ebook img

aplikasi teknologi konservasi tanah dan air dalam upaya pengelolaan sumberdaya air das PDF

153 Pages·2016·45.05 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview aplikasi teknologi konservasi tanah dan air dalam upaya pengelolaan sumberdaya air das

APLIKASI TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN AIR DALAM UPAYA PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR DAS KALIGARANG, PROVINSI JAWA TENGAH SUSILO BUDIYANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Aplikasi Teknologi Konservasi Tanah dan Air dalam Upaya Pengelolaan Sumberdaya Air DAS Kaligarang, Provinsi Jawa Tengah adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2015 Susilo Budiyanto NIM 165090031 SUMMARY SUSILO BUDIYANTO. Application of Soil and Water Conservation Technology in Water Resource Management of Kaligarang Watershed, Central Java. Supervised by SURIA DARMA TARIGAN, NAIK SINUKABAN and KUKUH MURTILAKSONO. Kaligarang watershed had a significant role as a major supplier of drinking water for Semarang city. Land use of Kaligarang watershed wich was dominantly used for dry land and mixed crops dry land farming (59.71%), and only a small part for forest (11.92%), without adequate soil and water conservation techniques had significanly decreased the watershed hydrological functions. This conditions were indicated by the increasing of direct runoff, fluctuations of rivers discharge (floods in rainy and drought in dry season) and in turn decreasing of water availability. On the other hand, the increasing of population and economic development in Semarang city had caused a significant increase of needed potable water. The decreasing of water availability and the increasing of water demand had significanly increased water deficit, especially in the dry season. The application of adequate soil and water conservation technologies were badly needed to solve the problem sustainably. Sustainable water resource management was considered achievable when the participation of commonly increased through practicing adequate soil and water conservation technique and/or paying the cost of the technologies. The aims of this study were (a) to predict the effect of land use on hydrological function of Kaligarang watershed; (b) to predict the demand and availability of water for Semarang city, as well as water stakeholders WTP for Kaligarang watershed management; (c) to analyze the effect of soil and water conservation practices on hydrological characteristics of Kaligarang watershed; and (d) to formulate alternatives recommendations of soil and water conservation technologies far in the development of water resources of Kaligarang watershed. The prediction of land use effect on hydrological condition were carried out using linier regression analysis, and prediction of willingness to pay for Kaligarang watershed management were conducted using WTP method. The erosion prediction value of each development scenario predicted using USLE method (Weischmeier and Smith, 1978) and the volume of daily surface runoff were predicted using SCS method (US-SCS 1973 in Arsyad 2006). Calculation of surface runoff and erosion predictions were carried out using Soil and Water Assessment Tool (SWAT) hydrological model. The development plan of sustainable water resources of Kaligarang watershed was arranged in four scenarios. The best scenario of water resource managements were determined based on ecological, social, and economical considerations. The ecological indicators were base on predicted erosion value, river regime coefficient and direct surface runoff coefficient. Sosial indicator were based on community acceptability and economical indicator were determined based on the percentage of water user respondents WTP and the amount WTP for improvement cost. In addition to ecological, social and economical considerations, the alternative development scenario determined based on the most rational implementation time. Sustainable water resource management plan formulated by applying soil and water conservation practices on dry land farming, mixed dry land farming and resettlement. The result showed that the land use change of Kaligarang watershed (2000 – 2013) resulted in the increasing direct runoff coefficient, maximum daily discharge and the decreasing of the daily minimum discharge, as well as the increasing of the river discharge fluctuation. The total willingness to pay value for the rehabilitation of Kaligarang watershed was Rp 6.09 billion/year, which were derived from domestic activities (56.7%), industrial activities (33.5%), commercial activities (5.7%) and public fasilities (4.1%). Soil and water conservation practice could reduce the river regime coefficient value from 20.2 (the existing condition or 1st scenario) to 17.4 (2nd scenario), 16.2 (3rd scenario) and 16.5 (4th scenario), lower the direct surface runoff coefficient from the 1st scenario (40.5%) to 35.0% (2nd scenario), 33.8% (3rd scenario) and 33.4% (4th scenario). Application of soil and water conservation techniques had been able to reduce erosion prediction to less than tolerable soil loss (62.4 tons/ha/year), which was from 324.25 tons/ha/year of 1st scenario to 31.53 tons/ha/year of 2nd scenario, 32.69 tons/ha/year of 3rd scenario, 31.67 tons/ha/year of 4th scenario, increase the baseflow from from 218.7 mm (1st scenario) to 325 mm (2nd scenario), 445.0 mm (3rd scenario) and 557.4 mm (4th scenario). Monthly water yields showed the increasing during dry season and decline during wet season, which can use an indication of the increasing of water resource availability. The best scenario of technology soil and water conservation to improve water availability DAS Kaligarang was 4th scenario (planting strip croping combined with retention pond on <8% slope, gulud terracing combined with contour planting and mulching crop residues 6 tons/ha/year on 8 – 25% slope, application of agrosilvopastural or agrosilvicultural agrotechnology models on > 25% slope in PLK and PLKC land use and construction of retention ponds in settlements on <15% slope). Scenario-4 was able to hold the erosion prediction down to 31.67 tons/ha/year (E = 62.4 tol tons/ha/year), the river regime coefficient down to 16.5, the direct surface runoff coefficient down to 33.4%, increase the baseflow up to 557.4 mm/year and land improvement time was 23 years. Keywords: erosion prediction, land use, soil and water conservation practice, surface runoff, willingness to pay, water resources. RINGKASAN SUSILO BUDIYANTO. Aplikasi Teknologi Konservasi Tanah dan Air dalam Upaya Pengelolaan Sumberdaya Air DAS Kaligarang Provinsi Jawa Tengah. Dibimbing oleh SURIA DARMA TARIGAN, NAIK SINUKABAN dan KUKUH MURTILAKSONO. DAS Kaligarang memiliki peran penting sebagai pemasok utama air minum bagi kota Semarang. Penggunaan lahan DAS Kaligarang dominan untuk pertanian lahan kering dan lahan kering campuran (59,71%), dan hanya sebagian kecil hutan (11,92%), tanpa teknik konservasi tanah dan air yang memadai telah secara signifikan menurunkan fungsi hidrologis DAS. Kondisi ini diindikasikan oleh meningkatnya aliran permukaan langsung, fluktuasi debit sungai (banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau) dan pada gilirannya menurunnya ketersediaan air. Di sisi lain, meningkatnya populasi dan pembangunan ekonomi di kota Semarang telah menyebabkan peningkatan signifikan permintaan air minum. Penurunan ketersediaan air dan meningkatnya permintaan air secara signifikan meningkatkan defisit air, terutama di musim kemarau. Penerapan teknologi konservasi tanah dan air yang memadai sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah secara berkelanjutan. Pengelolaan sumber daya air berkelanjutan tercapai jika partisipasi masyarakat melalui praktek konservasi tanah dan air meningkat dan / atau keinginan membayar biaya teknologi memadai. Tujuan dari penelitian adalah (a) untuk memprediksi dampak penggunaan lahan terhadap fungsi hidrologi DAS Kaligarang; (b) untuk memprediksi kebutuhan dan ketersediaan air Kota Semarang, serta kesediaan membayar pengguna air untuk pengelolaan DAS Kaligarang; (c) menganalisis pengaruh praktik konservasi tanah dan air terhadap karakteristik hidrologi DAS Kaligarang; dan (d) merumuskan alternatif rekomendasi teknologi konservasi tanah dan air dalam upaya pengelolaan sumberdaya air DAS Kaligarang. Prediksi pengaruh penggunaan lahan terhadap kondisi hidrologi dilakukan dengan analisis regresi linier, dan prediksi kesediaan membayar untuk pengelolaan DAS Kaligarang menggunakan metode Willingness to Pay (WTP). Nilai prediksi erosi setiap skenario diprediksi dengan metode USLE (Weischmeier dan Smith, 1978) dan besarnya volume aliran permukaan harian diduga dengan metode SCS (US-SCS 1973 dalam Arsyad, 2006). Perhitungan aliran permukaan dan prediksi erosi menggunakan bantuan model hidrologi Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Rencana pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dari DAS Kaligarang diatur dalam empat skenario. Penentuan skenario terbaik pengelolaan sumberdaya air didasarkan atas pertimbangan ekologis, sosial dan ekonomi. Indikator ekologi yang digunakan adalah nilai prediksi erosi, koefisien regim sungai dan koefisien aliran permukaan langsung. Indikator sosial didasarkan pada penerimaan masyarakat dan indikator ekonomi ditentukan berdasarkan persentase responden pengguna air yang bersedia membayar dan besarnya nilai kesediaan membayar biaya perbaikan. Selain pertimbangan ekologis, sosial dan ekonomi, alternatif skenario pengelolaan ditentukan berdasarkan waktu implementasi yang paling rasional. Skenario perencanaan pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan disusun dengan mengaplikasikan praktek konservasi tanah dan air pada pertanian lahan kering (PLK), pertanian lahan kering campuran (PLKC) dan permukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan DAS Kaligarang (2000 - 2013) mengakibatkan peningkatan koefisien aliran permukaan langsung, debit harian maksimum dan penurunan debit harian minimum, serta meningkatnya fluktuasi debit sungai. Total kesediaan membayar untuk rehabilitasi DAS Kaligarang adalah Rp 6,09 miliar / tahun, yang berasal dari kegiatan domestik (56,7%), kegiatan industri (33,5%), kegiatan perniagaan (5,7%) dan fasilitas umum (4.1%). Teknologi konservasi tanah dan air dapat mengurangi nilai koefisien rezim sungai dari 20,2 (kondisi eksisting atau skenario 1) menjadi 17,4 (skenario 2), 16,2 (skenario 3) dan 16,5 (skenario 4), menurunkan koefisien aliran permukaan langsung dari 40,5% (skenario 1) menjadi 35,0% (skenario 2), 33,8% (skenario 3) dan 33,4% (skenario 4). Penerapan teknik konservasi tanah dan air telah mampu mengurangi prediksi erosi kurang dari erosi yang ditoleransi (62,4 ton / ha / tahun), yaitu dari 324,25 ton/ha/tahun (skenario 1) menjadi 31,53 ton/ha/tahun (skenario 2), 32,69 ton/ha/tahun (skenario 3), dan 31,67 ton/ha/tahun (skenario 4), meningkatkan baseflow dari 218,7 mm (skenario 1) menjadi 325.0 mm (skenario 2), 445,0 mm (skenario 3) dan 557,4 mm (skenario 4). Hasil air bulanan menunjukkan peningkatan selama musim kering dan penurunan selama musim hujan, yang dapat digunakan sebagai indikasi meningkatnya ketersediaan sumber daya air. Skenario terbaik teknologi konservasi tanah dan air untuk meningkatkan ketersediaan sumberdaya air DAS Kaligarang adalah scenario 4, yaitu penanaman tanaman strip dikombinasikan kolam retensi pada kemiringan lereng < 8%, pembuatan teras gulud dikombinasikan dengan penanaman menurut kontur dan pemberian mulsa sisa tanaman 6 ton/ha/tahun) pada kemiringan lereng 8 – 25%, aplikasi agroteknologi dengan model agrosilvopastural atau agrosilvicultural pada kemiringan > 25% pada penggunaan lahan PLK dan PLKC, serta pembuatan kolam retensi di permukiman pada kemiringan < 15%. Skenario-4 mampu menurunkan prediksi erosi menjadi 31.67 ton/ha/tahun (E = 62.4 ton/ha/tahun), koefisien regim tol sungai (KRS) menjadi 16.5, koefisien aliran permukaan langsung menjadi 33.4%, meningkatkan baseflow menjadi 557.4 mm/tahun dan waktu perbaikan lahan adalah 23 tahun. Kata kunci: aliran permukaan, kemauan untuk membayar, penggunaan lahan, prediksi erosi, praktek konservasi tanah dan air, sumberdaya air © Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB APLIKASI TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN AIR DALAM UPAYA PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR DAS KALIGARANG, PROVINSI JAWA TENGAH SUSILO BUDIYANTO Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 Penguji Luar Komisi pada Ujian: Tertutup : 1. Dr. Ir. Enni Dwi Wahyunie, MS (Staf Pengajar Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Mineral, Fakultas Pertanian, IPB) 2. Dr. Ir. Ai Dariah (Staf Peneliti Balai Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian) Promosi : 1. Dr. Ir. Enni Dwi Wahyunie, MS (Staf Pengajar Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Mineral, Fakultas Pertanian, IPB) 2. Dr. Ir. Budi Kartiwa, CESA (Staf Peneliti Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, Badan Litbang Pertanian, Kementrian Pertanian) Judul Disertasi : Aplikasi Teknologi Konservasi Tanah dan Air dalam Upaya Pengelolaan Sumberdaya Air di DAS Kaligarang, Provinsi Jawa Tengah. Nama Mahasiswa : Susilo Budiyanto NIM : A165090031 Disetujui oleh Komisi Pembimbing Dr. Ir. Suria Darma Tarigan, M.Sc. Ketua Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, M.S. Anggota Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi PDAS Dekan Sekolah Pascasarjana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dr. Ir. Suria Darma Tarigan, M.Sc. Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr Tanggal Ujian Tertutup : 13 Agustus 2015 Tanggal Lulus: Tanggal Ujian Promosi : 28 Agustus 2015

Description:
pengelolaan DAS Kaligarang; (c) menganalisis pengaruh praktik konservasi tanah Geomorphology: Article in Press. Gassman PW, Osei E, Saleh A, Rodecap J. 2006. Alternative practices for sediment and nutrient loss control on livestock farms in northeast Iowa. Streams in the urban landscape.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.