BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang digunakan dalam alat efek gitar drive analog dengan sistem pengontrol digital. Secara garis besar perancangan sistem terdiri dari perancangan untai analog, perancangan sistem digital, dan perancangan perangkat lunak. 3.1 Deskripsi Sistem Alat Alat yang dirancang adalah efek gitar yaitu alat yang berfungsi untuk menggolah sinyal elektrik keluaran dari pickup gitar yang selanjutnya hasil pengolahan sinyal oleh efek gitar akan diteruskan ke penguat suara gitar. Gambar 3.1. Penggunaan Alat Jenis efek gitar yang dirancang adalah jenis efek drive. Pada efek gitar drive yang dirancang mempunyai beberapa parameter yang dapat diatur nilainya. Parameter- paremeter tersebut adalah drive, 3 band equalizer (low, mid, high) dan level/volume. Sistem kerja utama dari efek gitar yang dirancang ini adalah penggantian potensiometer mekanik yang terdapat pada untai analog yang digantikan dengan potensiometer digital. Pengolahan sinyal hanya murni dilakukan oleh untai analog saja sementara rangkaian digital mikrokontroller hanya berfungsi untuk mengendalikan potensiometer digital yang digunakan dalam untai analog. Terdapat 3 tahapan yang dilakukan dalam proses penggolahan sinyal pada untai analog dengan urutan berturut- turut yaitu proses pemenggalan (clipping), proses ekualiser (equalizer), dan proses penguatan (amplification). 15 Proses pemenggalan sinyal adalah proses utama dari efek drive. Kadar efek drive yang diperoleh akan sesuai dengan sedikit banyakya sinyal yang terpengal yang berturut-turut akan menghasilkan jenis suara : overdrive, distortion dan fuzz. Selanjutnya sinyal akan masuk proses penyaringan yang akan berfungsi sebagai efek equalizer. Proses penyaringan ini memiliki 3 band bati penyaringan yaitu low, middle dan high. Dan terakhir sinyal akan dikuatkan atau dilemahkan yang akan berfungsi sebagai efek booster atau level yaitu untuk mengatur besar kecilnya amplitudo sinyal keluaran akhir atau volume akhir audio yang telah diolah oleh efek. Terdapat 5 buah potensiometer digital yang masing-masing akan mewakili pengaturan drive, low, middle, high, dan level pada untai analog. Kelima potensiometer digital tersebut akan dikontrol oleh mikrokontroller sehingga nilai hambatan dari potensiometer digital pada masing-masing pengaturan drive, low, middle, high, dan level dapat simpan melalui beberapa pre-set yang disimpan di dalam EEPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) pada mikrokontroller. Masing-masing pre-set akan diwakili oleh karakter tertentu pada layar LCD 4X20. Pre-set dapat terlebih dahulu diatur oleh pengguna yaitu dengan mengatur masing-masing besar nilai parameter dari : drive, low, middle, high, dan level sehingga setelah dihasilakan suara yang diinginkan kemudian pre-set tersebut dapat disimpan. Dalam pengaturan pre-set digunakan 4 buah limit switch dan 1 buah rotary encoder sebagai inputan dan sebuah LCD 4X20 sebagai indikator penampil. Selanjutnya pengguna dapat memilih masing-masing pre-set yang telah diatur tersebut dengan menggunakan 3 buah limit footswitch. Dengan cara tersebut memungkinkan pengguna untuk dapat mengakses pre-set yang tersedia pada efek gitar tersebut dalam waktu yang bersamaan dengan saat pengguna memainkan gitarnya. Sementara untuk mengaktifkan dan menon-akftifkan efek gitar, digunakan 3PDT footswitch sebagai saklar true/by pass yang berfungsi untuk mengontrol apakah sinyal masukan yang berasal dari keluaran pickup gitar akan langsung menuju ke penguat gitar (by pass), atau sinyal yang berasal dari keluaran pickup gitar akan dimasukan ke sistem pengolahan sinyal oleh efek gitar yang dirancang dan kemudian sinyal akan menuju ke penguat gitar (true pass). Digunakan sebuah LED indikator, sebagai indikator apakah efek gitar dalam keadaan true pass atau dalam keadaan by pass. LED akan menyala jika efek gitar dalam keadaan true pass dan akan padam jika efek gitar dalam keadaan by pass. 16 Gambar 3.2. Dimensi Ukuran Alat 14 12 13 11 1 3 4 5 6 2 7 8 9 10 Gambar 3.3. Interface Alat Keterangan gambar beserta fungsinya : 1 LCD 4x20 Sebagai tampilan interface dalam penggunaan alat. 2 Rotary encoder Sebagai interface pemberi nilai parameter pada saat proses pengaturan pre-set, parameter meliputi Drive, Low, Mid, High, dan Level. 3 Limit switch to move left Untuk memindah cursor ke kiri saat proses pengaturan pre-set. 17 4 Limit switch to move right Untuk memindah cursor ke kanan saat proses pengaturan pre-set. 5 Limit switch to edit Untuk masuk pada proses pengaturan pre-set pada pre-set yang sedang digunakan. 6 Limit switch to save Untuk melakukan save pre-set jika pre-set tersebut telah selesai diatur. 7 3PDT Footswitch true/by pass effect Untuk mengontrol sinyal masukan akan di true pass atau di by pass. 8 Limit footswitch preset up Untuk memilih pre-set di urutan berikutnya dari pre-set yang sedang digunakan. 9 Limit footswitch preset down Untuk memilih pre-set di urutan sebelumnya dari pre-set yang sedang digunakan. 10 Limit footswitch select preset Untuk mensetujui pre-set yang telah dipilih untuk digunakan. 11 LED indicator true/by pass Sebagai LED indikator yang mengindikasikan apakah sinyal masukan di true pass (LED menyala) atau di by pass (LED mati). 12 6,35mm female jack output signal Sebagai konektor keluaran sinyal menuju ke penguat gitar. 13 6,35mm female jack input signal Sebagai konektor masukan sinyal dari pickup gitar. 14 Female jack input DC supply Sebagai konektor masukan 9 volt DC dari power supply. 18 3.2 Untai Analaog Terdapat 3 tahapan proses pada pengolahan sinyal di dalam untai analog dengan urutan berturut-turut yaitu proses pemenggalan (clipping), proses ekualiser (equalizer), dan proses penguatan (amplification). Gambar 3.4. Diagram Untai Analog 3.2.1 Pemenggalan (Clipping) Untai pemenggal (clipper) berfungsi untuk memenggal atau menghilangkan titik puncak sinyal sinus (efek drive). Terdapat dua jenis pemenggalan sinyal dalam efek drive gitar yaitu hard clipping dan soft clipping. Masing-masing pemenggalan sinyal tersebut akan menghasilkan karakter suara efek drive gitar yang berdeda. Pada hard clipping menghasilkan jenis suara distortion sementara pada soft clipping menghasilkan jenis suara overdrive. Alat yang dirancang menggunakan untai pemenggal (clipper) sebagai pada Gambar 3.5. V6 V4 9V 9V +V +V RLY1 D1 RLY2 5VSPDT 1N4148 5VSPDT Q3 V53V BC10Q92BP 1ND42148 BC109BP V07V 330 330 R7 R8 R9 100k 50% Vs 1Cu4F 1R060 D3 D4 1N4148 1N4148 V5 Vi 9+VV Vo Vi U8 C5 -140m/140mV C3 + TL071 1uF 1uF 1kHz R5 R10 220k 10k Vs Gambar 3.5.Untai Pemengal Aktif (Active Clipper) 19 Pada untai pemenggal yang dirancang digunakan dua buah relay yaitu RLY dan RLY yang keduanya dikontrol oleh mikrokontoler. Kedua relay ini 1 2 berfungsi untuk memilih jenis pemenggalan sinyal apakah akan dilakukan secara soft clipping atau secara hard clipping. Dalam penggunaanya kedua relay ini akan diaktifkan secara bergantian. Jika RLY aktif maka sinyal akan mengalami 1 pemenggalan secara soft clipping oleh dioda D dan D , sementara jika RLY aktif 1 2 2 maka sinyal akan mengalami pemenggalan secara hard clipping oleh dioda D 3 dan D . Besar kecilnya pemenggalan sinyal akan berfungsi sebagai efek drive. 4 Efek drive ini akan ditentukan oleh penguatan sinyal (Av) yang dilakukan sebelum pemenggalan sinyal terjadi. Besar penguatan sinyal (Av) diatur oleh potensiometer R , maka : 8 Av = 1 + (cid:1)(cid:2)((cid:4)(cid:5)(cid:6)) = 1 + (cid:9)(cid:10)(cid:10)(cid:11) = 1001 (max) (cid:1) (cid:9)(cid:10)(cid:10) (cid:8) Besar dari nilai penguatan maksimal (Av ) tersebut diperoleh dari hasil (max) uji coba yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan karakter suara dari efek gitar drive yang diinginkan. Sementara saat potensiometer R berada pada posisi 8 minimal (R ≈0Ω) kedua relay akan di non-aktifkan sehingga untai akan berfungsi 8 sebagai buffer saja (V =V ). Pada kondisi ini efek gitar akan melewatkan jenis in out suara clean. Pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7 berikut adalah gambar hasil pemenggalan sinyal oleh untai secara soft clipping maupun secara hard clipping yang disimulasikan melalui Circuit Maker. Gambar 3.6.Gambar Sinyal Soft Clipping melalui Simulasi Circuit Maker 20 Gambar 3.7.Gambar Sinyal Hard Clipping melalui Simulasi Circuit Maker Perhitungan presentanse maksimal sinyal yang terpotong dapat dihitung dengan cara dibawah ini: Gambar 3.8.Sinyal yang Dilewatkan dan Sinyal yang Terpotong Jika tegangan buka dioda (V ) = 0,7 V maka V ≈ V = 0,7 Vp. dioda a dioda Dari hasil pengukuran V pickup gitar rata-rata ≈ 100mVrms. out V pickup gitar = V = 100mVrms out in V = √2 100m Vp = 0,14 Vp. in V = Av V = 1001 0,14 = 140,14 Vp. c(max) (max) in (cid:14) (cid:16) (cid:14) (cid:15)((cid:4)(cid:5)(cid:6)) (cid:5) % V = 100% b(max) (cid:14) (cid:15)((cid:4)(cid:5)(cid:6)) (cid:9)(cid:18)(cid:10),(cid:9)(cid:18) – (cid:10),(cid:21) = 100% = 99,5 % (cid:9)(cid:18)(cid:10),(cid:9)(cid:18) 21 3.2.2 Ekualiser (Equalizer) Setelah sinyal mengalami proses pemenggalan maka selanjutnya sinyal akan menuju ke proses ekualiser. Untai ekualiser (equalizer) adalah sebuah untai yang digunakan untuk mengatur suatu band frekuensi tertentu, yaitu berfungsi untuk menambahkan atau mengurangi band frekuensi tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Alat yang dirancang menggunakan untai ekualiser (equalizer) pada Gambar 3.9. R18 100k 50% R19 Vi V7 100k 1% R21 U2 9+VV 3.3k Vo -140mV/i140mV 1Cu6F TL071 + 3R.131k R20 V12 C11u3F 100k 50% 9V TLU0171+V 700 Hz R10 R3 220k + 10k Vs R12 R14 R16 1k 1k 1k C7 C9 C11 1uF V9 94nF V10 35nF V11 9V 9V 9V U5 +V U3 +V U4 +V 20Cn8F TL071 + 2Cn1F0 TL071 + 7C0102pF TL071 + R13 R15 R17 100k 100k 100k Vs Vs Vs Gambar 3.9.Untai Ekualiser (Equalizer) Untai ekualiser yang dirancang adalah untai 3 band ekualiser grafik dengan frekuensi resonansi low=100Hz, mid = 1kHz dan high=3,2kHz dengan bati ±12 dB. Penentuan nilai dari ketiga frekuensi resonansi tersebut ditentukan dari range frekuensi gitar elektrik pada umumnya yaitu antara 80Hz sampai 3kHz keatas [7]. Sementara nilai untuk bati penguatan juga disesuaikan dengan nilai bati penguatan ekualiser gitar yang umumnya beredar dipasaran. Perhitungan nilai komponen untuk setiap frekuensi resonansi pada ekualiser telah dijabarkan pada bab 2.2. Nilai R , R , R (Gambar 3.9) bernilai 12 14 16 sama besar dikarenakan akan berfungsi sebagai R (Gambar 2.5) dalam 1 perhitungan bati penguatan equalizer. Sementara untuk nilai R , R , R 13 15 17 (Gambar 3.9) akan bekerja dengan baik apabila ketiga resistor tersebut memiliki nilai yang retatif besar yaitu lebih besar dari 80KΩ [10]. 22 Dalam perancangan grafik ekualiser besar Q (factor kualitas) berkisar antara 1,4 sampai 3 bergantung dari banyaknya frekuensi yang akan dirancang [10]. Dari penjelasan diatas maka dapat ditentukan nilai dari komponen- komponen tersebut sebagai berikut R = R = R = 1kΩ, R = R = R = 12 14 16 13 15 17 100kΩ, dan Q = √2. • Berikut adalah contoh perhitungan untuk frekuensi resonansi 100 Hz. Ditentukan R = 1kΩ, R = 100kΩ, dan Q = √2 12 13 (cid:9) (cid:9) maka, C = = = 1,126 µF ≈ 1 µF 7 (cid:23)(cid:24) (cid:25) (cid:1)(cid:26)(cid:27) (cid:28) (cid:23)(cid:24) (cid:9)(cid:10)(cid:10) (cid:9)(cid:11) √(cid:23) (cid:9) (cid:9) L = = = 2 H ( (cid:23)(cid:29) (cid:25) )(cid:27) (cid:30) ( (cid:23)(cid:29) (cid:9)(cid:10)(cid:10) )(cid:27) (cid:9)(cid:10) ! (cid:31) " (cid:23) C = = = 20 nF 8 (cid:1) (cid:1) (cid:9)$ (cid:9)(cid:10)(cid:10)$ (cid:26)(cid:27) (cid:26)# • Perhitungan bati ±12 dB 12 dB = 20 log Av Av = 10(cid:9)(cid:23)⁄(cid:23)(cid:10) = 3,891 ≈ 4 untuk max gain R = R = R 11 21 E (cid:1) )(cid:1) Av = ( (cid:26) (cid:1) (cid:26) (cid:1) )(cid:9)(cid:11) 4 = ( (cid:9)(cid:11) R = 3k E Hasil simulasi tanggapan frekuensi pada masing-masing frekuensi resonansi melalui Circuit Maker dilakukan saat penggujian untai ekualiser pada bab 4.3. 23 3.2.3 Penguatan (Amplification) Pada tahap akhir pengolahan sinyal digunakan untai penguatan (amplification) yang berfungsi untuk menguatkan atau melemahkan sinyal. Untai penguatan yang dirancang ditunjukan oleh Gambar 3.10. 100k 99% R23 Vi V13 Vo 9V -140mV/i140mV 1Cu1F3 R329k2 ++V TLU0171 1Cu1F4 1kHz R3 R24 10k 220k Vs Gambar 3.10.Untai Penguatan (Amplification) Proses penguatan ini difungsikan sebagai level atau volume akhir dari sinyal yang diproses. Pada proses penguatan digunakan potensiometer R yang 23 berfungsi sebagai pengatur penguatan sinyal. Pada untai penguatan penulis memilih untuk menggunakan untai penguat inverting dengan tujuan selain sinyal dapat dikuatkan sinyal juga dilemahkan lebih kecil dari sinyal masukan. (cid:14) (cid:1)(cid:23). A = * = − v (cid:14) (cid:1)(cid:23)(cid:23) +, maka (cid:14)* = −(cid:1)(cid:27)#((cid:4)(cid:5)(cid:6)) = −(cid:9)(cid:10)(cid:10)$ = −2,56 (Av ) max (cid:14) (cid:1) ./$ +, (cid:27)(cid:27) (cid:14)* = (cid:1)(cid:27)#((cid:4)+,) = (cid:10) = 0 (Av ) min (cid:14) (cid:1) ./$ +, (cid:27)(cid:27) Besar dari nilai penguatan maksimal Av tersebut diperoleh dari segi (max) hasil uji coba suara yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan penguatan dan pelemahan sinyal suara dari efek gitar sesuai dengan yang diinginkan penulis. 24
Description: