ebook img

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Cara bekerja dalam sebuah organisasi akan ... PDF

34 Pages·2012·0.72 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Cara bekerja dalam sebuah organisasi akan ...

BAB II   TINJAUAN PUSTAKA   2.1   Pengertian Prosedur Cara bekerja dalam sebuah organisasi akan lebih efektif dan efisien jika   dilakukan berdasarkan prosedur. Prosedur dipengaruhi oleh uraian pekerjaan atau   job description sebuah jabatan. Menurut Sedarmayanti (2009: 134), “Prosedur   kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga men unjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas.   Jadi, prosedur kerja merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara   berurutan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Prosedur hendaknya didasarkan pada karakteristik organisasi yang bersangkutan. 2.2 Tujuan Pembuatan Prosedur Kerja Prosedur digunakan sebagai langkah untuk melakukan suatu pekerjaan secara sistematis. Prosedur merupakan bentuk dari pemprosesan, cara yang digunakan untuk menampilkan atau memberikan sesuatu. Kebanyakan dari perusahaan pada dasarnya mempunyai suatu sistem yang biasa atau sistem dasar yang terdiri dari sejumlah prosedur rutin. Prosedur yang rutin tersebut akan memberikan kemudahan bagi kegiatan kantor. Prosedur dapat digunakan sebagai alat untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan tertentu. Prosedur akan memperjelas tujuan, sasaran, dan program kerja sehingga bermanfaat bagi para pelaksanan maupun semua pihak yang berkepentingan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja (Sedarmayanti, 2009). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan prosedur pada intinya adalah untuk mengolah data menjadi informasi dalam wadah formulir, catatan dan laporan dengan tetap menerapkan sistem pengendalian intern yang didukung oleh kegiatan tata usaha melalui penerapan urutan-urutan prosedur yang tepat waktu, relevan, dan terkendali untuk mendukung informasi dengan tepat dan terkendali. 6 2.3 Manfaat Prosedur Kerja   Suatu prosedur dibuat tentunya memiliki manfaat. Berdasarkan pengertian   yang ada maka manfaat yang dapat diperoleh dari prosedur kerja yaitu (Sed armayanti, 2009): 1. Prosedur kerja penting artinya sebagai suatu pola kerja yang merupakan   penjabaran tujuan, sasaran, program kerja, fungsi-fungsi dan   kebijaksanaan ke dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan yang nyata.   2. Melalui prosedur kerja yang dibuat dengan tepat, dapat dilakukan   standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-tepatnya. 3. Prosedur kerja bermanfaat baik bagi para pelaksana maupun semua pihak   yang berkepentingan, untuk dijadikan sebagai pedoman kerja.   2.4 Metode Penulisan Prosedur Penulisan prosedur perlu diketahui guna mencari cara yang efektif dan efisien bagi setiap kantor dalam membuat pedoman kerja. Banyak cara atau metode yang dapat digunakan untuk menulis prosedur. Menurut Nuraida (2008), cara atau prosedur yang dimaksud adalah: 1. Deskriptif Deskriptif adalah cara yang paling sederhana, yaitu prosedur yang dituliskan merupakan prosedur yang sederhana dan tidak memerlukan simbol-simbol khusus. 2. Chart Informasi yang ada hendaknya disajikan secara visual agar mempermudah analisis terdapat prosedur atau metode kerja serta mempermudah komunikasi. Simbol dapat membuat gambar-gambar visual yang melukiskan instruksi-instruksi, macam kegiatan, perpindahan suatu kegiatan ke kegiatan yang lain dan sebagainya, sehingga menjadi tampak jelas dan berhubungan dari satu kegiatan ke kegiatan lain. Chart dapat berarti peta, diagram, tabel, atau gambar. Penulisan prosedur dengan chart adalah sebagai berikut. a. Gambar/skema 7 Di dalam prosedur ini harus memuat gambar-gambar mengenai   tahapan atau tata cara menggunakan sesuatu.   b. Arus pergerakan dokumen (document flow chart)   Di dalam document flow chart digambarkan bagian/departemen/divisi yang terlibat dalam prosedur tersebut.   Dengan kata lain, document flow chart menunjukkan perpindahan   dokumen kantor berserta salinannya dari satu bagian ke bagian   lain.   c. Proses kegiatan (process chart) Proses kegiatan perusahaan melewati satu atau beberapa   bagian/departemen. Dengan demikian dapat terjadi beberapa proses   dalam bagian/departemen yang sama. Jadi, yang menjadi perhatian penting bukanlah dokumen dan bagian departemen, melainkan proses atau pelaksanaan suatu prosedur kerja. Hanya saja dalam proses kerja ini belum jelas siapa penanggung jawab untuk setiap proses. d. Diagram Gerakan (movement diagram) Diagram gerakan menunjukkan gerakan melalui ruangan. Diagram gerakan dapat digambarkan dalam sebuah layout berskala pada sebuah meja atau floor plan sehingga gerakan tersebut dapat diukur dan dipandang dalam hubungannya dengan faktor-faktor fisik. 2.5 Simbol-Simbol dalam Penulisan Prosedur Dalam membuat peta prosedur banyak digunakan gambar atau simbol- simbol yang bermacam-macam. Simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan suatu prosedur antara lain sebagai berikut : 8 Tabel 2.1   Simbol-simbol yang digunakan dalam Peta Prosedur   No. Simbol Arti   Lingkaran Besar : Operasi (operation) yang harus dikerjakan.   Apabila di tengahnya dibubuhi huruf:   1. C : berarti harus dikerjakan oleh juru   tulis (clerk)   N : harus dikerjakan dengan mesin   T : harus dikerjakan dengan mesin tik Pemeriksaan mengenai jumlah atau   2. kuantitas Pemeriksaan (inspection, control atau 3. check) mengenai mutu atau kualitas (quality) Singkatan dari delay, artinya penahanan atau penundaaan suatu D 4. proses karena harus menunggu tindakan atau penyelesaian lebih lanjut Arah jalannya atau arus (flow) 5. sesuatu dokumen melalui sesuatu proses pengerjaan Lingkaran Kecil: Pemindahan atau 6. pengangkutan Penyimpanan (storage) secara 7. permanen Penyimpanan untuk sementara 8. (temporary) Sumber : Sedarmayanti (2009) 2.6 Pengertian Arsip dan Kearsipan 9 Dalam segi bahasa, kata arsip jika dalam bahasa Belanda adalah “Archief”,   sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “Archieve”. Kata arsip sendiri berasal   dari bahasa Yunani, yaitu “Archia” yang berarti catatan, yang berubah lagi men jadi “Archieon” yang berarti gedung pemerintah. Sedangkan dalam bahasa Latin disebut ”Archium” dan akhirnya kata ini dipakai dalam bahasa Indonesia   dengan sebutan “Arsip”. Ada beberapa istilah lain dari kata arsip itu sendiri   seperti file, records, dan warkat.   2.6. 1 Pengertian Arsip Istilah arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata arche, kemudian   berubah menjadi archea dan selanjutnya mengalami perubahan kembali menjadi   archeon. Archea artinya dokumen atau catatan mengenai permasalahan. Menurut kamus umum bahasa Indonesia arsip adalah simpanan surat-surat penting. Berdasarkan undang-undang nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, pasal 1 ayat a dan b (dalam ANRI.go.id), arsip adalah: a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga dan badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta atau perseorangan, dalam bentuk corak apaupun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. Menurut Drs. The Liang Gie (2007) dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern berpendapat bahwa arsip adalah suatu kumpulan dokumen yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dalam secara cepat ditemukan kembali. Adapun menurut Barthos (2007:1) arsip (records) yang dalam istilah bahasa Indonesia ada yang menyebutkan sebagai “warkat”, pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang (itu) pula. 10 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa arsip adalah kumpulan   warkat yang mempunyai nilai guna bagi organisasi/perusahaan (pemerintah atau   swasta) dalam bentuk apapun yang dapat dibaca, dilihat, atau didengar baik dalam kead aan tunggal maupun kelompok yang disimpan secara sistematis, sehingga mudah ditemukan kembali setiap kali diperlukan.     2.6.2 Pengertian Kearsipan   Apabila menemukan terdapat adanya arsip maka dalam suatu organisasi akan  timbul masalah pengurusan arsip tersebut, dan solusi yang baik dalam pengurusan arsip tersebut adalah menggunakan sistem tertentu dalam suatu   organisasi. Terdapat banyak pendapat mengenai pengertian tentang kearsipan   yang dikemukakan oleh para ahli. Pendapat tersebut antara lain adalah sebagai berikut. Kemudian menurut Sugiarto dan Wahyono (2005) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kearsipan adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan dokumen-dokumen secara sistematis sehingga dokumen- dokumen tersebut apabila diperlukan kembali dapat ditemukan kembali dengan cepat. Menurut Quible (2001), filing is involves systematically classifying, coding, arranging, and placing records in storage and facilitating their quick and easy retrieval when requested by a user. Kearsipan adalah melibatkan mengklasifikasikan yang sistematis, pengodean, mengatur, dan menempatkan arsip dalam penyimpanan dan memfasilitasi pengambilan yang cepat dan mudah ketika diminta oleh pengguna. Menurut Shaw (2001: 78) suatu sistem kearsipan yang baik merupakan hal penting bagi suatu organisasi karena terdapat beberapa alasan sebagai berikut: 1. To keep documents safe. 2. To keep the documents clean and an office tidy. 3. To keep acces to confidental documents under supervision Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kearsipan adalah kegiatan pengaturan dan penyimpanan arsip/wartat berdasarkan sistem dan prosedur 11 tertentu, sehingga dapat ditemukan kembali ketika diperlukan dengan cepat dan   tepat.   2.7 Jenis-Jenis Arsip   Secara garis besar jenis arsip dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Menurut Nuraida (2008: 92) jenis-jenis arsip adalah:   1. Arsip dinamis   Arsip dinamis adalah arsip yang setiap hari digunakan secara langsung   untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional  perusahaan. Arsip dinamis terdiri dari dua macam, yaitu:    Arsip aktif, Yaitu arsip dipergunakan secara terus-menerus untuk berbagai   keperluan perusahaan atau arsip yang frekuensi penggunaannya cukup tinggi karena banyak diperlukan untuk kegiatan perusahaan.  Arsip in-aktif, Yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan lagi secara terus-menerus dalam kegiatan perusahaan untuk saat ini atau arsip yang frekuensi penggunaannya sudah jarang. Arsip in-aktif masih perlu disimpan jika suatu saat diperlukan karena arsip ini berkaitan denagn kegiatan perusahaan atau berguna sebagai bahan referensi. 2. Arsip statis Adalah arsip yang setiap hari digunakan namun tidak secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan akan tetapi tetap disimpan dengan alasan historis. Sedangkan menurut Haryadi (2009: 43), jenis-jenis arsip antara lain: 1. Arsip menurut subjek atau isinya Contoh dari arsip ini adalah arsip keuangan, seperti laporan keuangan, bukti pembayaran, bukti pembelian, surat perintah membayar, dan daftar gaji; atau arsip kepegawaian, seperti data riwayat hidup pegawai, surat lamaran, dan surat pengangkatan pegawai. 2. Arsip menurut bentuk atau wujudnya 12 Arsip dalam bentuk ini sangat banyak ragamnya, seperti naskah perjanjian,   akte pendirian perusahaan, notulen rapat, laporan-laporan, kuitansi, berita   acara, bon penjualan, pita rekaman, microfilm, dan compact disk.  3. Arsip menurut nilai atau kegunaannya Contoh dari arsip ini adalah arsip yang memiliki nilai informasi, seperti   pengumuman, pemberitahuan, dan undangan. Juga arsip yang memiliki nilai   kegunaan administrasi, seperti ketentuan-ketentuan organisasi, surat   keputusan, prosedur kerja, dan uraian tugas pegawai. Selain itu, arsip yang  memiliki kegunaan hukum, seperti akte pendirian perusahaan, akte kelahiran, peraturan-peraturan, surat perjanjian, surat kuasa, kuitansi, berita acara, dan   keputusan peradilan.   4. Arsip menurut sifat kepentingannya Contoh dari arsip ini adalah arsip non-esensial, seperti surat permohonan cuti, surat pesanan barang, dan surat permintaan. Juga arsip penting, seperti surat keputusan, daftar riwayat hidup, laporan keuangan, buku kas, dan daftar gaji. Selain itu, ada juga arsip vital, seperti akte pendirian perusahaan, buku induk pegawai, dan dokumen kepemilikan tanah. 5. Arsip menurut fungsinya Arsip menurut fungsinya terdiri dari dua macam, yaitu arsip dinamis dan arsip statis 6. Arsip menurut tempat atau tingkat pengelolaannya Arsip jenis ini dapat dibedakan antara arsip pusat dan arsip unit, berkaitan dengan kearsipan lembaga pemerintah. Bentuknya dapat berupa arsip nasional pusat atau arsip nasional daerah. 7. Arsip menurut keasliannya Arsip jenis ini dapat dibedakan menjadi arsip asli, arsip tembusan, arsip salinan, dan arsip petikan. 2.8 Peranan Arsip dan Tujuan Kearsipan Menurut Sedarmayanti (2008) arsip mempunyai peranan yaitu sebagai berikut: 13 1. Alat utama ingatan suatu organisasi   Arsip menyimpan informasi yang berguna bagi suatu organisasi atau   perusahaan mengenai kejadian dimasa lalu yang tidak dapat selalu diingat   manusia. 2. Bahan atau alat pembuktian otentik   Arsip merupakan bukti yang otentik bagi organisasi atau perusahaan dalam   menjalankan usahanya, khususnya jika terjadi suatu keadaan yang   memerlukan suatu pembuktian atau barang bukti.  3. Bahan dasar perencanaan dan pengambilan keputusan Bagi seorang pengambil keputusan arsip dapat dijadikan dasarnya   sehingga hasil keputusan dapat terarah.   4. Barometer kegiatan suatu organisasi Mengingat setiap kegiatan pada umumnya pada umumnya menghasilkan arsip. 5. Bahan informasi kegiatan ilmiah lainya Arsip dapat berguna sebagai bahan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan organisasi. Tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah (Barthos, 2007; 12). Menurut Sedarmayanti (2005: 43) tujuan kearsipan adalah: 1. Agar arsip dapat disimpan dan ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. 2. Menunjang terlaksananya penyusutan arsip yang berdaya guna dan berhasil guna. 2.9 Sistem Pengorganisasian Arsip 14 Menurut Amsyah (2005) terdapat tiga macam sistem pengorganisasian arsip   yaitu sentralisasi, desentralisasi, dan kombinasi sentralisasi dan desentralisasi.   Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan mengenai ketiga sistem tersebut.  a. Sentralisasi Sistem pengorganisasian arsip secara sentralisasi adalah   penyimpanan arsip dipusatkan di satu unit khusus, yaitu pusat   penyimpanan arsip atau disebut juga sebagai sentral arsip. Sistem ini   mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:   Kelebihan sistem sentralisasi, yaitu:    Ruang dan peralatan arsip dapat dihemat.  Petugas dapat mengkonsentrasikan diri khusus pada pekerjaan   kearsipan.  Kantor hanya menyimpan satu arsip, duplikasinya dapat dimusnahkan.  Sistem penyimpanan dari berbagai macam arsip dapat diseragamkan. Adapun kekurangan dari sistem sentralisasi, yaitu;  Adapun arsip hanya efisien dan efektif untuk organisasi yang kecil.  Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu sistem penyimpanan yang seragam.  Unit kerja yang memerlukan arsip akan memakan waktu lebih lama untuk memperoleh arsip yang diperlukan. b. Desentralisasi Bila suatu kantor/organisasi menganut sistem desentralisasi berarti bahwa semua unit kerja mengelola arsip secara masing-masing, dan dalam penggunaannya tergantung pada ketentuan kantor yang bersangkutan (Amsyah, 2005). Dalam sistem ini semua kegiatan kearsipan mulai dari pencatatan, penyimpanan, peminjaman, pengawasan, pemindahan, dan pemusnahan dilakukan oleh unit kerja masing-masing. Kelebihan dari sistem desentralisasi adalah: 15

Description:
prosedur pada intinya adalah untuk mengolah data menjadi informasi dalam wadah formulir, catatan dan laporan dengan tetap menerapkan sistem pengendalian Singkatan dari delay, artinya . bukti pembayaran, bukti pembelian, surat perintah membayar, dan daftar gaji; .. Visible record cabinet,.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.