Politik Muhammadiyah Tahun 2010-2014”, Jurnal Ilmu Pemerintahan, (Malang : Universitas Brawijaya Malang, 10 September 2014).. Husain Haikal, “Dinamika Muhammadiyah Menuju Indonesia Baru”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, (No. 25, th ke-6, September 2000).. ______, “Sayap Pembaharu & Tradisional Islam (Mitos atau Realitas?).”, Al- Jami’ah, (No. 2, Vol. 38, Tahun 2000). K. Subroto, “Strategi Snouck Mengalahkan Jihad di Nusantara”, SYAMINA, Edisi 1 / Januari 2017. Leny Marlina, “Kajian Terhadap Perkembangan Sekolah Muhammadiyah”, TA’DIB, Vol. XVII, No. 01, Edisi Juni 2012. Martin van Bruenessen, “Mencari Ilmu dan pahala di Tanah Suci”, Ulumul Qur’an, (Jakarta, No. 5 Voll. II. 1990). Noor Huda, Perkembangan Institusi Sosial-Politik Islam Indonesia Sampai Awal Abad XX, “ADDIN”, Vol. 9, No. 2, Agustus 2015. Rubrik Bingkai pada suara Muhammadiyah edisi 24/TH. Ke-94 16-31 Desember 2009. Siti Muflikhatul Hidayah, “Citra Muhammadiyah sebagai Gerakan Anti Misi Kristen Indonesia”, Tajdida, Vol. 9, No. 2, Desember 2011. Sumarno, “Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia (Studi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan).”, AL MURABBI, (Ngawi : STIT Muhammadiyah Tempurrejo Ngawi, 2017)., Vol.3, No. 2 230. Yudha, Pengaruh Haji Terhadap Politik Islam di Indonesia (Tahun 1900-1945)., “THAQAFIYYAT”., Vol. 16, No. 1, Juni 2015. Zainal Abidin, “Menapaki Distingsi Geneologis Pemikiran Pendidikan (Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama)., NIZHAM, Vol. 4, No. 2 Juli - Desember 2015.

Description:
kejakinan, baik jang berasas pada agama maoepoen jang berasas pada theorie doeniawi. Sumber : Soeara Moehammadijah/th. ke-4/Nomor 5 dan
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.