ebook img

analisis simultan antara aliran modal, nilai tukar dan inflasi di indonesia periode 2000.01 PDF

30 Pages·2014·0.44 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview analisis simultan antara aliran modal, nilai tukar dan inflasi di indonesia periode 2000.01

Media Ekonomi Vol. 21, No. 1, April 2013 ANALISIS SIMULTAN ANTARA ALIRAN MODAL, NILAI TUKAR DAN INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2000.01 – 2012.09 Mardiansyah Karyawan Kantor Pusat PPATK Email : [email protected] Dian Octaviani, ME Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Abstract Globalization and the open economic enchanced the integration of financial market and the economic condition in several countries. The effects of such integration shows in the movement of capital flows between countries. The potential risks of the capital flows, such as sudden reversal, the pressure on the exchange rate and high inflation and the susceptibility on financial sector, might be be arised. The goal of this research is to analyze the relationship between capital flows, exchange rates and inflation in Indonesia period 2000.01 – 2012.09. The method used in this research is simultaneous equations method. The model equations in this study are divided into two, which are a short-term investments are proxied from portfolio investment and long-term investments proxied from foreign direct investment. The results of the first model estimates the short-term investments shows that the exchange rate and inflation does not significant affecting short-term investments, but the ratio of domestic interest rates to foreign interest has a positive and significant impact on short-term investments. While, a short-term investments has negative and significant impact on exchange rate IDR per USD and inflation positive and significant effect on exchange rate. Factors affecting the rate of inflation is SBI interest rate and the money supply. One the other hand, the results of the second model estimation shows that the exchange rate and inflation has positive and significant impact on the flow of foreign direct investment. Inflation rate does not alter the terms of the investor’s decision in investing in Indonesia, because it was followed by the improvement in economic conditions in Indonesia. Keywords: Capital Flows, Exchange Rate, Inflation, Simultaneous Equation 42 Analisis Simultan Antara Aliran Modal, Nilai Tukar Inflasi di Indonesia Periode 2000.01-2012.09 PENDAHULUAN perekonomian makro serta meningkatnya kerentanan di sektor keuangan. Globalisasi dan keterbukaan ekonomi Menurut Edwards (1999), terdapat tiga telah mendorong integrasi pasar keuangan bentuk modal asing yang bergerak dalam dan perekonomian berbagai negara. Salah lalu lintas modal modal internasional, yaitu satu dampak integrasi tersebut adalah investasi  langsung  (foreign direct semakin mudahnya pergerakan arus modal investment), investasi portfolio (portfolio antar negara. Masuknya arus modal ke investment) dan aliran modal bentuk lain dalam suatu perekonomian di satu sisi (other types of flows). Investasi langsung bermanfaat untuk menunjang ketersediaan (foreign direct investment) merupakan sumber dana investasi, memfasilitasi bentuk investasi asing jangka panjang yang terjadinya  transfer  teknologi  dan pada umumnya bergerak di sektor rill kemampuan manajerial serta mendorong sementara investasi  portfolio (portfolio perkembangan pasar keuangan domestik. investment) merupakan investasi jangka Selain itu, arus modal masuk ke suatu negara pendek dan mempengaruhi pasar keuangan juga akan mendorong efisiensi alokasi domestik dengan bentuk transaksi berupa sumber daya secara global, perbaikan ekuitas dan sekuritas dan aliran modal alokasi dana dan mengatasi permasalahan bentuk lain (other types of flows) meliputi investment-saving gap yang pada umumnya kredit  perdagangan  dan  pinjaman terjadi di negara-negara sedang ber- pemerintah. Bagi negara berkembang kembang. Arus modal masuk yang disertai seperti Indonesia, masuknya aliran modal dengan  kepastian  hukum  juga  akan asing merupakan suatu sumber pembiayaan mendorong peningkatan disiplin makro- untuk investasi dan konsumsi, selain juga ekonomi suatu negara (Grilli and Ferrretti, dapat memperkuat cadangan devisa negara. 1995). Pengalaman berbagai krisis ekonomi Meskipun mempunyai dampak positif baik secara regional maupun global selama terhadap perekonomian suatu negara, aliran ini menunjukkan pengaruh signifikan arus modal juga berpotensi untuk menimbulkan modal terhadap krisis yang dialami oleh dampak yang tidak menguntungkan bagi perekonomian suatu negara. Krisis ekonomi perekonomian, terutama aliran modal dan keuangan Asia tahun 1997-1998 juga berjangka pendek dapat menimbulkan risiko tidak terlepas dari peran aliran modal keluar yaitu  meningkatnya  ketidakstabilan dari beberapa negara di kawasan tersebut. perekonomian suatu negara. Salah satu Aliran modal keluar secara besar-besaran potensi risiko yang ditimbulkan oleh aliran dari beberapa negara terkena krisis di modal adalah meningkatnya risiko suatu kawasan ini telah mendorong penurunan negara terhadap pembalikan arus modal tajam nilai tukar mata uang negara-negara asing (sudden reversal), penggelembungan tersebut, yang selanjutnya berdampak pada harga aset, semakin rumitnya pengelolaan timbulnya krisis keuangan dan ekonomi 43 Media Ekonomi Vol. 21, No. 1, April 2013 yang cukup dalam di kawasan Asia. guarantee” bagi modal asing di Indonesia, Pengalamam krisis tersebut menunjukkan menjadikan Indonesia sebagai tempat yang bahwa volatilitas arus modal seringkali dinilai aman bagi investasi asing. Namun menimbulkan permasalahan bagi negara- demikian, aliran modal tersebut juga negara sedang berkembang, khususnya jika menyebabkan  kenaikan  risiko terjadi pembalikan arus modal secara tiba- perekonomian  Indonesia  terhadap tiba (sudden reversals). guncangan di negara lain (exsternal shock). Krisis keuangan tahun 2008 – 2009 telah Pengalaman krisis ekonomi dan keuangan mengubah tatanan perekonomian global, tahun 1997 dan 2008 menunjukkan besarnya namun diperlukan waktu yang tidak singkat pengaruh volatilitas aliran modal dalam bagi perekonomian global itu sendiri untuk penyebaran dampak krisis termasuk ke menyesuaikan kembali menuju kondisi negara-negara yang kondisi fundamental normal. Pemulihan ekonomi global terbagi ekonominya baik. Untuk itu Bank Sentral kedalam dua kecepatan (multispeed of dalam hal ini Bank Indonesia sekalu otoritas recovery), yaitu negara maju dan emerging moneter sebaiknya menjalankan tugasnya market, yang masing-masing menghadapi dalam menjaga stabilitas harga dengan prospek ekonomi, tantangan dan respon membuat inflation targeting framework kebijakan yang berbeda. Perbedaan ini terus untuk mengantisipasi tingkat inflasi dalam menimbulkan ketidakpastian dan fluktuasi jangka panjang. di pasar keuangan global saat ini, yang Dengan keterbukaan ekonomi yang antara lain ditandai dengan bergesernya semakin lebar dan terjadinya peningkatan preferensi investasi (risk apetite) dan alokasi Aliran Modal ke Indonesia sehingga modal global yang mengarah ke negara memberikan peran penting terhadap emerging market. Dinamika lingkungan pertumbuhan ekonomi dan investasi, namun global seperti ini tentunya akan membuat dengan terjadinya peningkatan  aliran modal tantangan bagi bank sentral emerging yang masuk ke Indonesia akan berpengaruh market dalam menjaga stabilitas makro terhadap  beberapa  indikator  makro semakin kompleks, sehingga memerlukan ekonomi, seperti : nilai tukar dan tingkat kerangka  kebijakan  yang  berbeda inflasi yang tercermin oleh indeks harga dibandingkan sebelum krisis (Nasution, konsumen. Sehingga penulis tertarik untuk 2011). menganalisis seberapa besar keterkaitan dari Aliran modal masuk ke Indonesia selama aliran modal terhadap indikator makro ini telah berperan penting dalam mendorong ekonomi seperti nilai tukar  dan tingkat pesatnya pertumbuhan  ekonomi dan inflasi yang tercermin dari indeks harga investasi. Didukung dengan fundamental konsumen. ekonomi makro yang kuat, khususnya pada Berdasarkan pada uraian yang telah periode 1990-an, serta sistem nilai tukar dipaparkan sebelumnya, maka peneliti tetap yang menyediakan semacam “blanket merumuskan permasalahan sebagai berikut : 44 Analisis Simultan Antara Aliran Modal, Nilai Tukar Inflasi di Indonesia Periode 2000.01-2012.09 a. Apakah Penanaman Modal Jangka asing dapat dikelompokkan menjadi dua Pendek (PMJP) memiliki keterkaitan kelompok besar sebagai berikut (Hady, dengan  nilai tukar Rupiah per USD dan 2001) : tingkat inflasi di Indonesia ? 1.  Investasi  portofolio  (portofolio investment),  yaitu  aliran  modal b. Apakah  Aliran Penanaman Modal internasional dalam bentuk  investasi Langsung  (APML) memiliki keterkaitan aset-aset finansial, seperti saham (stock), dengan  nilai tukar Rupiah per USD dan obligasi (bond) dan commercial papers. tingkat inflasi di Indonesia ? 2. Investasi langsung (direct investment), yaitu  investasi  riil  dalam  bentuk pendirian perusahaan, pembangunan TINJAUAN PUSTAKA pabrik, pembelian barang modal, tanah, bahan baku dan persediaan di mana Aliran Modal investor  terlibat  langsung  dalam Secara umum, aliran modal didefinisikan manajemen perusahaan dan mengontrol sebagai aliran uang keluar atau masuk suatu penanaman modal tersebut. Investasi perekonomian  dengan  tujuan  untuk langsung ini biasanya dimulai dengan investasi. Berbagai faktor dapat menjadi pendirian subsidiary atau pembelian penyebab terjadinya aliran modal tersebut saham mayoritas dari suatu perusahaan. baik faktor fundamental maupun faktor sentimen pasar. Faktor fundamental yang Berdasarkan    data    dari  IMF berpengaruh besar terhadap aliran modal di (International Monetary Fund) Aliran antaranya adalah laju inflasi, tingkat Modal di Indonesia  terdiri atas aliran modal pertumbuhan ekonomi, kinerja neraca pemerintah dan aliran modal swasta. Aliran pembayaran, neraca fiskal dan lain-lain yang modal swasta terdiri atas investasi langsung mencerminkan  besar-kecilnya  risiko (foreign direct investment), investasi berinvestasi di negara tersebut. Selain aspek portfolio (portfolio investment) dan aliran fundamental tersebut, tingkat suku bunga modal bentuk lain (other types of flows). domestik relatif terhadap suku bunga luar Investasi  langsung  (foreign direct negeri (interest rate differential) sebagai investment) merupakan bentuk investasi cerminan return yang diharapkan juga asing jangka panjang yang pada umumnya mempunyai pengaruh cukup signifikan. bergerak di sektor rill. Investasi  portfolio Aliran modal dari suatu negara ke negara (portfolio investment) merupakan investasi lainnya pada umumnya bertujuan untuk jangka pendek dan mempengaruhi pasar memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, keuangan domestik dengan bentuk transaksi yang lebih produktif dan juga sebagai berupa ekuitas dan sekuritas, sedangkan diversifikasi usaha (Brooks,et,al, 2003). aliran modal bentuk lain (other types of Sementara itu, berdasarkan sifatnya, modal 45 Media Ekonomi Vol. 21, No. 1, April 2013 flows) meliputi kredit perdagangan dan 3. Risiko (Risk) yaitu derajat ketidakpastian pinjaman pemerintah. yang dihubungkan dengan suatu aset Aliran modal masuk akan bermanfaat relatif terhadap aset – aset lainnya. bagi perekonomian negara penerima, namun 4. Liquiditas (Liquidity) yaitu seberapa di sisi lain aliran modal masuk juga cepat dan mudah suatu aset diubah dalam berpotensi  untuk  menyebabkan bentuk uang tunai (cash). meningkatnya tekanan apresiasi terhadap nilai tukar mata uang domestik yang Adapun motif utama investor asing berujung pada tekanan terhadap neraca menanamkan modalnya adalah didorong perdagangan. Aliran modal masuk dalam oleh beberapa alasan, yaitu melakukan yaitu volume  besar  juga  dapat  memicu melakukan diversifikasi portofolio diantara pertumbuhan konsumsi, memicu kenaikan berbagai  pasar  dan  lokasi,  untuk laju inflasi dan defisit neraca transaksi memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, berjalan secara persisten. Selain itu, menghindari tingkat risiko politik dan liberalisasi aliran modal di negara-negara berspekulasi di pasar valuta asing. dengan sistem keuangan yang belum maju juga dapat meningkatkan kerentanan negara Nilai Tukar tersebut terhadap krisis. Sebagai contoh, ekspansi kredit yang dibiayai oleh modal Nilai tukar atau kurs didefinisikan asing dapat memicu tekanan terhadap sebagai nilai suatu mata uang terhadap mata balance sheets perbankan pada saat uang lain (Mishkin, 2008). Sementara itu terjadinya gejolak nilai tukar yang memicu Krugman (2000) menjelaskan nilai tukar kerentanan sistem keuangan (Calvo et al, sebagai harga sebuah mata uang yang diukur 1993). atau dinyatakan dalam mata uang lain. Berkaitan dengan aliran modal Perubahan nilai tukar ini menurut Krugman swasta yang bersumber dari pembelian dan Obstfeld (2000) dapat dibedakan saham oleh pihak asing dalam teori pilihan menjadi dua yaitu depresiasi dan apresiasi. portofolio (theory of portofolio), faktor- Depresiasi adalah penurunan nilai mata uang faktor yang mempengaruhi seseorang untuk domestik terhadap mata uang asing, membeli suatu aset yaitu (Miskhin, 2009 ) : sedangkan apresiasi adalah kenaikan nilai mata uang domestic terhadap mata uang 1. Kekayaan (Wealth), jika kekayaan asing. Bila kondisi lain tetap (ceteris seseorang semakin meningkat, maka ia paribus), maka depresiasi mata uang suatu akan memiliki sumber yang lebih banyak negara membuat harga barang-barang untuk membeli aset-aset. negara tersebut lebih murah bagi pihak luar 2. Harapan Hasil (Expected Return) yaitu negeri sedangkan harga barang luar negeri harapan hasil yang didapatkan dengan menjadi lebih mahal bagi pihak luar negeri. memegang aset tersebut. Dan sebaliknya, apresiasi mata uang suatu 46 Analisis Simultan Antara Aliran Modal, Nilai Tukar Inflasi di Indonesia Periode 2000.01-2012.09 negara menyebabkan harga barang negara Semakin besar aliran modal masuk ke tersebut menjadi mahal bagi pihak luar Indonesia maka rupiah semakin banyak negeri sedangkan harga barang luar negeri dibutuhkan sehingga nilai tukar rupiah menjadi lebih murah bagi pihak dalam cenderung menguat. negeri. Berdasarkan  perkembangkan sistem  moneter  internasional  sejak Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai berlakunya Bretton Woods Syestem tahun tukar dari sisi permintaan adalah  sebagai 1947, pada umumnya dikenal tiga macam berikut (Hadi, 2000) : sistem penetapan kurs valas (forex rate), 1. Faktor pembayaran impor yaitu : Semakin tinggi impor barang dan jasa a. Sistem Kurs Tetap atau Stabil (Fixed yang dilakukan, maka semakin besar Exchange Rate System) yaitu sistem kurs permintaan akan mata uang asing yang yang telah ditetapkan oleh pemerintah. akhirnya akan membuat nilai tukar b. Sistem Kurs Mengambang (Floating terdepresiasi. Exchange Rate System) yaitu  sistem 2. Faktor capital outflow kurs mengambang yang ditetapkan Semakin besar aliran modal yang keluar melalui mekanisme kekuatan permintaan maka akan semakin besar permintaan dan penawaran pada bursa valas. akan valuta asing dan akhirnya akan Sistem kurs mengambang ini dibagi atas : melemahkan nilai rupiah. - Freely Floating rate atau Clean Float 3. Kegiatan spekulasi yaitu penentuan kurs valas di bursa Semakin banyak kegiatan untuk tujuan valas terjadi tanpa campur tangan spekulasi dalam pasar valuta asing maka pemerintah. akan semakin besar permintaan terhadap - Managed Float atau Dirty Float yaitu valuta asing sehingga akan menurunkan penentuan kurs valas di bursa valas nilai rupiah. terjadi  dengan  campur  tangan pemerintah  yang  mempengaruhi Sedangkan dari sisi penawaran, faktor- permintaan dan penawaran valas faktor yang mempengaruhi nilai tukar antara melalui berbagai kebijakan dibidang lain: moneter dan fiskal dan perdagangan 1. Penerimaan hasil ekspor luar negeri. Semakin besar volume permintaan c. Sistem Kurs Terkait (Pegged Exchange ekspor barang dan jasa, maka semakin Rate System) yaitu sistem kurs yang besar jumlah valuta asing yang dimiliki ditetapkan denggan cara mengaitkan oleh suatu negara dan pada akhirnya nilai nilai tukar uang  suatu negara dengan tukar  terhadap  mata  uang  asing nilai tukar mata uang negara lain atau cenderung menguat. sejumlah mata uang tertentu. Sistem 2. Aliran modal masuk (capital inflow) antara lain ditetapkan oleh beberapa 47 Media Ekonomi Vol. 21, No. 1, April 2013 negara afrika yang mengaitkan mata penggolongan  mana  yang  kita  pilih uang Prancis  (FRF) dan beberapa tergantung pada tujuan kita. Penggolongan negara lain yang mengaitkan nilai tukar pertama didasarkan atas parah atau tidaknya mata uang dengan GBP, USD dan SDR. inflasi tersebut. Macam - macam inflasi dilihat dari tingkat Inflasi keparahannya, yaitu : Menurut Boediono (1995) inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik a. Inflasi Ringan, antara 0 – 10 % per tahun. secara umum dan terus menerus. Kenaikan b. Inflasi Sedang, antara 10 – 30 % per harga dari satu atau dua barang saja tidak tahun. dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan c. Inflasi Berat, antara 30 – 100 % per tersebut meluas kepada atau mengakibatkan tahun. kenaikan sebagian besar dari barang-barang d. Hiperinflasi, lebih dari 100 % per tahun. lain. Proposisi Friedman bahwa Inflasi selalu dan dimana pun merupakan fenomena Penggolongan yang kedua adalah atas moneter, didukung oleh bukti empiris yaitu dasar sebab musabab awal dari inflasi, maka “Setiap negara yang mengalami inflasi yang inflasi dapat dibedakan menjadi dua macam, tinggi  dan  terus-menerus  juga yaitu : mengakibatkan  pertumbuhan  uang 1. Demand Pull Inflation, yaitu inflasi yang beredarnya juga sangat tinggi”. disebabkan dari sisi permintaan. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Inflasi tarikan permintaan (demand pull Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK inflation) atau inflasi dari sisi permintaan dari  waktu  ke  waktu  menunjukkan (demand side inflation) terjadi akibat adanya pergerakan harga dari paket barang dan jasa permintaan total yang berlebihan dimana yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli biasanya  dipicu  oleh  membanjirnya 2008,  paket barang  dan  jasa  dalam likuiditas  di  pasar  sehingga  terjadi keranjang IHK telah dilakukan atas dasar permintaan yang tinggi dan memicu Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang perubahan  pada  tingkat  harga. dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik Bertambahnya volume alat tukar atau (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor likuiditas yang terkait dengan permintaan perkembangan harga dari barang dan jasa terhadap barang dan jasa mengakibatkan tersebut secara bulanan di beberapa kota, di bertambahnya permintaan terhadap faktor- pasar  tradisional  dan  modern  ter- faktor produksi tersebut. Meningkatnya hadap beberapa jenis barang/jasa di setiap permintaan terhadap faktor produksi itu kota (Warjiyo, 2004). kemudian menyebabkan harga faktor Ada  berbagai  cara  untuk  meng- produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi golongkan macam-macam inflasi, dan karena suatu kenaikan dalam permintaan 48 Analisis Simultan Antara Aliran Modal, Nilai Tukar Inflasi di Indonesia Periode 2000.01-2012.09 total  sewaktu  perekonomian  yang faktor infrastruktur memainkan peranan bersangkutan dalam situasi full employment yang sangat penting. Meningkatnya biaya dimanana biasanya lebih disebabkan oleh produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu : rangsangan volume likuiditas dipasar yang kenaikan harga, misalnya bahan baku dan berlebihan. Membanjirnya likuiditas di kenaikan upah/ gaji akan mengakibatkan pasar juga disebabkan oleh banyak faktor usaha-usaha swasta menaikkan harga selain yang utama tentunya kemampuan barang-barang. bank sentral dalam mengatur peredaran Penggolongan yang ketiga adalah jumlah uang, kebijakan suku bunga bank berdasarkan asal dari inflasi itu sendiri, yaitu sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang dapa dibedakan menjadi : terjadi di sektor industri keuangan. a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation). Inflasi yang berasal 2. Cosh Push Inflation, yaitu inflasi yang dari dalam negeri timbul misalnya disebabkan dari sisi penawaran. karena defisit anggaran belanja yang Inflasi desakan  biaya (cost push dibiayai dengan pencetakan uang baru inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan dan sebagainya. produksi dan/atau juga termasuk adanya b. Inflasi yang berasal dari luar negeri kelangkaan distribusi, walau permintaan (imported inflation). Inflasi yang berasal secara umum tidak ada perubahan yang dari luar negeri adalah inflasi yang meningkat secara signifikan. Adanya timbul karena kenaikan harga-harga di ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau luar negeri atau negara-negara yang berkurangnya produksi yang tersedia dari bekerjasama  dalam  perdagangan rata-rata permintaan normal dapat memicu internasional. Kenaikan harga barang- kenaikan harga sesuai dengan berlakunya barang yang kita impor memiliki hukum permintaan-penawaran, atau juga pengaruh terhadap perekonomian karena  terbentuknya  posisi  nilai domestik. keekonomian yang baru terhadap produk Kenaikan harga barang-barang yang kita tersebut akibat pola atau skala distribusi impor pertama-tama akan mengakibatkan yang baru. Berkurangnya produksi sendiri kenaikan secara langsung indeks biaya bisa terjadi akibat berbagai hal seperti hidup, karena sebagian dari barang-barang adanya masalah teknis di sumber produksi yang tercakup didalamnya berasal dari (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, impor. Dampak selanjutnya secara tidak cuaca atau kelangkaan bahan baku untuk langsung akan menaikkan indeks harga menghasilkan produksi tersebut, aksi melalui kenaikan ongkos produksi (dan spekulasi (penimbunan) sehingga memicu kemudian berpengaruh terhadap harga jual). kelangkaan produksi yang terkait tersebut Dari berbagai barang yang menggunakan di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat bahan mentah atau mesin-mesin yang harus terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini diimpor (cost inflation). Dampak  ketiga 49 Media Ekonomi Vol. 21, No. 1, April 2013 adalah secara tidak langsung menimbulkan uangnya meningkat relatif terhadap nilai rata kenaikan harga di dalam negeri karena uang negara lain. adanya kemungkinan kenaikan harga Perubahan nilai tukar dipengaruhi oleh barang-barang impor mengakibatkan beberapa faktor yang mempengaruhinya kenaikan pengeluaran pemerintah/ swasta dalam jangka pendek dan jangka panjang. yang berusaha mengimbangi kenaikan harga Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam impor tesebut (demand inflation). Penularan jangka pendek adalah harga aset dan inflasi dari luar negeri ke dalam negeri bisa perbedaan tingkat bunga. Sedangkan faktor pula lewat kenaikan harga barang-barang yang mempengaruhi nilai tukar dalam ekspor, dan saluran-salurannya sedikit jangka panjang yaitu harga relatif dan kuota, berbeda dengan penularan lewat kenaikan preferensi terhadap barang domestik harga barang-barang impor. dibandingkan terhadap barang luar negeri Inflasi juga bisa menunjukkan serta produktivitas (Mishkin, 2009). kerentanan perekonomian suatu negara Sejumlah penelitian telah dilakukan sehingga hal ini sangat berpengaruh untuk mengkaji hubungan capital flow terhadap kepercayaan penanaman modal dengan  nilai  tukar  negara  sedang terutama  modal  asing  atau  prospek berkembang. Edwards (1989) mengestimasi pendapatan yang akan diperolehnya di model empiris menggunakan beberapa negara tersebut. Inflasi bisa saja terjadi variabel ekonomi seperti international terms karena adanya kelebihan jumlah uang yang of trade, pengeluaran pemerintah atas beredar.  Sehingga  masyarakat  akan barang-barang non-tradables, kebijakan melakukan pengeluaran (spending) lebih kontrol capital flow, indeks restriksi besar, padahal output riil sudah mendapati perdagangan dan kontrol nilai tukar, indeks mendapati keadaan full employment kemajuan teknologi, dan rasio investasi (menurut golongan moneteraris). Adapun terhadap PDB. faktor-faktor  yang  memungkinkan Menggunakan metode pooling data dari terjadinya inflasi bisa dilihat melalui teori 12 negara berkembang dan metode OLS kuantitas uang sederhana dan analisis serta variabel instrumen, hasil estimasi ortodoks tentang inflasi (deman pull dan menunjukkan adanya pengaruh signifikan supply side serta demand supply theories aliran modal baik riil maupun nominal of inflation). terhadap pergerakan real exchange rate jangka pendek. Penelitian lain oleh White Keterkaitan Aliran Modal Masuk dengan and Wignaraja (1992) terhadap perilaku Nilai Tukar nilai tukar di Sri Lanka menggunakan  Nilai tukar Negara menunjukkan harga variabel nilai tukar, nilai bantuan luar negeri, mata uang Negara tersebut terhadap mata remittances, term of trade, nilai tukar uang negara lain. Nilai tukar mata uang suatu nominal memperoleh temuan bahwa negara mengalami apresiasi ketika nilai mata kenaikan secara signifikan capital inflow 50 Analisis Simultan Antara Aliran Modal, Nilai Tukar Inflasi di Indonesia Periode 2000.01-2012.09 dalam bentuk bantuan/pinjaman luar negeri dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan  remittances telah  menyebabkan berdampak sebagai berikut : terjadinya apresiasi riil terhadap nilai tukar 1. Mendorong penanaman modal spekulatif. mata uang Sri Lanka. Inflasi mengakibatkan para pemilik Falck (1997) melakukan studi dengan modal cenderung melakukan spekulatif. mengamati pergerakan nilai tukar di Hal ini dilakukan dengan cara membeli Tanzania dengan variabel yang digunakan rumah, tanah dan emas. Cara ini dirasa adalah: lag nilai tukar riil, tingkat perubahan oleh mereka lebih menguntungkan nilai tukar nominal, bantuan/pinjaman luar daripada melakukan investasi yang negeri, kebijakan makroekonomi dengan produktif. proksi pertumbuhan kredit domestik, 2. Menyebabkan tingkat bunga meningkat international terms of trade dan investasi. dan akan mengurangi investasi. Hasil pengujian dengan metode OLS dan Untuk menghindari kemerosotan nilai three-stage selection procedure, menunjuk- uang  atau  modal  yang  mereka kan bahwa aliran modal masuk (dengan pinjamkan, lembaga keuangan akan proksi bantuan/pinjaman luar negeri) telah menaikkan tingkat suku bunga pinjaman. mendorong apresiasi nilai tukar negara Apabila tingkat inflasi tinggi, maka tersebut. tingkat suku bunga juga akan tinggi. Tingginya suku bunga akan mengurangi Keterkaitan Aliran Modal dengan kegairahan penanaman modal untuk Tingkat Inflasi mengembangkan usaha-usaha produktif. Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan harga umum secara terus menerus. Keterkaitan Nilai Tukar dengan Tingkat Inflasi merupakan gejala ekonomi yang Inflasi sangat menarik untuk diperhatikan karena Hubungan antara nilai tukar dan tingkat setiap kali ada gejolak sosial, politik atau harga dapat dipahami dengan memper- ekonomi di dalam manapun di luar negeri hatikan teori dasar dalil satu harga atau yang masyarakat selalu menaikan dengan masalah lebih dikenal dengan The Law of One Price. inflasi. Dalam teori ini dinyatakan bahwa “the price Inflasi  juga  bisa  menunjukkan of a traded good will be the same in both kerentanan perekonomian suatu negara the domestic and foreign economics when sehingga hal ini sangat berpengaruh expressed in a coomon currency” (Hady, terhadap kepercayaan penanaman modal 2001). Pernyataan tersebut dinotasikan terutama  modal  asing  atau  prospek sebagai berikut : pendapatan yang akan diperolehnya di negara tersebut.  P = P* e     ............................ (2.1.) Inflasi dapat mengakibatkan per- Dimana ekonomian tidak berkembang. Sehubungan  P  : harga barang di dalam negeri 51

Description:
sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di . the domestic and foreign economics when expressed in Markets – Book1- 8th ed. Person.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.