ebook img

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang ... PDF

40 Pages·2017·0.82 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang ...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Indonesia mulai tumbuh sekitar abad ke-20 yang disebabkan oleh pengaruh dari dalam (internal) dan juga dari luar (external). Menurut Suwarno (2011: 55-56) pengaruh dari dalam berupa kenangan kejayaan masa lalu, penderitaan dan kesengsaraan rakyat akibat kolonialisme, serta munculnya para cendekiawan. Pengaruh dari luar salah satunya adalah peperangan yang terjadi antara Jepang dengan Rusia (1904-1905) di Selat Tsusyima yang dimenangkan oleh pihak jepang. Pada jaman sekarang sudah banyak anak muda yang nantinya akan memimpin bangsa kita yang tercinta ini tanpa memiliki rasa nasionalisme pada diri mereka. Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk menambah rasa nasionalisme dan membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif. Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 Oleh karena itu, pendidikan harus melakukan suatu pembaharuan dan perbaikan di dalam sistem atau aspek materi agar mampu menjadi formulasi pendidikan yang tepat dengan proses dan output yang berkualitas karena pendidikan merupakan tonggak keberhasilan suatu bangsa. Sikap nasionalisme dapat tumbuh jika ada kesadaran dari individu masing-masing. Kesadaran itu tidak akan muncul jika tidak ada faktor dari luar yang mendukungnya. Rasa nasionalisme harus ditanamkan sedini mungkin kepada setiap warga negara karena rasa nasionalisme sangatlah penting dan kunci terciptanya masyarakat yang harmonis dan guyub rukun antar individu. Suatu bangsa yang besar tidak pernah terlepas dari sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangkan sumber daya manusia yang unggul tidak mungkin pernah ada tanpa adanya pendidikan yang memadai. Segala sarana dan prasarana pendidikan pun hendaknya disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga pendidikan yang ada mampu mengimbangi kemajuan zaman yang kian meningkat. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pendidikan adalah kunci sukses terbentuknya sebuah negara yang besar dan tidak tertinggal dari modernisasi yang terus berkembang dengan cepatnya. Terbentuknya individu yang nasionalis haruslah ditata sedini mungkin. Setiap jenjang sekolah haruslah menanamkan rasa nasionalisme kepada siswa- siswinya. Dalam kehidupan manusia pendidikan mempunyai peranan penting karena melalui pendidikan diharapkan dapat ditumbuhkan manusia Indonesia yang berkualitas, dalam hal ini generasi muda merupakan sosok individu yang sangat berkompeten dalam menentukan maju mundurnya suatu bangsa, karena hal Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 tersebut akan membawanya ke arah kemajuan diri dan bangsanya. Dari apa yang dilakukan sekolah-sekolah tersebut akan terciptanya sosok yang nasionalis yang nantinya akan membawa negara kita tercinta ini pada puncak kejayaan. Berbicara nasionalisme di Indonesia akan terefleksi oleh munculnya organisasi Budi Utomo yang lahir pada tanggal 20 Mei 1908. Semua ini ditandai dengan keputusan presiden RI No.316 tanggal 16 Desember 1959, sehingga tanggal 20 Mei diperingati oleh bangsa Indonesia. Memperhatikan secar temporal, maka seratus tahun yang lalu (sampai 20 Mei 2008) konsep nasionalisme sudah disadari sebagai senjata yang ampuh dalam menghadapi kekuasaan penjajah atau imperialisme. Memperhatikan temporal ini, seharusnya di jaman sekarang rasa nasionalisme lebih matang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (Nur Hadi dan Dewa Agung G.A. (Ed), 2008: 299). Dalam periode pergerakan Indonesia (1908-1945) dapat dikatakan sebagai masa keemasan nasionalisme Indonesia di bandingkan dengan masa-masa yang lain. Hal ini di buktikan dengan sifat dan tujuan perjuangan yang dimiliknya. Sifat perjuangannya berbagai macam, ada yang bersifat moderat tetapi ada yang bersifat radikal. Karena itulah sudah waktunya semua anak bangsa Indonesia mempunyai prinsip “tidak ada kata terlambat” untuk merenung sejenak dan bertanya kepada diri sendiri, apakah saya sudah menjadi orang Indonesia yang punya rasa nasionalisme dengan menerima segala perbedaan yang ada. (Nur Hadi dan Dewa Agung G.A. (Ed), 2008 : 299-300) Dalam menumbuhkan rasa nasionalisme peran setiap jenjang sekolah sangat-sangat penting tanpa terkecuali. Di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 Menengah Pertama (SMP), dan juga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sistem pendidikan dan kurikulum sudah seharusnya terus diperbaharui mengikuti alur perkembangan jaman dan modernisasi yang terus melaju saat ini. Derasnya arus globalisasi dan reformasi yang melanda kehidupan kita dewasa ini menghasilkan permasalahan yang kompleks, bahkan dapat menjadikan nasionalisme Indonesia menjadi terhenti dan kehilangan aktualitas, serta penyempitan ideologis. Sistem maupun kurikulum pendidikan formal di Indonesia telah menjadi perdebatan yang tidak pernah putus-putusnya. Meskipun telah berkali-kali dilakukan perubahan kurikulum dan sistem, akan tetapi tetap banyak anggota masyarakat yang masih merasa bahwa sistem pendidikan negeri kita masih belum memadai (Mochtar Lubis, 1992 : 256). Untuk membangun anak-anak bangsa yang memiliki mental dan kepribadian bangsa diperlukan suatu usaha, salah satu yang terpenting adalah melalui pendidikan secara nasional. Tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan secara nasional antara lain bahwa Pendidikan Nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa nasionalisme, mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa setia kawanan sosial. Dengan menanamkan sikap nasionalisme, diharapkan siswa tumbuh menjadi manusia pembangunan yakni generasi yang mampu mengisi dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negaranya. Rasa nasionalisme pada siswa-siswa di semua jenjang pendidikan mulai berkurang. Pada saat diadakannya upacara bendera pada hari senin, ada siswa tidak melaksanakannya dengan khidmat dan tertib. Apabila mereka sadar dan paham betul atas jasa para pejuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 penjajah, mereka seharusnya melaksanakan upacara tersebut dengan tertib karena dorongan dari dalam diri mereka sendiri, bukan karena takut akan hukuman yang akan diberikan kepada mereka oleh seorang pendidik. Keadaan seperti itu akan berbahaya, sebab generasi muda dan siswa sekolah merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa ini menuju kearah yang lebih baik. Apabila generasi mudanya sudah tidak mencintai bangsanya tentu saja lambat laun negara itu akan hancur. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, karena remaja sebagai generasi muda yang notabene generasi penerus bangsa yang akan menggantikan kepemimpinan bangsa kelak, sangat diharapkan mampu menjadi pemimpin yang benar-benar memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Fenomena mengenai terkikisnya sikap nasionalisme tersebut dialami juga oleh para siswa-siswi di SMP N 2 Kalibagor, hal ini dapat di lihat dari sikap keseharian para siswa terutama dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah yang berkaitan dengan kebangsaan dan nasionalisme, antara lain seperti pramuka, upacara bendera dan lain sebagainya. Berkenaan dengan itu, melalui peran semua pihak sekolah sikap nasionalisme siswa perlu dibina dan ditumbuhkembangkan sebagai bangsa Indonesia yang cinta terhadap tanah air Indonesia sehingga kita sebagai warga negara Indonesia harus rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negaranya. Dengan persatuan dan kesatuan, dan kepentingan Indonesia serta keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan akan mendorong bangsa Indonesia untuk menunjukkan harkat dan martabat di mata dunia. Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 Penanaman nasionalisme yang dilakukan di SMP N 2 Kalibagor diantaranya melalui upacara bendera yang diadakan setiap hari senin jam 07.00 dan ada juga melalui ektrakurikuler pramuka yang dijalankan setiap hari jum’at sore yang wajib bagi siswa kelas 7. Selain upacara bendera dan ekrakurikuler pramuka ada juga ektrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Penanaman nasionalisme juga dilakukan oleh para guru, terutama guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan juga pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang paling dekat dengan nasionalisme. Guru mata pelajaran lainnyapun tidak kalah penting untuk menyokong terbentuknya rasa nasionalisme pada siswa-siswa tersebut. Pelaksanaan penanaman nasionalisme di SMP Negeri 2 Kalibagor dilakasnakan secara terpadu dan juga menyeluruh. Terpadu artinya melibatkan seluruh komponen dan seluruh aspek yang ada di SMP Negeri 2 Kalibagor, sedangkan menyeluruh berarti seluruh siswa kelas 7-9 mendapatkan porsi penanaman nasionalisme tersebut tanpa ada pembeda. Pentingnya menanamkan rasa nasionalisme sejak dini merupakan hal yang sangat penting, dari genarasi inilah nasib bangsa ini akan dipertaruhkan. Ada hal yang unik yang ada di SMP Negeri 2 Kalibagor dalam mengajarkan nasionalisme yang di sekolahan salah satunya ialah pemberian rasa nasionalisme melalui lagu kebangsaan. Hasilnya pun bisa dibilang suskses dalam pananaman rasa nasionalisme yang dilakukan di SMP Negeri 2 Kalibagor. Siswa mayoritas dalam prakteknya sudah mengerti apa itu rasa bangga menjadi warga Negara Indonesia. Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 B. Rumusan Masalah Melalui latar belakang tersebut, secara umum masalah yang menjadi inti penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan pihak sekolah untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada para siswa-siswinya. Dari rumusan masalah tersebut, peneliti kemudian merinci menjadi dua sub masalah penelitian yaitu. 1. Bagaimana cara penanaman rasa nasionalisme yang dilakukan pihak sekolah kepada setiap anak didiknya ? 2. Apakah ada hambatan yang dialami oleh pihak sekolah dalam meningkatkan rasa nasionalisme, dan bagaimana cara mengatasinya ? 3. Bagaimana hasil yang dicapai pihak sekolah ? C. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian pada SMP N 2 Kalibagor adalah sebagai berikut. 1. Untuk mendeskripsikan cara pihak sekolah SMP N 2 Kalibagor dalam peningkatan sikap nasionalisme siswa. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami oleh pihak sekolah SMP N 2 Kalibagor untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan juga upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi berbagai hambatan tersebut. 3. Untuk menegetahui hasil yang dicapai pihak sekolah dalam menanamkan rasa nasionalisme dengan berbagai program atau kegiatan yang sudah berjalan. Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat teoritis Setiap penelitian memilki manfaat teoritis. Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai penanaman rasa nasionalisme di suatu sekolah dan juga dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dalam penyempurnaan program yang bermutan dengan nasionalisme yang bisa meningkatkan sikap yang positif bagi siswa sekolah menengah pertama. 2. Manfaat praktis a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan rasa nasionalisme. 2) Menambah wawasan dan pemahaman mengenai nasionalisme. b. Bagi Sekolah 1) Diharapkan menjadi bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan segala kebijakannya supaya lebih mengarah pada pembinaan sikap dan perilaku terutama dalam pembinaan sikap nasionalisme siswa. 2) Pengembangan jaringan dan kerjasama strategis antara sekolah dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan sekolah. c. Bagi Akademisi 1) Memberi manfaat yang besar dalam melatih berpikir ilmiah melalui penelitian. Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 2) Sebagai bekal bagi peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. 3) Memperoleh wawasan dan pemahaman baru mengenai salah satu aspek yang penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini yaitu pendidikan yang mengacu karakter dan budaya bangsa khususnya nasionalisme. E. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dalam penelitian berfungsi untuk menggambarkan hasil- hasil penelitian terdahulu yang relevan sehingga dapat dijadikan pijakan bagi penelitian selanjutnya, terutama untuk menyempurnakan kekurangannya. Pada kesempatan ini penulis mencoba mengambil beberapa hasil penelitian yang penulis anggap juga relevan dengan judul penelitian Penanaman Rasa Nasionalisme di SMP Negeri 2 Kalibagor tahun Pelajaran 2012 / 2013 yang di dalamnya membahas tentang penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui kegiatan formal dan nonformal yang dilakukan pihak sekolah SMP Negeri 2 Kalibagor pada tahun ajaran 2012-2013 antara lain hasil penelitian Zulfikar Awaludin, Wahyuliyati dan Nur Indri Astuti. Penelitian Nur Indri Astuti (2011) dengan judul Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran IPS Sejarah Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Wangon Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Indri Astiuti menjelaskan tentang peran guru mata pelajaran IPS dalam Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013 menanamkan rasa nasionalisme siswa kelas VII melalui kegiatan belajar mengajar dan menggunakan metode sosiodrama. Skripsi yang berjudul Peranan Pembelajaran IPS Sejarah Dalam Peningkatan Sikap Nasionalisme Siswa di SMP Negeri 2 Kutasari Tahun ajaran 2011/2012 yang dibuat oleh Zulkifar Awaludin berisi tentang peran serta guru mata pelajaran IPS dalam meningkatkan rasa nasionalisme siswa-siswa di SMP Negeri 2 Kutasari. Hasil penelitian Zulfikar Awaludin lebih mengerucut tentang peran guru mata pelajaran IPS dalam menanamkan rasa nasionalisme melalui kegiatan belajar mengajar dengan metode ceramah bervariasi, Tanya jawab dan CTL. Hasil penelitian Wahyuliati (2003) yang berjudul Pelaksanaan Penanaman nilai-nilai nasionalisme secara nonformal di SD 03 Kalisalak, Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas menghasilkan analisis bahwa program penanaman nilai-nilai nasionalisme secara nonformal di sekolah dasar 03 Kalisalak dilaksanakan secara tidak langsung diterapkan pada seluruh siswa dari kelas I sampai kelas VI. Adapun program tersebut adalah upacara bendera setiap hari Senin, pemasangan gambar-gambar pahlawan, lambang negara, presiden dan wakil presiden, membaca buku tentang kepahlawanan di perpustakaan pelaksanaan kegiatan pramuka program penanaman dilaksanakan secara rutin dan berkala. Secara umum, dalam pelaksanaan program tidak mengalami kendala berarti, namun masih diperlukan metode inovatif untuk penanaman nilai-nilai nasionalisme, terutama pada anak-anak kelas I dan II. Penanaman Rasa Nasionalisme..., Tegar Pambayun Nafidin, FKIP, UMP, 2013

Description:
solidaritas terhadap musibah dan kekurang beruntungan saudara setanah air, . Nasionalisme dalam perspektif historis dibagi menjadi 4 hal, yaitu.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.