BAB IV PENUTUP Pada Bab IV ini akan berisi kesimpulan berdasarkan ulasan-ulasan yang diperoleh dari hasilpenelitian. BAB II PEMIKIRAN POLITIK THOMAS HOBBES 2.1 BIOGRAFI THOMAS HOBBES Thomas Hobbes hidup pada masa yang paling penuh gejolak dalam sejarah Eropa – akibatnya, tidak mengejutkan bahwa hasil pemikirannya adalah skeptis dan pesimis dalam memandang sifat manusia. Lahir di Westport, sebelah Malmesbury di Wiltshire yang berjarak 25 kilometer dari kota London pada tanggal 5 April, 1588.54 Ayahnya adalah seorang pendeta yang miskin di kota tersebut. Hobbes lahir pada saat-saat peperangan yang melibatkan Spanyol dan Inggris di mana pada saat Hobbes dilahirkan armada Spanyol sedang menyerbu Kerajaan Inggris,sehingga dia dilahirkan dalam keadaan prematur. Ayah Hobbes merupakan seorang pendeta yang memiliki sifat temperamental karena kurangnya pula pendidikan yang ia punya. Karena perangainya ini ia bermasalah dengan pihak gereja lalu kabur dari kota tersebut dan meninggalkan 55 Hobbes untuk diasuh pamannya. Pamannya adalah seorang yang lebih baik perekonomiannya sehingga Hobbes bisa dikuliahkan. Pada usia empat belas tahun, ia masuk Magdalen Hall College, Oxford, dan meraih gelar BA lima tahun kemudian. Menurut kesaksian Hobbes secara pribadi,ia tidak menyukai pelajaran fisika dan logika aristoteles. Ia lebih suka membaca mengenai eksplorasi penemuan tanah-tanah baru serta mempelajari peta-peta bumi dan bintang. Karena itulah 54Bagong Suyanto,dkk , Filsafat Sosial . Malang : Aditya Media Publishing. 2013 hlm 100 55Ibid , hlm 100 astronomi adalah bidang sains yang mendapat perhatian dari Hobbes dan terus digeluti oleh Hobbes.Pada masa kemudian,Hobbes juga menyesali karena ia tidak mempelajari matematika saat menempuh pendidikan di Oxford.56Pada tahun 1608, ia memperoleh pekerjaan sebagai guru bagi anak seorang bangsawan,William Cavendish, Pangeran Devonshire. Keluarga bangsawan inilah yang membiayainya untuk keliling Eropa.Dari berkeliling Eropa ini Hobbes bertemu dengan para ilmuwan dan mempelajari bentuk pemerintahan dan berkenalan dengan politik yang berbeda baik itu dalam pemikiran maupun praktiknya secara langsung. Pada tahun 1614-1615, Hobbes dan William melakukan perjalanan ke Perancis dan Italia, di mana keduanya mempelajari bahasa Italia.Sepulangnya ke Inggris pada tahun 1616, Cavendish berhubungan dengan Francis Bacon dan Hobbes sempat melakukan beberapa pekerjaan sekretariat untuk Bacon.Bersama dengan William, Hobbes berkenalan dengan dunia politik, baik dalam pemikiran maupun praktik.William pada tahun 1614 dan 56Ibid, hlm 101 1621 merupakan anggota parlemen sehingga Hobbes dipastikan turut serta dalam sidang-sidang parlemen. Menginjak tahun 1630-an merupakan tahun-tahun yang penting bagi Hobbes, karena di periode ini telah terjadi perkembangan pesat pada intelektual dan pemikirannya tentang filsafat politik dalam dirinya. Hal itu terlihat dari sebuah buku yang dikeluarkan pada akhir dekade 1630-an dengan judul Elemen-Elemen Hukum.Pada dekade ini juga Hobbes menyelesaikan sebuah terjemahan karya ilmiah yang berharga dari Thucydides.Karya itu merupakan karya pertama yang merupakan terjemahan dari bahasa Yunani ke bahasa Inggris, adanya penolakan terhadap sistem demokrasi, selain itu di dalamnya terdapat peta dari dunia Yunani kuno yang dikumpulkan dari berbagai sumber.Hobbes memperlihatkan sikapnya yang pro terhadap monarki Inggris dan tidak begitu menyukai sistem demokrasi. Di dalam oto-biografinya, Hobbes mengatakan bahwa Thucydides adalah sejarawan favoritnya sebab Ia memperlihatkan betapa tidak kompetennya sistem demokrasi. Setelah kematian William, Hobbes berhenti dari pekerjaannya di keluarga Cavendish selama dua tahun.Pada waktu tersebut. ia bekerja lagi sebagai guru dari anak bangsawan. Pada tahun 1629 hingga 1630, Hobbes dan muridnya melakukan perjalanan ke Perancis dan Swiss. Setelah kembali ke Inggris, pada tahun 1631, Hobbes kembali bekerja pada keluarga Cavendish untuk menjadi guru dari anak William. Pada waktu inilah, Hobbes menghabiskan waktu untuk mempelajari matematika dan bidang-bidang sains lainnya. Pada tahun 1634, Hobbes dan muridnya kembali melakukan perjalanan ke Eropa Daratan, yakni Perancis dan Italia. Perjalanan tersebut memberi pengaruh besar terhadap perkembangan intelektual Hobbes sebab ia berkenalan dengan ilmuwan dan matematikawan dari Perancis. Setelah Hobbes kembali ke Inggris pada bulan Oktober 1636, ia banyak menggunakan waktunya untuk karya-karya filsafat. Hal tersebut dikarenakan muridnya sudah mulai dewasa sehingga Hobbes memiliki banyak waktu luang. Salah satu karya sains-filsafat Hobbes yang paling awal adalah sebuah manuskrip tentang optik yang berjudul "Latin Optical MS". Karya tersebut telah selesai dikerjakan pada tahun 1640. Hobbes juga menulis manuskrip lain tentang metafisika dan epistemologi. Pekerjaan Hobbes dalam bidang sains dan metafisika terhenti pada akhir dekade 1630-an karena situasi politik. Pada tahun 1637, kekuasaan absolut Raja Charles I mulai dipersoalkan. Hobbes memperlihatkan dukungan kepada raja dengan mendedikasikan buku "Elemen-Elemen Hukum" untuk menjawab persoalan kekuasaan absolut.Kedua karya Hobbes yang berikutnya, "De Cive" dan "Leviathan", mengembangkan lebih lanjut pemikiran dalam buku tersebut, meskipun esensi ketiganya sama. Pada tahun 1640, Hobbes mulai mempertimbangkan untuk tinggal di Paris, Perancis dengan alasan keselamatan dirinya dan untuk lebih merangsang pemikirannya. Akan tetapi, apa yang menjadi alasan langsung dari kepergian Hobbes dari Inggris menuju Perancis adalah debat yang terjadi di parlemen pada tanggal 7 November 1640. Di sana, para anti-monarki mulai menyuarakan penentangan terhadap orang-orang yang pro- monarki dan mendukung kekuasaan absolut. Pada tahun 1646, Hobbes diminta untuk menjadi pengajar matematika bagi Pangeran Charles II, anak dari Raja Charles I. Pekerjaan tersebut membawa Hobbes berhubungan lebih intensif dengan para politisi, pejabat istana, dan pejabat-pejabat gerejawi, yang semuanya merupakan pihak-pihak yang pro-monarki. Situasi tersebut membuat Hobbes kembali memasuki bidang politik. Karya Hobbes yang berjudul "Leviathan" diterbitkan di Inggris dengan bantuan seorang temannya, pada bulan April 1651. Pada tahun 1648, Hobbes mulai merencanakan untuk kembali ke Inggris. Beberapa lama kemudian, situasi politik Inggris telah berubah karena pada tahun 1649 Raja Charles I dieksekusi. . Buku "Leviathan" yang ditulis oleh Hobbes dapat dilihat sebagai pergeseran pandangan politiknya ke arah yang lebih netral, sebab di situ ia tidak dengan terang-terangan mengaku diri pro-monarki, melainkan berbicara soal kekuasaan saja. Sebaliknya, pandangan Hobbes soal agama di dalam buku "Leviathan" membuat Hobbes memiliki masalah dengan orang- orang di sekitar Charles II, khususnya kaum agamawan. Hobbes terancam untuk dibawa ke pengadilan, dan beberapa waktu kemudian para pejabat gerejawi Perancis memutuskan untuk membawa Hobbes ke pengadilan. Karena itu, Hobbes melarikan diri dari Perancis pada pertengahan bulan Desember 1651, menuju ke Inggris.Sepulangnya ke Inggris, Hobbes menetap di London dan kembali ke pekerjaannya dahulu, yakni menjadi pengajar di keluarga bangsawan. Pada era 1660-an, Hobbes mendapat tekanan dari pihak agamawan karena pandangannya tentang agama.Pada awal tahun 1660-an ada rumor yang mengatakan beberapa Uskup Gereja Anglikan akan menetapkan pandangan Hobbes sebagai sesat.Selain itu, pada tahun 1666, komite Dewan Rakyat (House of Commons) didesak untuk menginvestigasi buku "Leviathan". Hobbes merespons tekanan yang muncul dengan menerbitkan tulisan-tulisan pada akhir dekade 1660-an yang secara terbuka mempertahankan dirinya dari segala kritik mengenai keimanan Hobbes. Pelbagai publikasi yang dilakukan Hobbes (dengan ditambah karya-karya lain tentang matematika dan terjemahan Iliad dan Odyssey karya Homeros dalam bahasa Inggris) membuktikan produktivitas Hobbes pada usia yang semakin lanjut. Hobbes berusia 63 tahun ketika "Leviathan" diterbitkan, dan ia terus menulis hingga umur 91 tahun ketika ia meninggal. Hobbes hidup bersama keluarga Cavendish yang memberinya perlindungan dan keamanan. Hobbes meninggal pada tanggal 4 Desember 1679. Ia mengidap sakit serius sejak bulan Oktober dan seminggu sebelum meninggal ia terkena stroke. Hobbes dimakamkan di Hault Hukcnall, dekat Hardwick Hall. 2.2 LATAR BELAKANG PEMIKIRAN THOMAS HOBBES Hobbes merupakan pemikir yang dilahirkan dan mengalami proses intelektualisasi diri dalam hidupnya di saat situasi dan keadaan sosial politik yang chaos pada abad 17. Sejak awal kehidupannya hingga akhir hayatnya, perang agama,perang sipil,konfrontasi antara raja dan parlemen atau rakyat terjadi secara terus-menerus.57 Situasi yang kacau,kekejaman,kebengisan,dendam,kerakusan,ketakutan terus 57Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat , Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, hal 166 mendera dan membayangi kehidupan masyarakat akibat perang sipil maupun agama yang terjadi di Inggris. Bisa dibayangkan bagaimana situasi dan kondisi ini turut mewarnai kehidupan Hobbes. Oleh karena keadaan tersebut,sampai-sampai Hobbes melukiskan dirinya sendiri adalah saudara kembar dari ketakutan. ‘Fear and I,Hobbes said were born together.’58Hal ini bisa tergambarkan bagaimana pada awal kelahirannya yang prematur juga diwarnai oleh ketakutan ibunya di saat Armada Spanyol mendekati kawasan Inggris. Akibat rasa takut yang mencekam ibunya inilah yang memaksa Hobbes dilahirkan lebih awal. Ketika dia lahir,Ratu Elizabeth sedang sibuk menaklukkan golongan katolisisme dan juga penaklukan Irlandia dan Skotlandia menjadi bagian dari Inggris Raya (Great Britain). Menjelang dewasa dan hingga masa tuanya banyak peristiwa yang dilihatnya, diantaranya adalah konflik antara Gereja Anglikan,kaum puritan dan Katolik serta yang juga terutama adalah tentang konflik antara raja dan parlemen. Di 58Ibid, hlm 166 . yang juga merupakan sebuah kutipan dari Makers of Modern Thoughtkarya Cranston terbitan American Heritage Publishingtahun 1972 hal 93 yang berisikan uraian Biografi Thomas Hobbes
Description: