BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada bab EV ini akan disajikan deskripsi tentang hasil pengembangan model dan pengujian model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia. Uraian terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Hasil survai awal, 2. Pengembangan model, 3. Hasil uji coba pengembangan model, dan 4. Hasil uji validasi model. 4.1. Hasil Survai Awal Survai awal adalah merupakan studi pendahuluan yang dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pola pembelajaran bahasa Arab yang sedang berlangsung saat itu. Hasil dari survai awal dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia. Dalam survai awal data dikumpulkan melalui instrumen dalam bentuk angket yang disebarkan kepada 10 orang dosen bahasa Arab dan 70 orang mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan dari sekolah menengah umum (SMU/SMK), serta hasil observasi kelas bahasa Arab di lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang. Secara umum latar belakang responden dosen berpendidikan tinggi dengan spesialisasi bahasa Arab sehingga jawaban-jawaban yang diberikan melalui angket dapat dianggap layak untuk dianalisis selanjutnya. Gambaran umum tentang latar belakang responden dosen dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini: 123 Tabel 4.1. Pengalaman Mengajar Dosen Bahasa Arab Dosen Pengalaman Mengajar B.Arab Pendidikan Terakhir A 9 Tahun S2 B 20 Tahun SI C 4 Tahun S2 D 13 Tahun S2 E 8 Tahun S2 F 21 Tahun SI G 20 Tahun S2 H 23 Tahun S2 I 17 Tahun S2 Y 24 Tahun si Pada survai awal ini terdapat lima aspek yang ditinjau, yaitu; 1) Tujuan pembelajaran bahasa Arab, 2) Rancangan dan komunikasi pembelajaran, 3) Kinerja dosen, 4) Aktivitas belajar mahasiswa, dan 5) Kondisi lingkungan, sarana dan fasilitas. 4.1.1 Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Tujuan kehadiran Institut Agama Islam Negeri di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia adalah untuk melahirkan tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pembangunan dan memelihara kehidupan beragama di negara Republik Indonesia ini. Lebih khusus lagi bagi masyarakat Islam yang tentu membutuhkan tenaga ahli di bidang ilmu keagamaan guna untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan agama. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) merupakan 124 sub sistem pendidikan nasional bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Salah satu alat untuk menggali ilmu pengetahuan agama Islam adalah bahasa Arab, dan dalam hal ini IAIN telah menetapkan mata kuliah bahasa Arab sebagai mata kuliah yang harus diambil oleh semua mahasiswa. Tujuan yang hendak dicapai dalam mata kuliah bahasa Arab adalah agar mahasiswa mengetahui seluk beluk bahasa Arab khususnya aspek gramatikal dan memiliki kemampuan dasar untuk memahami teks berbahasa Arab; membaca dengan baik dan benar serta menganalisa kata dan struktur kalimat. Pembelajaran bahasa Arab dilaksanakan oleh Unit Pembinaan Bahasa yang pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2003. Strategi pembelajaran secara klasikal dengan program intensif. Berdasarkan wawancara dengan kordinator pelaksana Unit Pembinaan Bahasa IAIN Imam Bonjol Padang diketahui bahwa mata kuliah bahasa Arab diberi bobot 6 SKS dan ditawarkan pada semester ganjil dan genap. Setiap kelas dibimbing oleh dua orang dosen yang akan mengajar mahasiswa. Waktu yang disediakan untuk tatap muka S jam pelajaran perminggu, lama sahi jam pelajaran adalah 90 menit (450 menit /minggu). 125 4.1.2 Rancangan Komunikasi Pembelajaran. Sebelum mengembangkan rencana pengajaran, seorang tenaga pengajar baik guru maupun dosen dituntut untuk mempersiapkan kebutuhan pengetahuan peserta didiknya. Untuk memperoleh data tentang persiapan dosen dalam merancang komunikasi pembelajaran diajukan beberapa pertanyaan. Dalam tahap persiapan ini diperoleh jawaban angket yang disebarkan kepada dosen sebagaima yang terlihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2. Persiapan Dosen Sebelum Mengajar Aspek Alternatif Jawaban Frek. Aktifitas a. Membaca kurikulum 2 b. Membaca silabus 2 c. Membaca buku-buku wajib untuk mahasiswa ] d. Tidak melakukan apa-apa karena sudah 1 berpengalaman e. A.b.c. 4 Jumlah 10 Data yang diperoleh dari jawaban angket tergambar bahwa 2 (dua) orang dosen memberikan jawaban membaca kurikulum sebelum mengembangkan rencana pengajaran, 2 (dua) orang dosen lainnya membaca silabus, I (satu) orang dosen membaca buku wajib untuk mahasiswa,l (satu) orang dosen tidak melakukan apa-apa karena sudah berpengalaman, dan 4 (empat) orang dosen lainnya membaca kurikulum, membaca silabus, membaca buku-buku wajib untuk mahasiswa. Jawaban yang diberikan dosen dalam angket yang disebarkan sangat bervariasi. Hal ini berarti bahwa hampir semua dosen melakukan persiapan ketika mereka menerima tugas memberikan kuliah kepada mahasiswa. Masih ada dosen 126 yang tidak melakukan persiapan khusus sebelum memberikan kuliah karena merasa sudah berpengalaman dalam mengajar. Disain pembelajaran harus dituangkan dalam satuan acara perkuliahan (SAP) hal ini diperlukan untuk mengendalikan dan memperbaiki proses belajar mengajar dan mempermudah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini diperoleh jawaban angket terhadap dosen yang membuat dan yang tidak sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.3. Tabel 4.3. Pemahaman Dosen Tentang SAP No Aspek Alternatif Jawaban Frek. 1 Pembuatan Ya 8 SAP Tidak 2 2 Fungsi a. Pedoman dalam proses belajar mengajar 6 SAP b. Bahan untuk perbaikan di masa datang 4 c. Sebagai bahan laporan kepada pimpinan 0 d. 0 Bila diperhatikan Tabel 4.3 dialas terlihat sebanyak 8 (delapan) orang dosen menyatakan membuat satuan acara perkuliahan (SAP) sebelum mereka mengajar di kelas, hanya 2 (dua) orang dosen yang tidak membuat SAP sebelum mereka mengajar. Ketika diajukan pertanyaan tentang fungsi SAP 6 (enam) orang dosen memberikan jawaban sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar, Pendapat dosen yang memberikan jawaban bahwa fungsi SAP sebagai bahan untuk perbaikan di masa datang berjumlah 4 (empat) orang. Hal ini memberikan kesan bahwa dosen memahami tentang pembuatan dan fungsi dari satuan acara perkuliahan (SAP). Dilihat dari jawaban-jawaban yang diberikan dosen mengarah kepada hal-hal yang baik, namun ketika observasi dilakukan sewaktu proses belajar mengajar berlangsung tidak seorang dosenpun yang membuat satuan acara perkuliahan (SAP) mereka hanya berpedoman kepada buku wajib atau b yang ada pada mahasiswa. Untuk mengetahui pemahaman dosen terhadap aspek- aspek dalam rancangan kominikasi pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan aspek tujuan pembelajaran materi, pengembangan strategi pembelajaran, dan pengembangan alat evaluasi hasil belajar diperoleh jawaban angket seperti yang terlihat dalam Tabel 4.4. Tabel 4.4. Pandangan Dosen tentang Aspek-Aspek dalam Rancangan Pembelajaran No Aspek Alternatif Jawaban Frek. 1. Tujuan a. Meniru tujuan pembelajaran yang sudah ada 5 b. Mengembangkan sesuai dengan materi yang 3 akan disajikan c. Mengembangkan dari tujuan kurikulum 2 d. 0 2. Materi a. Disesuaikan dengan materi yang ada dalam 5 buku bacaan mahasiswa b. Disesuaikan dengan topik-topik yang ada dalam 3 silabus c. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi 2 mahasiswa d. 0 Strategi a. Menyesuaikan dengan perasaan 8 belajar b. Menggunakan yang sudah biasa dipakai dalam 2 mengajar perkuliahan c. Berusaha mencari bentuk-bentuk baru 0 d. Menyesuaikan antara tujuan pembelajaran 0 dengan konten atau materi. 0 e. Evaluasi a. Mengembangkan pertanyaan berdasarkan 3 materi yang sudah dikuliahkan b. Mengembangkan pertanyaan berdasarkan buku 7 bacaan mahasiswa c. Mengembangkan pertanyaan yang disesuaikan 0 dengan kisi-kisi dengan mempertimbangkan keluasan dan kedalaman materi. 128 Dari Tabel 4,4 tersebut dapat dilihat bahwa 5 (lima) orang dosen melihat aspek tujuan pembelajaran meniru kepada tujuan pembelajaran yang sudah ada, dan 3 (tiga) orang dosen mengembangkan aspek tujuan disesuaikan dengan materi yang akan disajikan, 2 (dua) orang dosen lainnya mengembangkannya dari tujuan kurikulum. Untuk aspek materi, sebanyak 5 (lima) orang dosen menyesuaikan dengan materi yang ada dalam buku bacaan mahasiswa, sementara 3 (tiga) orang dosen menyesuaikan materi dengan dengan topik-topik yang ada dalam silabus, dan 2 (dua) orang dosen menyesuaikan materi dengan situasi dan kondisi mahasiswa. Pada aspek strategi belajar mengajar terlihat jawaban yang diberikan dalam angket sebanyak 8 (delapan) orang dosen menggunakan strategi belajar mengajar yang sudah biasa dipakai dalam perkuliahan, dan hanya 2 (dua) orang dosen yang berusaha mencari bentuk-bentuk baru strategi belajar mengajar bahasa Arab. Pembelajaran yang efektif menghendaki dipergunakannya alat-alat untuk menentukan apakah suatu hasil belajar yang diinginkan benar-benar tercapai, dalam hal ini dosen/guru harus mengembangkan alat evaluasi hasil belajar tersebut. Jawaban yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada dosen adalah sebanyak 3 (tiga) orang dosen mengembangkan pertanyaan berdasarkan materi yang sudah dikuliahkan, dan 7 (tujuh) orang dosen memberikan jawaban bahwa alat evaluasi dikembangkan melalui pertanyaan berdasarkan buku bacaan mahasiswa. Terlihat tidak seorang dosenpun yang mengembangkan alat evaluasi hasil belajar melalui pertanyaan yang disesuaikan dengan kisi-kisi dengan mempertimbangkan keluasan dan kedalaman materi. 129 Berdasarkan perolehan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman dosen terhadap pengembangan rancangan pembelajaran masih kurang walaupun mereka sudah mempunyai pengalaman mengajar antara 4 sampai 24 tahun. Bahkan secara spontan ada dosen yang bertanya tentang kisi-kisi dalam evaluasi itu seperti apa. Hal ini dapat dimaklumi mengapa dosen kurang merasakan manfaat pengembangan rancangan dan komunikasi pembelajaran, untuk itu masih perlu diberikan motivasi dan penyegaran untuk memahami kurikulum secara keseluruhan. Proses belajar mengajar adalah merupakan suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan dari berbagai komponen yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Bagaimana aktivitas dosen dalam proses belajar mengajar jawabannya seperti terlihat dalam Tabel 4.5. Dari Tabel 4.5. tersebut dapat dilihat jawaban yang diberikan dosen tentang aktivitasnya selama proses belajar mengajar berlangsung. Sebanyak 7 (tujuh) orang dosen memberikan jawaban (4) sering sekali menjelaskan tujuan di awal perkuliahan,dan 2(dua) orang dosen menyatakan (3) sering, yang menyatakan (2) kadang-kadang menjelaskan tujuan di awal perkuliahan kepada mahasiswa hanya 1 (satu) orang dosen. Dalam Tabel 4.5. terlihat bahwa jawaban dosen terhadap mengajarkan materi sesuai dengan urutan yang tercatum dalam silabus 4 (empat) orang dosen menyatakan sering sekali, 3 (tiga) orang dosen memberikan jawaban sering, dan 3 (tiga) orang dosen yang memberikan jawaban kadang-kadang mengajarkan materi sesuai dengan urutan yang tercantum dalam silabus. 130 Tabel 4.5 Aktivitas Dosen dalam Proses Belajar Mengajar AAssppeekk Alternatif Jawaban 0 1 2 3 4 Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar 1 2 7 mengajar Mengajarkan materi sesuai dengan urutan yang 3 3 4 tercantum dalam silabus. Memberikan gambaran secara umum terhadap materi 2 2 2 4 yang akan dikuliahkan. Mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa tentang 3 3" 4 apa yang akan dikuliahkan. Menjelaskan konsep-konsep materi yang akan 2 8 dikuliahkan. Memberikan contoh-contoh yang ada hubungan 2 2 6 dengan materi bahasa Arab. Menggunakan media sebagai alat bantu 5 5 Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk 10 mengemukakan pendapat. Menanyakan kepada mahasiswa tentang 2 4 4 pengetahuannya terhadap materi bahasa Arab yang dikuliahkan. Mengulangi aspek-aspek yang dianggap penting 1 4 5 berdasarkan materi bahasa Arab yang dikuliahkan Mengulangi kaidah-kaidah /qawaid yang berlaku 3 3 4 dalam materi bahasa Arab yang dikuliahkan Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk 3 7 bertanya. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk 1 3 6 mengemukakan contoh-contoh yang berkaitan dengan materi yang sedang dikuliahkan Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk 3 3 4 menghubungkan materi kuliah dengan pengetahuan yang dimilikinya. Memanfaatkan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar 3 2 5 dalam pembelajaran sehari-hari. Memberikan tugas kepada mahasiswa sesuai dengan 2 3 5 materi yang dikuliahkan Mendiskusikan tugas yang dikerjakan mahasiswa di 3 3 2 2 kelas. Memberikan umpan balik berdasarkan tugas-tugas 4 3 2 1 yang diberikan kepada mahasiswa Keterangan : 0 = Tidak pernah ( 0 - 20%) 3 = sering (61 - 80%) 1 = Jarang (21 -40%) 2 = kadang-kadang ( 41 - 60% ) 4 = sering sekali (80 - 100%)
Description: