BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Uji Heteroskedastisitas Berdasrkan uji park, nilai probabilitas dari semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 5%. Keadaan ini menunjukan bahwa adanya varian yang sama atau terjadinya homoskedastisitas antara nilai-nilai variabel independen dengan residual setiap variabel itu sendiri. Berikut ini adalah hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan Uji Park ditunjukan pada Tabel 5.1 Tabel 5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 46.65712 77.48395 0.602152 0.5489 MS 0.074661 0.051875 1.439236 0.1542 ML 0.010363 0.029277 0.353976 0.7243 JA -0.124642 0.330266 -0.377397 0.7069 Sumber : Hasil olahan Eviews 7.0 Dari tabel diatas dapat dilihat Probabilitas semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 5%, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yang digunakan terbebas dari masalah Heteroskedastisitas. 2. Uji Multikoleniaritas Deteksi adanya multikoleiaritas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel independen, yaitu dengan menguji koefidien korelasi antar 65 66 variabel independen. Suatu model yang baik tidak terjadi multikoleniaritas antar variabel independen dengan dependennya (Gujarati, 2007). Tabel 5.2 menunjukan hasil pengujian multikoleniaritas. Tabel 5.2 Uji Korelasi SHU MS ML JA SHU 1.000000 0.361706 0.140260 0.319530 MS 0.361706 1.000000 0.577338 0.690448 ML 0.140260 0.690448 1.000000 0.522599 JA 0.319530 0.690448 0.522599 1.000000 Sumber : Hasil olahan Eviews 7.0 Berdasarkan hasil yang ada (Tabel 5.2), maka dapat disimpulakn bahwa tidak adanya masalah multikoleniaritas antar variabel. Hal ini terlihat dari tidak adanya koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,9. B. Pemilihan Model Analisis 1. Uji Chow (Uji likelihood) Dalam melakukan analisis data pengaruh modal sendiri, modal luar, jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kabupaten Pekalongan tahun 2012- 2015 dengan variabel independennya adalah modal sendiri, modal luar, dan jumlah anggota. Pemilihan model ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi panel dengan menggunakan 3 model yaitu common effect, fixed effect model, dan random effect model dengan uji like hood. H : Common Effect 0 H : Fixed Effect 1 67 Apabila hasil probabilitas chi-square kurang dari alpha 5% maka H 0 ditolaak. Sehingga model menggunakan fixed effect. Hasil dari estimasi menggunakan efek spesifikasi fixed adalah sebagai berikut: Tabel 5.3 Hasil test Rebundant Fixed Effect-Likelihood Ratio Effect Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 151.612580 (19,57) 0.0000 Cross-section Chi- 315.384817 19 0.0000 square Sumber : Hasil olahan Eviews 7.0 Berdasarkan hasil olahan diatas, diketahui probabilitas Chi-square sebesar 0,0000, sehingga menyebabkan H ditolak. Maka model fixed adalah model yang 0 sebaiknya digunakan. 2. Uji Hausman Test Uji Hausman ini dilakukan bertujuan untuk menentukan penggunaan metode antara REM dengan FEM. H : Random effect 0 H : Fixed effect 1 Apabila probabilitas chi-square lebih besar dari alpha 5% maka sebaiknya model menggunakan random effect. Hasil estimasi menggunakan efek spesifikasi random adalah sebagai berikut : 68 Tabel 5.4 Hasil Uji Hausman Test Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section 4.640338 3 0.2001 random Sumber : Hasil olahan Eviews 7.0 Hasil olahan di atas dihasilkan probabilitas chi-square sebesar 0.2001. sehingga dapat disimpulkan bahwa model sebaiknya menggunakan random effect. C. Analisis Model Terbaik Pemilihan model ini menggunakan uji analisis terbaik selengkapnya dipaparkan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.5 Hasil Estimasi Common Effect, Fixed Effect, Random Effect Variabel Dependent : Model SHU Common Fixed Random Effect Effect Effect Konstanta (C) 14.59900 84.40561 53.70528 Standar error 19.07015 7.126994 28.01614 Probabilitas 0.4463 0.0000 0.0590 Modal Sendiri 0.026589 0.003974 0.005379 Standar error 0.012767 0.000492 0.002536 Probabilitas 0.0407 0.0000 0.0371 Modal Luar -0.007270 0.002236 0.003354 Standar error 0.007206 0.000492 0.001877 Probabilitas 0.3162 0.0000 0.0780 Jumlah Anggota 0.089780 - 0.016699 0.081058 Standar error 0.081284 0.021005 0.071548 Probabilitas 0.2729 0.0003 0.8161 R2 0.151503 0.983235 0.065947 Fstatistik 4.523387 151.9477 2.709182 Probabilitas 0.005674 0.000000 0.050972 Durbin-Watson stat 0.161214 1.905499 0.035849 Ket: ***=signifikan 1%, **=signifikan 5%, *=signifikan 10% 69 Berdasarkan uji spesifikasi model yang telah dilakukan dari kedua analisis yang dilakukan dengan uji chow dan uji hausman test keduanya menyarankan untuk menggunakan fixed effect model dan random effect model, dan dari perbandingan uji pemilihan terbaik maka model regresi yang digunakan dalam mengestimasikan pengaruh modal sendiri, modal luar dan jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kabupaten Pekalongan adalah fixed effect model. D. Pembahasan Ekonomi Berdasarkan dari uji spesifikasi model yang telah dilakukan serta dari perbandingan nilai terbaik maka model regresi data panel yang digunakan ialah fixed effect model (FEM). Pada pengujian sebelumnya, model telah lolos dari uji asumsi klasik, sehingga hasil yang didapatkan setelah estimasi konsisten dan tidak bias. Berikut tabel yang menunjukkan hasil estimasi data dengan jumlah observasi sebanyak 20 koperasi di Kabupaten Pekalongan selama periode 2012-2015. 70 Tabel 5.6 Model Fixed Effect Variabel Model Dependen : Sisa Fixed Effect Model Hasil Usaha (SHU) Konstanta 84.40561*** Standar error 7.126994 Probabilitas 0.0000 Modal Sendiri 0.003974*** Standar error 0.000830 Probabilitas 0.0000 Modal Luar 0.002236*** Standar error 0.000492 Probabilitas 0.0000 Jumlah Anggota -0.081058*** Standar error 0.021005 Probabilitas 0.0003 R2 0.983235 Fstatistik 151.9477 Probabilitas 0.000000 Durbin-Watson 1.905499 Stat Ket: ***=Signifikan 1%, **=Signifikan5%, *=Signifikan 10% Dari hasil regresi pada tabel diatas, maka dapat disimpulkan SHU = f(MS,ML,JA) kemudian diperoleh regresi sebagai berikut : SHU = β0 + β1 MS + β2 ML + β3 JA + e it it it it t SHU = 84.40561 + 0.003974 MS + 0.002236 ML – 0.081058 JA + e it it it it t Dimana : SHU = Sisa Hasil Usaha MS = Modal Sendiri ML = Modal Luar JA = Jumlah Anggota 71 β0 = Konstanta β1 β2 β3 = Koefisien Parameter i = 20 jenis koperasi t = Periode waktu ke-t et = Error term Adapun hasil estimasi di atas, dapat dibuat model data panel terhadap pengaruh modal sendiri, modal luar, dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha koperasi di Kabupaten Bantul yang di interpretasikan sebagai berikut: SHU GIAT 14.14576 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSGIAT + 0.002236 MLGIAT – 0.081058 JAGIAT SHU ARENA -46.96870 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSARENA + 0.002236 MLARENA – 0.081058 JAARENA SHU ARUM -13.28031 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSARUM + 0.002236 MLARUM – 0.081058 JAARUM SHU DASPIN 371.3011 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSDASPIN + 0.002236 MLDASPIN – 0.081058 JADASPIN SHU GEMI 50.95684 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSGEMI + 0.002236 MLGEMI – 0.081058 JAGEMI SHU GURU KESESI -41.01175 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSGURU KESESI + 0.002236 MLGURU KESESI – 0.081058 JAGURU KESESI SHU KOPENDA 50.62631 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSKOPENDA + 0.002236 MLKOPENDA – 0.081058 JAKOPENDA SHU KOPENDJA -62.09231 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSKOPENDJA + 0.002236 MLKOPENDJA – 0.081058 JAKOPENDJA 72 SHU MANDIRI 38.75382 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSMANDIRI + 0.002236 MLMANDIRI – 0.081058 JAMANDIRI SHU MEDIKA JAYA -22.73901 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSMEDIKA JAYA + 0.002236 MLMEDIKA JAYA – 0.081058 JAMEDIKA JAYA SHU MEGAR 12.92353 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSMEGAR + 0.002236 MLMEGAR – 0.081058 JAMEGAR SHU RAMA -62.44836 (efek wilayah) +84.40561 + 0.003974 MSRAMA + 0.002236 MLRAMA – 0.081058 JARAMA SHU RASA -42.25544 (efek wilayah) +84.40561 + 0.003974 MSRASA + 0.002236 MLRASA – 0.081058 JARASA SHU SAMI MAKMUR -61.19701 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSSAMI MAKMUR + 0.002236 MLSAMI MAKMUR – 0.081058 JASAMI MAKMUR SHU SAMI RUKUN 19.91429 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSSAMI RUKUN + 0.002236 MLSAMI RUKUN – 0.081058 JASAMI RUKUN SHU HANDAYANI -74.46270 (efek wilayah) +84.40561 + 0.003974 MSHANDAYANI + 0.002236 MLHANDAYANI – 0.081058 JAHANDAYANI SHU SEJAHTERA -54.03844 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSSEJAHTERA + 0.002236 MLSEJAHTERA – 0.081058 JASEJAHTERA SHU TEKNIKA BHAKTI -47.14796 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSTEKNIKA BHAKTI + 0.002236 MLTEKNIKA BHAKTI – 0.081058 JATEKNIKA BHAKTI SHU TITI -51.76634 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSTITI + 0.002236 MLTITI – 0.081058 JATITI SHU TUTWURI 20.78672 (efek wilayah) + 84.40561 + 0.003974 MSTUTWURI + 0.002236 MLTUTWURI – 0.081058 JATUTWURI 73 Pada hasil estimasi di atas, terlihat bahwa adanya pengaruh cross-section yang berbeda di setiap koperasi yang ada di Kabupaten Pekalongan terhadap pengaruh modal sendiri, modal luar, dan jumlah anggota pada sisa hasil usaha koperasi. Dimana 8 koperasi memiliki pengaruh efek cross-section (efek wilayah operasional) yang bernilai positif, diantaranya adalah koperasi giat nilai koefisien sebesar 14.14576, koperasi daspin 371.3011, koperasi gemi 50.95684, koperasi kopenda 50.62631, koperasi mandiri 38.75382, koperasi megar 12.92353, koperasi sami rukun 1991429, dan koperasi tutwuri 20.78672. Sedangkan 12 koperasi memiliki pengaruh efek cross-section yang negatif, diantaranya koperasi arena mimiliki nilai koefisien sebesar -46.96870, koperasi arum -13.28031, koperasi guru kesesi -41.01175, koperasi kopendja -62.09231, koperasi medika jaya -22.73901, koperasi rama -62.44836, koperasi rasa -42.25544, koperasi sami makmur -61.19701, koperasi handayani -74.46270, koperasi sejahtera -54.03844, koperasi teknika bhakti -51.76634, dan koperasi titi -51.76634. Tabel 5.7 Hasil Estimasi Koperasi β0 β1 β2 β3 Koefisien GIAT 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 12.69710 ARENA 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -34.31864 ARUM 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -12.01025 DASPIN 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 358.4102 GEMI 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 37.37175 GURU KESESI 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -44.04226 KOPENDA 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -9.540702 KOPENDJA 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -3.705442 MANDIRI 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 3.013005 MEDIKA JAYA 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -4.254750 74 MEGAR 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -5.197084 RAMA 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -5.783366 RASA 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -3.673485 SAMI MAKMUR 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -4.715176 SAMI RUKUN 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 3.551520 HANDAYANI 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -4.995379 SEJAHTERA 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -4.523406 TEKNIKA BHAKTI 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -3.261649 TITI 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 -4.207368 TUTWURI 8.440.561 0.003974 0.002236 -0.081058 2.218479 Sumber : Data Olahan 1. Modal Sendiri Berdasarkan data yang sudah di olah, modal sendiri menunjukkan tanda positif dan signifikan di tingkat kepercayaan 1 persen untuk semua koperasi di Kabupaten Pekalongan. Koefisien modal sendiri mempunyai nilai sebesar 0.003974, yang berarti apabila ada peningkatan 1 persen dari modal sendiri maka akan meningkatkan sisa hasil usaha koperasi sebesar 0.003 persen dengan asumsi tidak ada perubahan jumlah variabel bebas. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa variabel modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha koperasi. Semakin besar simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah/donasi, maka semakin besar pula modal yang dimiliki koperasi. Artinya kemampuan usaha koperasi semakin beraneka ragam, sehingga akan memperbesar atau meningkatkan sisa hasil usaha. Adapun hubungan positif antara modal sendiri dengan sisa hasil usaha koperasi, sesuai dengan hasil penelitian Agustin Rusiana Sari dan Benny Susanti (2011).
Description: