ebook img

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan hal-hal yang berhubungan dengan kajian ... PDF

23 Pages·2017·0.96 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan hal-hal yang berhubungan dengan kajian ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan hal-hal yang berhubungan dengan kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adapun kajian teori yang dimaksud berkaitan dengan istilah penerapan yang digunakan. 2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut pendapat yang dikemukakan olehIrianto (2006:2) kebugaran jasmani adalah kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebih sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Menurut pendapat dari Giri (2015:55) bahwa kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Kebugaran jasmani sangatlah penting bagi kehidupan manusia, agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Kebugaran jasmani akan meningkat apabila dilakukan latihan secara benar dan teratur sesuai dengan kondisi tubuh seseorang saat melakukan berbagai aktifitas jasmani yang berkaitan dengan olahraga, karena salah satu tujuan utamanya adalah inginmempertahankan kebugaran jasmani antar tubuhnya tetap selalu sehat danfit. Menurut Irianto (2006:2) kebugaran jasmani dapat digolongkan menjadi 3 yaitu Kebugaran statis, dinamis, motoris. 10 11 a. Kebugaran Statis Kebugaran statis adalah keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut dengan sehat. Kebugaran statis berarti memiliki tubuh yang terasa sehat dan lebih rileks dalam melakukan segala kegiatan tanpa adanya suatu halangan apapun. b. Kebugaran dinamis Kebugaran dinamis merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisein tanpa memerlukan keterampilan untuk melakukan aktivitas tersebut, misalnya berjalan, merlari, melompat, mengangkat. Tanpa adanya keterampilan dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang orang lain sering melakukannya. Jadi hampir semua orang memiliki kebugaran dinamis ini setiap saat. c. Kebugaran motoris Kebugaran motoris adalah kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang harus menggunakan keterampilan khusus dalam melakukannya, misalnya seorang yang memiliki bakat menari dituntut untuk dapat menari secara luwes dan lentur, sehingga kebugaran motoris ini hanya beberapa orang saja yang memilikinya. Olah raga yang teratur akan membuat tubuh menjadi bugar dan tidak lemas, seperti seseorang yangsudah terbiasa berolahraga secara teratur akan memiliki tingkat kebugaranyang lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang tidak terbiasaberolahraga. 12 2.2 Komponen Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang segala aktivitas- aktivitas sehari-hari, akan tetapi setiap orang memiliki kebugaran yang berbeda- beda. Kebugaran jasmani memiliki komponen-komponen sebagai penunjangnya. Menurut Roji (2009:54) mengungkapkan bahwa komponen-komponen dalam kebugaran jasmani yaitu: (1) daya tahan jantung atau peredaran darah dan paru-paru, (2) kemampuan adaptasi biokimia, (3) bentuh tubuh, (4) kekuatan otot, (5) tenaga ledak otot, (6) daya tahan tubuh, (7) kecepatan, (8) kelincahan, (9) kelentukan, (10) kecepatan reaksi, (11) koordinasi. Menurut Irianto (2006:4) komponen kebugaran jasmani dibagi menjadi 4 yaitu (1) daya tahan paru-jantung yakni kemampuan paru-jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu yang lama, (2) kekuatan dan daya tahan otot. (3) kelentukan adalah kemampuan persendian bergerak secara leluasa, (4) komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam persentase lemak tubuh. Kebugaran ada hubungannya dengan kesehatan, karena kesehatan merupakan keadaan seorang yang sehat, dari segi fisik, mental maupun sosial. Kebugaran ini memerlukan tingkat kebugaran yangcukup dari empat komponen kebugaran jasmani, yaitu: (1) kebugaran jantung, paru-paru, dan peredaran darah, (2) lemah tubuh, (3) kekuatan otot, (4) kelenturan sendi. Komponen-komponen kebugaran akan mengurangi terjadinya penyakit regenerasi atau keturunan dan keadaan yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Penyakit regenerasi misalnya penyakit jantung, kegemukan (obesitas), kelemahan sendi dan otot. Aktivitas olahraga yang diadakan terus menerus akan membuat tubuh merasa bugar. 13 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani akan maksimal apabila dilakukan dengan bertahap secara terus menerus. Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani itu sendiri. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi intensitas latihan kebugaran jasmani seseorang, karena setiap orang memiliki intensitas kebugaran jasmani yang berbeda-beda. Menurut pendapat Roji (2009:53) faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah sebagai berikut (1) masalah kesehatan, (2) masalah gizi, (3) masalah latihan fisik, (4) masalah faktor keturunan. 2.3.1 Masalah Kesehatan Kesehatan seseorang akan mempengaruhi kegiatan aktivitas kebugaran jasmani. Apabila seseorang tersebut memiliki kesehatan yang baik maka akan melakukan olahraga yang meningkatkan kebugaran jasmani secara terus menerus, sebaliknya apabila seseorang yang memiliki kesehatan yang tidak baik maka tidak dapat memaksimalkan untuk latihan kebugaran jasmani secara bertahap. 2.3.2 Masalah Gizi Gizi yang cukup akan membuat tubuh menjadi lebih semangat dalam melakukan latihan kebugaran jasmani. Cakupan gizi yang baik adalah dengan mengkonsumsi sayur-sayuran serta kacang-kacangan untuk embuat tubuh menjadi lebih semangat. 2.3.3 Masalah latihan fisik Latihan fisik yang dilakukan terus menerus akan membuat seseorang tersebut menjadi terbiasa dengan aktivitas yang meningkatkan kerja jantung 14 maupun paru-paru sehingga seseorang tersebut akan lebih meningkatkan latihan fisiknya untuk memacu kerja jantung dan paru-paru secara maksimal. 2.3.4 Masalah faktor keturunan Apabila seseorang tersebut memiliki penyakit keturunan maka akan membuat seseorang sulit untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Keadaan tersebut membuat intensitas untuk melakukan aktivitas olahraga untuk meningkatkan kebugaran jasmani sangat minim sekali. Menurut pendapat Giri (2015:59) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah sebagai berikut: (1) umur, (2) jenis kelamin, (3) genetik, (4) makanan, (5) rokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang dapat dilihat pada luar yaitu pada lingkungan yang ditempatinya maupun di dalam yaitu pada diri seseorang tersebut. Faktor yang dari lingkungan sekitar yaitu jenis makanan dan rokok. Makanan yang bergizi membuat seseorang lebih bersemangat dalam melakukan olahraga sedangkan rokok membuat seseorang menjadi lemas dan tidak meningkatkan kebugaran jasmani tetapi membuat seseorang menjadi penyakitan. Faktor yang dari dalam yaitu umur, jenis kelamin, genetik. Tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki seseorang tidak sama untuk itu diperlukan latihan secara terus menerus untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dimiliki. 2.4 Prinsip-prinsip Kebugaran Jasmani Agar latihan kebugaran jasmani dapat dilakukan secara efektif maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip mengenai kebugaran jasmani. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Irianto (2006:12) prinsip-prinsip kebugaran jasmani meliputi: 15 (1) beban lebih (overload), (2)kekhususan (specifity), (3) kembali asal (reversible). 2.4.1 Beban lebih (overload) Beban lebih (overload) adalah pembebanan yang diberikan pada saat latihan harus lebih berat dari aktifitas fisik sehari-hari dan meningkat secara progresif yang mulai dari yang rendah, simpel, dan mudah menuju pada tingkat yang lebih tinggi, sulit dan komplek. Misalnya seseorang biasanya lari pendek sejauh 300 meter, maka pada saat berlatih untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang tersebut harus lari lebih jauh lagi atau dapat menempuh waktu yang lebih kecil dari pada sebelumnya. 2.4.2 Kekhususan (specifity) Kekhususan (specifity) yaitu latihan kebugaran jasmani yang digunakan harus sesuai dengan tujuannya dan sasaran yang hendak dicapai. Misalnya apabila seseorang tersebut akan meningkatkan kekuatan ototnya maka seseorang tersebut harus melakukan latihan angkat beban. 2.4.3 Kembali asal (reversible) Kembali asal (reversible) yaitu kebugaran atau adaptasi latihanyang telah dicapai atau diperoleh selama proses latihan berangsur-angsur akan turun bahkan hilang apabila latihan tidak dikerjakansecara teratur dan terprogram dengan takaran yang tepat. Prinsip-prinsip latihan tersebut apabila dapat diterapkan dandijalankan dengan sebaik-baiknya maka dapatmencerminkan sebuah pengelolaan dan pola pembinaanatau pelatihan yang baik. Tujuan akhir atau jangka panjang dari 16 programlatihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dijalankan dengan baik adalah untuk memberikan prestasiolahraga yang setinggi-tingginya. 2.5 Tahapan Latihan Kebugaran Jasmani Tahapan latihan kebugaran adalah serangkaian proses untuk melatih kebugaran jasmani setiap latihan. Menurut Irianto (2006:13-16) tahapan latihan kebugaran jasmani adalah sebagai berikut: 2.5.1 Pemanasan (Warm-up) Tahapan pemanasan dilakukan sebelum latihan kebugaran jasmani yang bertujuan untuk melemaskan otot-otot yang kaku dan belum pernah digerakkan sama sekali. Selain itu apabila pemansan dilakukan dengan tepat akan mengurangi terjadinya cedera atau kelelahan secara berlebihan. Misalnya dengan melakukan aerobik ringan, stretching, kalestenik, aktivitas formal. 2.5.2 Kondisioning Setelah melakukan pemanasan secara cukup silanjutkan dengan kondisioning. Kondisioning adalah melakukan latihan atau gerakan sesuai dengan tujuan latihan yang sedang dikerjakan. Misalnya dengan latihan lari cepat maka tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tahan jantung serta menurunkan lemak. Latihan kondisioning ini ditingkatkan secara bertahap. 2.5.3 Penenangan Latihan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum latihan kebugaran jasmani dengan melakukan latihan gerak berupa stretching. Misalnya dengan jalan ditempat untuk memulihkan detak jantung setelah melakukan latihan lari cepat. Hal tersebut akan menurunkan frekuensi detak jantung, suhu tubuh, dan menormalkannya seperti semula saat sebelum latihan. 17 Tahapan-tahapan diatas harus dilakukan secara berurutan untuk membentuk kebugaran yang maksimal tanpa adanya cedera tubuh atau mengalami kefatalan yang berujung merugikan. 2.6 Takaran Latihan Kebugaran Jasmani Menurut Irianto (2006:16) takaran latihan kebugaran sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan. Takaran latihan keburan terebut meliputi: 2.6.1 Frekuensi Frekuensi adalah banyaknya latihan per minggu. Latihan kebugaran jasmani sebaiknya dilakukan 3-5 kali perminggu. Latihan kebugaran jasmani dilakukan secara berselang agar waktu yang lain bisa digunakan untuk istirahat memulihkan tenaga yang telah terkuras sebelumnya. Berikut penjabaran frekuensi latihan 3 kali/ minggu. 2.6.2 Intensitas Intensitas adalah kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan. Untuk menghitung detak jantung maksimal, maka perlu adanya rumus yaitu : Tabel 1. Rumus Menghitung Detak Jantung DJM (detak jantung maksimal) = 220 - Umur Sumber : Irianto (2006:18) Detak jantung dapat diukur menggunakan alat yang bernama puls monitor, selain itu dapat diukur secara manual yaitu dengan cara meraba denyut nadi pada pergelangan tangan atau leher kemudian hitung denyutnya selama 15 detik dan hasilnya kalikan 4, hasil perkalian tersebut menunjukkan detak jantung/ menit. 18 2.6.3 Waktu (time) Time adalah waktu yang digunakan pada saat berlatih kebugaran jasmani. Latihan kebugaran jasmani akan terlihat nyata setelah berlatih selama 8 sampai dengan 12 minggu dan akan stabil setelah 20 minggu berlatih. Menurut pendapat Giri (2015:62), fungsi dari pengukuran kebugaran jasmani dalah mengukur kemampuan jasmani siswa dan mengetahui perkembangan jasmani siswa. Bentuk tes kebugaran jasmani yang digunakan untuk usia sekolah adalah : Tabel 2. Bentuk Tes Kebugaran Jasmani Komponen Jenis tes Kekuatan Pull up/ gantung angkat tubuh Kecepatan Lari 60 meter Power Vertical jump Kelentukan Duduk meraih Daya Tahan Tubuh Tes lari 1,2 km/ 1 km Sumber: Giri (2015:62) Bentuk tes diatas lebih sering disebut dengan tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI). Tes kebugaran jasmani harus dilakukan secara berurutan dan bertahap secara terus menerus untuk mencapai hasil yang maksimal. Cara untuik mengukur tiap komponen kebugaran jasmani adalah sebagai berikut: a. Lari 60 meter baik putera dan puteri diambil waktunya dengan stopwatch. b. Pull Up dilakukan oleh putera selama 60 detik dan puteri adalah gantung angkat tubuh selama mungkin. c. Sit Up dilakukan selama 60 detik. Dalam melakukan sit up yang diambil adalah banyaknya sit up selama 1 menit. 19 d. Vertical jump dilakukan baik putera maupun puteri dengan melompat tegak digaris yang telah dipasang pengukur. Pada awalnya diukur tinggi badan seseorang tersebut kemudian diukur ketinggian waktu melompat. e. Lari 1,2 km dan lari 1 km. tes ini diambil waktu dalam menit. 2.7 Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Nanang (2004:11), bentuk latihan kebugaran jasmani untukmengembangkan dan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang adalah sebagai berikut : 2.7.1 Latihan kelenturan Kelenturan adalah kelembutan otot dan kemampuannya untukmeregang cukup jauh. Latihan kelenturan bermanfaat untukmemungkinkan untuk pergerakan persendian saat melakukan aktivitas dengan normal tidak menimbulkan adanya cedera pada otot. Latihan kelenturan terdiri atas: a) Latihan ritmis Latihan ritmis merupakan pola pergerakan ayunan dari putaran sederhana. Tujuan latihan ritmis yaitu untuk mengembangkan kebebasan dankehalusan gerakan. Latihan ritmis bersifat tidak berat, sepertilatihan kelenturan lengan, tangan, bahu dan leher. b) Latihan statis Latihan statis bersifat merangsang sirkulasi darah, contoh:latihan punggung posisi berdiri, latihan pergelangan kaki, tungkai,dan punggung posisi duduk lurus.

Description:
jasmani adalah kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan Kesehatan seseorang akan mempengaruhi kegiatan aktivitas kebugaran.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.