ebook img

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik PDF

21 Pagesยท2015ยท0.32 MBยทIndonesian
by ย 
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik

22 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat penelitian ini dilakukan di : -Instalasi Periodonsia RSGM USU -Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Usu. 3.2.2 Waktu Penelitian : -Bulan November 2014 sampai Januari 2015 3.3 Populasi dan sampel 3.3.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah pasien yang datang berkunjung ke Instalasi Periodonsia RSGM USU. 3.3.2 Sampel Sampel penelitian diperoleh dari populasi saliva penderita gingivitis yang berkunjung ke Instalasi Periodonsia RSGM USU. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti agar maksud dan tujuan penelitian ini dapat tercapai. 23 3.3.3 Besar Sampel Perhitungan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus, yaitu27 : 2 ๏ฟฝ๐‘๐‘๐‘๐‘๏ฟฝ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ(1โˆ’๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ)+๐‘๐‘๐‘๐‘๏ฟฝ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ(1โˆ’๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ)๏ฟฝ ๐‘›๐‘› = 2 (๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ โˆ’๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ๐‘ƒ) 2 ๏ฟฝ1,64๏ฟฝ0,5 (1โˆ’0.5)+0,842 ๏ฟฝ0,70 (1โˆ’0,70)๏ฟฝ ๐‘›๐‘› = 2 (0,2) n= 36,345 Keterangan : n= Jumlah sampel minimal ฮฑ= level of significant, penelitian ini menggunakan ฮฑ= 10%, sehingga Zฮฑ = 1,64 ฮฒ= power of test, penelitian ini menggunakan ฮฒ= 20%, sehingga Zฮฒ =0,842 Po= proporsi awal penelitian, pada penelitian ini diggunakan Po =50% Pฮฑ= proporsi yang diinginkan dari penelitian, pada penelitian ini digunakan Pฮฑ= 70% Pฮฑ- Po =20% Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus sampel, maka besar sampel pada penelitian ini adalah sebesar 40 orang pasien di Instalasi Periodonsia RSGM USU. 24 3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi : -Subjek yang berusia 18-55 tahun -Subjek yang sehat secara sistemik -Bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian -Jenis kelamin 3.4.2 Kriteria Eksklusi -Perokok berat -Penyakit sistemik -Pasien yang sedang menjalan terapi hormon -Pasien yang sedang menjalani perawatan khemoterapi -Mengkonsumsi obat yang dapat meningkatkan kadar ion kalsium saliva 3.5 Variabel Penelitian Variabel Bebas -Pasien di Instalasi Periodonsia RSGM USU Variabel Tergantung -Kadar ion kalsium pada saliva -Indek kalkulus Volpe-Manhold Index Variabel Terkendali -Alat ukur kadar ion kalsium saliva: Spektrofotometer Serapan Atom -Temperatur ruangan laboratorium -Kemampuan operator -Jenis kelamin Variabel tidak terkendali -Tingkat pendidikan -Pekerjaan -Tingkat ekonomi -Diet 25 3.5.1 Definisi Operasional 1. Kadar ion kalsium pada saliva adalah jumlah kadar ion kalsium yang terdapat pada saliva. Kadar ion kalsium dari sampel dianalisa dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Pasien dikategorikan kepada saliva normal (1-1,4 Mmol/l), hiperkalsemia ringan (1,43-2 Mmol/l), hiperkalsemia sedang ( 2-3,5 Mmol/l), hiperkalsemia tinggi ( >3,5 Mmol/l) berdasarkan kadar ion kalsium didalam saliva.23 2. Whole Saliva adalah campuran atau sekresi yang tidak hanya terdiri dari sekresi saliva, tetapi juga cairan, debris dan sel-sel yang tidak berasal dari kelenjar- kelenjar saliva. 3. Metode Spitting adalah metode pengambilan saliva dengan cara meludah kedalam tabung uji. 4. Periodontitis adalah suatu penyakit inflamasi pada gingiva yang menyebabkan terjadinya perubahan pada gingiva. Ciri-ciri klinis dari periodontitis ditandai dengan adanya perdarahan yang mudah terjadi, perubahan juga terjadi pada warna, konsistensi dan tekstur permukaan gingiva. 5. Kalkulus adalah massa yang padat yang melekat pada permukaan gigi yang diukur menggunakan prob periodontal dan menggunakan metode The Volpe-Manhold calculus scoring. 6. Pasien di Instalasi Periodonsia adalah pasien yang datang berkunjung ke Instalasi Periodonsia RSGM USU untuk mendapatkan perawatan. 3.6 Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1 Alat-alat : 1. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) 2. Pot saliva 3. Pipet saliva 4. Probe periodontal UNC 15 (Kohler, Germany) 5. Kaca mulut 6. Sarung tangan 7. Masker 26 3.6.2 Bahan Penelitian: 1. Sampel saliva penderita periodontitis 2. Permen karet wax 3.7 Proses Pengambilan dan Pengumpulan Data 3.7.1 Pengisian Kuesioner Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan wawancara langsung mengenai identitas subjek dan riwayat gingivitis dengan bantuan kuesioner terhadap para pengunjung di RSGM FKG USU Medan. Subjek yang terpilih diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian yang akan dilakukan dan apabila subjek bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian, maka subjek diminta menandatangani lembar informed consent. Gambar 4.Peneliti sedang melakukan penjelasan kepada subjek penelitian. 3.7.2 Pemeriksaan Jaringan Periodontal Jaringan periodontal pasien diperiksa untuk melihat keadaan jaringan periodontal pasien. Dari hasil pemeriksaan tersebut akan ditentukan apakah pasien termasuk penderita gingivitis ringan, sedang, berat atau periodontitis yang dilihat melalui kehilangan perlekatan. Untuk memudahkan pengukuran, hanya gigi yang terpilih diukur untuk digunakan sebagai indeks yaitu adalah molar pertama kanan atas, 27 insisif pertama kiri atas, premolar pertama kiri atas, molar pertama kiri bawah, insisif pertama kanan bawah, dan premolar pertama kanan bawah. Gambar 5. Peneliti melakukan pemeriksaan rongga mulut pada subjek penelitian. 3.7.3 Pemeriksaan kalkulus Kalkulus diperiksa menggunakan indek Volpe-Manhold dimana kalkulus diperiksa pada tiga dataran yaitu permukaan mesial,tengah dan distal dengan menggunakan prob periodontal (dalam satuan milimeter) pada permukaan lingual dari keenam gigi anterior mandibula. Untuk pengukuran pada dataran mesial dan distal, kalkulus diukur secara diagonal dengan probe sedangkan untuk pengukuran dataran tengah kalkulus diukur secara tegak lurus dengan prob. 3.7.4 Proses pengumpulan saliva yang stimulasi Pengumpulan saliva yang stimulasi adalah dengan menginstruksikan subjek untuk mengunyah permen karet wax kemudianmengumpulkan saliva pada dasar mulut selama 5 menit dan meludahkannya pada pot saliva. 28 Gambar 6. Subjek penelitian membuang saliva ke dalam pot saliva. 3.7.5 Pengukuran Kadar Ion Kalsium Saliva dengan alat Spektrofotometer Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam, pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas. Gambar 7. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)28 Analisa sampel dilakukan melalui pengukuran absorbansi. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). 29 Sebuah sampel cairan biasanya berubah menjadi gas atom melalui tiga langkah yaitu (1) Desolvation (pengeringan): larutan pelarut menguap dan sampel kering. (2) Penguapan: sampel padat berubah menjadi gas. (3) Atomisasi: senyawa berbentuk gas berubah menjadi atom bebas. Cara kerja SSA didasarkan pada penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung didalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda yang mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logamnya. Untuk keperluan analisis kuantitaif dengan SSA, maka sampel harus dalam bentuk larutan. Untuk menyiapkan larutan, disesuaikan dengan jenis sampel. Larutan sampel yang akan dianalisis haruslah sangat encer, jernih, stabil dan tidak mengganggu zat-zat yang akan dianalisis. 30 3.7.6 Skema Alur Penelitian Pengumpulan Saliva Pemeriksaan Kalkulus Pengukuran Kadar Kalsium Saliva Analisis Data 3.8 Pengolahan dan Analisa Data Data hasil penelitian dianalisis dengan memakai uji statistik sebagai berikut yaitu uji Pearson untuk melihat pengaruh kadar kalsium saliva terhadap pembentukan kalkulus pada penderita gingivitis. 31 BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari 2015 di Instalasi Periodonsia RSGM USU Medan. Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner dan pemeriksaan klinis terhadap sampel pasien di Instalasi Periodonsia RSGM USU. Total subjek yang diperiksa berjumlah 40 orang dan seluruhnya merupakan pasien di Instalasi Periodonsia RSGM USU. 4.1 Data Demografi Subjek Penelitian Data demografi subjek penelitian ini terdiri dari jenis kelamin dan kelompok usia dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distibusi data demografi pasien di Instalasi Periodonsia RSGM USU No Variabel Jumlah Persentase 1 Jenis kelamin a. Laki โ€“ laki 7 17,5 b. Perempuan 33 82,5 Total 40 100 2 Kelompok usia a. 18-28 tahun 28 70 b. 29-39 tahun 7 17,5 c. 40-50 tahun 2 5 d. 51-61 tahun 3 7,5 Total 40 100

Description:
Periodontitis adalah suatu penyakit inflamasi pada gingiva yang menggunakan prob periodontal (dalam satuan milimeter) pada permukaan lingual
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.