Bab IV PENYAJIAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan perolehan penelitian di lapangan obyek penelitian. Bab ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu (A) Profil Institusi, yang terbagi dalam empat sub bagian yaitu: (1) Politeknik Negeri (ITB) Bandung, (2) Politeknik Negeri Manufaktur (ITB) Bandung, (3) Politeknik Negeri (UI) Jakarta dan (4) Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) PPT Migas Cepu; (B) Penyajian Hasil Penelitian, dipilah menjadi tiga sub bagian yaitu (1) Penyajian Hasil Variabel Profesional (Y) dan Karakteristik PBK (X), (2) Penyajian Hasil Variabel Tim pengajar dan Pengalaman lapangan, dan (3) Penyajian Hasil Variabel Pengelolaan Institusi; (c) Analisis Hasil Penelitian, yang meliputi tiga sub bagian yaitu (1) Analisis Hasil Variabel Profesional (Y) dan Karakteristik PBK (X), (2) Analisis Hasil Variabel Tim pengajar dan Pengalaman lapangan dan (3) Analisis Hasil Variabel Pengelolaan Institusi; dan (D) Interpretasi Hasil Penelitian, yang meliputi empat sub bagian yaitu (1) Interpretasi Variabel-variabel Kurikulum Pendidikan, (2) Interpretasi Variabel- variabel Program Pendidikan, (3) Interpretasi Variabel-variabel Manajemen Pendidikan, dan (4) Interpretasi Hubungan Antara Kurikulum, Program dan Manajemen Pendidikan. Penelitian yang dilaksanakan di empat Politeknik yang mewakili tiga Politeknik Depdikbud dan satu Politeknik Non Depdikbud. Ke empat Politeknik tersebut adalah Politeknik Negeri (ITB) Bandung di Bandung, Politeknik Negeri Manufaktur (ITB) Bandung di Bandung, Politeknik Negeri (UI) Jakarta di Depok dan *7C 77 Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) PPT Migas di Cepu, Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan penelitian di bagi dalam dua periode. Periode pertama dilaksanakan guna melakukan observasi ke Akamigas Cepu dan Politeknik Negeri (ITB) Bandung untuk mendapatkan fenomena faktual yang merupakan bahan penyusunan instrumen penelitian. Observasi ini dilaksanakan selama bulan Desember 1997 - Februari 1998. Periode kedua dilaksanakan untuk mendistribusikan kuesioner yang telah disiapkan guna mendapatkan data-data kuantitatif maupun data deskriptif di empat tempat obyek penelitian. Masa periode kedua ini dilaksanakan dari bulan Juli -Nopember 1998. A. Profil Institusi Awal mula pendidikan Politeknik yang berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dirintis mulai Desember 1973 dengan ditandatanganinya kerjasama teknik antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Konfederasi Swiss untuk Pendidikan Politeknik Bidang Mekanik di Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam bentuk program yang menghasilkan lulusan jenjang Diploma Keahlian. Tujuan program ini adalah dalam upaya menghasilkan tenaga-tenaga kerja manajer tingkat menengah (middle level manager) bagi industri di Indonesia yang memiliki kemampuan dan menguasai teori-teori serta keterampilan produksi terpakai sesuai dengan penggunaannya di dunia industri. Sesuai dengan hasil evaluasi dan umpan balik dari industri sebagai pemakai lulusan Politeknik, Pilot Proyek Politeknik Mekanik Swiss-ITB dianggap berhasil memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dan diperlukan di industri. Kemudian, pada tanggal 29 Desember 1978, ditandatangani Development Credit Agreemenl No. 869-IND untuk Politeknik antara Bank Dunia dengan Pemerintah RI, mencakup untuk 78 pembangunan: (1) Sebuah pusat pengembangan pendidikan Politeknik di Bandung, dan (2) Enam buah Politeknik yang masing-masing di Universitas Sumatera Utara, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, dan Institut Teknologi Bandung. Pembangunan Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik dan enam Politeknik, kemudian direalisasikan berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 03/DJ/Kep/1979, tanggal 27 Januari 1979. Selanjutnya bagian ini mengemukakan perkembangan pada masing-masing institusi di bawah Depdikbud, yaitu (1) Politeknik Negeri (ITB) Bandung, (2) Politeknik Negeri Manufaktur (ITB) Bandung, dan (3) Politeknik Negeri (UI) Jakarta; disamping itu juga (4) Akamigas PPT Migas-Cepu yang merupakan institusi di bawah Depertemen Pertambangan dan Energi. Pada masing-masing institusi tersebut dikemukakan empat hal ini, yaitu (a) Kurikulum, (b) Pengembangan Program, (c) Keorganisasian, dan (d) Sarana Pendidikan. 1. Politeknik Negeri (ITB) Bandung a. Kurikulum Berlangsungnya proses perkuliahan pada pendidikan politeknik tidak terlepas dari kurikulum yang digunakan. Kurikulum di politeknik ini selalu mengalami perbaikan setiap dua tahun sekali dan kurikulum ini merupakan tolok ukur yang digunakan oleh staf pengajar dalam perkuliahan. Kurikulum yang digunakan selalu diupayakan untuk disesuaikan dengan tuntutan yang saat itu dibutuhkan, sehingga perkembangan materi dan perubahan kurikulum sangat dinamis. Walaupun dirasakan oleh staf pengajar bahwa perubahan dua tahunan dirasakan sangat lambat, 79 tetapi hal ini tidak menyebabkan sajian materi oleh staf pengajar menjadi statis. Staf pengajar selalu merasa memiliki kesempatan untuk mengembangkan kurikulum setiap saat dengan menambah muatan materi yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sepanjang memungkinkan untuk melakukan perubahan dan penambahan materi tanpa mengganggu tujuan yang telah digariskan dalam kurikulum dan waktu yang tersedia Kurikulum yang dikembangkan paling akhir yaitu Kurikulum tahun 1997/1998. Untuk Jurusan Teknik Mesin, khususnya Program Studi Teknik Mesin, struktur kurikulum tahun akademik 1997/1998 yang digunakan seperti yang dikemukan pada Tabel 4. L Tabel 4.1: Struktur Kurikulum Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin Mata Kuliah Semester Jumlah 1 2 3 4 5 6 SKS UMUM 6 Pendidikan Agama 2 2 Pendidikan Pancasila 2 2 Pendidikan Kewiraan 2 2 DASAR KEAHLIAN 42 Tata Tulis Laporan 2 2 Bahasa Inggris Teknik l, 11 2 2 4 Keselamatan & Kesehatan Kerja 2 2 Fisika Terapan 2 2 Kimia Terapan 2 2 Matematika Terapan 1,11 2 2 4 Gambar Teknik T+P 3 3 Teknologi Mekanik 1 1 1 Praktek Teknologi Mekanik 1 5 5 Pengetahuan Bahan Teknik 1 1 Mekanika Teknik f 2 2 Elemen Mesin i dan Tugas 2 2 Termodinamika Teknik 2 2 Mekanika Fluida 2 2 Teknik Pengukuran 1 1 1 Pemrograman Komputer T+P 2 2 Listrik & Elektronika Dasar 2 2 Lab. Listrik 1 1 Pengantar Manajemen 2 2 80 Mala Kuliah Semester Jumlah 1 2 3 4 5 6 SKS KEAHLIAN 48 Teknologi Mekanik II, III 3 3 Praktek Teknologi Mekanik II, III 5 5 10 Gambar Mesin 1, II T+P 4 4 Mekanika Teknik II 2 2 Kinematika & Dinamika 2 2 Teknologi Bahan 3 3 Lab. Pengujian Bahan 2 2 Elemen Mesin II + Tugas 2 2 Teknik Pengukuran II 2 2 Laboratorium Pengukuran 2 2 Pneumatik & Hidrolik T+P 3 3 Mesin Perkakas CNC T+P 5 5 Mesin Konversi Energi I, II 2 2 4 Tugas Akhir 4 4 LOKAL 22 1. PRODUKSI Teknik Produksi I, II 2 2 4 Praktek Teknik Produksi I, II 4 2 6 Perana Alat & Perkakas Bantu Prod. 1, II 2 2 4 Sistem Produksi 1, II 2 2 4 Bahasa Inggris Teknik III 2 2 Mekatronika 2 2 2. PERAWATAN Teknik Perawatan & Perbaikan 1, II 2 2 4 Prak. Teknik Perawatan & Perbaikan 1, II 4 2 6 Perencanaan Instalasi Mesin 1, II 2 2 4 Manajemen Perawatan & Perbaikan 1, II 2 2 4 Bahasa Inggris Teknik III 2 2 Mekatronika 2 2 Sumber. Diolah diri Lampiran SK. No. 03ZToli-ITB/VHS!7, Jadwal Kuliah dan Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 197/1998, DatUr Nilai Mahasiswa Semesta- Ganjil Tahun Akademik 1997/1998, dan Katalog Kurikulum 1996 b. Pengembangan Program Sampai dengan tahun Akedemik 1997/1998, Politeknik Negeri (ITB) Bandung memiliki tujuh Jurusan dengan 13 Program Studi dengan jenjang Diploma III. Pengembangan program pendidikan ini dilaksanakan dalam upaya untuk memenuhi permintaan pasar tenaga kerja yang membutuhkan keahlian-keahlian tertentu, walaupun dalam hal kapasitas daya tampung mahasiswa, Politeknik ini tidak memungkinkan untuk menambahnya. Tentunya pertimbangan fasilitas pendidikan 81 yang menyebabkan hal ini. Langkah yang diambil untuk menampung aspirasi masyarakat dalam pendidikan keteknikan ini ditanggapi oleh Politeknik ini dengan membuka kelas paralel yang diselenggarakan sore hari dengan penyelenggara yang dikelola secara swadana. Dalam observasi ini difokuskan pada program reguler. Program pendidikan yang dikembangkan pada politeknik ini seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2: Jurusan, Program Studi dan Daya Tampung Politeknik Negeri (ITB) Bandung Program Daya No Jurusan Program Studi/Konsentrasi Pendidikan tampung 1 Teknik Sipil RS Teknik Sipil D-lll 46 a. Kons. Bangunan Air b. Kons. Bangunan Gedung c. Kons. Bangunan Transportasi 2 Teknik Mesin 1. P. S Teknik Mesin D-lll 45 a. Kons. Produksi b. Kons. Perawatan & Ratakan 40 2. P.S Teknk Retrigarast dan Tata Udara 45 3. P.S Teknik Energi a. Kons. Konversi Energi b. Kons. Audit Energi 23 4. P.S Teknik Aeronautika 3 Teknik Elektro 1. P.S Teknik Elektronika D-lll 46 2. P.S Teknik Listrik 23 3. P.S Teknik Telekomunikasi 47 4 Teknik Kimia P.S Teknik Kimia D-ill 47 a. Kons. Rekayasa Proses b. Kons. Pencegahan Pencem. Lingk. 5 Teknik Komputer P.S Teknik Informatika D-lll 47 dan Informatika 6 Akuntasi 1. P.S Akuntansi D-lll 40 44 2, P.S Keuangan dan Perbankan 7 Administrasi P.S Kesekret. dan Adm. Perkantoran D-lll 67 Niaga a. Kons. Kesekret & Adm. Perkantoran b. Kons. Pemasaran Sumber: Laporan Direktur Tentang Pelaksanaan PMB Politeknik Negeri Bandung ITB Tahun Akademik 1989/1999 82 c. Keorganisasian Sejak awal dicanangkannya program pendidikan Politeknik, ITB sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang memfokuskan pada keteknikan, dipercaya untuk melakukan pengkajian dan penyusunan program pendidikan politeknik. Hal ini direalisasikan dengan bentuk kerjasama dalam institusi Politeknik ITB-Swiss. Perkembangan selanjutnya sejak dikeluarkannya SK Dirjen Dikti No. 03/DJ/Kep/ 1979, maka program pendidikan politeknik di Indonesia mulai dikembangkan. Secara resmi Politeknik Negeri Bandung berdiri sejak tahun 1982, bersama dengan 26 Politeknik yang lain hasil dari pengembangan yang dilakukan oleh Polytechnic Education Development Center (PEDC). Secara keorganisasian Politeknik Negeri Bandung (Poltek), sampai saat ini masih merupakan salah satu bagian dari struktur keorganisasian ITB, dengan kedudukan setingkat Fakultas. Keorganisasian pendidikan politeknik memiliki perbedaan bila di bandingkan dengan keorganisasian Fakultas. Saat ini keorganisasian untuk politeknik telah diatur tersendiri dalam PP No. 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. Politeknik dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh beberapa Pembantu Direktur, yang diangkat oleh Rektor ITB. Pada Politeknik Negeri Bandung, Direktur dibantu oleh empat Pembantu Direktur yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab tugas yang berbeda. Struktur Organisasi Politeknik Negeri Bandung, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.1 DIREKTUR DEWAN PENYANTUN SENAT PUDIRI PUDIRII PUDIRIII PUDIRIV L"NIT RISET TERAPAN UPT PERPUSTAKAAN BAGIAN ADMINI3 TRAS/AKADEMIK BAGIAN AOMINSTRASI UMUM UNIT PENGABDIAN MASYARAKAT UPT KOMPUTER 8 OLAHOAJA UNIT KERJASAMA LEMBAGA UPT STUDIO GAMBAR PEMBINA KAMPUS UPT PERAWATAN S PERBAtKAN HUMAS SUBAB. AKADEMIS SUBAB. RT S TU SUSAB. PERENCANAAN 4 SISTEM INFORMASI AKADEMIS SUBAB. KEUANGAN SUBAS. KEMAHASISWAAN SUBAB KEPEGAWAIAN SUBAB. PERLENGKAPAN JURUSAN JURUSAN KOORDINATOR JURUSAN JURUSAN JURUSAN JURUSAN JURUSAN ADM NIAGA AKUNTANSI BIDANG MKDU TEKNIK SIPIL TEKNIK MESIN TEKNIK ELEKTRO TEKNIK KIMIA TEKNIK KOMPUTER KELOMPOK DOSEN KELOMPOK DOSEN KELOMPOK DOSEN KELOMPOK DOSEN Gambar 4.1: Struktur Organisasi Politeknik Negeri (ITB) Bandung Sumber : Dokumentasi PD II 84 d. Sarana Pendidikan Politeknik ini menyesuaikan daya tampung mahasiswa dengan sarana yang dimiliki. Ha! ini ideal untuk pendidikan yang memberi pelayanan fasilitas bagi mahasiswanya. Hingga saat ini Politeknik Negeri Bandung memiliki sarana pendidikan yang cukup memadai bagi proses pendidikan, yang dalam hal ini adalah dalam rupa: (1) Gedung Administrasi, (2) Auditorium, (3) Gedung perkuliahan masing-masing jurusan, (4) Bengkel, Laboratorium dan studio, serta (5) Perpustakaan, yang memiliki 24.000 eksemplar koleksi buku dan berbagai fiksi, majalah, jurnal dan juga dilengkapi dengan AVA (Audio Visual Aids). 2. Politeknik Negeri Manufaktur (ITB) Bandung Kerjasama antara pemerintah RI dengan pemerintah Konfederasi Swiss yang melahirkan pendidikan Politeknik Mekanik Swiss-ITB pada tahun 1975, merupakan cikal bakal Politeknik Manufaktur (Polman) saat ini. Setelah proyek kerjasama tersebut selesai, maka proyek ini dilanjutkan dengan proyek pengembangan pendidikan politeknik dengan dana yang berasal dari Bank Dunia. Politeknik Mekanik Swiss-ITB dilanjutkan dan menjadi Politeknik Manufaktur pada tahun 1979. a. Kurikulum Kurikulum yang digunakan merupakan kurikulum yang dikembangkan dengan sistem Production Based Education, yaitu sejak awal tahun pertama, mahasiswa sudah diperkenalkan dengan proses berproduksi. Dengan kebijakan pendidikannya yang berorientasi pada pengembangan strategi dan keunggulan bidang industri khususnya bidang teknologi manufaktur, maka pola pengembangan program kurikulum juga tampak berbeda dengan institusi pendidikan politeknik yang lain. Dari struktur kurikulum yang digunakan pada Jurusan Perawatan Mesin yang menjadi obyek penelitian, tampak jelas sekali penekanan-penekanan yang merupakan ciri khas dari institusi pendidikan ini (Tabel 4.3a dan 4.3b) Tabel 4.3a: Struktur Kurikulum Teori Jurusan Perawatan Mesin . SSuubbjjeeccttss Semester SSKKSS 1 2 3 4 5 6 GENERAL SUBJECTS 15 Slate Philosophy (P4) 1 1 National Relience 1 1 Pancasila 1 1 English 1 1 1 1 4 Basic Computer Prog. 1 1 2 Basic Management 1 1 Sport 0 0 0 Religion 1 1 Ethics 1 1 Bahasa Indonesia 1 1 Maint. Management 1 1 2 BASIC ENGINEERING SUBJECTS Mathematics 2 2 1 1 6 Physics 2 2 4 Chemistry 1 1 ENGINEERING SUBJECTS 28 ! ! Machine Element 1 1 4 Engineering Drawing 1 1 1 1 4 Safety Precaution 1 1 Strength of Materials 1 1 2 Engineering 1 1 2 Automation 1 1 2 Material Science 1 1 1 1 4 Production Planning 1 1 Machine Knowledge 1 1 Eledricity/Bectronics 1 1 2 Mechanics Technology 1 1 1 1 4 CNC/CAD/CAM 1 1 PROFESIONAL SUBJECTS 14 Bask: Mechanical Const. 1 2 Mech. & Strength of Material 1 2 Automation 2 3 Maint. And Repair Tech. 1 2 Production Planning 1 Applied Electrical/Electronics 1 2 Tool Design Machine Knowledge Mechanics Technology Diploma Examinations 2 2 Sumber: Institutional Profile Polman
Description: