BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada bagian ini akan dibahas mengenai gambaran umum perusahaan meliputi sejarah singkat perusahaan, dan struktur organisasi. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dikelilingi oleh pusat bisnis Jakarta, daerah perumahan kelas atas dan universitas bergengsi, Central Park menjadi pusat dari daerah yang sempurna. Central Park terdiri dari lima komponen utama: sebuah taman, gedung kantor, hotel, menara apartemen, dan pusat perbelanjaan megah. Diresmikan pada 09 September 2009 (09-09-09) lalu dan memiliki luas lantai (diluar area parkir) sekitar 188.077 sqm dengan leaseable area seluas 125.626 sqm, Central Park merupakan bagian Mega Integrated Complex yakni dari Mega Proyek Podomoro City dengan total lahan seluas 22 hektar. Menargetkan pada konsumen berpenghasilan menengah atas, Central Park menghadirkan Extraordinary Anchor Tenant seperti Sogo terbesar di Indonesia dengan luas 22.000 sqm berlantai 4, Carrefour dengan luas 10.000 sqm, bioskop blitzmegaplex terbesar kedua di Indonesia yang memiliki 10 auditorium dengan total kapasitas 1.905 kursi, Toko Buku Gramedia terbesar di Indonesia dengan potensi sekitar 60.000 mahasiswa dari empat universitas yang terletak disekitar Central Park, Celebrity Fitness, Fun World, Best Denki serta ratusan International Fashion Brands yang telah dan akan hadir di Central Park Mall seperti Tod’s,Etienne Aigner, Armani Jeans, Boss Orange, Mango, Zara, 23 TopshopTopman, He by Mango, Salvatore Ferragamo, Tommy Hilfiger, New Look, Bershka, Stradivarius, Marks & Spencer, Dorothy Perkins dan masih banyak lagi. Central Park Mall juga menjadi tujuan wisata kuliner Internasional dengan menghadirkan The Duck King, Penang Bistro, Carl’s Junior, Burger King, Sushi Tei, Tokio Kitchen, May Star, Shabuya dan lain-lain. 3.1.2 Struktur Organisasi Berikut adalah gambaran Struktur Organisasi yang berada pada Mall Central Park (PT Central Prima Kelola): Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Central Prima Kelola (Mall Central Park) 24 3.1.3 Sistem Yang Berjalan Pada September 2010, Mall Central Park mulai mengembangkan media e- directory yang dapat diakses melalui kioskLCD Touch Screen dan website. LCD Touch Screen ini terdapat pada setiap lantai gedung Mall Central Park. Gambar 3.2 Diagram Sistem e-Directory Mall Central Park saat ini e-Directory ini menampilkan floorplan dan berbagai informasi tentang tenant, news, promo, dan event. Setiap user yang datang dapat menggunakan perangkat e- Directorysecara bergantian. Untuk melakukan update konten pada e-Directory ini, 25 admin dapat langsung terhubung dengan database lokal yang terdapat pada kiosk tersebut. Setiap kiosk ini dapat terhubung dengan kantor manajemen (admin) menggunakan jaringan lokal yang ada. Aplikasi e-Directory yang terdapat pada setiap kiosk ini berjalan menggunakan platform Adobe Air pada komputer dengan sistem operasi Windows. Sedangkan untuk directory yang diletakkan pada website Mall Central Park, e-Directory berjalan menggunakan Adobe Flash. Gambar 3.3 Tampilan e-Directory pada kiosk dengan LCD Touch Screen 26 Gambar 3.4 Tampilan website Mall Central Park dengan aplikasi e-Directory 3.2 Identifikasi Masalah Kioske-Directory yang disebar pada setiap lantai ini sebenarnya sudah dapat mencukupi kebutuhan user tentang segala informasi mengenai Mall Central Park. Namun nilai investasi untuk setiap kiosk yang sangat tinggi mengakibatkan Mall Central Park tidak dapat menyediakannya di setiap sudut Mall. Untuk akses e-Directory melalui website, user masih diharuskan untuk memiliki plug-inAdobe Flash Player supaya dapat mengakses aplikasi tersebut dengan baik, 27 sedangkan perangkat bergerak yang umum pada saat ini seperti tablet dan smartphone sebagian besar sudah mulai meninggalkan plug-in tersebut dikarenakan masalah penggunaan resource yang terlalu besar. Hal ini mengakibatkan akses e-Directory di dalam Mall Central Park hanya terbatas pada pemilik laptop dan pengguna kiosk saja. Selain masalah infrastruktur diatas, masalah lain yang terdapat pada bangunan bertingkat dan luas adalah pencarian lokasi. Walaupun Mall Central Park telah menyediakan e-Directory, tetap saja masih banyak pengunjung yang kesulitan untuk mencari lokasi tujuan mereka dengan cepat dan tepat. Terlebih untuk pengunjung yang baru pertama kali datang ke Mall Central Park, tentu belum mengerti tentang struktur, akses, dan apa saja yang ditawarkan di dalam Mall. 3.3 Solusi Pemecahan Masalah Seperti yang telah dibahas pada Bab 1, penulis mengajukan sebuah solusi untuk memperluas jangkauan pengguna dan jumlah e-Directory menggunakan aplikasi mobile yang berjalan pada sistem operasi Android. Selain fitur e-Directory, pada aplikasi ini juga terdapat sebuah fitur routing atau pencarian lokasi yang ditenagai oleh algoritma A* layaknya sistem navigasi di luar ruangan yang sudah umum. Aplikasi ini dapat terhubung langsung dengan Web Server yang sudah ada, sehingga memudahkan admin untuk melakukan manajemen konten yang akan di push ke semua media direktori. 28 Gambar 3.5 Koneksi antara Mobile Directory dengan Sistem yang Berjalan 3.4 Pengumpulan Data Untuk menambahkan fitur navigasi pada aplikasi ini, maka diperlukan beberapa tambahan data yang belum terdapat pada aplikasi e-Directory sebelumnya. Berikut adalah data-data yang disiapkan untuk perancangan aplikasi ini: a. Floorplan 2D b. Koordinat node (tenant, transport, dan path) c. Jarak antar node dan adjacent node 29 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Setelah data-data tersebut telah siap, maka data tersebut dapat diintegrasikan ke dalam aplikasi mobile. Langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data- data tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.5 di bawah ini. Gambar 3.6 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan ketepatan lokasi dan kemudahan untuk memasukkan data- data yang telah disiapkan ke dalam aplikasi. Setiap daerah yang menjadi jalur akses pada aplikasi ini akan ditandai dengan node-node yang saling berhubungan, node-node ini diletakkan pada grid yang telah disediakan untuk menghasilkan koordinat yang akurat. 30 Gambar 3.7 Teknik penempatan node pada Grid untuk mendapatkan koordinat Gambar 3.8 Lapisanlayer yang digunakan pada floorplan 31 3.5 Perancangan Aplikasi Setelah semua data telah siap untuk digunakan, maka langkah selanjutnya adalah perancangan struktur menu, perancangan layar, dan perancangan UML. Dalam merancang aplikasi ini di sistem operasi Android penulis menggunakan referensi dari Jackson (2011). 3.5.1 Perancangan Struktur Menu Menurut Krug (2005), aplikasi atau situs web yang baik, harus membiarkan pengguna menyelesaikan pekerjaan mereka dengan mudah dan langsung.Supaya user dapat langsung memahami dengan mudah apa saja yang dapat dilakukan dengan aplikasi ini, maka layout utama aplikasi ini dibuat dengan model dashboard dan action bar. Model desain aplikasi ini dipopulerkan oleh Google pada sesi Android UI Design Patterns, Google I/O 2010(Fulcher et al., 2010). Gambar 3.9 Struktur Menu Aplikasi Mobile Directory
Description: