BAB IV PEMBAHASAN A. Nilai – nilai Pendidikan Islam dalam Film Serdadu Kumbang 1. Aqidah Kata Aqidah dalam bahasa arab adalah „aqidah, yang diambil dari kata dasar ‘aqada, ya’qidu, ‘aqdan, ‘aqidatan, yang berarti simpul, ikatan, perjanjian. Setelah berbentuk menjadi ‘aqidah, maka ia bermakna keyakinan. Dengan demikian, ‘aqidah, yang berhubungan dengan kata ‘aqdan, menjadi bermakna keyakinan yang kokoh dihati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Dalam kamus bahasa Indonesia, akidah (‘aqidah) berarti yang dipercayai hati. Kata aqidah ini juga seakar dengan kata “ al-‘aqlu” yang memiliki arti sama dengan kata ar-rabth (ikatan), al-Ibram ( pengesahan), al- ihkam (penguatan), al-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), al- syadu bi quwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamasuk (pengokohan) dan al-itsbat ( penetapan). Diantaranya juga mempunyai arti al-yaqin (keyakinan) dan al- jazmu (penetapan). Dengan demikian kata aqidah, dapat dimaknai sebagai 77 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 78 ketetapan hati yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan.81 Dari pengertian diatas Muhammad Daud Ali dalam bukunya “Pendidikan Agama Islam” menghubungkan aqidah Islam dengan rukun iman. Aqidah berawal dari keyakinan kepada dzat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam hati, sifat, perbuatan, dan wujud- Nya.82 Aqidah merupakan landasan pokok dari setiap amaliyah seorang muslim dan sangat menentukan sekali terhadap nilai amaliyah tersebut, dalam Islam bersifat i’tiqad batiniyah yang mencakup masalah – masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. Secara garis besar masalah aqidah ini ditunjukkan oleh Rasulullah s.a.w dalam sabdanya : ناعِ عِبن عُ معِؤعُتننعَ ننعُ عَيلاعِ عَ ن:ن عَلَّ عَوعَننعِ عَ عَ نا ناعُ عُ عَناعَ عَ ن:ناعَ عَ نعُن عَ نا ن عَ عِ عَن عَ عَعُ ن عَ ن) سمن و )نهعِن رِّ عَوعَنعِ عِ عَ عِ لعَل عِبن عَ معِؤعُتوعَن عِ عِلآ نمعِ عَ ل وعَننعِعِ عُ عُوعَنننعِعِ عُ عُوعَنننعِعِ عَ عِ عَمعَوعَ Artinya: Dari umar r.a berkata: berkata Rasulullah saw : “iman adalah engkau pecaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul- rasul-Nya, hari akhir, dan percaya adanya ketantuan Allah yang baik maupun yang buruk”. (HR. Muslim) 81 Tim penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2012), h. 57-58. 82 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2000), h. 197. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 79 Rukun iman terlahir dari hadits ini yang isinya ada enam yaitu iman kepada Allah Swt, iman kepada malikat Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada qadla‟ dan qadar Allah. dari keenam rukin iman diatas tidak semua terdapat dalam film Serdadu Kumbang. Hanya nilai iman kepada Allah (tauhid) dan iman kepada kitab Allah serta iman kepada takdir Allah. Dalam film Serdadu Kumbang, nilai aqidah terdapat pada scene-scene berikut. a. Meyakini bahwa Allah Maha Kuasa Scene 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 80 Papin yang sedang menjelaskan kepada anak-anak tentang sejarah pulau dan selat serta gunung Tambora yang dulunya lebih tinggi dari gunung Rinjani. Menurut sejarah, sebelum tahun 1800an, gunung Tambora ketinggiannya mencapai 4.300 mdpl yang membuatnya pernah menjadi gunung tertinggi di Indonesia. Kemudian gunung Tambora meletus pada bulan april 1815.83Karena dulu gunung itu pernah meletus hampir separuh badannya hilang dan ada 3 kerajaan juga yang ikut terkubur oleh lahar. Tambora menurut bahasa bima artinya “mengajak menghilang” dan kapan saja bisa meletus lagi, semua karena Allah. Dialog : (di bawah pohon yang rindang, Amek dan kawan-kawannya sedang mendengar cerita dari Papin) 83 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambo ra. diakses pada tanggal 10 oktober 2016 pukul 22.05 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 81 Undek : itu pototano (sambil menunjuk pantai jauh), itu yang ada pasir putihnya itu!, nah yang ini gili panjang namanya! (sambil menunjuk pantai dekat) Umbe : itu laut alas ya ndek? (sambil menunjuk selat) Papin : Umbe!, diantara dua pulau, laut? Umbe : Selat Papin. Ima : itu Rinjani ya Papin? (sambil menunjuk gunung tertinggi) Papin : Rinjani itu. Beda : yang mana lebih tinggi, olat Tambora atau olat Rinjani Papin? (menunjuk gunung sebelah Rinjani) Papin : dulu olat Tambora, sekarang Rinjani! Ima : kenapa bisa begitu Papin? Papin : Dulu Tambora pernah meletus, hampir separuh badannya hilang, ada 3 kerajaan juga yang ikut terkubur, dikubur oleh lahar. Amek : Apa artinya Tambora Papin? digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 82 Papin : itu ada ceritanya! Menurut bahasa Bima “Ta” artinya? Semua : Mengajak! Papin : “Bora” itu artinya menghilang. Mengajak menghilang maksudnya. Beda : belum mengerti Papin? Papin : Papin juga belum mengerti (Semua Tertawa) Jafar : Papin! Bisa meletus lagi gunung itu (Tambora)? Papin : Kapan saja Jafar, seperti kau!. Hanya Allah Yang Tahu.! Dari apa yang diceritakan Papin kepada Amek dan teman- temannya, nilai pedidikan Islam tentang aqidah yakni bahwa kekuasaan Allah yang maha dahsyat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 189 : Artinya : “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas sega la sesuatu.” digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 83 Korelasi penyampaian nilai pendidikan Islam tentang kekusaan Allah dalam scene tersebut dibangun dari pola cerita. Ditunjukkan ketika tokoh Papin menceritakan tentang asal-usul gunung Tambora yang sebelumnya lebih tinggi dari gunung Rinjani. Disini penulis menganalisa bahwa nilai pendidikan agama Islam tentang aqidah terkait keimanan atas kekuasaan Allah Swt. Dibangun dengan maping budaya cerita sehingga melahirkan pemabngunan nalar anak-anak atas ke-Maha besaran Allah swt. Memperlihatkan sebuah konsep ketauhidan yang dipadukan dengan cerita rakyat yang diperlihatkan dalam adegan tersebut. Karena tauhid merupakan dasar dari ajaran agama Islam. Mepercayai kekuasaan Allah berarti bertahuhid kepada Allah. Allah pencipta segala sesuatu, satu-satunya pemilik seluruh makhluk. Allah mengatur segala sistem dalam setiap peristiwa di bumi, tanpa memperhatikan apakah manusia menyadari, atau apakah manusia tertidur, duduk, atau berjalan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 84 b. Taqwa Scene 27, Dalam Scene ini menggambarkan tentang hal-hal yang tidak disukai oleh Allah yaitu perbuatan dosa. “Amek dan yang lainnya mendengarkan ceramah dari Papin yang menjelaskan tentang menyakiti orang dengan cara menghalalkan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 85 segala cara itu di larang Allah, mencontek itu dosa, serta mencuri itu dosa. Dialog: (Di teras masjid setelah sholat isyak, amek bersama teman – temannya mendengarkan ceramah papin) Papin : cita-cita, harapan, dan impian itu semuanya mulia, tidak ada yang dosa. Tapi kalau menyakiti orang dengan menghalalkan segala cara itu dilarang Allah. Ima : contohnya Papin? Undek : contohnya, naik kelas, lulus ujian itu kan cita-cita mulia?, tapi kalau ujiannya nyontek ? (amek dan teman-temannya saling menunjuk) Acan : tenang!. Kalau ketahuan nyontek kan dosa?, tapi kalau tidak ketahuan? Undek : tetap dosa! Acan : kan tidak ketahuan?, tidak ada yang disakiti. Papin : begini, begini, begini. Menurut kesepakatan, menurut aturan, nyontek pada waktu ujian itu boleh tidak? (secara bersamaan, semuanya menjawab tidak) digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 86 Papin : nyontek pada waktu ujian itu namanya ingkar janji. Kalau orang suka ingkar janji? (semua menjawab : dosa) Papin : apalagi suka mencuri jeruk di kebun orang! Hahaha. Umbek : daripada dimakan tikus, Papin. Papin : ooooo umbek, Papin baru tau kamu sejenis tikus!. Amek : yang punya pelit sekali papin! Papin : eeeeeh, kalau orangnya pelit berarti kamu boleh mencuri, hah ?, hari ini jeruk, besok sandal di masjid, lusa kerbau kamu bawa pulang, hah! Begitu? (Amek dan semua temannya tertunduk malu) Disini begitu jelas film ingin menyampaikan gagasan dan pentingnya keimanan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari. Nilai agama Islam yang disampaikan yang begitu sederhana dalam mengamalkan keimanan. Indikatornya diperlihatkan pada kata-kata tokoh Papin kepada anak-anak untuk tidak menyakiti orang lain. sehingga ini mengisyaratkan untuk berbuat baik dan menolong orang. Karena perbuatan itu merupakan sebuah larangan Agama. Karena menyakiti orang lain sama halnya menyakiti dirisendiri dan perbuatan menolong seseorang merupakan anjuran Allah SWT. Dalam konteks mengecewaka n berarti menykiti serta membuat orang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Description: