ebook img

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan PDF

30 Pages·2015·0.46 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. Landasan teori yang dibahas adalah matriks, matriks data multivariat, analisis komponen utama, analisis faktor, keputusan pembelian dan pemasaran. 2.1 Matriks Dalam matematika, matriks sering digunakan untuk menyederhanakan penulisan dan perhitungan. Suatu matriks dapat mewakili suatu himpunan bilangan yang merupakan entri dari matriks tersebut yang disusun dalam baris dan kolom. 2.1.1 Definisi matriks Sebuah matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan- bilangan. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton, 1997: 22) Entri dalam matriks berupa bilangan atau elemen disusun secara mendatar (disebut baris) dan disusun secara tegak (disebut kolom). Banyaknya kolom dan baris menunjukkan ukuran dari suatu matriks. , merupakan matriks berukuran dan menunjukkan entri matriks dengan menunjukkan nomor baris dan adalah nomor kolom. Jika direpresentasikan adalah sebagai berikut : 8 [ ] Jika sebuah matriks memiliki baris dan kolom, maka matriks tersebut disebut matriks persegi berordo- . 2.1.2 Transpose matriks Jika adalah sebarang matriks maka transpose dari matriks ditulis dan didefinisikan sebagai matriks yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari , kolom keduanya adalah baris kedua dari , demikian juga kolom ketiga adalah baris ketiga dari dan seterusnya. (Anton, 1997:27) Jadi, bila [ ] maka transpose dari matriks A adalah sebagai berikut : [ ] Sifat-sifat transpose matriks : 1. 2. 3. 2.1.3 Matriks diagonal Matriks diagonal adalah suatu matriks persegi dengan semua entrinya yang tidak terletak pada diagonal utama adalah nol (Anton, 1997: 74). Suatu matriks diagonal dapat ditulis sebagai berikut : 9 [ ] 2.1.4 Matriks identitas Menurut Suryanto (1998: 24), matriks identitas adalah matriks diagonal yang setiap entri pada diagonal utamanya adalah 1 (bilangan 1). Suatu matriks identitas I, berordo dapat ditulis sebagai berikut : [ ] 2.1.5 Determinan Menurut Anton (1997: 63) misalkan adalah matriks persegi, fungsi determinan dinyatakan dengan det dan didefinisikan det sebagai jumlah semua hasil perkalian elementer bertanda dari . Untuk [ ] maka det | | . Untuk , | | Untuk | | Menurut Anton (1997:79) untuk maka determinannya dapat dihitung dengan mengalikan entri-entri dalam suatu baris dengan kofaktor- kofaktornya dan menambahan hasil-hasil perkalian tersebut. det ∑ 10 dengan diperoleh dari dengan menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j yang disebut matriks minor, dan hasil yang disebut kofaktor. Kofaktor dapat dinyatakan dengan . Misalkan matriks berordo , [ ], dengan menghilangkan baris kedua maka determinan matriks maka ∑ . | | | | | | | | Jadi ∑ 2.1.6 Invers matriks Menurut Anton (1997: 34), jika A adalah matriks persegi, dan jika terdapat matriks B yang ukurannya sama sedemikian rupa sehingga , maka A dikatakan mempunyai invers dan B disebut invers dari A. Jika A invertible (dapat dibalik), maka inversnya dapat dinyatakan dengan simbol . Jadi , 11 dan (2.1) Menurut Anton (1997: 35) Jika dan adalah matriks-matriks yang invertible dan ukurannya sama, maka 1. 2. Menurut Anton (1997:37) Jika matriks invertible maka : 1. 2. untuk 3. Untuk setiap skalar yang tak sama dengan 0, maka invertible dan ( ) 2.2 Matriks Data Multivariat Dalam analisis multivariat sering kali dihadapkan pada masalah pengamatan yang dilakukan pada suatu periode waktu dengan variabel. Menurut Johnson dan Winchern (2002: 5), secara umum sampel data multivariat dapat disajikan dalam bentuk sebagai berikut : Var-1 Var-2 Var-j Var-p Objek-1 Objek-2 Objek-i Objek-n Atau dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai berikut : 12 [ ] dengan adalah objek ke-i pada variabel ke-j adalah banyaknya item atau objek adalah banyaknya variabel Dapat juga dinotasikan dengan ( ) 2.3 Rata-rata Ukuran pemusatan yang paling banyak digunakan adalah rata-rata. Misalkan adalah pengukuran pada variabel pertama yang tidak semuanya berbeda. Rata-rata pengukuran disebut juga rata-rata (mean) sampel ditulis dengan ̅. Secara umum, rata-rata sampel untuk variabel ke-j dengan p variabel dan n objek adalah ̅ ∑ (2.2) dengan Misalkan matriks random [ ] berorde untuk setiap merupakan sebuah vektor random. Rata–rata dari vektor random untuk populasi adalah : [ ] [ ] [ ] (2.3) 13 Jika adalah matriks , dengan n merupakan jumlah objek dan p adalah banyaknya variabel maka matriks baris rata-rata ditulis dengan ̅ disebut centroid atau nilai tengah. Matriks ̅ dihitung dengan menggunakan operasi matriks berikut : ̅ [ ̅ ̅ ̅ ] [ ∑ ∑ ∑ ] [ ] [ ] [ ][ ] (2.4) didapat ̅ (2.5) dengan adalah matriks dengan entri 1. 2.4 Data Terkoreksi Data terkoreksi terhadap rata-rata adalah data yang nilainya telah dikurangi dengan nilai rata-rata masing-masing variabel yang bersesuaian. Dengan mendefinisikan sebagai matriks yang berisi data terkoreksi maka didapat : ̅ (2.6) 14 2.5 Varians didefinisikan sebagai varians sampel yang merupakan estimator dari varians populasi . Varians sampel variabel pertama dengan pengamatan adalah ∑ ̅̅̅ (2.7) Sedangkan secara umum, varians sampel untuk variabel ke-j adalah ∑ ̅ (2.8) Dengan mengambil sebesar vektor kolom dari matriks didapat : * + (2.9) [ ] Varians populasi dinyatakan dalam dan simpangan baku populasi adalah . Untuk menghitung nilai varians populasi digunakan rumus berikut : ∑ ( ) (2.10) dengan menyatakan variansi untuk variabel-variabel menyatakan nilai ke-i dari variabel menyatakan rataan populasi dari variabel menyatakan ukuran populasi 2.6 Varians- Kovarians Kovarians merupakan ukuran keterikatan dua variabel, misal dan . Menurut Johnson & Wichern (2002: 8) kovariansi sampel untuk variabel ke-1 dan variabel ke- adalah 15 ∑ ̅ ̅ (2.11) Secara umum, kovariansi sampel untuk variabel ke-j dan k adalah ∑( ̅ ) ̅ (∑ ̅ ̅ ) (2.12) dengan menyatakan kovariansi antara dua variabel yaitu variabel dan menyatakan nilai ke-i dari variabel menyatakan nilai ke-i dari variabel ̅ menyatakan rataan nilai variabel ̅ menyatakan rataan nilai variabel menyatakan ukuran sampel Sehubungan dengan kovariansi, variansi sampel dapat pula diartikan sebagai kovariansi variabel ke-k dan variabel ke-j. Suatu matriks yang entri- entrinya terdiri atas variansi dan kovariansi dari sekumpulan variabel disebut dengan matriks variansi-kovariansi dinotasikan dengan S dapat dinyatakan dalam bentuk [ ] ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ [ ] ̅ ̅ ̅ [ ̅ ̅ ̅ ] 16 ( ) ( ), karena ̅ dan ̅ ( ̅ ) ( ̅ ) (2.13) Untuk menghitung nilai kovariansi populasi ditentukan dengan rumus sebagai berikut : ∑ ∑ ( ) (2.14) dengan menyatakan kovariansi antara dua variabel yaitu variabel dan menyatakan nilai ke-i dari variabel menyatakan nilai ke-r dari variabel menyatakan rataan nilai variabel menyatakan rataan nilai variabel menyatakan ukuran populasi Entri-entri diagonal matriks varians-kovarians disimbolkan dengan adalah nilai varians sedangkan entri matriks yang bukan diagonal adalah nilai kovarians atau dapat ditulis sebagai berikut : [ ] (2.15) Oleh karena , maka untuk setiap dan dengan berlaku : 17

Description:
Pada bab ini, diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. Landasan teori yang dibahas adalah matriks, matriks
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.