1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Karya sastra menghadirkan banyak manfaat bagi kehidupan. Tidak hanya bagi penikmat sastra dan ahli sastra, tetapi juga bagi masyarakat umum. Manfaat yang dihadirkan selain berupa hiburan juga dapat menambah wawasan. Karya sastra dapat pula menjadi cerminan budaya masyarakat tempat karya sastra itu berasal. Itu sebabnya, banyak hal di balik sebuah karya sastra yang bisa digali dan diteliti lebih lanjut. Melalui karya sastra bisa diteliti kepribadian pengarang, latar belakang pengarang, dan latar sosial dimana karya sastra itu dibuat. Selain itu, bisa dilihat juga kebudayaan suatu masyarakat yang mungkin tercermin dalam karya sastra tersebut. Jika membandingkan dua karya sastra yang berasal dari dua negara yang memiliki perbedaan budaya, maka akan ditemukan berbagai perbedaan yang menyangkut bermacam-macam unsur kebudayaan seperti tradisi, cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan tersebut tentu juga akan ditemukan dalam perbandingan karya sastra yang berasal dari dua negara yang memiliki perbedaan kebudayaan, meskipun dua karya sastra tersebut memiliki genre atau subgenre yang sama. Salah satu pengarang novel detektif Inggris dan Indonesia yang menonjol adalah Agatha Christie dan S. Mara Gd. Di antara banyak tokoh detektif ciptaan Agatha Christie yang paling terkenal adalah Hercule Poirot, detektif berkebangsaan Belgia. Masyarakat Indonesia mengenal tokoh detektif Kapten 2 Kosasih dan sahabatnya, Gozali ciptaan S. Mara Gd. Tokoh ini adalah tokoh yang paling menonjol dalam novel-novel detektif karya S. Mara Gd. Di antara karya-karya Agatha Christie dan S. Mara Gd ada yang memiliki kesamaan tema, yaitu tema pembunuhan. Novel tersebut adalah Pembunuhan Atas Roger Ackroyd oleh Agatha Christie dan Misteri Alat Pembuka Amplop oleh S. Mara Gd. Dalam penelitian ini kedua novel inilah yang akan penulis jadikan objek penelitian. Dua novel yang sama-sama mengusut kasus pembunuhan tersebut ternyata memiliki cara pemecahan yang berbeda. Detektif Hercule Poirot ciptaan Agatha Christie dan Kapten Kosasih ciptaan S. Mara Gd mempunyai perbedaan dalam dalam menyikapi suatu permasalahan. Perbedaan pola berpikir mempengaruhi mereka dalam memecahkan perkara dan menyelesaikan setiap kasus yang mereka hadapi. Metode yang mereka pakai juga berbeda sesuai dengan pola berpikir mereka. Analisis mengenai kajian bandingan tentang teknik mengungkap kasus pembunuhan antara detektif Inggris dan Indonesia dilakukan dengan meneliti persamaan tema. Persamaan tema pembunuhan dalam Pembunuhan Atas Roger Ackroyd dan Misteri Alat Pembuka Amplop seharusnya memiliki persamaan cara pemecahan kasus. Namun, kedua novel tersebut ternyata memiliki cara pemecahan kasus yang berbeda. Perbedaan kebudayaan dan tradisi masyarakat Inggris dan Indonesia menyebabkan berbedanya cara pemecahan kasus. Masalah yang akan diteliti dari Pembunuhan Atas Roger Ackroyd dan Misteri Alat Pembuka Amplop adalah teknik pemecahan kasus pembunuhan yang terdapat dalam kedua novel tersebut. Perbedaan antara budaya Inggris dan 3 Indonesia membuat perbedaan cara pandang serta pemecahan kasus-kasus yang dihadapi oleh Hercule Poirot dan kapten Kosasih. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. perbedaan teknik pemecahan kasus pembunuhan antara novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Cristie dan Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd; 2. faktor penyebab terjadinya perbedaan teknik pemecahan kasus pembunuhan antara novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Cristie dan Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd. B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan mengungkap dan: 1. menjelaskan perbedaan teknik pemecahan kasus Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Christie dan Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd. 2. menjelaskan faktor penyebab terjadinya perbedaan teknik pemecahan kasus pembunuhan antara novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Christie dan Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd. 4 2. Manfaat Penelitian Sebuah penelitian haruslah dapat memberi manfaat, baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis yang didapat pembaca dari hasil penelitian ini adalah dapat menambah khazanah pengetahuan di bidang ilmu sastra dan pengetahuan, khususnya di bidang ilmu sastra bandingan. Sedangkan manfaat praktis dari hasil penelitian ini yaitu dapat menjadi bahan rujukan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis. Selain itu, juga dapat memperkaya telaah sastra mengenai novel. C. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan mengingat bahan dan data seluruhnya diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menjadikan novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Christie dan novel Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd. sebagai objek material penelitian. Kajian dibatasi pada perbandingan antara metode pemecahan kasus oleh kedua tokoh utama karangan Agatha Christie dan S. Mara Gd. D. Metode dan Langkah Kerja Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode sastra bandingan dan sosiologi sastra. Metode sastra bandingan digunakan karena objek 5 material skripsi yang diteliti adalah dua novel ber-genre sama namun berasal dari dua negara yang berbeda. Novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Christie berasal dari Inggris, sementara novel Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd. berasal dari Indonesia, sementara metode sosiologi sastra digunakan untuk menganalisis aspek yang berhubungan dengan perbedaan budaya yang menyebabkan terjadinya perbedaan cara pemecahan kasus. Endraswara dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Sastra Bandingan menulis: Sastra bandingan mempunyai unsur ruang, kualitas, masa dan intensitas. Ia juga sering bertumpu pada hubungan dua penulis atau dua negara atau seorang penulis dengan negara lain (misanya sastra Prancis-Jerman, Poe- Baudelaire, karya-karya Goethe di Italia (Endraswara, 2011:56). Oleh sebab itu, yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah novel detektif dari Inggris dan Indonesia yang sama-sama mengangkat tema misteri pembunuhan. Damono (2005:10) menulis dalam bukunya Pegangan Penelitian Sastra Bandingan: Dalam studi pengaruh ada dua metode yang bisa dipergunakan, yakni peneliti menekankan masalahnya dari segi pandang sastrawan yang dipengaruhi atau dari sudut pandang sastrawan yang mempengaruhi. Dari segi apa pun memandang masalahnya, ia masih bisa menciutkan kajiannya pada salah satu aspek saja seperti hubungan-hubungan dalam tema, gaya, genre atau gagasan. Ia pun bisa saja lebih menciutkan kajiannya, yakni meneliti kemiripan dalam bahasa atau struktur. Jost (1974:35) mengingatkan bahwa telaah mengenai sumber tidak akan banyak manfaatnya jika tidak diikuti dengan kesimpulan mengenai kualitas intelektual, kandungan emosi, dan hakikat estetik suatu karya. Jika hanya berkisar pada rangsangan luar, suatu penelitian tidak akan bisa secara otomatis meningkatkan pemahaman kita atas suatu mahakarya atau apresiasi kita atas keunggulan artistiknya. Setelah menggunakan metode sastra bandingan, hasil analisis yang didapat dianalisis kembali dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. 6 2. Langkah Kerja Penelitian Langkah kerja yang digunakan untuk melakukan kajian adalah sebagai berikut: pertama, membandingkan teknik pemecahan kasus dalam novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Christie dengan novel Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd.; kedua, menjelaskan faktor penyebab terjadinya perbedaan teknik pemecahan kasus pembunuhan antara novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Christie dan Misteri Alat Pembuka Amplop karya S. Mara Gd. E. Landasan Teori 1. Kajian Sastra Bandingan Kajian sastra bandingan digunakan sebagai kajian utama dalam penelitian ini. Dengan merujuk pendapat Nada, Damono menyatakan: Sastra bandingan adalah suatu studi atau kajian sastra suatu bangsa yang mempunyai kaitan kesejarahan dengan sastra bangsa lain, bagaimana terjalin proses saling memengaruhi antara satu dengan yang lainnya, apa yang telah diambil suatu sastra, dan apa pula yang telah disumbangkannya (1999:9). Pernyataan Damono tersebut mengacu kepada karya sastra yang dibandingkan mempunyai kaitan kesejarahan, bagaimana kedua karya tersebut saling mempengaruhi, dan apa yang telah diambil oleh suatu sastra. Dalam buku Pegangan Penelitian Sastra Bandingan Damono membagi- bagi pendekatan dalam sastra bandingan menjadi empat bidang, yakni: (1) pengaruh dan analogi; (2) gerakan dan kecenderungan; (3) genre dan bentuk; (4) motif, tipe, dan tema (1999:9). 7 Kajian sastra bandingan yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menemukan persamaan antarnovel yang dibandingkan. Ditemukannya persamaan tersebut pada novel-novel yang diteliti mempermudah langkah penelitian selanjutnya. 2. Sosiologi Sastra Sosiologi merupakan studi yang menelaah kehidupan sosial masyarakat. Mengenai sosiologi sastra, Damono berpendapat, bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial (2009:1). Walaupun karya sastra adalah fiksi, namun penggambaran kehidupan di dalamnya tetaplah berdasarkan kehidupan nyata. Dari sebuah novel kita bisa melihat kehidupan yang tercermin di dalamnya, kondisi masyarakat, serta latar belakang penulis novel. Melalui pengalaman dan pengetahuan pengarang, suatu karya mampu menggambarkan kondisi sosial budaya suatu masyarakat. Wellek mengklasifikasikan hubungan deskriptif antara sastra dan masyarakat sebagai berikut. a. Sosiologi pengarang, yaitu pembicaraan yang berkaitan dengan permasalahan di luar karya sastra, misalnya mengenai ekonomi produksi sastra, status, latar belakang sosial serta ideologi pengarang. b. Sosiologi karya sastra, yaitu tujuan maupun fungsi karya sastra dalam kaitannya dengan permasalahan sosial. 8 c. Sosiologi pembaca, yaitu pembicaraan tentang sastra yang juga berkaitan dengan dampak sosial dari karya sastra, misalnya dampaknya pada pembaca dan masyarakat. Selanjutnya, penjelasan mengenai sastra bandingan dan sosiologi sastra akan dijabarkan lebih rinci pada bab 2, subbab landasan teori. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca memahami isi, maka penulisan skripsi ini disusun secara sistematis dalam empat bab yang disusun berurutan, yaitu: Bab pertama berupa pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, landasan teori, dan sistematika penulisan. Bab kedua berupa tinjauan pustaka. Bagian ini terdiri atas ulasan mengenai teori sastra bandingan, sosiologi sastra, kriteria novel detektif, dan penjelasan tentang latar belakang Agatha Christie dan S. Mara Gd. Selain itu, bab ini juga berisi penelitian- penelitian tentang novel-novel Agatha Christie sebelumnya. Bab ketiga berupa analisis bandingan tokoh detektif Hercule Poirot dalam Pembunuhan Atas Roger Ackroyd dan Kapten Kosasih dalam Misteri Alat Pembuka Amplop. Analisis dalam bab ini bertujuan untuk menemukan kekhasan tokoh detektif pada tiap-tiap novel dan perbandingan metode pemecahan kasus dalam Pembunuhan Atas Roger Ackroyd dan Misteri Alat Pembuka Amplop. Bab keempat berupa analisis metode dan pemecahan kasus antara Hercule Poirot dan Kapten Kosasih. Analisis tesebut terdiri atas dua (2) poin, yang pertama adalah faktor penyebab munculnya perbedaan pemecahan kasus pada Pembunuhan Atas 9 Roger Ackroyd dan Misteri Alat Pembuka Amplop, dan yang kedua adalah mengungkap perbedaan pudaya sebagai faktor pembeda metode pemecahan kasus antara Hercule Poirot dan Kapten Kosasih Bab kelima merupakan penutup yang memuat kesimpulan. Kesimpulan dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang dimuat pada bab-bab sebelumnya. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Bab ini memuat dua subbab, yakni subbab tinjauan pustaka dan subbab landasan teori. Subbab tinjauan pustaka berisi paparan tentang intisari hasil penelitian- penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Subbab landasan teori memuat beberapa subbab bagian yang berisi paparan tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain teori sastra bandingan dan sosiologi sastra. A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian dan analisis sebelumnya yang telah dilakukan. Novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd karya Agatha Christie yang diterbitkan pada tahun 1979 adalah novel yang amat populer. Dalam biografi Agatha Christie di situs id.wikipedia.org, novel yang ber-genre detektif ini dikatakan sebagai salah satu novel terbaik Agatha Christie karena mempunyai akhir cerita yang mengejutkan. Harian The New York Times bahkan menulis bahwa novel ini sangat menarik dan mampu membekukan darah. Di Indonesia novel ini telah beberapa kali dicetak ulang. Dalam bukunya Teori Apresiasi Sastra, Sugihastuti (2007:55) menyebutkan bahwa oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama, Agatha Christie dipilih menjadi pengarang yang karyanya paling banyak diterjemahkan. Ada 69 novelnya yang telah diterjemahkan dan 23 judul di antaranya terjual habis di pasaran.
Description: