ASSASSIN ASSASSIN Kaum Pembunuh dari Lembah Alamut Bernard Lewis Sumber terjemahan: The Assassins: A Radical Sect in Islam © Bernard Lewis Weidenfeld and Nicolson, London ASSASSIN: Kaum Pembunuh dari Lembah Alamut Bernard Lewis Penerjemah: lrfan Zakki Ibrahim Penyunting: Zulkarnaen Ishak Pemeriksa aksara: Susilawati Hamsa Tata letak: Imam Munandar Rancang sampul: MN. Jihad HP, 004.1.02.09 Cetakan pertama, Februari 2009 Penerbit Haura Pustaka Jl. Kaper No 305 A Nitikan UH VI Yogyakarta 55162 Telp. (0274) 7877970, Faks. (0274) 589266 http :1/baca ha u ra. blogspot. com Surat-e: [email protected] Layanan SMS: 0813282 51997 276 him.; 13,5 x 20,5 em ISBN 978-979-16499-4-0 Untuk Michael UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Profesor J .A. Boyle dan Manchester University Press, yang telah mengizinkan saya mengutip be berapa bagian dari kitab Ata-Malik Juwaini, The history of the world-conqueror, yang diterjemahkan dari bahasa Persia oleh John Andrew Boyle, Manchester 1958. Juga kepada Profesor K.M. Setton dan University Wisconsin Press yang telah mengizinkan saya menuliskan ulang di buku ini bebe rapa bagian dari tulisan saya tentang Assassin dalam buku A history of the Crusade, (kepala editor Kenneth M. Setton, volume I, The first hundred years, editor Marshall W Bald win, Philadelphia 1955). Saya juga berterima kasih kepada Tuan G. Meredith Owens, dari British Museum, atas kesabaran dan bantuan nya yang tak ternilai dalam menyediakan bahan yang saya butuhkan; kepada Dr. Nurhan Atosoy, dari University of Istanbul, atas jasa baiknya dalam mencari dan mendapatkan salinan dari bahan koleksi Turki; juga kepada Mayor Peter Willey. Terima kasih pula kepada istri dan purri saya atas bantuan mereka dalam memeriksa secara cermat aksara buku ini; dan, akhirnya, kepada Profesor A.T Hatto atas masukan dan suntingannya yang cemerlang. Daftar l5i Ucapan Terima Kasih 7 1 Penemuan Assassin 11 2 Sekte Ismailiyah 40 3 Ajaran Barn 67 4 Misi di Persia 109 5 Orang Tua dari Gunung 161 6 Takdir dan Akhir 206 Catatan 231 Indeks 265 Tentang Bernard Lewis 275 1 PEHEMIAAH ASSASSIN P ADA TAHUN 1332, ketika Raja Philip VI dari Prancis tengah menimbang-nimbang untuk mengirim pasukan guna mere but kembali tempat-tempat suci umat Kristen, seorang pen detaJerman bernama Brocardus menulis sebuah risalah berisi petunjuk dan nasihat bagi sang raja dalam menjalankan ren cana itu. Brocardus, yang pernah hidup di Armenia, dalam bagian paling penting risalahnya memaparkan tentang pelbagai ba haya yang mungkin bakal dijumpai dalam perjalanan ke Timur dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk me nangkalnya. Dalam paparan Brocardus, di antara bahaya bahaya itu adalah: Saya menyebutnya sebagai Assassin, yang terkutuk dan II Bernard lewis suka melarikan diri. Mereka menjual diri mereka, haus darah, tega membunuh orang-orang tak bersalah demi uang dan tidak mempedulikan kehidupan dan kesela matan mereka sendiri. Serupa hantu, mereka sanggup mengubah diri menjadi segala sesuatu, meniru sikap, pakaian, bahasa, kebiasaan, dan tingkah laku bermacam macam bangsa dan rakyat. Sembari bersembunyi di balik penyamaran, mereka menebar kematian kapan pun me reka mau. Saya belum pernah melihat mereka. Saya mengetahui mereka hanya melalui nama mereka dan aneka macam tulisan. Saya tidak mengetahui lebih banyak. Saya juga tak dapat menunjukkan bagaimana kebiasaan-kebiasaan atau ciri khas mereka yang lain. Saya, atau orang lain, sung guh tidak mengetahui mereka. Saya juga tidak dapat me nunjukkan cara memanggil nama mereka. Mereka me nyembunyikan nama mereka rapat-rapat karena mereka melakukan pekerjaan yang buruk dan sangat dibenci ba nyakorang. Satu hal yang saya ketahui, untuk menjaga dan melin dungi raja, jangan izinkan seorang pun dalam rumah tang ga kerajaan yang melayani keperluan raja, betapapun sepele pekerjaannya, menyembunyikan asal-usul, tempat, keturunan, keadaan, dan orang-orang yang benar-benar diketahui.1 Bagi Brocardus, kaum Assassin adalah sejenis orang se waan, pembunuh rahasia, yang sungguh terampil dan sangat berbahaya. Meski ia menyebut mereka sebagai salah satu bahaya dari Timur, namun ia tidak pernah menghubung hubungkan mereka dengan tern pat, sekte, atau bangsa ter tentu. Ia juga tidak mengait-ngaitkan mereka dengan agama 12 Assassin: Kaum Pembunuh dari Lembah Alamut atau tujuan-tujuan politik tertentu. Di matanya, mereka hanyalah pembunuh andal yang keji dan bengis sehingga orang mesti dikawal agar selamat dari sergapan mereka. Di abad ke-13, kata Assassin, dengan aneka ragam ben tuknya, sesungguhnya lazim digunakan di Eropa untuk me nyebut sekelompok pembunuh bayaran. Sejarawan kuno Fiorentina, Giovanni Villani, yang meninggal pada 1348, mengabarkan bagaimana Pangeran Lucca mengirim "assa ssin'' (i suoi assassint) ke Pisa guna menghabisi seorang musuh yang merepotkannya. Di masa-masa yang lebih awal, Dante, dalam sajaknya, canto ke-19 Inferno, menyebut kata "assassin yang berba haya'' (lo perfedo assassin). Francesco da Buti, penafsir Dante yang hidup di abad ke-14, menjelaskan istilah yang bagi banyak pembaca di masa itu masih asing dan aneh dengan e kata-kata ini, "Assassino colui che uccide altrui per danari" (assassin adalah seseorang yang membunuh orang lain demi uang).2 Kata "assassin" sejak saat itu menjadi kata benda yang umum digunakan dalam pelbagai bahasa Eropa. Kata ini berarti pembunuh, khususnya seseorang yang membunuh dengan sembunyi-sembunyi, yang korbannya adalah tokoh tenar, sedangkan motifnya adalah fanatisme atau keserakah an. Namun, tidak selalu demikian. Kata ini pertama kali muncul dalam tarikh Perang Salib sebagai nama satu kelom pok asing dari sebuah sekte muslim di Levant yang dipimpin oleh sosok misterius yang dikenal dengan nama Orang Tua dari Gunung. Kepercayaan dan praktek-praktek ritual kelompok ini 13
Description: