ebook img

BAB III TAFSIR KLASIK DAN KONTEMPORER A. Definisi Tafsir Klasik dan Kontemporer Sebagian ... PDF

22 Pages·2007·0.22 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB III TAFSIR KLASIK DAN KONTEMPORER A. Definisi Tafsir Klasik dan Kontemporer Sebagian ...

BAB III TAFSIR KLASIK DAN KONTEMPORER A. Definisi Tafsir Klasik dan Kontemporer Sebagian ulama tafsir membagi periodisasi penafsiran al-Qur‟an ke dalam tiga fase yaitu : periode klasik pada (abad 1-4 H), Periode pertengahan pada (abad 4-12H), dan periode kontemporer (abad 12-sekarang).1 Namun dalam pembahasan ini penulis hanya mengungkapkan dua periode saja, yaitu periode klasik dan periode kontemporer. Pertama periode klasik, yaitu masa permulaan penulisan tafsir yang terpisah dari hadis-hadis sehingga tafsir berdiri sendiri sebagai suatu ilmu. Masa ini berawal pada akhir masa tabi‟in sampai akhir dinasti bani Abbasyiah pada tahun tahun 650 H/1258 M.2 Di antara ulama klasik yang dianggap sebagai penulis tafsir pertama adalah Sufyan bin Uyaynah, Waki‟ bin Djarrah, Syu‟bah bin Hajjaj, Yazid bin Harun dan Ibnu Humaid. Kemudian mereka diikuti oleh al-Thabari yang menulis kitab tafsir Jami‟ al-Bayan fi Ta‟wil Ayi al-Qur‟an. Di antara mufasir klasik yang lain adalah Abu Ishak al-Zujjaj (w. 310 H) yang menulis tafsir Ma‟anil Qur‟an. Abu Bakar Ahmad al-Djashash (w. 370 H) yang menulis tafsir Ahkam al-Qur‟an. Abu Ali al-Farisi (w. 377 H). Abu Bakar An-Naqas (w. 324 H). dan Abu Ja‟far An-Nahhas (w. 351 H).3 Sementara itu, secara ringkas sumber-sumber tafsir yang dipakai pada zaman klasik ini ialah al-Qur‟an al-Karim, hadis nabi saw, riwayat 1https://iermafikria.wordpress.com/metodologi-tafsir-klasik-hingga-modern-kontemporer/ 2 Nailul Rahmi, Ilmu Tafsir, (Padang: IAIN Imam Bonjol Padang, 2010), cet I, h. 9 3 Ibid., h. 9-10 32 33 para sahabat, riwayat para tabi‟in, riwayat para tabi‟it tabi‟in, cerita-cerita ahli kitab, ijtihad dan istinbat mufasir. Di masa klasik ini, al-Qur‟an sudah mulai tidak hanya bersumber kepada riwayat-riwayat saja, tetapi sudah ditambah lebih banyak dengan pendapat- pendapat orang dan cerita-cerita israiliyat , dan penukilan riwayat-riwayat mereka tidak lagi menggunakan sanad, sehingga bercampurlah antara tafsiran-tafsiran yang benar dan yang salah, yang mengakibatkan adanya pemalsuan di dalam tafsir. Banyak mufasir yang menerima pendapat-pendapat orang dan cerita-cerita israiliyat dan memasukkannya dalam tafsir mereka tanpa disaring mana yang benar dan mana yang salah, sehingga orang-orang yang membacanya mengira semua itu kuat dan benar dan mau menerima seluruhnya.4 Kedua periode tafsir kontemporer, pada masa kontemporer dimulai sejak diadakannya gerakan-gerakan modernisasi Islam di Mesir oleh Jamaluddin al- Afgani setelah umat Islam terpecah belah oleh kaum penjajah Barat sampai sekarang. Penafsiran al-Qur‟an pada masa kontemporer dilatarbelakangi dengan tujuan pembaharuan pemikiran dan pemahaman Islam. Hal ini dikarenakan umat Islam yang telah mengalami banyak kemunduran dan penjajahan dari berbagai belahan dunia Islam. 5 Dalam penafsiran al-Qur‟an pada masa ini kebanyakan bersumber kepada riwayat-riwayat dan pendapat mufasir pada masa-masa sebelumnya. Adapun para mufasir yang terkenal pada masa kontemporer ini antara lain adalah Sayid Rasyid Ridha (w. 1345 H) menyelesaiakan tafsir gurunya 4 Abdul Djalal, Urgensi Tafsir Maudhu‟I Pada Masa Kini, (Jakarta: Kalam Mulia, 1990), h. 31 5 Nailul Rahmi, op. cit., h. 13 34 M. Abduh kitab tafsir al-Manar. Syeikh Jamaluddin al-Qasimi (w. 1914 M) menulis tafsir Mahaasin al-Takwil. Syeikh Ahmad Mustafa al-Maraghi (w. 1883 H) menulis tafsir al-Maraghi. Syekh Mahmud Salthut Syaikhul Azhar menulis tafsir al-Qur‟an kontemporer. Sayid Quthub menulis tafsir Fii Zhilalil Qur‟an. Sumber-sumber tafsir pada zaman kontemporer ini adalah campuran antara riwayat dan dirayah.6 Kontemporer bermakna sekarang atau modern yang berasal dari bahasa inggris( contemporary).7 Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna pada waktu yang sama, semasa, sewaktu, pada masa kini, dewasa ini.8 Ahmad Syukri mengatakan dalam bukunya tidak ada kesepakatan yang jelas tentang istilah kontemporer. Misalnya apakah istilah kontemporer meliputi abad ke-19 atau hanya merujuk pada abad ke-20 atau 21. Sebagian pakar berpandangan bahwa kontemporer diidentik dengan modern, peristilahannya saja yang agak berbeda, namun keduanya saling digunakan secara bergantian. Dalam konteks peradaban Islam keduanya dipakai saat terjadi kontak intelektual pertama dunia Islam dengan Barat. Kiranya tak berlebihan bila istilah kontemporer disini mengacu pada pengertian era yang relevan dengan tuntutan kehidupan modern.9 Maka dapat disimpulkan bahwa tafsir kontemporer ialah “ tafsir atau penjelasan ayat al-Qur‟an yang disesuaikan dengan kondisi kekinian atau saat ini”. Pengertian seperti ini sejalan dengan pengertian tajdid yakni usaha untuk 6 Abdul Djalal, op. cit., h. 40 7 http://ushuluddins.multiply.com/journal/item/30 8 …….., Softwar KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) v1.3 9 Ahmad Syukri, Metodologi Tafsir al-Qur`an Kontemporer dalam pandangan Fazlur Rahman, ( Jambi : Sulton Thaha Press, 2007 ), h. 43 35 menyesuaikan ajaran agama dengan kehidupan kontemporer dengan jalan menta‟wilkan atau menafsirkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta kondisi sosial masyarakat.10 Metode tafsir kontemporer adalah, metode penafsiran al-Qur‟an yang menjadikan problem kemanusiaan yang ada sebagai semangat penafsirannya. Persoalan yang muncul dihadapan dikaji dan dianalisis dengan berbagai pendekatan yang sesuai dengan problem yang sedang dihadapinya serta sebab-sebab yang melatar belakanginya. Pengertian kontemporer biasanya dikaitkan dengan zaman yang berlangsung. Istilah kontemporer ini sering kali dipakai untuk menunjukkan periode yang tengah dijalani sekarang, bukan periode yang telah berlalu. Dalam konteks perkembangan tafsir, istilah masa kontemporer terkait dengan situasi dan kondisi tafsir pada saat ini. Dengan demikian, tafsir masa kontemporer sangat tidak bisa dilepaskan dengan perkembangannya di masa modern. Gagasan-gagasan yang berkembang pada masa kontemporer ini sudah bermula sejak zaman modern, yakni pada masa Muhammad „Abduh dan Rashid Rida. Hanya saja secara substansial, terdapat banyak perbedaan antara masa kedua mufasir ini dengan perkembangan tafsir yang terjadi saat ini. Berangkat dengan tujuan untuk mengembalikan al Qur‟an sebagai hudan li al Nas,metode yang digunakan oleh para mufasir kontemporer pun sedikit banyak berlainan dengan yang digunakan oleh para mufasir tradisional (klasik). Kalau para mufasir tradisional (klasik) kebanyakan cenderung melakukan 10 M. Quraisy Shihab, Membumikan al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1998) h. 93 36 penafsiran dengan memakai metode tahlily (analitis), maka dalam masa kontemporer penafsiran dilakukan dengan menggunakan metode ijmaly (global), maudhu‟iy (tematik) atau penafsiran ayat-ayat tertentu dengan menggunakan pendekatan-pendekatan modern. Kemunculan metode tafsir kontemporer di antaranya dipicu oleh kekhawatiaran yang akan ditimbulkan ketika penafsiran al Qur`an dilakukan secara tekstual, dengan mengabaikan situasi dan latarbelakang turunnya suatu ayat sebagai data sejarah yang penting. Shah waliyullah ( 1701-1762 ) seorang pembaharu Islam dari Delhi, merupakan orang yang berjasa dalam memprakarsai penulisan tafsir “modern”, dua karyanya yang monumental, yaitu, Hujjah al balighah dan Ta`wil al Hadits fi Rumuz Qishash al Anbiya, adalah karya yang memuat tentang pemikiran modern. Tidak sia-sia usaha ini telah merangsang para pembaharu lainnya untuk berbuat hal serupa, maka di Mesir, munculah tafsir Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Ahmad Khalaf, dan Muhammad Kamil Husain. Di belahan Indo-Pakistan, kita mengenal tokoh seperti Abu Azad, Al Masriqqi, G.A Parws, dan sederetan tokoh lainnya. Di penjuru Timur Tengah, semisal Amin Al Khull, Hasan Hanafi, Bita Shathi, Nasr Abu Zayd, Muhammad Shahrur, dan Fazlur Rahman.11 11 http://www.slideshare.net/roedyblackvone/sejarah-pertumbuhan-dan-perkembangan- ilmu-tafsir, Diakses 19/05/2017, Jam 18:45. 37 B. Mufasir Klasik : al-Thabari dan al-Razi 1. Al-Thabari dan Kitab Tafsirnya Nama lengkap al-Thabari adalah Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Khalid al-Thabari. Ia merupakan imam yang sangat alim, penghafal hadis, serta ahli dalam bidang sejarah. Usianya 86 tahun, yaitu lahir pada tahun 224 H dan wafat pada tahun 310 H. Kitab tafsirnya berjudul Jami‟ al- Bayan fi Ta‟wil Ayi al-Quran dan merupakan tafsir bi al-ma‟tsur yang paling tinggi kedudukannya karena menggabungkan berbagai disiplin ilmu pengetehuan, seperti ilmu qira‟ah, ilmu ma‟ani, dan fiqih. Al-Thabari menganut aliran Ahlu al-Sunnah wal Jama‟ah. Di samping itu, ia mendukung mazhab ulama salaf dalam bidang tafsir.12 Al-Thabari cukup sering menyertakan kisah-kisah yang disampaikan oleh Ka‟ab al-Ahbar, Wahab bin Munabbahh, Ibnu Juraij, dan Al-Saddi. Tidak hanya itu, ia juga meneliti kisah- kisah tersebut, misalnya tentang keluarnya Adam dari surga serta bisikan setan kepadanya. Kitab tafsir al-Thabari memiliki andil yang sangat besar dalam bidang ilmu bahasa , dan riwayat-riwayat.13 2. Al-Razi dan Kitab Tafsirnya Nama lengkap al-Razi adalah Abdullah Muhammad bin Umar bin Husain Hasan bin Ali al-Tamimi al-Bakri al-Habarastani al-Razi, penganut faham Syafi‟i. 12 Samsurrahman, Pengantar Ilmu Tafsir, (Jakarta: Amzah, 2014) , cet, I, h. 221 13Ibid., 38 Beliau lahir pada tahun 544 H.,14 tepatnya di kota Ray yaitu sebuah kota terkenal di negara Dailan dekat kota Khurasan.15 Beliau adalah anak cucu dari Abu Bakar al-Shiddiq, yang bernasab suku bangsa Quraisy.16 Manna Khalil al-Qaththan menyebutkan al-Razi lahir tahun 543. H.17 Fakhruddin al-Razi adalah ulama yang sangat terkenal dan besar pengaruhnya yang tiada tandingannya pada saat itu, yang menguasai berbagai disiplin keilmuan baik dibidang ilmu-ilmu sosial maupun bidang ilmu-ilmu alam (eksakta). Al- Razi juga seorang sastrawan, penyair, ahli fiqh, ahli tafsir, ahli hikmah, ahli ilmu kalam, dan seorang dokter medis dan sebagainya. Sehingga tidak diragukan lagi banyak para ilmuwan yang belajar kepada beliau baik para ilmuwan dalam negeri maupun para ilmuwan luar negeri. Pendidikan awal diterima dari orang tuanya yang bernama Dziya‟uddin Umar, seorang ulama dan pemikir yang dikagumi masyarakat Ray. Selanjutnya, al-Razi belajar kepada ulama-ulama besar lainnya. Filsafat dipelajarinya dari dua ulama besar bernama Muhammad al-Baghawi dan Majdin al-Jilli, ilmu kalam dipelajarinya dari Kamaluddin al-Samawi.18 Imam al-Razi menaruh perhatian besar terhadap kebudayaan yang melingkupinya yang berhubungan langsung dengannya, sehingga terpantul padanya pribadi yang istimewa, sehingga 14 Muhammad Husain adz-Dzahabi, al-Tafsir wa al- Mufassirun, (Beirut: Dar al- fikr, Beirut,t.th), juz I, h. 290 15 Imam Fakhr al-Din al-Razi, Tafsir al- Kabir, (Beirut: Dar al- Fikr, 1990), juz I, h. 3 16 Muhammad al-Hilawi, Mereka Bertanya Tentang Islam, (Jakarta: Gema Insani, 1998), h. 90 17 Manna Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu al- Qur‟an, terj. Mudzakir. AS., (Jakarta: Litera Antar Nusa, 1992), h. 529 18 Sirajuddin, Ak., dkk., Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Howe, 1993), h. 327 39 terbentuklah pribadinya itu sebagai pribadi ilmiah yang dicetak dengan cetakan ilmu pengetahuan. Maka Imam al-Razi adalah seorang sastrawan, penyair, ahli fikih, ahli tafsir, ahli hikmah, ahli ilmu kalam, dan seorang dokter medis.19 As- Subuki mengomentari keberadaan Imam Fakhruddin al-Razi ini dengan mengatakan, “ ia adalah imamnya para mutakallim, ahli ilmu kalam, luas pandangannya dalam mengomentari berbagai bidang ilmu, mendalam pengetahuannya tentang hakikat manthuq (dalil yang tertulis) dan mafhum (pemahamannya), sangat tinggi kasih sayangnya, dengan kemampuannya yang tinggi maka tersusunlah untaian agama Islam yang terulang dalam berbagai pembahasan dan disiplin ilmunya “20 Adapun karya-karya yang terpenting adalah : Al-Tafsir al-Kabir li al- Qur‟an al-Karim (Mafatihul Ghaib), Miftah al-Ulama, surat al-Fatihah, al- Mahshal fi al-Fiqhi, syarh al-Wajiz Fi al-Fiqhi li al-Ghazali, al-Mahshul fi Ushul al-Fiqhi, al-Ma‟alim fi Ushul al-Fiqhi, al-Qadha‟ wa al-Qadar, al-Mahshul fi Nihayati‟Uqul fi Ilmi al-Ushul, al-Bayan wa al Burhan fi al-Radd „ala Ahliz Zaigh wa athThughyan, al Mabahits al-Masyraqiyyah,al- Mulakhkhsh fii- Filsafah, al-Mathalib al-‟Aliyah fi al-Hikmah, Masail fi ath-Thibb, al-Jami‟ul Kabir fi ath-Thibb, al-Tasyrih Minar Ra‟si il al-Halqi, Nihyatal-„Ijaz fi Dirasat al- I‟ jaz, Syarh al-Mufhashal liz- Zamakhsyari, Fadhlush shahabah al-Rasyidin, Manaqib al-Imam asy-Syafi‟i, Dzammad-Dunya. 19 Muhammad al-Hilawi, op. cit., h. 17 20 Ibid., h. 18 40 Ia juga menyusun ensiklopedi ilmu pada tahun 574 Hijriyah. Seandainya Imam Fakhrudddin al-Razi tidak meninggalkan karya tulisnya, selain Tafsir al- Kabir atau Mafatih al-Ghaib, maka hal itu sudah menunjukkan kehebatan dan keilmuannya.21 Al-Razi wafat pada hari senin 1 Syawal 606 H menurut pendapat ash-Subhi, sedang menurut pendapat al-Qifthi, al-Razi meninggal pada bulan Dzulhijjah pada tahun yang sama.22 Dan dalam kitab “Manna‟ al-Qaththan” disebutkan bahwa, al-Razi wafat di Harah pada tahun 606 H.23 Tafsir Mafatih al-Ghaib atau yang dikenal sebagai tafsir al-Kabir dikategorikan sebagai tafsir bi al ra‟yi (tafsir yang menggunakan pendekatan aqli), dengan pendekatan mazhab syafi‟iyyah dan asy‟ariyah. Tafsir ini merujuk pada kitab al-Zujaj fi Ma‟an al-Qur‟an, al-Farra‟ wa al-Barrad dan Gharib al- Qur‟an, karya Ibnu Qutaibah dalam masalah gramatika. Riwayat-riwayat tafsir bi al ma‟tsur yang jadi rujukan adalah riwayat dari Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Sudai, Said bin Jubair, riwayat dalam tafsir al-Thabari dan tafsir ats-Tsa‟labi, juga berbagai riwayat dari Nabi saw, keluarga, para sahabatnya serta tabi‟in. Sedangkan tafsir bi al-ra‟yi yang jadi rujukan adalah tafsir Abu Ali al- Juba‟i, Abu Muslim al-Asfahani, Qadhi Abdul Jabbar, Abu Bakar al-Ashmam, Ali bin Isa al-Rumaini, al-Zamakhsyari dan tafsir Abul Futuh Al-Razi. Ada riwayat yang menjelaskan bahwa al-Razi tidak menyelesaikan tafsir ini secara utuh. Ibnu Qadi Syuhbah mengatakan, “Imam al-Razi belum menyelesaikan seluruh tafsirnya”. Ajalnya menjemputnya sebelum ia menyelesaikan tafsir al-Kabiir. 21 Ibid., h. 20 22 Ibid., h. 22 23 Ibid., h. 23 41 Ibnu Khulakan dalam kitabnya wafiyah al-a‟yan nya juga berkata demikian, jadi siapa yang menyempurnakan dan menyelesaikan tafsir ini ? dan sampai dimana beliau mengerjakan tafsirnya ?24 Ibnu Hajar al „Asqalani menyatakan pada kitabnya,” Yang menyempurnakan tafsir al-Razi adalah Ahmad bin Muhammad bin Abi Al Hazm Makky Najamuddin al-Makhzumi al-Qammuli, wafat pada tahun 727 H, dia orang mesir.25 Dan penulis kasyfu al-Dzunuun juga menuturkan,” Yang merampungkan tafsir al-Razi adalah Najamuddin Ahmad bin Muhammad al-Qamuli, dan dia wafat tahun 727 H. Qadi al-Qudat Syahabuddin bin Khalil al-Khuway al- Dimasyqy, juga menyempurnakan apa yang belum terselesaikan, beliau wafat tahun 639 H.26 Kemudian, sampai dimana al-Razi terhenti dalam menulis tafsirnya? Muhammad Husain al-Zahabi menjelaskan pada kitabnya tafsir wa al- Mufassiruun,” Imam Fakhruddin telah menulis tafsirnya sampai surah al-Anbiya, setelah itu datang Syahabuddin al-Khuway melanjutkan tafsir ini, namun beliau belum menyelesaikan seluruhnya, kemudian datang Najamuddin al- Qamuli menyempurnakan tafsir al-Razi. Al- Zahabi juga mengatakan bisa jadi yang menyelesaikan tafsir al- Razi sampai akhir adalah al-Khuway. Namun, Sayyid Muhammad Ali Iyazi, dengan merujuk pada keterangan Syaikh Muhsin Abdul Hamid, memberikan klarifikasi bahwa sekelompok mufasir era belakangan yang meneliti tafsir ini menetapkan kitab tafsir ini sebagai karya mandiri dari al-Razi secara utuh.27 Lepas dari polemik di atas, ini adalah salah 24 Muhammad Husain al-Zahabi, op. cit., jilid 1, h. 249. 25 Ibid., 26 Ibid., 27 Ibid.,

Description:
Kedua periode tafsir kontemporer, pada masa kontemporer dimulai sejak .. fi al-Aqidah wa al-Syari‟ah wa al-Manhaj, al-Qisah al-Qur‟aniyyah
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.