EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Available online at:https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi ASPEK-ASPEK ESTETIKA UKIRAN KAYU KHAS PALEMBANG PADA AL QURAN AL AKBAR Hal| 139 Husni Mubarat Heri Iswandi Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 629 KM. 4,5 Palembang 30128 Sumatera Selatan [email protected] [email protected] ABSTRAK Penelitian seni ukiran kayu khas Palembang pada Al Quran Al Akbar merupakan kajian terhadap nilai estetika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap nilai-nilai etstika dan proses perwujudan seni ukir kayu khas Palembang pada Al Quran Al Akbar hingga penyajiannya. Penelitian ini menggunakanmetode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kajian estetika. Secara visual, nilai estetika pada seni ukiran kayu khas Palembang pada Al Quran Al Akbar di antaranya adalah ukiran kaligrafi Al Quran, perpaduan warna emas dengan coklat kemerah-merahan sebagai ciri khas ukiran kayu Palembang, keberadaan ragam hias sebagai ornamentasi ukiran kayu khas Palembang. Nilai estetika pada seni ukiran kayu khas Palembang juga dapat digali melalui nilai- nilai yang terkandung di dalam karya tersebut, di antaranya adalah, nilai religi, budaya dan sejarah. Nilai estetik ukiran kayu khas Palembang pada Al Quran Al Akbar tersaji melalui penyajiannya yang dibangun dalam bentuk museum, sehingga menjadikan karya tersebut sebagai karya monumental sebuah ikon wisata religi di Palembang. Kata Kunci: Estetika, Al Quran Al Akbar, Seni Ukiran Kayu khas Palembang ABSTRACT The research of Palembang wood carving art on Al Quran Al Akbar is the study toward aesthetic values. This research aims at revealing the aesthetic values and embodiment process of Palembang wood carving art on Al Quran Al Akbar until its presentation. This research used qualitative research method having descriptive characteristics with the approach of aesthetic study. Visually, the aesthetic values of Palembang wood carving art on Al Quran Al Akbar were the carving of Al Quran calligraphy, the blend of gold and reddish brown colours as the unique characteristics of Palembang wood carving, the existence of ornamental variety as the ornamentation of Palembang wood carving. The aesthetic values of Palembang wood carving can also be explored through values contained in that artwork such as religious, cultural and historical values. The aesthetic values of Palembang wood carving on Al Quran Al Akbar are presented through its presentation built in the form of museum so that artwork becomes a monumental artwork namely the icon of religious tourism in Palembang. Keywords: Aesthetics; Al Quran Al Akbar; Palembang Wood Carving Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi PENDAHULUAN pandangan, aspirasi, kebutuhan dan gagasan yang mendominasinya. Cara- Keberadaan seni ukir kayu yang hidup cara pemuasan terhadap kebutuhan dan berkembang di Palembang merupakan estetik itu ditentukan secara budaya, serta terintegrasi pula dengan aspek- salah satu produk budaya masa lampau aspek kebudayaan lainnya. Hal| 140 yang mengandung nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Nilai-nilai kebudayaan Penerapan seni ukir kayu Palembang tersebut dipengaruhi oleh kebudayaan tidak hanya diterapkan pada furnitur atau Hindu-Budha hingga kebudayaan Islam perabotan rumah tangga, namun juga dari Arab, India, dan Cina. diterapkan pada sarana peribadatan seperti Pengaruh agama Islam di Palembang mimbar khutbah mesjid, lehar, dan seni membawa perubahan terhadap ornamentasi ukir kaligrafi Islam. Hal yang menarik dari ukiran kayu, seperti pola oranamen yang seni ukir kaligrafi Islam adalah seni ukiran didominasi dengan motif tumbuh- kayu Al Quran Al Akbar (Al Quran tumbuhan, sedangkan pola motif binatang Raksasa) yang terletak di Jalan M. Amin distilisasi menjadi bentuk yang dekoratif. Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Hal ini disebabkan oleh pengaruh ajaran Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, agama Islam yang tidak memperbolehkan Palembang Sumatera Selatan (SUMSEL), membuat gambar binatang ataupun wujud tepatnya di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah manusia secara realis karena dikhawatirkan Gandus Palembang. menjadi berhala. Guntur dalam Ilhaq Ukiran Al Quran Al-Akbar merupakan (2016: 182) mengungkapkan bahwa “seni seni ukiran kayu kaligrafi Islam terbesar di rupa Islam lebih berkarakter dunia dalam bentuk 30 juz Al Quran, ini tanpapenggambaran makluk hidup, non dibuktikan dengan pengakuan Museum representatif dan dekoratif merupakan Rekor Dunia Indonesia (MURI)dan dimensi unik dari produk kesenian parlemen negara-negara Islam yang ada di Islam”(Ilhaq, 2016). dunia. Rohidi (2000: 4) dalam bukunya yang Ukiran Al Quran Al-Akbar ini berjudul Kesenian Dalam Pendekatan diresmikan oleh Presiden ke-6 Indonesia, Kebudayaan mengungkapkan bahwa: Susilo Bambang Yudoyono padatanggal30 ... setiap masyarakat, baik secara sadar Januari 2012 yang dihadiri oleh delegasi maupun tidak sadar, mengembangkan konferensi parlemen Organisasi kesenian sebagai ungkapan dan menyatakan rasa estetik yang Konferensi Islam (OKI). merangsangnya sejalan dengan Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi AlQuran yang diukir pada media kayu ayat-ayat AlQuran terlebih dahulu ditulis ini terdiri dari 630 halaman. Ukiran kayu di atas kertas karton, selanjutnya kaligrafi AlQuran ini juga dilengkapi dengan tajwid Al Quran tersebut ditresing pada kertas serta doa khataman bagi pemula. minyak. Sebelumnya, tulisan ayat AlQuran Hal| 141 Secara konseptual, penciptaan seni di atas karton ini dikoreksi oleh tim ukiran kayu khas Palembang pada Al pentashih,sehingga jika terjadi kesalahan Quran Al Akbar sejatinya berlandaskan pada tiga hal, yaitu; (1) bisa langsung diperbaiki. landasan etis, secara visual, seni rupa Karakter ukiran khas Palembang juga Islam melambangkan kesinambungan, konsistensi, keragaman, dan lain-lain dapat dilihat pada ukiran motif yang yang dilambangkan oleh berbagai menggunakan ragam hias Palembang, macam bentuk keragaman budaya Palembang seperti seni ukir dan yaitu motif sulur dan motif bunga arsitektural, (2) landasan filosofi yang kembang. Ragam hias tersaji di setiap mengandung arti bahwa falsafah seni rupa Islam melambangkan kedalaman lembarannya yang berfungsi sebagai makna Al Quran yang menjadi penghias ukiran itu sendiri. Keberadaan landasan dunia dan akhirat (kesimbangan), serta mengandung arti ragam hias tidak semata-mata sebagai bahwa secara fundamental seni pengisi bidang yang kosong, akan tetapi kaligrafi Islam berpedoman kepada ayat-ayat Al Quran dan Hadits, (3) bertujuan untuk memberi nilai keindahan landasan etis yang mengandung arti atau nilai estetika pada ukiran kayu Al bahwa Islam selalu identik dengan keindahan, sesuai dengan firman Allah Quran Al Akbar tersebut, sebagaimana SWT, bahwa Allah sangat mencintai lantunan dan makna dari kitab suci Al keindahan, karena Dia dzat yang sangat indah. Oleh karena itu Quran itu sendiri. Alasan lain ketertarikan kedudukan seni kaligrafi Al Quran penulis terhadap penelitian ini adalah memiliki maqqam yang tertinggi (Pahlevi, 2016: 178). belum adanya penelitian yang berkaitan dengan tema tersebut, sebagaimana Proses pengerjaan ukiran kaligrafi Al informasi yang penulis gali, baik melalui Quran Al-Akbar ini memakan waktu yang perpustakaan maupun terhadap pakar seni cukup lama,yaitu sekitar 7 tahun.Proses dan budaya yang ada di Palembang. pembuatannya tidak hanya terkendala pada Dalam penulisan karya ilmiah, biaya. Di sisi lain, proses kreatifnya juga tentunya hasil dari penelitian ini bisa dibilang rumit dan tidak bisa diharapkan dapat memberi kotribusi dikerjakan secara individu, melainkan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan perpaduan berbagai keahlian personil seni rupa, baik skala lokal maupun dalam tim. Sebelum diukir di atas papan, Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi nasional. Secara khusus, kontribusi dari indah serta karya seni, kedua menyoroti penelitian ini diharapkan dapat menambah situasi kontemplasi rasa indah yang sedang referensi terhadap pengaruh seni rupa dialami si subjek, yang kemudian Islam di Indonesia, khususnya di melahirkan pengalaman estetika. Persoalan Hal| 142 Palembang. estetika ini kemudian melahirkan berbagai Adapun tujuan penelitian menjelaskan pengertian yang sangat bervariatif, dalam unsur-unsur estetika yang terdapat pada arti memiliki banyak perspektif seni ukir kayu khas Palembang pada Al- pendekatan, sehingga persoalan estetika Quran Al-Akbar, sehingga dapat bergantung pada situasi, kondisi dan posisi menambah wawasan terhadap Seni Rupa dimana ia berada. Indonesia di Palembang. Mengetahui Djelantik (2004) dalam bukunya yang bagaimana proses perwujudan dan teknik berjudul Estetika Sebuah Pengantar, penggarapan ukiran Al-Quran Al-Akbar menjelaskan bahwa ilmu estetika adalah sebagai maha karya seni ukir kayu khas suatu ilmu yang mempelajari segala Palembang. Mengetahui apa saja potensi sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, yang ada pada seni ukir kayu Al-Quran Al- mempelajari aspek dari apa yang disebut Akbar, sehingga dapat menambah keindahan”. Djelantik juga menjelaskan wawasan terhadap ukiran tersebut serta bahwa, estetika mengandung tiga unsur dapat pula memberi informasi dan dasar, yaitu 1) wujud, wujud yang terlihat pengetahuan terhadap masyarakat oleh mata (visual) maupun wujud yang mengenai keberadaan seni ukir kayu khas dapat didengar oleh telinga (akustik) bisa Palembang pada Al-Quran Al-Akbar. diteliti dengan analisa, dibahas komponen- Mike Susanto (2011:124), dalam buku komponen struktur atau susunan wujud itu, Diksi Rupa menjelaskan, estetik atau 2) bobot, isi atau bobot dari benda atau estetika merupakan hal yang terkait dengan peristiwa kesenian bukan hanya dilihat keindahan dan rasa. Istilah ini adalah belaka tetapi juga meliputi apa yang bisa cabang filsafat yang menalaah dan dirasakan atau dihayati sebagai makna dari membahas tentang seni dan keindahan wujud kesenian itu. Bobot kesenian serta tanggapan manusia terhadapnya. mempunyai tiga aspek, yaitu suasana Estetika dikenal memiliki dua pendekatan: (mood), gagasan (idea), ibarat atau pesan pertama langsung meneliti dan dalam (message), 3) penampilan, mengacu pada objek-objek atau benda-benda atau alam pengertian bagaimana kesenian itu Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi disajikan atau disuguhkan kepada Bentuk apa saja yang ada di alam dapat penikmatnya. Untuk penampilan kesenian disederhanakan menjadi titik, garis, ada tiga unsur yang berperan, yaitu bakat bidang, dan gempal. Masing-masing unsur (talent), keterampilan (skill), Sarana atau tersebut memiliki raut yang merupakan ciri Hal| 143 media. khas dari bentuk-bentuk tersebut. Menurut Menurut Darsono (2007:33), pada Susanto (2011: 54), bentuk merupakan dasarnya apa yang dimaksud dengan bangun, gambaran, rupa, wujud, sistem, bentuk (form) adalah totalitas dari pada susunan. Dalam karya seni rupa biasanya karya seni. Bentuk itu merupakan dikaitkan dengan matra yang ada, seperti organisasi atau satu kesatuan atau dwimatra atau trimatra. Bentuk itu komposisi dari unsur-unsur pendukung merupakan organisasi atau satu kesatuan karya. Ada dua macam bentuk: pertama atau komposisi dari unsur-unsur visual form, yaitu bentuk fisik dari sebuah pendukung karya. (Nurrohmah, 2009:105). karya seni atau satu kesatuan dari unsur- Semua karya seni memiliki bentuk. Bentuk unsur pendukung karya seni tersebut, itu bisa realistik atau abstrak, refresional kedua special form, yaitu bentuk yang atau non refresional, dibuat secara cermat tercipta karena adanya hubungan timbal dengan persiapan yang matang, atau dibuat balik antara lain nilai yang dipancarkan secara spontan ekspresif (Maryanto, 2001: oleh fenomena bentuk fisiknya terhadap 6). tanggapan kesadaran emosionalnya. PEMBAHASAN Bentuk fisik sebuah karya seni dapat Nilai-Nilai Estetika Ukiran Kayu Al Quran Al Akbar diartikan sebagai kongkritisasi dari subject matter tersebut dan bentuk psikis sebuah 1. Wujud karya seni merupakan susunan dari kesan Sebagai mana yang dijelaskan hasil tanggapan. Hasil tanggapan yang Djelantik pada landasan teori di atas, terorganisir dari kekuatan proses imajinasi wujud dapat diartikan sebagai bentuk seorang penghayat itulah maka terjadilah karya seni yang dapat dilihat, diraba, dan sebuah bobot karya seni atau arti (isi) didengar yang mengandung komponen sebuah karya seni atau makna. struktur atau susunan wujud. Dalam karya Menurut Sanyoto (2009:83): bentuk seni rupa, bentuk merupakan komponen apa saja di alam ini, termasuk karya utama yang dapat diamati dan diapresiasi seni/desain, tentu mempunyai bentuk. oleh penikmat seni ataupun masyarakat. Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi Melalui bentuknya yang unik dan indah Berdasarkan hasil pengamatan yang sebuah karya seni dapat menarik bagi sudah penulis lakukan, secara keseluruhan masyarakat untuk mengapresiasi karya dapat dilihat bahwa bentuk seni ukiran tersebut. Fungsi lain dari bentuk adalah AlQuran Al Akbar,tersusun melalui Hal| 144 sebagai media yang dapat menggiring para lembaran-lembaran kayu yang diukir penikmat seni untuk menyelami lebih dengan ciri khas ukiran Palembang yang mendalam bagaimana sebuah bentuk karya kemudian disusun secara vertikal yang seni rupa tersebut diciptakan dan apa yang terdiri dari lima tingkatan. Setiap tingkatan ada di balik bentuk karya seni tersebut, dibatasi dengan panel ukiran ragam hias sebagai mana yang dijelaskan Darsono khas Palembang. Secara keseluruhan pada landasan teori di atas, bahwa ada dua bentuk ukiran tersebut dapat dikatakan masacam bentuk: pertama visual form, menyerupai bangunan rumah tradisional yaitu bentuk fisik dari sebuah karya seni Palembang (rumah limas). Dari segi atau satu kesatuan dari unsur-unsur konstruksinya setiap lembaran ukiran kayu pendukung karya seni tersebut, kedua Al Quran tersebut dirangkai dengan special form, yaitu bentuk yang tercipta material logam (besi pipa), sedangkan dari karena adanya hubungan timbal balik aspek dimensinya ukiran tersebut antara lain nilai yang dipancarkan oleh berbentuk semi tiga dimensi. fenomena bentuk fisiknya terhadap Jika diamati dari tampak depan terkesan tanggapan kesadaran emosionalnya. ukiran Alquran AlAkbar tersebut diukir hanya satu permukan saja, namun sesungguhnya setiap lembaran ukiran AlQuran tersebut diukir di kedua sisi lembarannya (depan dan belakang). Untuk dapat mengamati kedua sisinya (depan dan belakang) ukiran tersebut dibuat dengan sistem sambungan pen yang dapat diputar, sehingga bentuk dari kedua permukaan ukiran AlQuran tersebut dapat dilihat pada kedua sisinya sehingga menjadikan bentuk Gambar 1. Ukiran Kayu Al Quran Al Akbar, tampak depan. ukiran AlQur’an AlAkbar tersebut menjadi (Foto: Heri Iswandi, 2018). unik. Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi Unsur-unsur lainnya yang membentuk nilai esteika adalah teknik ukiran dengan ciri khas ukiran Palembang.Jika diamati Gambar4. secara teknik, teknik ukiran yang Ragam Hias Ukiran Kayu Al Quran Al Akbar pada Hal| 145 digunakan adalah ukiran sedang (mezzo sisi bagian bawah dengan jenis motif tumbuh- tumbuhan (tumbuhan pakis). relief), yaitu kedalaman ukiran kaligrafi (foto: Heri Iswandi, 2018). yang dipahat kira-kira mencapai 1 cm. Gambar 5. Ragam Hias Ukiran Kayu Al Quran Al Akbar pada sisi bagian bawah dengan jenis motif tumbuh- tumbuhan (tumbuhan pakis). (foto: Heri Iswandi, 2018). Ragam hias tersebut menyerupai bentuk tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari motif sulur-suluran dan bunga kembang. Gambar 2. Pertimbangan tata hias dalam sebuah Ukiran Kayu Al Quran Al Akbar dari dua sisi bangunan lebih ditujukan pada nilai (depan dan belakang). (foto: Heri Iswandi, 2018). keindahan bentuk, penerapan ornamen Menariknya, bentuk ukiran tersebut juga dirancang untuk mendukung tampilan ditunjang dengan bentuk-bentuk ukiran objek agar terlihat lebih menarik. Hal ini ragam hias yang menghiasi setiap sesuai dengan konsep dasar ornamen yang lembaran Al-Quran. bertujuan sebagai penggugah rasa keindahan. Kaitan erat antara ornamen dengan objek yang dihiasi merupakan satu kesatuan tak terpisahkan, bahkan keberadaan ornamen pada sebuah Gambab 3. bangunan atau sebuah bidang tertentu Ragam Hias Ukiran Kayu Al Quran Al Akbar pada sisi bagian atas yang menyerupai bentuk atap menjadi bagian yang harus diperhitungkan rumah tradisional (Rumah Limas) Palembang. (Ilhaq, 2016: 182). (foto: Heri Iswandi, 2018). Khatkaligrafi yang digunakan adalah khatNaskhi, jenis khatini merupakan jenis khatstandar yang sering digunakan untuk penulisan kitab suci Al Qur’an. Khatini Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi lebih mengutamakan nilai keterbacaannya warna prada emas. Warna perada emas yang sangat jelas dan bentuknya yang menghiasi setiap ukiran kaligrafi Al- formal, namun tetap menampilkan bentuk- Qura’an dan setiap ornamen yang tersaji bentuk yang indah. Selain khatNaskhi, pada setiap lembaran kayu ukiran Al- Hal| 146 ukiran kaligrafi Al Quran Al Akbar juga Quran. Wujud warna emas merupakan memakai jenis khat Tsuluts,namun jenis salah satu bentuk atau karakter yang khat ini hanya digunakan pada bagian menjadi ciri khas ukiran Palembang. Pada tertentu, di antaranya adalah pada bagian warna latar (background) kaligrafi lembaran pertama ukiran (sebagai sampul berwarna coklat kemerah-merahan. Al Quran) dan pada bagian paling atas Perpaduan warna tersebut menghasilkan yang betuliskan AlQuranulkarim. bentuk ukiran Al Qur’an menjadi sangat kontras antara warna latar dengan warna ukiran kaligrafi sehingga bentuk ukiran tersebut dapat dilihat dan dibaca dengan Khat Tsluts jelas. Selain itu, sesuai dengan prinsip seni rupa kontras warna pada sebuah karya seni sangat diperlukan karena dalam karya seni rupa haruslah ada objek yang lebih Gambar 6. ditonjolkan yang kemudian menjadi pusat Jenis khat pada lembaran ukiran Al Quran Al Akbar. perhatian (center of interest). Berdasarkan (foto: Heri Iswandi, 2018) hal tersebut jelaslah bahwa pada seni KhatTsuluts termasuk jenis khat yang ukiran kayu AlQura’an AlAkbar terlihat populer yang biasanya diterapkan di yang menonjol adalah ukiran kaligrafi Al dinding masjid dan di depan mihrab. Qur’an yang didukung oleh ornamentasi Secara visual bentuk khat ini memiliki yang menghiasi lembaran ukiran tersebut, bentuk yang dekoratif sehingga khat ini sehinggawujud ukiran Al Qur’an AlAkbar sering diaplikasikan pada sampul Al tersebut menjadi lebih menarik yang Quran. tentunya tidak hanya dapat dibaca dengan Wujud lain yang menonjol pada Al- jelas namun juga menampilkan bentuk Qur’an Al-Akbar adalah elemen warna. yang indah. Secara visual warna ukiran kayu Al- Qur’an Al-Akbar didominasi dengan Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi 2. Bobot atau Isi sedang beristirahat di Masjid Agung Sebagaimana yang telah dijelaskan Palembang, yang kala itu beliau sedang oleh Djelantik pada landasan teori di atas, membuat seni kaligrafi di dinding masjid. bahwa bobot atau isi dari sebuah karya Diceritakan bahwa dalam mimpinya Hal| 147 seni tidak hanya dilihat dari bentuk yang Sofwatillah mendengar ada yang tanpak saja, tetapi juga meliputi apa yang membisikkan supaya membuat Al Quran bisa dirasakan atau dihayati sebagai makna raksasa. Begitu terjaga dari tidurnya beliau dari wujud kesenian itu. Berangkat dari berfikir bagaimana mewujudkan mimpinya teori tersebut dapat pula dimaknai bahwa tersebut. Seiring dengan perkembangan bentuk seni ukiran kayu khas Palembang waktu Sofwatillah menemukan ide untuk pada Al Qur’an Al Akbar tidak terlepas mewujudkan mimpinya untuk membuat Al dari makna yang ada di balik keindahan Quran raksasa yang monumental, yaitu bentuknya. Makna-makna yang dapat dengan cara diukir pada media kayu diungkap di balik bentuk tersebut antara dengan ukiran khas Palembang. lain konsep atau ide gagasan kreatif dan Proses munculnya ide kreatif tersebut pesan yang terkandung pada ukiran kayu menunjukkan betapa bermaknanya Al Qur’an tersebut. keberadaan karya seni ukiran kayu khas Berkaitan dengan ide atau gagasan Palembang pada Al Quran Al Akbar. Ini kreatif, penciptaan karya seni ukiran kayu menunjuk suatu proses penjelajahan ide khas Palembang pada Al Qur’an Al Akbar yang unik yang jarang sekali terjadi dalam merupakan suatu peristiwa karya seni proses penciptan karya seni. Di samping ukiran kayu khas Palembang yang itu, nilai yang terkandung dalam ukiran monumental, di mana di dalamnya kayu khas Palembang pada Al Quran Al terkandung nilai-nilai yang tidak terlepas Akbar adalah pesan yang disampaikan, dari nilai sejarah, religi (dakwah), dan bahwa kitab suci Al Quran wajib bagi nilai-nilai budaya lokal Palembang umat muslim untuk membesarkannya di sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. atas kitab apapun dan wajib dijadikan Ide penciptaan seni ukiran kayu khas pedoman hidup serta wajib pula untuk Palembang pada Al Quran Al Akbar pada dipelajari serta menghafal dari isi Al Quran mulanya dicetus oleh Sofwatillah. Di mana tersebut. Al Quran Al Akbar yang ide untuk membuat Al Quran raksasa membentang dan disusun secara vertikal muncul melalui mimpi ketika beliau dengan konstruksi yang kokoh, Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online) Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 20 , No 2, November 2018 Husni Mubarat, Heri Iswandi menggambarkan kebesaran Al Quran dan keagungan Kalam Ilahi. Eksistensi beserta isinya, di mana di dalamnya warna emas pada seni ukiran kayu Al terkandung nilai sejarah dan peristiwa- Quran Al Akbar juga dapat disimbolkan peristiwa tentang nabi dan Rasul-Rasul sebagai identitas kelokalan Palembang. Hal| 148 Allah, terkhususnya peristiwa tentang Selain dari pada nilai religi, seni bagaimana Nabi Muhammad SAW ukiran kayu Al Quran Al Akbar, juga menerima wahyu dari Allah SWT melalui menunjukkan sebuah maha karya yang di Malaikat Jibril. Makna lain yang dalamnya terkandung nilai budaya lokal terkandung dalam seni ukiran kayu khas Palembang. Nilai tersebut tersaji melalui Palemabang tersebut, juga karakter dari ukiran dan ragam hias serta menggambarkan Al Quran sebagai kitab warna yang ada pada seni ukir Al Quran Al suci umat Islam yang bersifat universal, Akbar tersebut. Elemen-elemen tersebut terbuka untuk umum terutama untuk dapat dimaknai sebagai wujud kekayaan dipelajari, baik sejarahnya maupun isi budaya lokal Palembang yang beragam. kandungan Al Quran tersebut. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya Di samping mengandung nilai-nilai seni ukiran kayu Al Quran Al Akbar religi, keberadaan seni ukiran kayu Al merupakan satu kesatuan yang utuh, yang Quran juga mengandung nilai budaya lokal dapat dimaknai sebagai keselarasan antara Palembang. Ragam hias sebagai nilai budaya dan nilai religi Islam. ornamentasi pada ukiran Al Quran tidak 3. Penampilan hanya berfungsi untuk memperindah sajian Sebagaimana dijelaskan pada landasan Al Quran Al Akbar, namun juga bermakna teori, bahwa penampilan dalam estetika sebagai kehidupan yang kontinuitas, sangat berkaitan dengan bagaimana kehidupan alam yang harmoni serta kesenian itu disajikan atau disuguhkan menggambarkan kebesaran sang Khalik kepada penikmatnya. Penyajian dapat pula terhadap alam semesta di bumi dan di diartikan sebagai sebuah kegiatan pameran langit. Demikian pula kombinasi warna yang berfungsi untuk mengkomunikasikan emas dengan warna coklat kemerah- karya seni sehingga dapat diapresiasi oleh merahan, dapat diinterpretasi sebagai masyarakat secara umum. Berkaitan sesuatu yang megah dan mulia. warna dengan pemahaman tersebut, Al Quran Al emas yang lebih ditonjolkan adalah suatu Akbar disajikan dalam ruang tertutup yang dapat dimaknai sebagai kemegahan (berupa bangunan museum). Setiap Copyright © 2018, Jurnal Ekspresi Seni, ISSN 1412-1662 (print), ISSN 2580-2208 (online)
Description: